MISI
.co
christian
online
Misi

Sri Lanka

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Sri Lanka >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Sri Lanka

1 Perang saudara berakhir di tengah banyaknya kekerasan dan mungkin juga pelanggaran hak asasi manusia; tetapi keberhasilan mengatasi ancaman Macan Tamil berpotensi membawa Sri Lanka memasuki era baru, yang penuh keamanan, stabilitas dan kebebasan bergerak dan bersikap terhadap Injil Yesus Kristus. Rasa damai dan keleluasaan bergerak sudah dialami sekarang ini.

2 UU anti-alih-keyakinan tidak jadi disahkan. Implementasi UU ini akan menimbulkan masalah bagi sejumlah kelompok minoritas, khususnya bagi kaum injili yang ingin menyampaikan Kabar Baik. Puji Tuhan kekhawatiran ini tidak menjadi kenyataan; berdoalah agar hal ini tidak pernah akan terjadi.

3 Munculnya gereja-gereja dan denominasi-denominasi di Sri Lanka yang dirintis dan dipimpin oleh orang-orang Kristen Sri Lanka merupakan hal yang patut disyukuri. Kemunculan dan pertumbuhan kelompok-kelompok ini—yang bersikeras tak mau terikat pada lembaga pendukung dari negara Barat mana pun—cukup berhasil dalam membuktikan kekristenan sebagai bentuk keyakinan iman pribumi yang valid.

4 Pertumbuhan orang injili terus meningkat. Dari 0,2% pada tahun 1960 menjadi 1,2% pada tahun 2010! Peningkatan yang sebagian besar digerakkan oleh pekerja pribumi ini sungguh luar biasa dan patut disyukuri; apalagi mengingat pertumbuhan ini terjadi di tengah-tengah pergolakan, perang saudara dan oposisi yang militan.

Tantangan untuk Didoakan -- Sri Lanka

1 Sri Lanka banyak menderita pada generasi lalu. Dari ancaman konflik Sinhala-Tamil yang terus-menerus, bencana tsunami tahun 2004, sampai berakhirnya perang sipil berdarah tahun 2009, yang menyebabkan lebih dari 100.000 orang kehilangan nyawa, lebih dari 900.000 (kebanyakan orang Tamil) beremigrasi atau melarikan diri dan lebih dari satu juta orang telantar. Hal-hal yang perlu didoakan

a. Penyelesaian konflik jangka panjang orang Tamil dan Sinhala. Mengalahkan pasukan LTTE saja tidak banyak artinya jika permusuhan, kemarahan dan pemberontakan masih terjadi. Pemeran utamanya adalah pemerintah Sri Lanka, mantan anggota inti LTTE, orang Tamil Sri Lanka diaspora, dan bahkan orang-orang India dan Tiongkok. Berbagi kekuasaan barangkali adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan perdamaian jangka panjang. Sebuah konstitusi baru sedang dimatangkan; konstitusi yang dapat mengatasi antipati etnis dan mengembalikan negara kepada status yang lebih sekuler yang tidak mengenal agama favorit. Berdoalah agar pertimbangan-pertimbangan yang bijaksana yang akan menang, dan agar perdamaian, rekonsiliasi dan kebebasan agama minoritas lebih diutamakan daripada etnosentris, prasangka dan keangkuhan.
b. Pemerintah yang mengupayakan transparansi, keadilan dan perwakilan yang adil bagi semua komunitas dan dalam hak-hak sipil, ekonomi dan agama mereka. Korupsi dan nepotisme masih sering terjadi. Setelah tahun 2009, keputusan-keputusan yang berani sudah dan akan terus perlu dibuat untuk mengawal penanganan dan pembangunan bangsa yang sehat.
c. Penanganan kebutuhan-kebutuhan besar akibat perang saudara. Mantan para pejuang LTTE perlu diintegrasikan kembali ke dalam masyarakat, banyak tentara pemerintah yang terluka dan cacat harus direhabilitasi dan dicarikan pekerjaan baru, anak-anak yatim piatu dan janda-janda harus diperhatikan, dan setengah juta orang telantar harus ditolong untuk membangun kembali kehidupan mereka.
d. Perjuangan melawan berbagai penyakit masyarakat yang meningkat.
i. Anak-anak yang malang—kurang gizi, aborsi selektif/pengabaian atau pembunuhan janin perempuan, pelecehan (termasuk pelecehan seksual) dan prostitusi anak (termasuk seks untuk pariwisata) adalah kejahatan-kejahatan terhadap anak yang sangat terkenal di Sri Lanka.
ii. Orang-orang Sri Lanka yang bekerja di luar negeri, khususnya di Timur Tengah dan wilayah Teluk, yang rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi, terutama karena sebagian besar dari mereka adalah kaum wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ada sekitar 700.000 wanita yang bersedia menanggung risiko ini demi mendapatkan cukup uang untuk dikirim ke tanah air. Ketidakhadiran mereka dalam keluarga juga sering menjadi masalah besar bagi anak-anak mereka yang ditinggalkan.
iii. Ancaman terhadap budaya tradisional Sri Lanka seperti alkoholisme, bunuh diri, kekerasan secara umum dan pemerkosaan.

2 Toleransi dan antikekerasan sudah lama menjadi semboyan negara Sri Lanka. Selama berabad-abad, kerajaan Buddha inilah yang menerima pengungsi-pengungsi India yang melarikan diri akibat penganiayaan—orang Hindu, Muslim atau Kristen. Tetapi sekarang negara multiagama dan multietnis ini malah melihat tindakan ekstremis dan penganiayaan agama meningkat. Berdoalah untuk

a. Pelucutan kekuasaan dan penguasa spiritual yang begitu memengaruhi masyarakat yang religius ini. Di balik Buddhisme dan Hinduisme, bersembunyi berbagai macam roh, dewa dan setan dari zaman purbakala.
b. Penyadaran ekstremisme Buddha sebagai penyimpangan yang penuh kebencian. Ekstremisme ini menjadi sikap etnosentris Sinhala yang kental terhadap kekerasan hati orang Tamil dan banyaknya orang yang beralih kepada iman Kristen. Namun, ekstremisme ini juga digunakan untuk memecah-belah masyarakat, terlalu menguasai politik dan militer, dan menyingkirkan serta menindas etnis dan agama minoritas. Berdoalah agar sikap-sikap ekstrem ini terbukti hanya menghasilkan kekecewaan sehingga akhirnya membangkitkan ketertarikan kepada Injil.

3 Gereja-gereja arus utama tradisional merosot dari 21% penduduk pada tahun 1722 menjadi 7% pada tahun 2010. Penyebabnya adalah: nominalisme, liberalisme teologi, kurangnya penjangkauan dan kurang mempribumi. Proselitisme Buddha yang agresif dan emigrasi orang Kristen Tamil makin mengurangi anggota jemaat mereka. Puji Tuhan atas gerakan injili yang berkembang di banyak denominasi Protestan dewasa ini. Berdoalah agar terjadi pembaruan yang akan mengoreksi kekurangan-kekurangan di atas, dan agar Tuhan berkarya membentuk Gereja pribumi yang murni, sehat secara alkitabiah dan berfokus pada tujuan menyatakan kasih dan kebenaran Kristus melalui perkataan dan perbuatan kepada semua orang Sri Lanka.

4 Pertumbuhan orang injili secara kuantitas dan kualitas memerlukan perjalanan panjang sebelum mencapai kedewasaan dan kepenuhan. Angka-angka terus bergerak naik, dan di Sri Lanka sudah muncul jemaat-jemaat yang dewasa, dan beriman teguh. Komunitas Kristen yang relatif kecil ini menghasilkan banyak sekali pemimpin, pemikir dan penulis Kristen berkualitas yang sudah mendunia. Berdoalah juga untuk

a. Peningkatan kesatuan. Gereja secara keseluruhan terpecah-pecah—antara orang Tamil dan Sinhala, antara Katolik dan Protestan, antara arus utama dan injili, bahkan antara Pentakosta Lama dan Neo-Pentakosta. Perpecahan-perpecahan ini menjadi kesaksian yang buruk, memberi amunisi kepada pihak-pihak yang menentang kekristenan dan menghambat perkembangan penginjilan. Berdoalah untuk pelayanan penting dari National Christian Evangelical Alliance, National Christian Council dan National Christian Fellowship of Sri Lanka (yang terakhir ini adalah jaringan berbagai denominasi pribumi di Sri Lanka). Ada juga beberapa persekutuan pendeta regional yang signifikan. Ketergantungan pada struktur denominasi dan dukungan dana luar negeri juga dapat menimbulkan perpecahan.
b. Potensi Gereja sebagai sarana rekonsiliasi. Pada akhirnya, tak ada struktur atau badan nasional apa pun yang akan dapat menyatukan komunitas-komunitas etnis yang terbagi-bagi dalam berbagai kasta/golongan dan ekspresi politik ini tanpa mengembangkan kekristenan yang alkitabiah. Berdoalah agar kasih Allah yang universal dan otoritas Kristus dapat mempercepat proses rekonsiliasi Gereja maupun masyarakat Sri Lanka.
c. Pendidikan teologi adalah bidang yang banyak ditangani kelompok injili. Lanka Bible College (LBC), Colombo Theological Seminary (CTS) dan Assemblies of God Bible College, juga Bible School of Foursquare, GFA, Baldaeus Theological College melatih para pemimpin dan pelayan Kristen. LBC membuka program sarjana untuk para guru sekolah Kristen. Beberapa lembaga mengadakan kursus ekstensi dan TEE. Berdoalah agar pendidikan yang diterima dapat memperlengkapi para mahasiswa untuk melayani dengan kuasa rohani, kebenaran alkitabiah dan kemampuan yang kritis dalam memahami dan merelevansikan konteks-konteks budaya Gereja maupun pola pikir orang Buddha pada umumnya.

5 Penginjilan dan pertumbuhan gereja memang harus menjadi prioritas, tetapi berbagai tantangan logis dan serius yang memerlukan perubahan besar juga banyak

a. Keasyikan mengalami pertumbuhan yang cepat membuat prioritas lebih terarah pada mencari anggota daripada melakukan pemuridan, lebih menarik banyak orang dengan janji-janji mendapat mukjizat daripada memiliki karakter seperti Kristus, lebih bertujuan mengisi bangku kosong daripada memenuhi kebutuhan, dan lebih dipenuhi persaingan yang tidak sehat daripada akuntabilitas.
b. Kebutuhan pekerja mendesak orang-orang Kristen yang tidak terlatih dan kurang dewasa ke dalam peran-peran yang sebenarnya belum mampu mereka lakukan. Hal ini juga dapat membuat orang-orang yang tidak tepat memegang jabatan pelayanan dan kepemimpinan gereja dengan asumsi yang salah bahwa kesuksesan duniawi juga berarti urapan rohani.
c. Kurangnya kesatuan dan sentralisasi strategi dapat menimbulkan terjadinya pemisahan diri, duplikasi kegiatan, kompetisi dan upaya "mencuri domba" yang tidak etis.
d. Ketergantungan pada dukungan dana asing di beberapa kelompok pelayanan dapat menimbulkan pelaporan jumlah petobat yang dibesar-besarkan, yang menyebabkan pengalihan akuntabilitas dari pemimpin nasional kepada pihak pendukung dari luar. Hal ini juga bisa menguatkan tuduhan-tuduhan tentang imperialisme budaya-agama oleh negara Barat, yang dalam kasus gereja-gereja Tamil berarti melindungi dan mendanai terorisme.
e. Kegagalan mempraktikkan iman Kristen dalam bentuk-bentuk yang asli Sri Lanka menghambat pertumbuhan gereja, proses pemuridan dan penerimaan masyarakat luas terhadap kekristenan. Berdoalah untuk cara-cara bersekutu, beribadah dan bersaksi yang inspirasional, bijaksana, alkitabiah yang khas untuk orang Kristen Sri Lanka.

6 Keberadaan orang Kristen di Sri Lanka tidak kompak dan tidak merata, meski hal ini sedang mengalami perubahan cepat. Kebanyakan orang Kristen terpusat di daerah perkotaan Colombo, Jaffna dan pesisir barat laut, meskipun penginjilan belakangan ini sudah makin meluas ke setiap wilayah administratif Sri Lanka. Banyak pekerja terlatih yang beremigrasi, dan sedikit saja yang bersedia melayani di daerah-daerah yang serbaminim. Ada banyak orang Kristen baru dari komunitas Buddha dan Hindu. Berdoalah untuk pelayan-pelayan yang bersedia melayani di daerah pedalaman yang sederhana dan penuh tantangan—namun responsif dan terbuka.

7 Penganiayaan bisa terjadi secara tiba-tiba dan sporadis, dan sangat hebat. Lebih dari 250 gereja hancur atau dirusak dalam tahun-tahun belakangan ini. Penganiayaan ini bagai pedang bermata dua: mengancam kehidupan orang percaya, tetapi juga membangkitkan pertumbuhan gereja dan kegairahan rohani. Penyebabnya banyak: kebencian musuh terhadap umat Allah, agenda-agenda kelompok ekstremis Buddha dan Hindu, keterkaitan sejarah kekristenan dengan para penjajah asing, serta cara-cara yang tidak tepat dan tidak peka dari sejumlah penginjil dan perintis jemaat.

a. Respons orang Kristen. Berdoalah agar orang Kristen, sedapat mungkin, tidak berbuat kesalahan dalam cara-cara mereka melakukan pelayanan, menangani keuangan dan sikap kekanak-kanakan mereka. Berdoalah agar kesaksian mereka lebih ditandai dengan kerendahan hati dan belas kasih daripada sikap arogan dan mau menang sendiri.
b. Tabah dalam penganiayaan. Berdoalah agar orang-orang percaya dapat tabah dalam penganiayaan dengan berakar kuat pada Firman Tuhan, dan dapat memandang penganiayaan itu sebagai suatu kehormatan, bukan kekalahan atau hal yang memalukan. Berdoalah agar semua orang yang menderita bagi nama Kristus mau dan mampu mengampuni orang-orang yang menganiaya mereka.

8 Pekerjaan misi tampaknya sedang berbalik arah

a. Misi luar negeri mau tak mau harus diakhiri karena adanya pembatasan visa; satu-satunya cara untuk orang asing melakukan pekerjaan Kerajaan Allah adalah dengan menjadi tentmaker. Berdoalah agar terjadi perubahan—masih ada banyak kebutuhan yang sesungguhnya lebih bisa dipenuhi dengan baik oleh orang-orang dari luar negeri.
b. Gerakan pengutusan misi Sri Lanka sedang bangkit. Lembaga misi interdenominasi pertama di Sri Lanka baru saja dibentuk. Fokusnya adalah mengutus pekerja ke negara-negara Asia Selatan dan Barat; beberapa sudah diutus ke kelompok-kelompok orang yang berbeda. Berdoalah untuk para pekerja ini dan juga yang sedang dilatih untuk pelayanan lintas budaya mendatang. Berdoalah juga agar gereja-gereja pengutus mereka dapat mendukung dengan sepenuhnya panggilan dan pelayanan mereka. Lembaga-lembaga misi dalam negeri yang terkenal adalah Kithu Sevana, Margaya Fellowship, Gospel Ministries, Lanka Village Ministries (Alumni LBC) serta lembaga-lembaga misi denominasi.

9 Tantangan-tantangan pelayanan khusus:

a. Komunitas Tamil Lanka, pernah relatif makmur tetapi sekarang hancur dan tercerai-berai akibat kekerasan yang dilakukan LTTE dan militer Sri Lanka. Komunitas yang tersebar ini mencapai lebih dari 700.000 orang; berdoalah agar banyak gereja di antara mereka dapat menjadi kekuatan penginjilan di Sri Lanka, dan bukan pengacau yang memaksakan kemerdekaan negara Tamil.
b. Orang Tamil Perkebunan sudah lama menjadi komunitas marginal yang miskin dan dipandang rendah, namun makin banyak dari antara mereka yang datang kepada Kristus. Free Churches Fellowship, AoG dan Smyrna Church melakukan sejumlah penjangkauan signifikan terhadap mereka.
c. Kaum muda. Pelayanan bagi kaum muda Sri Lanka berkembang, namun masih banyak yang perlu diperhatikan. Banyak jemaat tidak memiliki bahan-bahan untuk pelayanan kaum muda dan anak-anak. Berdoalah untuk:
i. Perintisan dan pelayanan holistik YFC dan CCCI di antara kaum muda perkotaan.
ii. Pelayanan FOCUS (IFES) di antara mahasiswa separuh universitas yang ada. CCCI memiliki pelayanan penginjilan yang efektif di antara para mahasiswa.
d. Daerah pedesaan masih menjadi tantangan. Masih ada 25.000 desa yang tanpa gereja. Banyak yang sama sekali tidak memiliki kesaksian Kristen. Yang paling memprihatinkan adalah desa-desa yang hancur di daerah utara dan timur. Lembaga-lembaga pelayanan mulai menyadari perlunya pelatihan dan strategi pelayanan khusus untuk melayani di daerah pedalaman.
e. Pelayanan belas kasih kepada korban bencana tsunami, perang saudara dan kemiskinan pada umumnya. Di masyarakat yang sangat peka terhadap isu-isu proselitisme, uang Barat dan "membeli" petobat ini, bantuan kebutuhan fisik harus benar-benar dipisahkan dari penjangkauan Injil. Kelompok-kelompok pelayanan lokal kebanyakan membuat program bantuan tersendiri yang tidak terkait dengan pelayanan penjangkauan mereka; berdoalah untuk hikmat bagi yang melayani dan juga respons dari yang dilayani.

10 Suku terabaikan di Sri Lanka:

a. Orang Moor pada umumnya pedagang, birokrat dan petani. Sebelumnya tidak banyak petobat yang berasal dari latar belakang Muslim, tetapi saat ini ratusan orang sedang menanggapi kesaksian yang peka dari orang-orang Kristen.
b. Orang Melayu, adalah orang-orang Muslim yang sinkretis dan berpotensi lebih terbuka. Berdoalah agar ada pelayanan khusus di antara mereka.
c. Orang yang menyebut dirinya "Kafir" adalah keturunan para budak Afrika yang dibawa Portugal untuk bekerja di daerah-daerah perkebunan; mereka menganut semua agama di Sri Lanka dengan berbagai cara.
d. Kelompok masyarakat terabaikan lainnya—Orang Buddha yang berpendidikan, komunitas nelayan di daerah pesisir dan para militan Tamil dan Sinhala yang masih terus merongrong negara.
e. Kelompok-kelompok suku—Rodhiya (7.000), Ahikuntikas (Gipsi, 2.000) dan penduduk asli Sri Lanka, Veddah (2.000). Kithu Sevana Ministries memiliki pelayanan di antara suku Rodhiya.

11 Pelayanan-pelayanan media Kristen:

a. Literatur sangat dibutuhkan. Tingkat melek huruf tinggi, tetapi literatur yang berkualitas dengan harga terjangkau dan relevan secara budaya kurang sekali. Penerbit-penerbit Margaya Fellowship, Pragna Publishers, The Bible Society, Gospel Ministries, YFC, Lanka Bible College dan Colombo Theological Seminary (buku-buku dan bahan studi teologi), SGM (bagian-bagian Alkitab)—sudah banyak melakukan produksi, tetapi masih terlalu sedikit melakukan distribusi. Bahan-bahan prapenginjilan dibutuhkan, khususnya untuk orang Buddha. New Life Literature memiliki percetakan, yang banyak digunakan untuk mencetak literatur Injil dan PB the Gideons dalam bahasa Sinhala dan Tamil. EHC sudah beberapa kali terlibat dalam program distribusi literatur Injil nasional. CLC baru saja membuka tiga toko buku Kristen dengan pelayanan distribusi yang maju.
b. Film YESUS sudah digunakan secara luas. Setiap minggu, TV nasional menyiarkan film produksi India "Jesus Calls" dalam tiga bahasa. Materi televisi Kristen lainnya juga sudah banyak tersedia.
c. Radio. Sri Lanka tidak banyak dinaungi badan siaran radio internasional—FEBA, HCJB, GFA, TWR, Christian Vision dan AWR semuanya memancarkan siaran radio gelombang pendek ke Sri Lanka, namun hanya sedikit saja yang melakukan siaran dalam bahasa Sinhala atau Tamil. Tetapi BBI setempat menyiarkan hampir 30 program per minggu dalam bahasa Sinhala dan Tamil. TWR melakukan siaran melalui gelombang medium dari Sri Lanka ke Asia Selatan, dengan 77 program mingguan dalam 24 bahasa yang berbeda.

Operation World | << Sri Lanka >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Sri Lanka - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Sri_Lanka"