MISI
.co
christian
online
Misi

Singapura

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Singapura >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Singapura

1 Pertumbuhan Gereja Singapura sudah mantap dan terpelihara sejak 1970. Kaum injili, khususnya, meningkat 20 kali lipat dari tahun 1960 sampai 2011; 1 dari 13 orang di Singapura saat ini adalah orang injili. Gereja-gereja independen dan karismatik mewakili hampir separuh dari seluruh gereja baru, dan beberapa gereja ini saat ini dapat menarik lebih dari 20.000 pengunjung setiap minggu. Gereja-gereja arus utama seperti Anglikan, Metodis, dan Presbiterian juga memiliki unsur-unsur injili yang sangat kuat dan terus bertumbuh.

2 Repons kelompok berpendidikan tetap menjadi tren yang kuat. Persepsi kekristenan sebagai sistem keyakinan progresif, ditambah pengaruh positif sekolah-sekolah misi dan pelayanan kampus yang efektif, banyak menarik kelompok berpendidikan di Singapura kepada iman Kristen. Hampir sepertiga sarjana Tionghoa yang berbahasa Inggris adalah orang Kristen. Sebagai akibatnya, orang percaya memiliki pengaruh kuat di masyarakat Singapura, dan sangat berpotensi dalam pelayanan tentmaking.

3 Kesatuan di antara umat Kristen sudah maju sekali. Rekonsiliasi dan kerjasama denominasi tampak dengan dilaksanakannya berbagai gagasan yang mengesankan. Misalnya: Love Singapore, The Global Day of Prayer, National Day of Thanksgiving, GoForth National Mission Conference, Together in Transformation, the National Prayer Alliance, The National Council of Churches in Singapore dan the Evangelical Fellowship of Singapore.

4 Singapura sekarang merupakan pusat aktivitas misi dan pengutusan yang strategis. Banyak yang menganggap Singapura sebagai Antiokhia Asia. Singapura menjadi pusat kegiatan misi dan pengutusan ratusan misionaris jangka panjang dan para tentmaker. Setiap tahun, lembaga-lembaga misi dan gereja-gereja lokal menggerakkan ribuan orang percaya untuk melakukan perjalanan misi jangka pendek. Di antaranya banyak yang berupa misi bantuan bencana alam dan tenaga medis, yang melibatkan para ahli dan melatih banyak orang Singapura.

Tantangan untuk Didoakan -- Singapura

1 Masyarakat Singapura dibangun lewat kerja keras, disiplin, dan percaya diri. Hal-hal seperti ini menghasilkan stabilitas, kinerja yang baik, dan budaya antikorupsi, tetapi juga penekanan pada prestasi dan kekayaan. Meningkatnya materialisme jelas sekali. Kekayaan Singapura saat ini sangat bergantung pada tenaga kerja yang diimpor dari negara-negara yang lebih miskin; semua sektor ekonomi Singapura akan runtuh tanpa mereka. Berdoalah untuk perlakuan yang adil dan jujur terhadap semua orang yang berasal dari luar negeri; meskipun sudah ada usaha perlindungan hukum yang baik, eksploitasi masih saja terjadi. Berdoalah agar gereja-gereja menjadi lebih aktif dalam membantu orang-orang yang berisiko ini. Berdoalah juga agar segala kelebihan Singapura yang mengagumkan ini tidak menjadi berhala bagi mereka sendiri.

2 Meningkatnya jumlah dan pengaruh Gereja menimbulkan berbagai tantangan. Berdoalah untuk persoalan-persoalan berikut ini

a. Mengatasi bahaya kekayaan. Orang percaya bisa terancam menyalahartikan kekayaan sebagai spiritualitas dan mengganti pemuridan dengan manajemen kekayaan. Banyak kaum muda Kristen tak lagi aktif setelah mereka menikah, dan terjebak dalam putaran kesibukan materialistik untuk mengejar lima "C": career, cash, car, club, condo (karir, uang, kendaraan, klub, dan rumah).
b. Kesombongan rohani menjadi godaan tetap bagi Gereja yang makmur dan berpengaruh ini. Kecanggihan dan kesuksesan yang dapat menarik banyak orang kosmopolitan Singapura kepada kekristenan juga dapat menjadi hal-hal yang melumpuhkan dan menggerogoti kekristenan. Kelompok pekerja dan orang miskin (yang berasal dari pedalaman) praktis kurang dijangkau dan terpinggirkan. Berdoalah agar segera terjadi koreksi terhadap ketidakseimbangan ini. Berdoalah untuk perubahan hidup ke dalam dan ke luar—untuk kehancuran dan kerendahan hati yang terus-menerus serta kebergantungan yang makin besar kepada Allah.
c. Rasa takut diawasi dan terintimidasi di dalam masyarakat multiagama yang diatur secara ketat. Undang-undang yang melarang perpindahan agama memang ada, tetapi satu-satunya kekuatan yang dapat mencegah penjangkauan yang efektif sebenarnya adalah ketakutan-ketakutan tak berdasar Gereja sendiri. Berdoalah agar orang-orang Kristen tahu bagaimana harus menjaga keharmonisan antaragama tanpa mengompromikan penginjilan.

3 Persoalan-persoalan strategis yang dihadapi Gereja antara lain:

a. Kelangsungan keluarga. Angka kelahiran di Singapura merupakan salah satu yang terendah di Asia. Banyak pasangan muda menghindari punya anak agar bisa mengejar karir. Pemerintah saat ini menawarkan berbagai insentif untuk peningkatan pernikahan dan keluarga. Tantangan besar orang Kristen adalah menjaga keseimbangan antara bekerja, berkeluarga, dan bergereja.
b. Meningkatnya masalah-masalah sosial seperti pernikahan yang hancur, kekerasaan dalam rumah tangga, orang lansia yang miskin, kaum muda yang disfungsi, depresi, masalah-masalah seksualitas, penyalahgunaan obat-obatan dan kecanduan judi. Jumlah dan jenis kegiatan kesejahteraan sosial yang melayani orang-orang bermasalah ini sudah makin banyak. Berdoalah agar lebih banyak lagi yang dilakukan, khususnya oleh gereja lokal yang siap dengan armada sukarelawannya.
c. Pelatihan Alkitab dan pemimpin yang efektif untuk calon pendeta dan misionaris. Kesempatan untuk mendapatkan pelatihan teologi yang sangat baik banyak sekali, seperti di Singapore Bible College, Trinity Theological College, Theological Centre for Asia, East Asian Theological Seminary, Biblical Graduate School of Theology, Asia Theological Centre for Evangelism and Missions dan Chin Lien Bible Seminary. Untuk lembaga-lembaga khusus pemerlengkapan misi ada YWAM, Asian Cross-Cultural Training Institute, Discipleship Training Centre, Antioch Missions dan Bethany International University. The Haggai Institute menyediakan kursus-kursus jangka pendek untuk para pendeta/pekerja Kristen seluruh dunia, khususnya Asia dan Afrika. Banyak gereja juga sudah mengadakan program pelatihan teologi sendiri. Meskipun demikian, dibutuhkan keseimbangan yang makin besar antara pelajaran teori akademik dan pelatihan praktis untuk melayani di abad ke-21. Berdoalah untuk inisiatif-inisiatif baru yang dapat mengisi kekosongan ini. Berdoalah agar keunggulan pendidikan yang terus berlangsung dapat menghasilkan banyak pendeta, misionaris, dan teolog yang makin mumpuni bagi Singapura dan bagi dunia.
d. Kaum muda masih menjadi segmen penduduk yang paling responsif. Sekitar 35% mahasiswa terlibat dalam pelayanan mahasiswa semacam FES (IFES), CCCI dan kelompok-kelompok Navigators, atau pelayanan-pelayanan yang berkembang di beberapa gereja besar. Namun, kegairahan rohani tampaknya meredup ketika kaum muda menghadapi banyak tantangan, seperti tingginya tuntutan studi dan makin banyaknya tawaran kesenangan duniawi. Banyak gereja berjuang agar bisa tetap relevan dengan budaya kaum muda Singapura yang cepat berubah ini. Berdoalah untuk pemuridan generasi baru yang memiliki pelayanan yang relevan, segar dan penuh kuasa rohani.

4 Kapasitas Singapura sebagai negara pengutus misionaris sudah maju pesat. The Singapore Centre for Global Missions (dulunya SCEM) mengambil langkah yang mempercepat proses penyatuan dan mobilisasi aktivitas misi di Singapura. The Fellowship of Missional Organizations of Singapore (FOMOS), sebagai asosiasi lembaga misi dan kelompok pelayanan nongereja, serta konferensi tiga tahunan GoForth National Mission, juga memberi dampak penting. Banyak gereja sudah memiliki program-program misi yang aktif; salah satu contoh yang terkenal adalah Victory Family Centre, yang telah mengutus lebih dari seribu misionaris jangka pendek dan merintis ratusan gereja di 80 negara. Misionaris Singapura yang melayani di luar negeri meningkat dari 140 pada tahun 1988 menjadi sekitar 693 pada tahun 2010. Separuh dari seluruh jemaat yang ada sudah mengutus misionaris secara langsung ke ladang misi. Yang lainnya banyak yang melayani bersama lembaga misi internasional seperti OMF, OM, CCCI, YWAM, WEC. Berdoalah secara khusus untuk

a. Dampak strategis. Meskipun ada banyak orang Singapura yang terus melakukan perjalanan misi jangka pendek—biasanya melalui gereja lokal—pekerja-pekerja jangka panjang yang mumpuni masih menjadi kebutuhan besar. Singapura memiliki potensi yang besar untuk melatih, mendukung, dan mengutus banyak pekerja jangka panjang yang mumpuni ke dunia yang belum mendengar Injil, tetapi kemungkinan untuk mengecilkan dampak mereka hanya menjadi sekadar "pelancong misi" dan penggalang dana juga ada.
b. Hubungan yang kuat antara gereja dan lembaga pengutus. Gereja-gereja yang mengutus misionaris secara langsung dapat memberi dampak yang lebih besar dengan adanya masukan dan kerjasama dari lembaga-lembaga misi. Hal ini disyukuri terutama ketika gereja-gereja mulai menyadari tantangan-tantangan misi jangka panjang.

5 Berdoalah untuk kelompok-kelompok orang yang kurang dijangkau di Singapura. Singapura memiliki daya tarik besar bagi orang-orang dari berbagai negara yang belum mengenal Injil. Lebih dari 100 negara terwakili oleh 1,25 juta penduduk asing di Singapura. Mayoritas adalah pekerja-pekerja migran yang terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan tahap akhir yang lebih rendah. Kesempatan besar terbuka untuk menjangkau mereka dengan kabar baik.

a. Orang Melayu ada lebih dari 500.000 dan dianggap Muslim sejak lahir, namun makin banyak dari mereka yang percaya kepada Yesus. The Religious Harmony Act [UU Kerukunan Beragama] menuntut kepekaan dan kebijaksanaan besar dalam memperkenalkan Yesus kepada orang Muslim, karena UU ini melarang pernyataan-pernyataan, yang diucapkan maupun dicetak, yang dapat menimbulkan perseteruan agama. Berdoalah agar gereja-gereja memiliki keterbebanan dan semangat untuk melayani orang-orang Melayu. Selain orang Melayu, ada juga 150.000 orang Indonesia dari suku Bugis, Riau, dan Madura. Berdoalah agar gereja-gereja juga memiliki keterbebanan dan semangat untuk menjangkau mereka.
b. Orang India, yang jumlahnya hampir 400.000, kebanyakan berasal dari Tamil. Mereka rata-rata beragama Hindu (lebih dari 50%), dan sekitar 25% adalah orang Muslim. Beberapa jemaat aktif sudah ada di antara kelompok Hindu yang berasal dari Asia Selatan, namun sedikit sekali penjangkauan yang sudah dilakukan terhadap kelompok-kelompok Muslim Gujarati, Sindhi, Hindi serta komunitas-komunitas berbahasa Bengali yang berasal dari India Utara. Berdoalah untuk penjangkauan yang efektif kepada kelompok-kelompok ini. Jumlah orang Sri Lanka, Bangladesh, dan Pakistan yang datang ke Singapura sebagai tenaga profesional, mahasiswa, dan pekerja migran juga makin meningkat.
c. Orang Tionghoa Daratan sudah meningkat pesat menjadi lebih dari 200.000 (ada yang memperkirakan lebih banyak lagi). Mereka berada di Singapura sebagai tenaga profesional, mahasiswa, atau pekerja migran. Sebagian sudah Kristen, tetapi kebanyakan belum mengenal Injil. Beberapa gereja mengadakan ibadah Minggu khusus untuk orang-orang Tionghoa Daratan. Selain ada juga pelayanan melalui kelompok studi Alkitab, kelas-kelas bahasa Inggris dan pemeriksaan kesehatan gratis. Gereja-gereja etnis Tionghoa Singapura tak punya alasan untuk tidak menjangkau secara efektif orang-orang yang responsif ini.
d. Para pekerja migran. Jumlahnya meningkat pesat, minimal sudah mencapai 33% dari tenaga kerja Singapura, dan menjadi masalah sensitif di tengah masyarakat Singapura. Mereka kebanyakan berasal dari Indonesia, Filipina, Burma, Bangladesh, Thailand, Sri Lanka, dan Vietnam. Pelayanan untuk semua kelompok ini sudah ada; berdoalah untuk strategi-strategi yang tepat, tindak lanjut yang efektif serta integrasi orang-orang percaya ini ke dalam gereja-gereja lokal dan kelompok-kelompok persekutuan. Yang paling membutuhkan penjangkauan adalah orang-orang Burma (orang Burma Kristen kurang dari 2% di Singapura), Bangladesh, dan Sri Lanka.

6 Singapura merupakan pusat yang strategis untuk pelayanan misi Kristen regional maupun global oleh karena infrastruktur, stabilitas, lokasi, dan populasi Kristennya yang kuat. Banyak misionaris asing yang berbasis di Singapura terlibat dalam pelayanan internasional. Beberapa lembaga memiliki kantor pusat di SingapuraOMF, WBT, WEC dan lain-lain. Banyak lembaga lain tetap memilih berbasis di Singapura, seperti UBS, SU, Navigators, IMB, TLM, OM, SIM, YWAM dan yang lainnya. Berdoalah agar Singapura menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dan orang-orang di sekitarnya yang belum mengenal Injil dan menjadi pemimpin yang melayani dalam memfasilitasi gerakan-gerakan misi dari negara-negara Asia lainnya.

7 Berbagai pelayanan pendukung Kristen yang memberi pengaruh kuat secara nasional maupun internasional

a. Literatur. Ada hampir 100 toko buku Kristen dan sedikitnya 10 penerbit buku, majalah, dan traktat.
b. Radio. FEBC dan TWR memiliki kantor-kantor di Singapura dan ada banyak stasiun radio Kristen lokal, termasuk radio internet, yang melayani berbagai keperluan.
c. Pelayanan internet sangat luar biasa, dengan banyaknya orang Kristen yang ahli teknologi yang membuat bahan-bahan dan sarana-sarana penginjilan dan pemuridan. Sebagian besar gereja memiliki situs internet yang dikembangkan dengan baik untuk para anggotanya. Namun, kecanggihan konektivitas internet di Singapura ini juga memiliki sisi buruk yang makin meluas—kecanduan terhadap permainan online cepat sekali menular, bahkan di kalangan orang Kristen. Berdoalah agar format media yang sangat potensial ini dapat dipergunakan untuk lebih memberi buah bagi kerajaan Allah.

Operation World | << Singapura >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Singapura - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Singapura"