MISI
.co
christian
online
Misi

Pakistan

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Pakistan >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Pakistan

1 Gerakan doa di Pakistan—dan dari luar negeri untuk Pakistan—telah bertumbuh dan berlipatganda dengan cepat. Ribuan orang menaikkan doa syafaat agar terjadi peristiwa-peristiwa yang membawa terobosan, untuk kebutuhan-kebutuhan yang timbul, dan untuk berbagai tantangan yang sudah ada sejak lama. Negeri yang bemasalah seperti Pakistan ini begitu membutuhkan dukungan doa.

Tantangan untuk Didoakan -- Pakistan

1 Pemerintahan Pakistan secara bergantian dikuasai oleh partai-partai sipil yang bercokol serta lumpuh akibat pertikaian dan korupsi; dan kepemimpinan militer autokratis yang diktator. Dengan demikian, pembangunan ekonomi dan sosial menjadi terhambat, sementara itu kekuasaan dan kekayaan terlalu banyak berada di tangan segelintir kaum elit. Negeri ini berada di bawah tekanan kekuatan fundamentalis di barat Pakistan, negara tetangga Afganistan, dan di Punjab. Berbagai ketegangan dengan India dan berbagai masalah yang sudah lama berlangsung di Kashmir—sebuah wilayah yang diwarnai perpecahan politik dan agama—juga mengancam stabilitas. Berdoalah agar Pakistan dibebaskan dari roh-roh pelanggaran hukum dan kekerasan yang tak henti-hentinya menumpahkan darah bangsa ini. Berdoalah agar bermunculan para pemimpin berintegritas dan pemerintah yang efektif dalam memajukan bangsa ini dan menopang orang-orang yang paling membutuhkan perlindungan dan bantuan mereka. Jika saat ini Pakistan masih bertahan sebagai sebuah bangsa, itu merupakan bukti ketabahan dan fleksibilitas yang luar biasa dari rakyatnya.

2 Banjir besar di musim hujan tahun 2010 menyebabkan kerusakan dari utara ke selatan, ketika Sungai Indus yang besar menghanyutkan rumah-rumah, tanah pertanian, dan bahkan seluruh desa. Setidaknya 1.500 orang tewas, ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan diperkirakan 20 juta orang terkena dampaknya melalui menyebarnya penyakit dan kurangnya kebutuhan hidup yang pokok. Berdoalah agar umat Kristen—mereka yang dari Pakistan dan mereka yang membawa bantuan dari luar—menunjukkan kasih Yesus dalam upaya memenuhi berbagai kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang yang ditimbulkan oleh bencana ini. Berdoalah pula agar Tuhan memakai tragedi ini untuk membukakan pintu baru guna membawa masuk Injil ke wilayah-wilayah ini, di tengah kaum paling terabaikan di dunia ini.

3 Kelompok Islam fundamentalis, yang digerakkan oleh Taliban, didukung oleh sekelompok kecil kaum minoritas tetapi berdampak pada seluruh bangsa. Kelompok ini telah meningkatkan tindak kekerasan terhadap kelompok agama minoritas (termasuk terhadap kaum Muslim Syi'ah), menghancurkan kesatuan sosial, dan memecah belah negeri ini. Kelompok ini juga melumpuhkan pembangunan ekonomi dan membuat jutaan orang hidup dalam kemiskinan lewat kehancuran yang mereka timbulkan dan nilai-nilai yang mereka dukung. Hal-hal khusus yang butuh dukungan doa

a. Tindak kekerasan dan peperangan—dipimpin oleh para pemberontak, terutama di Lembah Swat di bagian barat laut yang indah—mengosongkan ratusan desa, kota kecil, dan sekolah, menelan ribuan nyawa, dan menghancurkan kehidupan jutaan orang. Keberhasilan kaum militan memberi mereka kendali sementara atas wilayah itu dan memaksa pengakuan dari pemerintah, yang kini telah merebut kembali sebagian besar kendali.
b. Pemberlakuan hukum syariat di wilayah barat laut—hasil kompromi pemerintah dengan kaum militan—menyebabkan kesengsaraan bagi banyak orang, khususnya bagi kaum non-Muslim. Hal itu juga mengundang agresi lebih lanjut dari kaum militan karena taktik-taktik seperti itu sebelumnya telah terbukti menghasilkan keuntungan yang signifikan dan pengakuan.
c. Penyebaran madrasah (diperkirakan berjumlah 20.000)—sekolah-sekolah keagamaan di wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh hukum syariat biasanya kurang memberikan pendidikan yang lain selain menghafalkan isi Al-Qur'an dan memaksakan tipe Islam yang disukai kaum militan. Sekolah-sekolah ini, yang berlokasi di seluruh penjuru Pakistan, berdiri karena kurangnya sekolah-sekolah berkualitas yang dikelola negara dan mahalnya sekolah-sekolah swasta. Selanjutnya, mereka menghasilkan generasi baru yang dipersiapkan untuk tujuan yang militan.
d. Status kaum perempuan di bawah nilai-nilai militan semacam itu sungguh menyengsarakan. Mereka nyaris tidak mempunyai kebebasan atau hak, mengenyam pendidikan minim, dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang meluas. Struktur sosial dan adat istiadat budaya membuat mereka sangat sulit untuk diinjili.

Berdoalah agar natur asli ekspresi Islam seperti yang ditampakkan tersebut kian ditelanjangi dan dilihat semua orang sehingga mereka tidak berkutik. Doakan keselamatan orang-orang yang paling berisiko di bawah hukum syariat. Berdoalah agar pemerintah mengerti bagaimana menghadapi kekuatan yang tampak mustahil untuk dibasmi ini.

4 Diskriminasi dan penganiayaan terhadap kelompok agama minoritas tampil dalam banyak bentuk dan diarahkan tidak hanya kepada umat Kristen, tetapi juga terhadap umat Hindu, Islam Ahmadiyah, dan Muslim Syi'ah. Daftar kejahatan yang telah dilakukan sangat serius.

a. Diskriminasi melembaga terhadap kelompok minoritas telah meningkat sejak pemerintah menjalankan kebijakan islamisasi tahun 1980-an. Hal ini memengaruhi jabatan dalam pemerintahan, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan lapangan pekerjaan, dan banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Hal ini juga berarti menetapkan status yang lebih rendah terhadap kaum minoritas dan menghambat kemajuan sosial dan ekonomi mereka. Iming-iming uang dan status sosial untuk berpindah agama juga menjadi masalah bagi kaum non-Muslim, yang biasanya lebih miskin dan memiliki kesempatan pendidikan dan karier yang lebih sedikit.
b. Undang-undang penistaan agama yang terkenal menjatuhkan hukuman mati kepada siapa saja yang menghina Muhammad, dan hukuman penjara bagi siapa saja yang menajiskan Al-Qur'an. Kelompok ekstremis kerap menggunakan undang-undang tersebut—sebagai dalih yang mendasari motif-motif dendam pribadi ataupun kedengkian mereka—untuk membuat tuduhan palsu terhadap orang-orang yang tidak bersalah dan mendorong terjadinya kekacauan keagamaan yang menimbulkan peradilan massa (tindakan main hakim sendiri). Separuh dari orang-orang yang dituntut di bawah undang-undang penistaan agama telah berpindah menjadi Muslim.
c. Penganiayaan dan tindak kekerasan merupakan realitas bagi banyak orang Kristen dan lainnya. Kerap kali gereja dirusak atau dihancurkan dan umat dipukuli, dibunuh, diculik, diperkosa, atau dipaksa untuk beralih keyakinan. Polisi biasanya bersikap pengecut atau justru ikut terlibat dalam aksi kelompok fanatik agama dan massa. Ganti rugi maupun keadilan acap kali tidak terwujud.
d. Suasana intimidasi dan rasa takut meliputi kehidupan umat Kristen dan kaum minoritas lainnya. Meskipun memberitakan Injil adalah sah secara hukum, hanya sedikit orang Kristen yang melakukannya terhadap kaum Muslim karena takut pada aksi kekerasan yang akan ditimbulkannya. Sikap negatif umat Kristen terhadap kaum Muslim juga harus diatasi.

Berdoalah agar kebebasan beragama dapat dipertahankan, baik dalam undang-undang maupun dalam praktik kehidupan nyata. Berdoalah agar orang-orang yang mencoba menyalahgunakan undang-undang Pakistan untuk memicu rasa takut dan kebencian pada akhirnya diadili. Berdoalah pula supaya orang Kristen senantiasa siap memberitakan tentang Yesus, dan membalas prasangka dan tindak kekerasan dengan pengampunan dan kasih.

5 Gereja terus bertumbuh meskipun dihadang banyak rintangan. Sebenarnya, sebagian besar umat Kristen merupakan warga kelas dua, yang berasal dari latar belakang dan golongan miskin. Berdoalah untuk

a. Kebangkitan. Kemiskinan, buta huruf, dan kurangnya pengajaran mempercepat munculnya korupsi, kedagingan, dan merosotnya standar rohani. Penyalahgunaan zat kimia cukup sering terjadi di antara orang Kristen. Hal itu menjadi kesaksian yang buruk bagi kaum Muslim. Ada sejumlah umat Kristen yang benar-benar taat (kemungkinan ada 10% yang dianggap sebagai umat Kristen yang berkomitmen dan aktif), tetapi mayoritas Gereja berisi umat Kristen nominal atau yang belum dewasa rohani.
b. Kepemimpinan rohani di gereja. Pergumulan tentang kepemimpinan, kasus-kasus pengadilan, pengelompokkan, dan perpecahan sudah terlalu lazim terjadi. Banyak yang melayani untuk mendapatkan keuntungan finansial. Berdoalah agar muncul para pemimpin yang rendah hati dan berkomitmen dengan kerinduan yang mendalam untuk melayani Gereja.
c. Kesatuan. Penganiayaan dan tindak kekerasan yang semakin dahsyat akhir-akhir ini membawa kesatuan yang lebih kuat di antara umat Kristen, tetapi masih perlu terus didoakan. National Council of Churches dan Pakistan Evangelical Alliance bertujuan mempersatukan umat Kristen dan mendukung kesatuan doa dan pelayanan yang kolaboratif.
d. Keuangan. Sebagian besar umat Kristen berasal dari latar belakang ekonomi lemah dan dukungan materi dari negara-negara di luar Pakistan makin berkurang. Kompleks yang aman untuk gereja, sekolah Alkitab, dan fasilitas Kristen lainnya kini sangat membutuhkan tingkat keamanan yang lebih tinggi, yang secara finansial mahal atau benar-benar tak terjangkau. Banyak infrastruktur yang dipakai oleh orang Kristen berada dalam kondisi rusak. Jangankan untuk perluasan bangunan, sumber daya untuk sekadar memelihara bangunan itu pun sedikit.
e. Hubungan dengan negara. Meskipun ada diskriminasi dan permusuhan langsung dari pemerintah, sebagian besar umat Kristen Pakistan mencintai bangsa mereka dan mengharapkan kesejahteraan bagi bangsanya. Umat percaya sedang memikirkan cara-cara yang nyata untuk menunjukkan betapa mereka dapat menjadi orang Kristen sekaligus orang Pakistan. Berdoalah agar ada dinamika yang sehat antara negara dan Gereja, dan agar umat Kristen dapat menjadi berkat bagi negeri mereka ini.
f. Pendidikan adalah bidang yang di dalamnya umat Kristen dapat berpotensi membawa dampak strategis yang besar atas Pakistan. Di masa yang lalu, sekolah-sekolah yang dikelola oleh orang Kristen membantu membentuk banyak pemimpin terbaik negara ini. Namun, banyak orang Kristen yang mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas meninggalkan Pakistan untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik di luar negeri. Berdoalah agar ada lebih banyak umat Kristen yang mau tinggal untuk membawa dampak yang menyelamatkan di Pakistan.

6 Pelatihan kepemimpinan adalah kebutuhan yang sangat mendesak bagi Gereja. Berdoalah untuk lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, untuk peningkatan jumlah murid, untuk kepemimpinan yang saleh dan bijaksana, untuk staf pengajar berkualitas yang cukup, dan untuk sumber-sumber dana yang memadai. Bersyukurlah dengan munculnya generasi baru pemimpin Pakistan, dan berdoalah agar semakin banyak dari mereka yang ikut melayani di gereja nasional tanpa membutuhkan dukungan dari lembaga asing.

a. Pusat-pusat pelatihan terpadu. Ada 12 kampus teologi dan sekolah Alkitab yang dikelola Protestan, 6 dikelola Katolik. Yang paling signifikan adalah Gujranwala Theological Seminary, United Bible Training Centre, Full Gospel Assembly (FGA) Bible College, Zarephath Bible Institute, dan St. Thomas' Theological College.
b. Pusat-pusat pelatihaan berbasis gereja. Sebagian besar denominasi juga memakai kursus TEE dari Open Theological Seminary di Lahore yang memiliki 3.000 mahasiswa di lebih dari 200 pusat pelatihan yang mengambil kursus terakreditasi sampai tingkat sarjana teologi.
c. Kursus Korespondensi Alkitab. Pakistan Bible Correspondence Institute beroperasi di lima kota, dengan sekitar 3.300 pendaftar. Lembaga ini juga mengedarkan Alkitab Perjanjian Baru dan film YESUS dalam jumlah besar. Pendaftaran untuk kursus-kursus ini telah berkurang akhir-akhir ini. Berdoalah supaya jumlah siswa yang mendaftar akan kembali banyak. Mayoritas besar umat Kristen berlatar belakang Islam mengambil kursus ini sebagai bagian dari perjalanan rohani mereka.

7 Penjangkauan oleh umat Kristen Pakistan merupakan masalah yang membutuhkan perubahan besar. Ada sedikit umat Muslim yang menjadi Kristen karena adanya Gereja yang muncul di tengah lapisan terendah di masyarakat—terutama kaum Hindu Dalit dari Punjab dan suku terasing beragama Hindu dari Sindh. Batas-batas budaya yang besar muncul antara kaum mayoritas Muslim dan kaum minoritas Kristen. Tidak banyak yang dilakukan untuk menjangkau kaum Muslim atau bahkan umat Hindu. Banyak faktor membuat umat Kristen takut bersaksi, bersikap introspeksi diri, dan diam seribu bahasa. Namun, di balik hal negatif itu, ada tingkat kebebasan yang signifikan untuk secara terbuka memberitakan Injil kepada mereka dengan keberanian dan iman. Tim OM menantang banyak umat percaya untuk terlibat dalam penjangkauan. Berdoalah agar umat Kristen bersemangat dan diperlengkapi untuk memberikan kesaksian tentang iman mereka dan menjawab berbagai pernyataan dan pertanyaan kaum Muslim. Tanda-tanda terjadinya terobosan dalam hal ini mulai tampak. Umat Kristen pribumi yang berjumlah sedikit namun bertumbuh mulai melakukan penjangkauan lintas budaya.

8 Umat percaya berlatar belakang Islam berada dalam situasi yang unik dan menantang. Islam, terutama di bawah syariat, memiliki hukuman yang berat atau mematikan bagi orang-orang yang murtad. Namun, jumlah kaum Muslim yang percaya kepada Yesus makin meningkat. Pertobatan mereka sering kali melalui media seperti literatur, radio, TV, juga mimpi dan penglihatan serta kesaksian umat Kristen Pakistan. Sebagian dari mereka adalah bekas kaum militan. Gereja-gereja, yang sebagian besar berisi umat Kristen berlatar belakang Hindu dan berkasta rendah, tidak tahu bagaimana mengintegrasikan dan memuridkan orang-orang ini sehingga akhirnya mayoritas besar dari mereka kembali ke agama Islam, beralih ke ateisme, atau mengimani Kristus dengan diam-diam. Beberapa jaringan umat Kristen berlatar belakang Islam bermunculan untuk saling memberikan dukungan rohani dan pemuridan. Berdoalah agar jaringan-jaringan semacam itu menyebar dan banyak persekutuan terbentuk bagi umat percaya ini sehingga mereka tidak mudah mundur. Mintalah kepada Tuhan agar memunculkan para pemimpin bagi mereka dan melindungi mereka. Berdoalah agar ada gerakan yang akan melahirkan murid-murid yang tangguh dengan hati yang terpanggil untuk menjangkau kaum Muslim lainnya.

9 Pakistan terletak tepat di pusat dunia yang belum diinjili. Lebih dari 350 suku dan kasta tidak terinjili. Banyak dari suku ini yang tidak memiliki gereja, umat percaya, misionaris dan saksi Kristus. Pakistan adalah tempat terbesar kedua di dunia yang menjadi pusat suku-suku yang terabaikan dan belum mendapatkan pelayanan khusus dan negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia. Hanya ada sedikit negara, jika ada, yang menyodorkan tantangan yang lebih besar daripada Pakistan untuk misi. Berdoalah agar makin banyak orang yang terpanggil sebagai pendoa syafaat, pelayan Tuhan, dan misionaris bagi suku-suku di bawah ini di tempat-tempat yang sulit seperti itu

a. Mayoritas suku Punjabi di daratan Indus. Hanya sedikit kelompok Muslim di tempat berpenduduk sangat padat ini yang telah dijangkau. Ada beberapa persekutuan di antara mereka dan jumlah umat percaya diam-diam berjumlah makin banyak.
b. Suku Pashtun dari Utara-Barat yang berbatasan dengan Afganistan dikenal sebagai suku yang suka berperang, eksklusif, dan fundamentalis, yang mayoritas adalah kaum dari kelompok Taliban. Mereka menguasai perdagangan obat-obatan terlarang dan senjata yang menguntungkan di Pakistan dan Afganistan. Lebih dari dua juta orang tinggal di Karachi. Hanya ada dua persekutuan berbahasa Pushtu, tetapi Injil mulai mendapatkan tanggapan positif. Hanya ada sedikit pekerja ekspatriat dan lembaga asing yang berkomitmen untuk melayani di antara suku ini. Para pekerja rohani yang mempelajari bahasa ini mendapatkan serangan rohani bertubi-tubi. Sejumlah orang menyatakan bahwa daerah pedalaman Pashtun merupakan salah satu tempat dengan tekanan rohani paling keras di dunia.
c. Suku penutur bahasa Saraiki tidak mendapatkan perhatian khusus dalam pelayanan Kristen, dan bahan-bahan kristiani masih sangat sedikit tersedia. Sebagian besar penduduk desa, yang berjumlah 14 juta jiwa, terbagi-bagi di antara 200 suku penutur bahasa Saraiki yang merupakan bahasa utama maupun bahasa sekunder mereka.
d. Suku Sindhi berada di antara suku termiskin dan paling terabaikan di dunia. Hanya ada beberapa ratus umat percaya dari latar belakang Islam dan tidak ada jemaat Sindhi asli di antara kelompok yang jumlahnya mencapai 25 juta orang ini. FEBA, TWR, dan GFA melakukan siaran dalam bahasa Sindhi dan bahasa-bahasa lainnya. WV mengelola sebuah rumah sakit yang memenuhi banyak kebutuhan kesehatan, khususnya bagi kaum perempuan. International Sindhi Partnership menghubungkan gereja dan lembaga pelayanan yang tertarik pada suku Sindhi. Tanda-tanda bahwa Roh Kudus bekerja di antara suku Sindhi benar-benar nyata.
e. Suku Baloch dan Brahui. Sebanyak 75% dari 10 juta orang suku Baloch yang ada di dunia hidup di Pakistan. Mereka terkenal sulit dijangkau—Provinsi Balochistan secara geografis tidak bersahabat, miskin, dan sangat sulit diakses oleh kaum ekspatriat, tetapi sebagian orang dari suku Baloch sangat responsif terhadap Injil. Lebih dari satu juta orang tinggal dan bekerja di Karachi. Hanya ada beberapa ratus umat percaya dari suku Baloch dan Brahui di dunia. Melalui laporan yang ada diketahui jumlah orang yang menjadi percaya kepada Kristus mengalami peningkatan, tetapi mayoritas besar tetap tidak tersentuh oleh Injil.
f. Suku Mohajir adalah suku penutur bahasa Urdu yang merupakan orang asli India. Mereka bersifat sangat modern khas perkotaan dan meliputi hampir separuh populasi Karachi. Secara finansial mereka lebih makmur daripada sebagian besar kelompok suku dan mudah diakses, tetapi hanya ada satu persekutuan dan satu tim perintisan jemaat yang mencoba menjangkau 10 juta orang Mohajir.
g. Suku-suku yang berada jauh di utara. Lebih dari 27 kelompok masyarakat yang lebih kecil tinggal di lembah-lembah pegunungan Kashmir, Kohistan, Swat, Dir, Chitral, Gilgit, dan Hunza. Sebagian besar suku Kalash adalah kaum animis, tetapi kini semakin banyak yang menjadi umat Muslim. Semua suku lainnya adalah kaum Muslim—Sunni, Syi'ah, dan Ismaili. Berdoalah khususnya untuk suku Burusha dari Hunza, Suku Balti yang memiliki hubungan dengan orang Tibet, Suku Khowar dari Chitral, suku Shina, suku Kohistan, dan suku Turbvali serta banyak kelompok lebih kecil lainnya. Hanya ada sedikit umat Kristen dan persekutuan di tengah suku-suku ini.
h. Karachi adalah kota yang semrawut dengan populasi sangat besar (dua kali lipat dari angka populasi resmi), banyak konflik antaretnis, penculikan, kejahatan berat, dan kasus kecanduan obat-obatan terlarang yang meluas. Karachi memiliki enam suku yang berpopulasi lebih dari satu juta jiwa (suku Pashtun, Sindhi, Baloch, Punjabi, Bengali, dan Mohajir penutur bahasa Urdu) dan sembilan suku lainnya yang berpopulasi lebih dari 100.000 jiwa. Hanya tiga suku yang memiliki tim misionaris yang berdedikasi dan berfokus menjangkau mereka. Lembaga pelayanan CMS dan lainnya melayani sebagian dari 2 juta orang yang kecanduan obat-obatan terlarang atau kelompok berisiko. Karachi adalah pusat bisnis dan ekonomi, tempat interaksi etnis, dan tempat yang mudah bagi orang asing untuk bekerja. Dengan demikian, Karachi menjadi kunci strategis untuk menjangkau dan memengaruhi Pakistan dengan Injil.
i. Pengungsi Afganistan. Antara 1-1,8 juta imigran tinggal di utara Pakistan. Sebagian besar berada di sana untuk menetap. Kebanyakan adalah penutur bahasa Dari dan bahasa Pushtu, tetapi ada banyak pula orang Uzbek, Tajik, dan kelompok-kelompok lainnya. Banyak yang pindah dari kamp pengungsian ke dalam kota. Selama bertahun-tahun, kelompok Kristen telah dengan setia menawarkan bantuan, sering kali dengan mengambil risiko besar bagi mereka sendiri. Hasilnya, ada sejumlah umat percaya Afganistan di Karachi dan Islamabad. Berdoalah agar umat Kristen yang berdedikasi, baik pekerja asing maupun penduduk asli, dapat menjangkau orang-orang Afganistan di kota-kota besar di Pakistan.
j. Ahmadiyah adalah sebuah sekte Islam yang berorientasi pada misi. Sebagian besar terdesak dan hidup di tempat-tempat tersembunyi karena penganiayaan. Karena dipandang sebagai ajaran sesat oleh kaum Muslim lainnya, mereka menjadi salah satu dari banyak kelompok agama yang sangat dianiaya di Pakistan. Hanya ada sedikit dari empat juta pengikut Ahmadiyah di Pakistan atau 10 juta di seluruh dunia yang telah percaya kepada Kristus. Namun, penderitaan membuat mereka bersikap lebih terbuka terhadap Kabar Baik. Saat ini tidak ada kelompok Kristen yang berfokus untuk menjangkau mereka.

10 Kaum muda menjadi pokok doa utama karena 37% populasi di Pakistan berusia di bawah 15 tahun dan 50% berusia di bawah 24 tahun. Jumlah pendaftaran siswa di sekolah tampak rendah (hanya 40% di sekolah negeri), tetapi syukurlah kini sudah mulai ada peningkatan, sementara itu angka buruh anak mengalami penurunan. Berdoalah untuk isu-isu di bawah ini

a. Kaum muda pedesaan, dua pertiga kaum muda Pakistan harus berhadapan dengan kemiskinan dan praktik hidup abad pertengahan yang berkelanjutan—misalnya buruh anak, buruh kontrak/pekerja ijon (kerap kali berlangsung hingga beberapa generasi), dan pernikahan paksa (kerap kali terjadi pada anak-anak yang dipaksa menikah untuk melunasi utang). Mereka biasanya memiliki sedikit kesempatan untuk peningkatan taraf hidup dan mendengar Injil.
b. Kaum muda perkotaan menghadapi korupsi yang mewabah di dunia pendidikan maupun di dunia kerja, juga mengalami kekecewaan dengan dunia politik dan sistem secara umum. Ada bahaya besar di masa yang akan datang apabila persoalan-persoalan ini tidak diatasi. Kelompok militan memiliki orang-orang yang dengan mudah memangsa kaum muda semacam ini untuk direkrut menjadi anggota mereka.
c. Kecanduan narkoba merupakan tantangan yang sangat besar. Penelitian menunjukkan betapa pecandu narkoba telah mencapai tujuh juta kaum muda, banyak di antara mereka adalah mahasiswa atau dari kalangan berpendidikan.
d. Pelayanan yang menyentuh kaum muda jarang dilakukan, meski ada pergerakan ke arah sana. Pelayanan yang luar biasa dilakukan oleh SU, OM, Church Foundation Seminars, dan Christian Youth Development Organization. PFES (IFES) memiliki 70 kelompok dengan 1.000 mahasiswa di 10 kota. CCCI memiliki 74 staf nasional yang beroperasi di 20 kota. Memuridkan dan melatih kaum muda Kristen untuk membawa dampak positif di masa mendatang, untuk kepemimpinan, dan untuk misi merupakan investasi pelayanan yang strategis. Berdoalah untuk pengembangan lebih banyak sumber daya terutama bagi mereka.

11 Lembaga misi Kristen telah melayani di Pakistan sejak 1833. Para misionaris Presbiterian, Anglikan, Methodis, Katolik dan Bala Keselamatan merintis pelayanan tersebut. Lembaga misi lainnya, terutama yang injili, masuk Pakistan sekitar di masa kemerdekaan negara itu. Negara dengan banyak tantangan yang luar biasa besar ini sangat membutuhkan pekerja rohani.

a. Berdoalah agar muncul lebih banyak pekerja, terutama di tengah kaum Muslim di timur dan selatan Pakistan. Pascatragedi 11 September di AS, sejumlah besar misionaris meninggalkan Pakistan dan tidak pernah kembali lagi. Hal ini menyebabkan kekosongan pekerja rohani yang sangat besar, terutama di tengah sekitar 128 juta kaum Muslim di Provinsi Punjab dan Sindh. Berdoalah agar muncul kesadaran yang lebih besar akan kebutuhan ini. Berdoalah pula agar Tuhan menggugah hati banyak orang untuk terbeban terhadap Pakistan. Negara ini sangat membutuhkan para pekerja perintis di antara suku-suku bangsa yang belum terinjili. Namun, untuk hal itu harus ada panggilan hati yang nyata, iman yang tangguh, dan komitmen jangka panjang dari para pekerja tersebut.
b. Para pekerja ekspatriat terus melayani di Pakistan. Seseorang masih bisa mendapatkan visa sebagai misionaris di negara yang di sisi lain bersikap tertutup ini, tetapi untuk bisa masuk ke negara ini semakin sulit. Ada banyak kesempatan untuk melayani di bidang medis, pendidikan, dan pelayanan pemerlengkapan di dalam organisasi-organisasi yang telah diakui secara resmi dan telah mapan. Tentu saja masih ada kemungkinan dilakukannya pelayanan lainnya dengan cara masuk yang kreatif. Pelayanan rumah sakit misi terus dilakukan untuk membawa dampak yang signifikan. Sebagian besar ekspatriat masih bekerja sama dengan gereja-gereja yang telah mapan dan dengan kaum minoritas Hindu, tetapi kondisi ini mulai mengalami perubahan. Sementara jumlah para pekerja Barat berkurang secara signifikan, yang lainnya—khususnya pekerja Asia—bermunculan lebih banyak daripada jumlah penurunan yang ada. Berdoalah agar pintu penginjilan tetap dibukakan untuk Pakistan, dan berdoalah pula agar pelayanan misi mendapatkan perlindungan dan berbuah, terutama pelayanan yang difokuskan pada mayoritas kaum Muslim.

12 Orang Pakistan telah beremigrasi ke seluruh dunia dalam tahun-tahun terakhir ini—khususnya ke Timur Tengah, Amerika Utara, Britania Raya, dan Australia. Orang Pakistan diaspora berjumlah sekitar 7 juta jiwa. Sangat sedikit dari mereka yang telah percaya kepada Kristus, dan umat Kristen umumnya tidak terlalu melakukan penjangkauan terhadap mereka. Puji Tuhan atas berbagai upaya untuk menjangkau satu juta jiwa orang Pakistan yang tinggal di Inggris Raya dan lebih dari dua juta orang yang hidup sebagai tenaga buruh di wilayah Teluk Arab. Meskipun demikian, untuk pelayanan yang makin menjanjikan dan berbuah sekaligus sensitif serta kerap kali berbahaya ini dibutuhkan lebih banyak pekerja dan koordinasi.

13 Pelayanan media Kristen. Dalam semua kasus berikut, pengembangan sumber daya yang relevan dan kontekstual untuk budaya Muslim yang telah meluas sungguh krusial dan akan menjadi berkat bagi umat Kristen berlatar belakang Islam yang terus meningkat jumlahnya.

a. Penerjemahan Alkitab menjadi sebuah tantangan besar dengan hanya ada 7 bahasa dari 70 bahasa di Pakistan yang memiliki Alkitab Perjanjian Baru dan Alkitab lengkap. Saat ini tim penerjemah sedang mengerjakan 16 bahasa; tiga bahasa lainnya membutuhkan revisi lebih banyak; delapan bahasa butuh diterjemahkan; dan enam bahasa lagi masih membutuhkan riset lebih lanjut. Banyak terjemahan Alkitab yang ada sudah tua, ketinggalan zaman, atau tidak digunakan lagi. Terjemahan modern bahasa Urdu dan Sindhi patut mendapatkan acungan jempol. Bahasa Punjabi dan Saraiki juga perlu diterjemahkan ke dalam bahasa modern. Sebuah terjemahan dalam bahasa Urdu yang menggabungkan terminologi yang lebih tepat bagi kaum Muslim penutur bahasa Urdu juga dibutuhkan. Berdoalah agar kaum ekspatriat dan penduduk asli terpanggil dan diperlengkapi untuk pekerjaan penerjemahan ini.
b. Produksi literatur. MIK Christian Publishing House yang bersifat interdenominasi dirintis oleh para misionaris Brethren. Di sini, sejumlah besar literatur Kristen, termasuk materi-materi tulisan dari SGM, diterjemahkan, diedit, dan diterbitkan. Pelayanan penerjemahan dan penerbitan lainnya menambah isi katalog buku Kristen yang tersedia, khususnya dalam bahasa Urdu.
c. Penyebarluasan literatur. The Bible Society memiliki jaringan penerjemahan, penerbitan, dan pendistribusian Alkitab yang vital. Tim OM dan pelayanan nasional yang semakin berkembang seperti Potohar Fellowship menyebarluaskan makin banyak buku-buku rohani. Makin banyak materi baru yang dibutuhkan bagi masyarakat Muslim kontemporer.
d. Rekaman audio. GRN memiliki banyak rekaman untuk disebarluaskan dalam 98 bahasa dan dialek. Pakistan Christian Recording Ministries (Urdu, Punjabi, dan Saraiki), Good News Studios/TEAM (Urdu dan Hindko), dan IBRA (Pashto) juga memproduksi Alkitab, materi penginjilan dan pengajaran. Kaset audio dan CD memiliki dampak yang berpotensi besar di negara Muslim seperti Pakistan ini.
e. Radio adalah satu-satunya sarana untuk mendengarkan Kabar Baik bagi jutaan orang di Pakistan. Umat Kristen yang dewasa rohani dan terlatih untuk membuat lebih banyak program siaran tetap dibutuhkan. Beberapa pelayanan radio mengudara dalam bahasa Pakistan, termasuk GFA, IBRA, HCJB, TWR, FEBA, dan AWR. Radio gelombang menengah (MW) dimonopoli oleh Pemerintah. Itu artinya gelombang pendek (SW) dipakai dan didengarkan secara meluas. Berdoalah supaya hadir lebih banyak pekerja, lebih banyak bahasa, lebih banyak program, lebih banyak jam siaran, dan lebih banyak orang yang mendengarkan dan merespons siaran Kabar Baik itu. FEBA mengudara sebanyak 2,5 jam per hari dalam bahasa Urdu, Punjabi, Pushtu, Sindhi, Saraiki, Hindko, Balti, dan Chitrali. TWR mengudara dalam bahasa Urdu dan Pushtu. IBRA mengudara dalam bahasa Pushtu sebanyak 5 jam per minggu.
f. Materi dalam bentuk video. TEAM sedang memproduksi materi video Kristen tak terhitung banyaknya, dan beberapa organisasi nasional juga sedang bergerak ke dalam pelayanan ini. Film YESUS (dan film Magdalena, versi yang berfokus untuk menjangkau kaum perempuan) telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa di Pakistan. Tim proyek mempertontonkan film-film ini di tengah masyarakat lokal. Berdoalah agar tim ini mendapatkan perlindungan dan Injil dapat diterima.
g. Televisi berlangganan adalah media yang lebih baru yang semakin banyak dipakai oleh gereja nasional. Stasiun radio Kristen bersifat tidak resmi, tetapi saluran dan acara TV Kristen diizinkan. Pakistan Christian Network, Jesus Christ Television, dan Gospel Broadcasting Network adalah tiga jaringan televisi dengan jumlah jutaan pemirsa yang prospektif. Berdoalah agar jaringan televisi semacam ini melayani umat Kristen dengan efektif dan bermanfaat sebagai alat kesaksian bagi pemirsa Muslim untuk menjelaskan dan memberitakan Injil.
h. Situs-situs internet. Area-area penjangkauan dan dukungan Kristen melalui internet memiliki potensi besar: situs-situs penginjilan online, materi-materi pemuridan dan pengajaran, apologetika untuk menjawab berbagai pertanyaan dari kelompok Islam, dan bahkan terjemahan Alkitab. Fasilitas obrolan online akan memberi kesempatan bagi orang Kristen untuk berinteraksi dengan orang-orang yang mencari kebenaran di tengah kondisi yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan mereka bila mereka terang-terangan tertarik dengan kekristenan. Komputer dan telepon seluler, khususnya di kota-kota, membuat semakin banyak orang dapat mengakses materi-materi Injil dan berpotensi untuk menjangkau semakin banyak orang di masa mendatang. Kemudahan mengakses internet juga membuat kebenaran tentang kekristenan dan Alkitab diberitakan dan berpotensi membawa transparansi tentang isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang dahulu pernah dikuasai dengan tindak korupsi. Akan tetapi, ajaran-ajaran sesat dan propaganda anti-Kristen juga menyebar melalui media yang sama ini.

14 Daerah-daerah di Pakistan sangat beragam, dan tiap-tiap daerah menghadirkan tantangannya sendiri yang unik. Sejarah dan kebudayaan Pakistan, pemerintahan yang tersentralisasi, dan pengaruh Islam yang meresap membentuk sebuah identitas nasional, hanya sedikit pendapat regional yang spesifik yang diterima. Berdoalah untuk tiap-tiap daerah ini. Berdoalah pula agar Yesus dapat dikenal makin meluas, mendalam, dan cepat.

a. Punjab, anak sungai dan dataran subur Indus yang berpenduduk padat. Meskipun menjadi lokasi mayoritas umat Kristen Pakistan (terutama Kristen nominal), jumlah orang yang belum terjangkau di daerah ini lebih tinggi daripada wilayah mana pun di dunia. Sebagai wilayah yang konservatif dan lebih dipengaruhi oleh ilmu Sufi daripada paham fundamentalis, Islam mendominasi daerah ini. Lahore, kota yang secara budaya paling berpengaruh, berada di wilayah ini. Dengan sembilan juta orang di daerah Lahore, kota ini berisi kaum Muslim sebanyak 95% dan komunitas dari semua kelompok masyarakat yang utama di Pakistan.
b. Khyber-Pakhtunkhwa (dulunya provinsi di Pedalaman Utara-Barat) dan FATA (daerah suku terasing yang dikendalikan oleh pemerintah federal) merupakan wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Afganistan. Kelompok Islam fundamentalis dan Taliban berpengaruh kuat di sini, dan hukum syariat diterapkan di banyak tempat di wilayah yang didominasi oleh kelompok suku Pashtun ini. Wilayah ini tetap semrawut dan berbahaya, khususnya bagi umat Kristen dan pekerja Kristen.
c. Azad Kashmir, bagian dari daerah Kashmir yang paling ditentang dan dikendalikan oleh Pakistan. Selain mengalami ketegangan hubungan dengan India akibat Pakistan mengakui daerah ini sebagai wilayahnya, Kashmir merupakan tempat yang sangat membutuhkan bantuan. Gempa bumi pada tahun 2005 dan 2007 menelan 150.000 korban jiwa dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Upaya pemberian bantuan dan pengembangan yang diulurkan oleh banyak kelompok Kristen membawa dampak yang sangat positif di antara kaum Muslim di daerah pegunungan ini. Sebagian orang masih melayani di sini sampai sekarang.
d. Balochistan adalah wilayah gersang dan tidak subur yang sangat miskin dan tertinggal dengan populasi yang jarang. Wilayah ini didominasi oleh kaum Muslim Baloch yang setia. Sangat sedikit pekerja Kristen di wilayah ini, tetapi mulai ada suatu gerakan yang dilakukan oleh beberapa orang.
e. Sindh merupakan wilayah selatan yang sangat gersang, bahkan tandus, dan sangat miskin. Sufisme mewarnai tempat ini. Sindh adalah tempat berdiamnya sebagian besar kelompok suku Hindu (dan sebagian besar umat percaya berlatar belakang Hindu) dan merupakan tempat utama bagi gereja lokal yang masih baru. Populasi Muslim jauh lebih bertahan di sini daripada di tempat-tempat lainnya. Jumlah umat Kristen berlatar belakang Muslim mengalami peningkatan di tengah mereka. Karachi adalah ibu kota Sindh. Karachi yang adalah kota yang paling besar, dinamis, dan beragam secara etnis, dapat dianggap sebagai wilayah tersendiri.

Operation World | << Pakistan >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Pakistan - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Pakistan"