MISI
.co
christian
online
Misi

India

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << India >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- India

1 Pembenahan menuju konsep sentrisme politik [pandangan politik yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan antara tingkat egalitarianisme dan tingkat hirarki sosial atau kesenjangan sosial tertentu]—setelah kekalahan pemerintahan Hinduistis yang cenderung ekstrem di dalam pemilihan umum—mengembalikan kebebasan beragama dan pertumbuhan ekonomi serta mengatasi berbagai ketidakadilan akibat sistem kasta. Berkembangnya jumlah LSM lokal dan perubahan kebijakan dimaksudkan untuk mengangkat derajat mereka yang berada di sistem kasta paling rendah. Selain itu, bahkan ada perubahan-perubahan hukum yang semuanya mengarah pada masyarakat yang lebih modern, pluralistis, dan manusiawi.

2 Pemulihan atas penderitaan yang dialami oleh suku Dalit/Bahujan/Kasta Terdaftar dan Suku Yang Diakui Pemerintah, yang seluruhnya berjumlah lebih dari 25% dari total populasi. Pemulihan ini terjadi setelah ribuan tahun masa penindasan, yang dibenarkan oleh sistem kasta dan Hinduisme. Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah India, dan LSM-LSM internasional semuanya mengambil tindakan untuk mengatasi situasi ini. Sebagian besar Gereja India dan Gereja global mulai bekerja untuk menegakkan hak asasi manusia, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan keselamatan suku Dalit. Perubahan pesat yang menggembirakan terjadi dalam waktu yang relatif cepat,meskipun masih banyak hal yang harus dilakukan.

3 Kontribusi positif kekristenan terhadap masyarakat India dapat dilihat dari warisan luar biasa yang ditinggalkan oleh William Carey. Namun, hal ini juga karena pelayanan Gereja Katolik, dan yang terkini karena kesadaran kelompok injili untuk melakukan pelayanan holistik yang efektif. Pelayanan umat Kristen dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan masalah sosial yang rumit mengundang dukungan dan membuat penginjilan menjadi lebih efektif. Dengan demikian, tindakan membangkitkan sentimen anti-Kristen menjadi makin sulit dilakukan.

4 Puji Tuhan atas kebebasan umat Kristen India dalam memberitakan Injil meskipun ada upaya dari komunitas dan kekuatan politik tertentu untuk membatasi kebebasan ini melalui undang-undang negara, intimidasi, dan penganiayaan.

5 Penganiayaan terhadap umat Kristen—khususnya di Orissa, Karnataka, dan Gujarat—tidak hanya memurnikan dan menyatukan Gereja, tetapi juga mendorong Gereja mengevaluasi kembali metode dan prioritasnya dalam penginjilan dan pelayanan. Penganiayaan telah menyingkapkan agenda penuh kebencian dari kelompok ekstremis keagamaan dan makin menyadarkan umat Kristen akan hak mereka menurut hukum.

6 Misi, perintisan jemaat, dan inisiatif riset di India telah bertumbuh pesat jauh melampaui kondisi awal di tahun 1960-an, yang sebagian besar dikendalikan oleh kelompok misi asing. Kini, lebih dari 1.000 lembaga misi India dan banyak prakarsa yang berbasis pelayanan Gereja telah mengutus lebih dari 100.000 perintis jemaat, penginjil, dan pekerja sosial—banyak dari mereka yang melakukan pelayanan lintas budaya—dan telah merintis puluhan ribu jemaat yang mau mengikut Kristus. Kini pemikiran dan tindakan yang signifikan tengah membentuk Gereja dan masyarakat India untuk dapat mengikut Kristus sekaligus mempraktikkan Injil sesuai dengan kondisi yang ada.

7 Peningkatan respons dari suku-suku dan wilayah yang sebelumnya menolak Injil. Hal ini terutama terjadi di Uttar Pradesh, tetapi juga banyak negara bagian lainnya di India utara dan tengah, khususnya di antara orang Hindu berkasta rendah dan suku-terasing. Kelompok suku dari agama dan kelompok sosial lainnya bersikap makin terbuka terhadap Injil.

Tantangan untuk Didoakan -- India

1 Masalah politik, ekonomi, dan sosial negara ini menjadi beban berat bagi pemerintah India. Banyak kemajuan dicapai di berbagai bidang,untuk memperkokoh dan membangun kemajuan semacam itu dibutuhkan dukungan doa. Berdoalah bagi para pemimpin India agar mereka dapat

a. Terus menjunjung konstitusi yang mempertahankan kebebasan beragama dan melindungi agama dan etnis minoritas. Baru-baru ini kebebasan beragama dan ketentuan yang menyetujuinya di dalam undang-undang terancam. Beberapa pemerintah negara bagian memiliki reputasi buruk dalam hal pelecehan hak asasi manusia dan diskriminasi terhadap umat Kristen, kaum Muslim, dan suku Dalit. Beberapa negara bagian telah memberlakukan undang-undang anti-perpindahan agama. Salah satu isinya adalah penghapusan tunjangan negara bagi kelompok kasta rendah yang memeluk agama Kristen.
b. Memberantas korupsi di seluruh tingkatan pemerintahan—mulai dari tingkat nasional menuju tingkat negara bagian, lalu ke tingkat lokal. Media massa merupakan salah satu sarana yang ampuh untuk menyingkapkan korupsi, dan Undang-Undang Hak atas Informasi memaksa aparat pemerintah lebih bertanggung jawab. Sebanyak 100 dari 543 anggota parlemen memiliki kasus-kasus kriminal yang belum mendapatkan keputusan hukum di tahun 2010. Fakta ini menjelaskan betapa dibutuhkan transparansi di dalam sistem yang ada. Berdoalah agar muncul keberanian dan ketegasan di tubuh pemerintahan untuk mengejar tujuan yang lurus, apa pun rintangannya, meskipun sebenarnya membiarkan budaya korupsi merupakan opsi yang lebih mudah dan aman.
c. Menangani berbagai masalah sosial yang serius di tengah masyarakat dengan komitmen dan efektifitas yang lebih besar. Penanganan itu mencakup mengurangi tingkat malnutrisi yang memengaruhi 40% populasi; meningkatkan infrastruktur nasional; menangani meluasnya penggunaan buruh anak di bawah umur, perbudakan modern, dan pembunuhan bayi-bayi perempuan; mengatasi penyebaran AIDS yang sangat cepat dan degradasi lingkungan yang parah.
d. Menghadapi ancaman pemberontakan Maois/Naxalites yang makin meningkat. Hamparan wilayah pedesaan India yang terentang dari Nepal hingga Andhra Pradesh dikenal sebagai Koridor Merah. Gerakan-gerakan ini mengancam stabilitas dan keamanan, baik lokal maupun regional. Mereka juga mengancam pertumbuhan Gereja yang sehat melalui tindakan penyusupan kaum Naxalites ke dalam komunitas Kristen dan melakukan kekacauan dengan menggunakan tindak kekerasan.
e. Mengatur situasi ekonomi secara bijaksana. India memiliki jumlah kaum miskin tertinggi di dunia, jumlah jutawan terkaya keempat di dunia, dan kesenjangan sosial terbesar antara si kaya dan si miskin. Jutaan orang masuk ke dunia kerja setiap tahun. Jutaan lapangan pekerjaan harus diciptakan untuk menampung mereka. Di tengah pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya masyarakat kelas menengah, cara-cara untuk mengurangi kemiskinan juga harus dicari.
f. Menghadapi dengan penuh hikmat peningkatan ancaman terhadap stabilitas, termasuk terorisme, ketegangan dengan negara-negara tetangga dan kelompok nasionalis Hindu,serta sasaran mereka : kaum Kristen, Muslim, Naxalites/Komunis.

2 India baru” merupakan suatu entitas yang masih muda, ambisius, kosmopolitan, dan modern. Di sini perbedaan agama, kasta, dan gender makin tidak berarti. “India baru” berbau sangat perkotaan dan maju dalam tekonologi. India baru yang diwarnai dengan banyak pusat layanan informasi, olahraga kriket, Bollywood, bhangra, dan budaya India yang terhubung dengan dunia internasional membuat India dikenal oleh dunia dan membuka diri terhadap ide-ide dan cara hidup baru, termasuk kekristenan. Pengaruh yang paling signifikan dalam konteks ini adalah materialisme—yang mampu menjebak orang-orang Hindu seperti kelompok-kelompok lainnya. Generasi yang lebih muda—70% rakyat India berusia di bawah 35 tahun, dan 31% berusia di bawah 15 tahun—akan membentuk masa depan India. Dengan kondisi ini, mereka merupakan sebuah kelompok besar yang strategis untuk dijangkau bagi Yesus. Dibutuhkan strategi misiologis yang sama sekali baru dan berbeda untuk menyampaikan dan menanamkan Injil kepada mereka. Kini gereja-gereja dan lembaga-lembaga misi India memusatkan perhatian pada masalah ini. Sejauh ini tingkat keberhasilannya masih sangat rendah.

3 India adalah negara dengan kebutuhan manusia lebih besar dibanding negara-negara lainnya di dunia. Hal itu sebagian besar karena populasinya yang sangat besar, tetapi juga karena begitu banyak kondisi penderitaan yang harus ditangani melalui tindakan-tindakan yang spesifik dan doa yang tak berkesudahan.

a. Kemiskinan berdampak pada ratusan juta orang. Kemiskinan mereka sangat parah hingga jauh berada di bawah level apa pun yang bisa diperhitungkan secara matematis oleh badan-badan internasional. Liberalisasi ekonomi dan berbagai inisiatif yang dilakukan akhir-akhir ini untuk membantu komunitas yang paling miskin akan menolong India melangkah ke arah yang tepat dalam hal mengurangi kemiskinan secara signifikan.
i. Kemiskinan sebagian besar terjadi di pedesaan, meskipun terjadi peningkatan urbanisasi. Sementara kota-kota besar seperti Mumbai dan Kolkata (yang dulu dikenal sebagai Kalkuta) terkenal dengan makin banyaknya pemukiman kumuh dan orang yang tinggal di sana mecapai sekitar 75 juta orang, namun pada dasarnya India tetap merupakan negara yang sebagian besar terdiri dari pedesaan di mana kaum miskin tinggal.
ii. Masalah kasta erat kaitannya dengan kemiskinan. Sebagian besar kaum termiskin di India berasal dari suku Dalit/Bahujan/kasta terdaftar dan Suku yang diakui pemerintah. Banyak di antara mereka hidup sebagai buruh tani yang tidak memiliki lahan. Ketiadaan lahan dan kurangnya pendapatan kerap kali menggiring mereka ke jerat utang, yang diturunkan kepada generasi-generasi berikutnya. Berdoalah bagi kelompok ini, semoga mereka dapat melihat keadilan dan kasih Tuhan.
iii. Keterkaitan yang kompleks antara kemiskinan dan kelebihan jumlah penduduk. Anak-anak dianggap sebagai kelompok yang pasti bisa menjadi sumber pemasukan di masa depan—makin banyak anak, makin baik. Masalah populasi dan kemiskinan di India harus ditangani secara bersamaan.
b. Masalah kesehatan memengaruhi sejumlah besar populasi India. Sekitar 40% anak berusia di bawah 3 tahun menderita malnutrisi. Sanitasi yang tidak memadai dan kurangnya air bersih meningkatkan berbagai penyakit yang ditularkan melalui air kotor, yang sebagian besar berdampak pada anak-anak dan kaum miskin. Di India, diperkirakan terdapat 900.000 orang meninggal dunia setiap tahun karena meminum air kotor atau menghirup udara yang terkena polusi. Sektor kesehatan memiliki cakupan yang sangat luas namun kurang memiliki sumber-sumber yang memadai dan cenderung dikorupsi. India memiliki populasi pengidap HIV positif terbesar ketiga di dunia dan mewakili sepertiga kasus tuberkulosis di dunia. Pelayanan kesehatan yang sangat baik dan pelatihan medis merupakan dua kontribusi terbaik dari kekristenan kepada India. Namun, kedua hal ini sedang terancam karena adanya emigrasi umat Kristen. Berdoalah agar warisan karya yang baik ini dapat terus dipertahankan.
c. Kaum perempuan dan anak-anak mengalami penderitaan yang sangat berat.
i. Anak-anak di tengah situasi yang labil—tidak ada negara lain yang memiliki kebutuhan sebesar India. Dari 400 juta anak di bawah usia 15 tahun,sekitar 35 juta anak menjadi yatim piatu. Sebelas juta anak ditelantarkan (90% adalah anak perempuan); tiga juta anak hidup di jalanan. Ada 20 juta buruh anak di bawah umur (termasuk di dalamnya yang menjadi budak untuk membayar utang-utang keluarga)—sebagian memperkirakan jumlah mereka mencapai 50 juta orang. Dua pertiganya mengalami siksaan fisik, dan setengahnya mengalami pelecehan seksual. Sekitar 1,2 juta anak terlibat dalam pelacuran; banyak di antara mereka adalah orang Nepali atau Bangladesh.
ii. Kaum perempuan dewasa dan para gadis. Rendahnya tingkat melek huruf dan pendidikan, tradisi mahar [pihak perempuan yang memberikan mas kawin kepada pihak laki-laki], kekerasan dalam rumah tangga yang meluas, dan tradisi pelacuran yang jahat di kuil, semua ini butuh diperangi. Kecenderungan masyarakat yang lebih suka anak laki-laki, ditambah lagi dengan praktik teknologi ultrasonografi yang ilegal, berujung pada tindakan aborsi janin perempuan dan pembunuhan terhadap bayi perempuan. India mengalami kekurangan populasi perempuan sebanyak 35 juta orang. Jika dibandingkan dengan populasi laki-laki, maka akan terlihat betapa parahnya situasi di sana.

Berdoalah agar belas kasih lembaga-lembaga pelayanan Kristen dan struktur-strukur negara dapat menjawab berbagai kebutuhan yang mendesak di negara ini. Berdoalah agar sikap dan adat di tengah masyarakat terhadap orang-orang yang paling lemah mengalami perubahan sehingga menjadi cerminan perhatian Tuhan kepada kaum perempuan dan anak-anak.

4 Hinduisme merupakan sistem keagamaan terbesar ketiga di dunia. Hinduisme, yang dipahami secara meluas, adalah sistem yang dinamis dan beradab yang membentuk setiap aspek kehidupan, merangkul orang-orang yang tinggal di dalam atau yang berhubungan erat dengan India dan kebudayaannya. Sebagai agama, Hindu merupakan suatu jaringan pluralistis pada keyakinan dan sistem keagamaannya, mulai dari hal yang bersifat filosofis (realisasi-diri), ritus-ritus yang dipengaruhi Weda, bentuk ekspresi kepercayaan yang populer (penyembahan berhala) hingga agama Hindu di pedesaan (animisme, okultisme). Hinduisme menyerap elemen-elemen agama apa pun yang dijumpainya dan dikenal luas sebagai agama yang bersifat inklusif, toleran, dan cinta damai. Pengaruhnya secara global sangat signifikan melalui gerakan-gerakan seperti yoga, Hare Krishna/ISKCON, New Age, Art of Living, dan lainnya. Banyak konsep Hinduisme yang telah menjadi budaya pascamodern abad ke-21—yoga, guru, karma, dharma, reinkarnasi, dan meditasi transendental. Apa saja yang bisa kita doakan dalam kondisi ini?

a. Hinduisme memiliki daya tarik budaya yang kuat. Namun, dalam pencarian mereka akan kepenuhan dan tujuan hidup, orang-orang Hindu masih merindukan hubungan yang sejati dengan Sang Pencipta. Berdoalah agar umat Kristen (yang dianggap sebagai “orang Barat”) mampu memperlihatkan, dalam ekspresi budaya India yang autentik, kerohanian sejati dan transformasi yang dikerjakan oleh Kristus.
b. Sistem kasta Hindu tetap menjadi isu utama. Pemerintah sudah mulai membahas sebagian isu ini dengan mencanangkan persamaan di hadapan hukum, larangan resmi terhadap tindakan diskriminasi, dan tindakan tegas yang mendukung mereka yang lemah dalam hal pendidikan dan kesempatan untuk menjadi pegawai negeri. Peningkatan tuntutan suku Dalit atas hak konstitusional mereka sebagai warga negara dan hak kepemilikan atas tanah dan kekayaan di negeri ini, juga tuntutan suku-suku terasing atas tanah dan cara hidup leluhur mereka sering kali diperhadapkan pada rintangan, intimidasi, dan penindasan. Berdoalah agar:
i. Pemerintah dapat menangani dengan bijak masalah kastaisme dan tindakan pemiskinan sejumlah besar populasi. Hal ini mencakup tindakan tegas pemerintah terhadap kekerasan yang dilakukan kepada suku Dalit dan komunitas suku terasing, apa pun agama mereka.
ii. Umat Kristen memberi respons yang alkitabiah dan yang menyerupai Kristus, melayani semua orang yang tertindas sambil mencabut kastaisme yang telah berakar di dalam sistem mereka. Sekitar 80% umat Kristen berasal dari suku Dalit atau komunitas terasing, dan orang Hindu rata-rata menghubungkan kekristenan dengan masyarakat kelas bawah.
iii. Gereja-gereja, dalam penjangkauan yang dilakukan, dapat bersikap peka terhadap jaringan kasta dan memfasilitasi gerakan massa kepada Kristus. Berdoalah pula agar dalam persekutuan mereka, mereka dapat meruntuhkan tembok pemisah di dalam masyarakat tersebut. Banyak gereja yang juga bersalah karena melakukan diskriminasi berdasarkan kasta.
c. Kelompok ekstremis Hindutva menebar bayang-bayang kekejian atas India. Kelompok Hindu militan dari RSS, Bajrang Dal, Durga Bahini, Shiv Sena, VHP, dan Sangh Parivar telah menyusupkan para anggota mereka ke dalam setiap bagian penting dalam masyarakat, memperoleh kekuatan politik dan dukungan yang cukup besar. Mereka memperjuangkan pelurusan sejarah (menurut versi mereka), mengesahkan diskriminasi terhadap kelompok agama dan etnis minoritas, dan mengendalikan media. Ideologi HindutvaIndia adalah hanya Hindu” dipakai untuk membenarkan tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap kaum Muslim dan umat Kristen, sembari menuduh mereka sebagai penganut iman “asing”. Berdoalah agar:
i. Kekerasan di dalam masyarakat dapat dihentikan, dan semoga para pelakunya bertobat dan mengalami perjumpaan dengan Kristus.
ii. Umat Kristen dan para pemimpin Kristen dapat bersatu dan memiliki keberanian menghadapi penganiayaan yang meluas maupun yang bersifat lokal. Setiap tahun terjadi lebih dari 1.000 kali penyerangan. Serangan tersebut bersifat sporadis dan terpusat di negara-negara bagian yang dikuasai oleh partai BJP.
iii. Program “perpindahan agama kembali” yang dilakukan oleh kelompok ekstremis Hindu gagal dan semoga umat Kristen yang terancam dapat berdiri teguh di dalam Kristus seberat apa pun harga yang harus mereka bayar.
iv. Umat Kristen dapat menunjukkan kasih dan pengampunan Kristus terhadap para penganiaya mereka.

5 Gereja di India sangat beragam, memiliki sejarah yang panjang, dan di saat yang bersamaan bersifat vital, bertumbuh, nominal namun juga mengalami kemerosotan. Sebagian besar kekristenan di India bermula dari gerakan pertobatan massal yang terjadi pada 300 tahun terakhir, yang diselingi dengan terjadinya banyak kebangunan rohani setempat. Di banyak denominasi, gereja masih dalam bentuk-bentuk Barat. Teologi liberal, universalisme, dan makin meningkatnya nominalisme di Gereja telah mengeringkan semangat penjangkauan terhadap jutaan orang non-Kristen. Banyak gereja lokal yang tidak memiliki jemaat berlatar belakang non-Kristen generasi pertama. Perselisihan karena masalah karakter, kekuasaan, dan kepemilikan telah menghantar pada perpecahan, kasus-kasus di pengadilan, kekecewaan yang meluas, dan terhilangnya kaum muda secara terus-menerus yang ditelan oleh materialisme. Pada waktu yang bersamaan terjadi arus perpindahan umat Kristen dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, yakni ke gereja-gereja independen yang lebih dinamis. Berdoalah agar tekanan-tekanan yang terjadi saat ini dan karya Roh Kudus dapat memberi kehidupan yang baru pada bentuk-bentuk kekristenan tradisional.

a. Gereja Ortodoks merupakan ekspresi kekristenan tertua di India, yang berasal dari warisan sejarah tradisi Rasul Thomas, yang diduga kuat melayani dan mati sebagai martir di India pada abad ke-1. Umat Kristen Ortodoks berjumlah jutaan orang, dan banyak denominasi Kristen lainnya yang sangat dipengaruhi dengan tradisi Thomas. Kelompok ini berakar kuat di Kerala dan barat daya India.
b. Umat Katolik mewakili satu intitusi Kristen tunggal terbesar di India dengan 20 juta pengikut. Mereka dikenal lewat pelayanan mereka yang penuh kemurahan hati. Yang paling dikenal adalah warisan pelayanan Bunda Teresa di antara orang-orang termiskin dari kaum miskin dan lebih dari 5.000 fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh Katolik yang merupakan 20% dari jumlah total fasilitas pelayanan kesehatan di India.
c. Perubahan di dalam Gereja merupakan sesuatu kebutuhan yang mendesak dan tidak pernah sebesar ini sebelumnya. Berdoalah untuk:
i. Kesatuan. National Christian Forum membentuk Catholic Bishops’ Forum, National Council of Churches, dan Evangelical Fellowship. All India Christian Council melayani umat Kristen dari seluruh denominasi yang ada, bersama lebih dari 5.000 lembaga pelayanan, LSM, denominasi, dan institusi yang bekerja untuk menegakkan hak asasi manusia, keadilan sosial, kebebasan beragama, dan perlindungan terhadap kelompok minoritas. Roh pemecah belah yang menjadi ciri khas masa lalu, kini digantikan dengan kesatuan yang lebih besar dari yang pernah ada sebelumnya. Perpecahan itu sebagian disebabkan oleh permusuhan dari kekuatan-kekuatan eksternal. Berdoalah agar kesatuan yang terbentuk makin matang dan berkelanjutan. Dibutuhkan kerja sama dan akuntabilitas yang lebih besar antara gereja-gereja lokal dan lembaga-lembaga misi.
ii. Tindakan mengubah budaya, struktur, dan ekspresi Gereja ke dalam konteks lokal. Sudah terlalu lama gereja-gereja bergantung pada bentuk budaya asing.
iii. Sikap mengandalkan bentuk ibadah sel/gereja rumah ala India daripada meniru model dan tempat ibadah gaya Barat.
iv. Pemuridan yang efektif—melalui berbagai upaya yang terkoordinasi dan kolaboratif—bagi banyak orang yang telah bertobat melalui salah satu dari berbagai metode penginjilan yang dipakai. Banyak orang percaya baru yang menjadi Kristen melalui kebaktian-kebaktian penginjilan besar, penyembuhan, atau mukjizat. Namun, hanya ada sedikit kesempatan untuk menyampaikan pengajaran Kristen yang dapat menguatkan dan memelihara iman mereka.
v. Pengaruh yang lebih relevan terhadap segi terpenting kehidupan nasional. Gereja dianggap berkaitan dengan lapisan masyarakat yang terpinggirkan dan menderita. Dunia bisnis, politik, seni, budaya dan kelompok masyarakat kelas menengah dan atas—semua yang menjadi pembentuk masyarakat India—belum terpengaruh oleh Injil.

6 Gereja dan kelompok yang memegang teguh Alkitab mengalami pertumbuhan dengan jumlah yang melampaui data yang dikeluarkan secara resmi. Namun, mengukur dengan tepat skala pertumbuhannya memang sulit. Realitas di lapangan saat ini menunjukkan betapa pertumbuhan tersebut masih merupakan sebagian kecil pencapaian dari tujuan yang dicanangkan oleh Gereja dan gerakan-gerakan mobilisasi dalam Visi 2020. Beberapa dari sekian banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan adalah

a. Terjadinya pelipatgandaan persekutuan Pentakosta dan karismatik yang baru dan dinamis. Persekutuan-persekutuan ini bermunculan dan tersebar di seluruh wilayah India.
b. Jumlah denominasi injili mengalami peningkatan dan jumlah jemaat bermultiplikasi. Beberapa jaringan kunci menghubungkan banyak denominasi—Evangelical Fellowship of India (menghubungkan lebih dari 224 denominasi dan lembaga pelayanan), Pentecostal Fellowship of India (menghubungkan seluruh denominasi Pentakosta yang besar), dan Baptist Evangelical Alliance, serta masih ada beberapa lainnya. Semua ini dipakai Tuhan untuk mendewasakan, menstabilkan, dan memobilisasi umat percaya melalui doa, konvensi-konvensi, retret pendeta, dan koordinasi terhadap pelatihan, produksi literatur, misi, dan penjangkauan.
c. Gerakan karismatik di gereja Katolik dimulai pada tahun 1972 dan telah menyebar ke hampir seluruh komunitas Katolik. Gerakan ini telah memberikan pengaruh yang mendasar, membawa banyak orang menuju hidup baru, dan menstimulasi penjangkauan. Diperkirakan 10% umat Katolik di India memiliki keyakinan karismatik.
d. Yesu Darbar, suatu perkumpulan pengikut Yesus di India Utara yang berjumlah puluhan ribu orang. Perkumpulan ini memiliki bentuk ibadah dan pola persekutuan dalam konteks India. Terdapat jutaan pengikut Yesus (Yesu Bhaktas), umat percaya yang masih sembunyi-sembunyi, dan umat Kristen yang belum dibaptis yang berada di luar struktur denominasional. Berdoalah untuk pemuridan yang efektif bagi kelompok yang sedang bertumbuh ini.
e. Banyak jaringan berdoa untuk penginjilan di negeri ini, yang melibatkan jutaan umat Kristen. Ratusan gerakan dan kelompok doa baru yang sangat besar, banyak di antaranya dimotori oleh kaum perempuan dan bahkan anak-anak, mereka berada di balik pertumbuhan Kerajaan Allah di India.
f. Jutaan orang bersikap makin terbuka terhadap Injil Kristus melalui literatur; program-program radio dan TV yang dipancarkan; dan penggunaan video, film, kaset Kristen secara meluas. Media Kristen yang diproduksi di India sangat penting untuk menjangkau orang India dengan Injil secara efektif.

7 Pelatihan para pekerja Kristen merupakan suatu kebutuhan penting yang bersifat mendesak dan esensial untuk jangka panjang. Kehidupan dan kesehatan Gereja tergantung dari perkembangan para pendeta, pengajar, penginjil, dan misionarisnya. Di banyak gereja, pemuridan yang buruk, kurangnya pengajaran, teladan hidup dan kepemimpinan yang tidak alkitabiah, menimbulkan masalah. Tradisi filosofis yang kuat dan keragaman agama, budaya, dan etnis di India menjadikan krusial bagi negara ini untuk mendapatkan pelatihan rohani yang memadai. Namun, sebagian besar pekerja diutus dengan sangat sedikit persiapan untuk konteks pelayanan mereka. Terdapat lebih dari 100.000 pekerja penuh waktu di India; sekitar setengahnya menggembalakan gereja-gereja lokal. Rata-rata terdapat satu pendeta terlatih untuk enam gereja lokal. Berdoalah untuk

a. Seminari-seminari yang memiliki program tingkat sarjana, yang kini berjumlah lebih dari 100 seminari. Puji Tuhan atas pelipatgandaan ini! Terdapat tiga badan akreditasi—Senate of Serampore College, Asia Theological Association, dan Indian Institute of Missiology. Banyak dari seminari ini mengajarkan teologi injili. Namun, jumlah lulusan seminari yang memutuskan untuk melakukan pelayanan misi mengalami penurunan. Berdoalah supaya terjadi peningkatan jumlah pekerja yang terlatih dengan baik, memiliki kerinduan yang besar dan terbeban untuk melakukan pelayanan yang efektif di negara mereka sendiri.
b. Sekolah Alkitab berjumlah lebih dari 1.000 dan meningkat dua kali lipat setiap 10 tahun. Institusi-institusi injili dipenuhi mahasiswa. Sekolah-sekolah Alkitab berubah dari yang hanya mengajarkan teologi menjadi institusi yang juga memberikan keterampilan praktis untuk pelayanan, khususnya untuk perintisan jemaat.
c. Pusat-pusat pelatihan untuk para pekerja lokal memainkan peranan signifikan. Institusi-institusi ini, yang sebagian besar didirikan terutama bagi para perintis jemaat, berjumlah lebih dari 100 lembaga (FMPB, IEM, OM, ICRM, GEMS, Missions India, Seva Bharat, Operation Agape, dan lainnya). GFA telah mendirikan 55 pusat pelatihan semacam itu, dengan 7.000 pekerja yang sedang menjalani pelatihan.
d. Cara-cara yang baru dan kreatif untuk melipatgandakan para pemimpin harus dikembangkan. Kebutuhan di lapangan lebih besar daripada yang sanggup dihasilkan oleh institusi-institusi tersebut, dan 90% pendeta kurang memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan teologi yang memadai. Selain itu, institusi-institusi harus berubah dari model Barat yang kurang berdampak pada mayoritas orang non-Kristen di India. Puji Tuhan, kini bermunculan pendidikan nonformal yang makin bertumbuh serta memikirkan cara untuk menghadapi tantangan ini.
e. Pelatihan umat Kristen—mereka yang berada di luar peran-peran tradisional seperti sebagai gembala, penginjil, dan misionaris—untuk menciptakan saksi-saksi Kristus dan para pelayan yang efektif merupakan hal yang esensial. Gereja India harus belajar untuk membawa pengaruh yang lebih besar di dunia kerja, khususnya di bidang teknologi informasi, bisnis, dan sejenisnya.
f. Gerakan gereja rumah/sel dengan cepat menyebar di banyak wilayah di negeri ini. Diperkirakan terdapat 100.000 perkumpulan semacam itu. Gerakan ini terbukti dapat diterima oleh budaya India, terjangkau, alkitabiah dan sangat efektif.
g. The South Asia Bible Commentary [buku tafsiran Alkitab] akan memberikan manfaat kepada ratusan ribu pendeta, pemimpin awam, dan mahasiswa.

8 Pertumbuhan lembaga pelayanan penjangkauan lintas budaya India—dalam hal jumlah, kapasitas, dan kedewasaan—sungguh mencengangkan dan terjadi di tengah perlawanan yang keras di banyak hal. Pada tahun 1973, terdapat 420 misionaris. Pada tahun 2009, India Missions Association (IMA) saja mewakili lebih dari 235 organisasi dan 40.000 misionaris. Kemajuan yang menggembirakan juga dicapai dalam bidang pelatihan, peningkatan kualitas pelayanan, perencanaan yang strategis, penetapan tujuan, perintisan riset, dan kemitraan dengan lembaga pelayanan yang lain. Berdoalah untuk:

a. Struktur jejaring lembaga misi India. Struktur ini memainkan peranan kunci dalam meningkatkan kerja sama, menetapkan tujuan, dan memfasilitasi persekutuan. IMA merupakan lembaga misi yang utama, bersama-sama dengan National Prayer and Church Transformation Initiative, UP Network, BORN, CONS, dan lainnya.
b. Suatu peningkatan dalam riset yang efektif. Sejumlah besar lembaga pelayanan meneliti ladang tuaian dan para penuai di India. Database OMID, IMA, dan beberapa anggota asosiasi mengumpulkan data setiap negara bagian, kota, bahasa, suku bangsa, dan bahkan kode pos di India. Belum pernah ada penjelasan yang sangat lengkap mengenai pekerjaan penginjilan yang belum terselesaikan! Berdoalah untuk inisiatif penelitian yang sedang berlangsung, yang harus dimulai dari pengumpulan data kuantitatif menuju strategi misiologis. Berdoalah pula untuk keefektifan penelitian dalam menolong gereja-gereja melakukan dan menggenapi Amanat Agung.
c. The Asian Theological Association-India dan Indian Institute of Missiology, yang mengakreditasi, memfasilitasi, dan menghubungkan sekolah-sekolah pelatihan misi. Terdapat lebih dari 150 sekolah semacam itu; hampir semuanya dimulai pada tahun 1980. IET mengawali dengan mendirikan 27 sekolah di antaranya.
d. Lembaga-lembaga misi, agar mereka memiliki kepemimpinan yang taktis, persiapan pelayanan pastoral yang memadai dan dukungan bagi para pekerja mereka bagi pelayanan yang berbuah dan kesatuan rohani. Lembaga-lembaga misi yang lebih baru kini hampir menyamai lembaga misi yang sudah ada lebih dulu dalam hal kapasitas dan dampak yang mereka miliki.
e. Para misionaris India yang melayani di negara lain berjumlah 500 orang. Biaya hidup mereka jauh lebih tinggi daripada di India dan dukungan dana sulit mereka dapatkan karena India sendiri sedang membutuhkan dana besar. Berdoalah untuk penyediaan seluruh kebutuhan dana mereka. “Misi yang terbalik” kini menjadi umum terjadi—seperti umat Kristen Mizo mengutus misionaris ke Welsh, padahal dahulu umat Kristen Welsh-lah yang menginjili India pada abad ke-19.
f. Lulusan OM. Pengaruh OM dalam menanamkan visi untuk bermisi sangat luar biasa. Association of OM Graduates menghubungkan 40.000 pekerja pelayanan Kristen penuh waktu. Banyak di antara mereka yang kini memimpin beberapa lembaga pelayanan paling efektif di India.
g. Perluasan pelayanan ke segmen masyarakat lainnya yang membutuhkan. Hingga saat ini, setengah dari misionaris lintas budaya yang ada melayani di tengah kelompok suku-suku terasing, dan banyak lainnya melayani di antara mereka yang tertindas, terpinggirkan, atau yang merupakan segmen masyarakat yang membutuhkan. Saat ini sangat sedikit misionaris yang melayani di tengah masyarakat perkotaan kelas menengah dan kasta yang lebih tinggi. Fakta ini harus diubah, tetapi sebagian besar pekerja merasa tidak siap untuk menghadapi tantangan semacam itu.
h. Hubungan yang lebih baik dan lebih dekat antara gereja lokal dan lembaga misi. Banyak lembaga misi didukung oleh jaringan doa informal dari berbagai gereja. Karena dibutuhkan akuntabilitas yang lebih besar antara para pekerja di lapangan dan gereja-gereja pengutus, maka memobilisasi gereja untuk lebih melibatkan diri merupakan suatu kebutuhan. Terbitan-terbitan yang dikeluarkan oleh IMA dan Educational Books menolong gereja-gereja untuk mendapatkan kesadaran terhadap misi.
i. Kaum ekspatriat yang melayani di India saat ini berjumlah hanya 1.000 orang. Kini pengurusan visa makin dipersulit. Untuk ke depan, visa pelajar, bisnis, dan medis merupakan cara yang terbaik untuk pengajuan visa bila diajukan dalam kaitannya dengan disiplin ilmu tersebut. Beberapa peran khusus dapat diisi oleh kaum ekspatriat seperti dalam mendukung pelayanan yang sudah ada di India yang mencoba merintis ke tengah populasi yang sulit dijangkau oleh para pekerja lokal. Dibutuhkan dukungan internasional untuk merangkul berbagai suku bangsa dan wilayah-wilayah mereka serta menggalang dukungan doa.

9 Pelayanan di antara suku Dalit merupakan salah satu isu yang paling menentukan bagi Gereja abad ke-21 meskipun ini merupakan isu yang sangat kompleks. Penindasan selama berabad-abad terhadap suku bangsa ini mulai dibenahi, dan umat Kristen berada di garis depan dalam upaya perbaikan ini. Meski masih terbuka kesempatan untuk menjangkau 300 juta orang dengan Injil melalui pelayanan kasih, isu-isu berkaitan dengan suku Dalit ini berkembang meliputi aspek-aspek yang lebih luas dari penginjilan, yakni isu hak asasi manusia, pembangunan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan transformasi komunitas. Pokok-pokok doa khusus yang perlu dipanjatkan

a. Gereja, yang sebagian besar terdiri dari orang dari Kasta Terdaftar dan Suku yang diakui pemerintah, sulit mendapatkan kesempatan untuk menjadi saluran kasih Kristus karena terhalang masalah kasta, ras, bahasa, dan status ekonomi. Antusiasme yang muncul berkaitan dengan isu ini dengan mudah memudar jika dilakukan dengan mental kapitalis oportunis dan bukan berdasarkan belas kasihan dan karunia Kristus. Agar Injil dapat dipandang sebagai ajaran yang terbukti benar, suku Dalit harus diperlakukan setara di Gereja.
b. Suku Dalit merupakan suatu kelompok yang sangat beragam yang berasal dari banyak ras, bahasa, dan semua agama utama yang ada. Mereka bahkan memiliki hierarki sosiologis dan ekonomi di antara mereka sendiri. Pelayanan apa pun terhadap suku Dalit harus mempertimbangkan status unik dan latar belakang setiap kelompok.
c. Dalit Freedom Network, sebuah organisasi Kristen injili yang menjadi pendukung utama untuk menghadapi menghadapi isu-isu yang berkaitan dengan hal-hak suku Dalit, kebebasan, dan penginjilan bagi mereka.

10 India memiliki kaum yang terabaikan yang berjumlah lebih banyak daripada negara lain mana pun. Penyebaran umat Kristen di India tidak merata—jumlah umat Kristen di bagian selatan dan timur laut lebih besar dibandingkan dengan wilayah utara dan barat yang berpenduduk lebih padat. Tiga belas negara bagian di India Utara memiliki umat Kristen kurang dari 1%. Berdoalah agar Gereja di seluruh dunia bangkit untuk memusatkan perhatian pada tugas ini. Berdoalah untuk

a. Dataran India Utara di sepanjang sungai Gangga, yang berpenduduk jutaan jiwa, berada di area utama negara ini yang berbahasa Hindi. Negara-negara bagian yang dilewati oleh aliran sungai Gangga (Himachal Pradesh, Uttarakhand, Uttar Pradesh, Bihar, dan Benggala Barat) memiliki jumlah total penduduk 382 juta jiwa. Menurut data sensus, tak satu pun dari negara-negara bagian ini yang memiliki jumlah umat Kristen lebih dari 1%. Namun, terjadi pertumbuhan gereja yang makin besar dibandingkan sebelumnya di bagian utara, dimulai dari megachurch dengan jumlah jemaat 7.000 orang menjadi banyak jaringan gereja rumah dengan jumlah jemaat puluhan ribu orang. Visi yang dicanangkan adalah menjangkau 1 juta orang yang dirintis di bagian utara dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
b. Kota-kota besar, dengan pertumbuhan yang pesat dan perpaduan antara kemakmuran yang luar biasa dan kemiskinan yang parah. Terdapat populasi umat Kristen yang signifikan di Chennai, Mumbai, dan bahkan Hyderabad. Bertolak belakang dengan di Kolkata, Delhi, Varanasi, Lucknow, dan kota-kota lainnya di mana terdapat sangat sedikit saksi Kristus. Peningkatan urbanisasi ditunjukkan dengan adanya jutaan orang dari daerah pedesaan berpindah ke daerah perkotaan setiap tahun. Mereka ini sering kali hanya memiliki sumber daya dan pergaulan yang sangat minim. Akibatnya, kini populasi orang yang tinggal di pemukiman kumuh di India mencapai jumlah lebih dari 70 juta orang.

11 Suku-suku yang paling terabaikan di dunia terpusat di India. Dari 159 suku bangsa dengan populasi lebih dari 1 juta jiwa, 133 suku di antaranya terabaikan. Ratusan suku lainnya dengan populasi kurang dari 1 juta jiwa juga merupakan kaum yang terabaikan. Selain itu, terdapat 953 kelompok etnis dengan populasi lebih dari 10.000 jiwa; 205 kelompok di antaranya tidak memiliki gereja; sedikit sekali atau tidak ada sama sekali penjangkauan yang dilakukan oleh umat Kristen di tengah mereka. Mereka ini dapat ditemukan di setiap negara bagian meskipun mereka cenderung terpusat di bagian utara. Beberapa suku yang paling signifikan untuk didukung dalam doa adalah

a. Kasta Brahmana merupakan kasta para imam dan merupakan kasta tertinggi dalam dunia Hindu. Mereka berjumlah lebih dari 50 juta orang, tetapi kemungkinan besar hanya 18.000 orang yang mengikut Yesus. Mereka merupakan kelompok yang paling berpengaruh di India, tetapi sedikit sekali upaya penjangkauan yang diarahkan kepada mereka.
b. Kasta Madya/Forward Caste—Rajput (43,0 juta jiwa), Mahratta (29,0 juta jiwa), Hindu Jat (16,0 juta jiwa), Mahishya (10,6 juta jiwa), Kayastha (8,1 juta jiwa), Nair (7,5 juta jiwa), Agarwal/Bania (5,0 juta jiwa), Arora (3,9 juta jiwa), Bhumihar (3,0 juta jiwa), Vellalan (2,5 juta jiwa), Hindu Khatri (2,1 juta jiwa), dan lainnya. Beberapa suku yang lain dianggap Kasta Maju di beberapa negara bagian namun dianggap Kasta Terbelakang di negara-negara bagian lainnya. Kasta Maju memiliki pandangan yang sangat negatif terhadap umat Kristen. Mereka menganggap umat Kristen sebagai orang-orang Dalit yang sederhana dan pengecut, yang menolak budaya Hindu dan menyerap pandangan kolonial Barat. Terdapat sedikit sekali pelayanan yang efektif di tengah Kasta ini. Suku-suku bangsa ini membutuhkan pendekatan yang berbeda, penuh kepekaan dan kasih. Juga dibutuhkan persiapan yang memadai dari para pekerja misi jika mereka ingin menghancurkan pagar-pagar pembatas untuk membawa mereka beriman kepada Kristus.
c. Suku-suku dalam Kasta Terbelakang/Backward Caste mewakili 27-52% populasi India, tergantung dari definisi dan sumbernya. Yang terbesar di antaranya adalah suku Yadava (59,0 juta jiwa), Kurmi (17,9 juta jiwa), Teli (17,9 juta jiwa), Kunbi (16,6 juta jiwa), Kapu (15,9 juta jiwa), Nai (11,5 juta jiwa), Pashtun (11,3 juta jiwa), Mappila (9,6 juta jiwa), Lingayat (9,5 juta jiwa), Kairi (7,7 juta jiwa), Sonar (7,4 juta jiwa), Gujar (6,6 juta jiwa), Vakkaliga (6,3 juta jiwa), dan ribuan suku lainnya. Dari kelompok-kelompok yang disebut di atas, semuanya memiliki umat Kristen kurang dari 0,1% di tengah mereka, sebagian besar bahkan memiliki umat Kristen kurang dari 0,01%.
d. Kasta Terdaftar/Dalit/Scheduled Caste memberikan respons lebih besar terhadap Injil, sebagian di antara mereka bahkan merespons dalam skala besar. Namun, di tengah suku Dhobi (12,6 juta jiwa), Mahar (9,1 juta jiwa), Pasi (7,5 juta jiwa), Namasudra (5,1 juta jiwa), Rajbansi (5,0 juta jiwa), Bagdi (3,6 juta jiwa), dan Pod (3,2 juta jiwa) hanya terdapat kurang dari 0,1% umat Kristen.
e. Banyak Suku Terdaftar masih belum terinjili atau kurang terinjili. Setelah bertahun-tahun dilayani, suku Bhil (14,5 juta jiwa) dan Gond (14,1 juta jiwa) memiliki banyak gereja di tengah mereka. Namun, jumlah umat Kristen di kedua suku itu hanya sekitar 1%. Suku Koli (12,1 juta jiwa) hanya memiliki 0,3% umat Kristen.
f. 485 suku bangsa dengan populasi lebih dari 10.000 jiwa masih terabaikan atau belum dilayani secara khusus. Hampir tiga perempat dari 639 suku di dunia berada di dalam kategori ini.

12 Komunitas khusus yang membutuhkan pelayanan khusus meliputi:

a. Sebanyak 350 juta orang dari kalangan kelas menengah yang makin makmur jarang menjalin relasi yang berarti dengan kekristenan. Mereka merupakan sektor utama dalam masyarakat pada abad ke-21.
b. Mahasiswa yang berjumlah lebih dari 11,5 juta orang di 320 universitas dan 23.000 college. Mayoritas mahasiswa ini akan lulus namun diperkirakan tidak akan terserap oleh dunia kerja karena persaingan dalam dunia industri dan kualitas pendidikan yang tidak memadai. Berdoalah untuk lembaga-lembaga pelayanan YFC, ICCC, Inter Collegiate Prayer Fellowship (ICPF), dan Union of Evangelical Students of India (UESI/IFES). UESI saja memiliki 15.000 anggota mahasiswa dan 7.000 lulusan. Berdoalah agar mereka dapat menyampaikan kesaksian Injil Kristus dengan jelas dan penuh semangat kepada ribuan mahasiswa non-Kristen. Berdoalah pula untuk pertumbuhan dan integrasi mereka ke dalam gereja-gereja lokal.
c. Kaum muda—statistik menunjukkan suatu kebutuhan yang mencengangkan dari 400 juta populasi di bawah usia 15 tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 15% yang mencapai jenjang pendidikan sekolah menengah, tingkat melek huruf fungsional hanya sekitar 30%. Sekitar 40% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak di antara mereka yang hidup di dalam kekosongan moral dan rohani. Kebanyakan gereja kekurangan sumber-sumber daya dan keterampilan untuk melayani kelompok ini. YFC, OM, Blessing Youth Ministry, CEF, SU, CCCI dan lainnya menjangkau sebagian di antara mereka.
d. Para penderita kusta. Setiap tahun ada 150.000 kasus baru penyakit kusta. Kusta pertama kali berasal dari India. Hingga kini India menempati posisi teratas di dunia dalam hal jumlah penderita kusta. Di India terdapat 1.000 perkampungan penderita kusta. Lembaga-lembaga Kristen melayani mereka, khususnya organisasi TLM (dengan 18 rumah sakit kusta dan sekitar 100 proyek mereka).
e. Orang buta. Terdapat 15 juta orang buta di India (dan 50 juta orang lainnya berpenglihatan lemah)—ini merupakan 40% dari jumlah total kaum tunanetra di dunia. Dari kasus-kasus tersebut, 70% di antaranya sebenarnya dapat dicegah apabila dahulu terdapat cukup dokter dan ahli mata yang memadai. Huruf Braille adalah media yang kurang digunakan. Lembaga-lembaga yang melayani orang-orang buta di sana adalah Mission to the Blind, India Fellowship for Visually Handicapped, dan Torch Trust for the Blind. Compass Braille adalah sebuah lembaga pelayanan yang mengkhususkan diri memproduksi Alkitab Braille dalam bahasa-bahasa India dengan bantuan komputer. Sumber-sumber audio Kristen seperti Megavoice, Proclaimer, dan lainnya sungguh vital untuk menjangkau dan memuridkan orang-orang buta di India.

13 Komunitas agama minoritas. India memiliki populasi suku Sikh, Zoroaster, Jain, dan Baha\'i terbesar di dunia. Berdoalah untuk kelompok-kelompok di bawah ini

a. Kaum Muslim yang menurut data resmi berjumlah 160 juta jiwa (14,2% dari populasi India). Fakta ini menjadikan India sebagai negara Muslim terbesar ketiga di dunia. Kemungkinan besar jumlah mereka jauh lebih besar secara signifikan dari 14,2% yang tercatat. Kaum Muslim menguasai sebagian besar wilayah India selama 600 tahun, tetapi kini menjadi kelompok minoritas yang ditekan. Tujuh puluh juta orang berbicara dalam bahasa Urdu/Dekani, dan 90 juta orang berbicara dalam bahasa-bahasa lainnya. Di India, kaum Muslim terpusat di Uttar Pradesh, Benggala Barat, dan Bihar, dan di tengah suku-suku yang paling terabaikan di dunia oleh Injil meskipun sebagian dari mereka sebenarnya merupakan suku yang berjumlah besar dan dapat diakses. Di antara umat Kristen India dan dunia terdapat peningkatan minat dan kepedulian terhadap kaum Muslim India. Di samping itu, terjadi pula peningkatan jumlah lembaga pelayanan yang berkomitmen untuk melayani mereka.
b. Komunitas Sikh di seluruh dunia berjumlah 23 juta jiwa. Namun, umat Kristen masih sangat kurang memahami agama Sikh yang memungkinkan mereka dapat berdialog dan membawa komunitas ini menuju pada pengenalan akan Kristus. Saat ini di India dan Kanada terdapat peningkatan jumlah yang signifikan suku Sikh yang mengikut Yesus, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.
c. Orang-orang beragama Buddha Tibet berjumlah sekitar 100.000 orang, dan mayoritas mereka adalah pengungsi dari Tibet. Hanya ada puluhan umat percaya di tengah mereka. Dharamsala di Himachal Pradesh sekarang adalah kantor pusat Dalai Lama. Berdoalah bagi beliau dan para pengikutnya.
d. Sebanyak 6 juta orang Jain dan 70.000 orang Parsi dengan kekayaan, ketertutupan, dan agama mereka yang unik sangat sukar dijangkau. Namun, mereka sangat berpengaruh di tengah masyarakat, di dunia industri dan bisnis.

14 Media Kristen dan pelayanan bantuan memainkan peranan krusial dalam menjangkau ratusan juta orang yang sangat kurang berinteraksi dengan umat Kristen atau gereja. Dukunglah dalam doa:

a. The Bible Society memiliki sejarah pelayanan yang panjang dan mengagumkan di India—pada tahun 2011, lembaga ini genap berusia 200 tahun. Lembaga ini telah memainkan peranan krusial dalam mendistribusikan 30 juta bagian-bagian kecil Alkitab (sebagian PL/PB) atau Alkitab lengkap setiap tahunnya. Organisasi-organisasi lainnya juga menyediakan dan mendistribusikan Kitab Suci, seperti World Home Bible League, Bibles for the World, Biblica, dan Bharatiya Bible League. India Bible League melakukan pekerjaan dengan sangat baik dalam distribusi Alkitab yang efektif dan pemuridan yang sederhana melalui Proyek Filipus yang mereka gagas.
b. Penerjemahan Alkitab menjadi sebuah tantangan besar.
i. India memiliki 456 bahasa; 429 di antaranya digunakan oleh lebih dari 1.000 orang. Saat ini, Alkitab lengkap hanya tersedia dalam 70 bahasa dan Alkitab Perjanjian Baru dalam 120 bahasa. Kini sedang berlangsung penerjemahan untuk 136 bahasa lainnya. Perjuangan yang sama seperti yang pernah dilakukan oleh William Carey 200 tahun yang lalu harus diusahakan kembali. Dengan tingkat kecepatan penyelesaian penerjemahan saat ini, maka akan dibutuhkan waktu hingga akhir abad ini untuk menyelesaikan semua penerjemahan bahasa yang ada di India. Namun, kini terjalin suatu kemitraan lembaga yang membentuk sebuah pusat pelatihan penerjemahan yang akan meningkatkan secara drastis laju penyelesaian penerjemahan Alkitab.
ii. Lembaga-lembaga misi di India telah mengidentifikasi 154 bahasa yang masih membutuhkan Penerjemahan Alkitab. Dari jumlah tersebut, 7 bahasa memiliki lebih dari 1 juta penutur dan 21 bahasa memiliki lebih dari 100.000 penutur.
iii. United Bible Society memiliki 86 proyek yang sedang dikerjakan.
iv. Beragam lembaga pelayanan di India terlibat dalam proyek-proyek penerjemahan—Indian Bible Translators, IEM, IET, FMPB, NIEA, GFA, ORBIT, NLCI, dan Wycliffe India.
v. Wycliffe India menyediakan pelatihan linguistik untuk banyak lembaga pelayanan dan membantu mengawasi kemajuan puluhan proyek yang ada.
vi. Dibutuhkan penerjemahan modern yang sesuai dengan budaya dalam bahasa Urdu dan banyak bahasa lainnya.
c. Distribusi literatur. Menulis, menerbitkan, dan mendistribusikan literatur Kristen merupakan faktor-faktor utama dalam penginjilan, khususnya oleh kelompok-kelompok seperti OM, EHC, GFA, Operation Agape, dan SGM. EHC saja telah memproduksi 500 juta literatur Kristen bagi India.
d. Penerbit dan toko buku Kristen. Yang menggembirakan, kini terjadi peningkatan buku-buku yang ditulis oleh para penulis lokal dan diterbitkan oleh penerbit lokal. Namun, para penerbit harus cukup puas dengan keterbatasan judul yang ditulis oleh orang India bagi orang India dan tingginya ongkos cetak yang menghambat penyediaan buku yang terjangkau bagi kaum miskin. OM Books/Biblica kini merupakan lembaga distribusi literatur terbesar di Asia, dengan lebih dari 30 cabang di India. Berdoalah untuk Gospel Literature Service di Mumbai (menerbitkan buku, traktat, dan sejenisnya) dan Evangelical Literature Service (CLC) dengan kantor pusat di Chennai (17 toko dan 350 judul buku). GFA Bible Society merupakan salah satu produsen terbesar literatur di India, yang setiap tahun mendistribusikan 50 juta eksemplar buku. Christian Booksellers Association (CBA) dibentuk pada tahun 2000.
e. Bible Correspondence Courses/BCCs, yang disebarkan dari 70 pusat pelatihan, telah terbukti membuahkan hasil.
f. Sumber-sumber audio, seperti Talking Bibles, merupakan sesuatu yang strategis dan vital, karena setengah populasi di India buta huruf. GRN, yang mencakup Project India [Project India adalah bagian integral dari GRN], telah memiliki rekaman dalam lebih dari 400 bahasa dan dialek dan sedang berupaya membuat rekaman dalam 800 bahasa dan dialek lainnya. Faith Comes By Hearing, World Cassette Outreach, Hosanna, dan The Bible Society memiliki program-program besar, yakni membuat Alkitab audio dalam sebanyak mungkin bahasa.
g. Pelayanan medis Kristen tetap penting untuk kesaksian Kristen, tetapi mengalami kemerosotan sejak pemerintah juga meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan. Christian Medical Association dan Catholic Health Association bersama-sama mengawasi lebih dari 700 rumah sakit yang ada. Emmanuel Hospitals Association bertanggung jawab atas 23 rumah sakit dan 30 program kesehatan masyarakat di India Utara. Tingginya jumlah umat Kristen yang berkecimpung dalam bidang pelayanan kesehatan dan khususnya dalam bidang tenaga medis menjadi kesaksian Kristen yang positif. Berdoalah agar kesembuhan fisik dan kehidupan baru secara rohaniah dapat terjadi melalui pelayanan para pekerja ini dan melalui berbagai fasilitas pelayanan kesehatan Kristen yang mereka berikan kepada masyarakat India.
h. Film dan video Kristen merupakan media yang penting:
i. Dayasagar (juga dikenal dengan judul Karunamaiyudu dan judul-judul lainnya), sebuah film India mengenai Yesus, tersedia dalam 21 bahasa utama di India. Puluhan juta orang telah menonton film ini. Lebih dari 300 tim film dari beberapa organisasi yang berbeda mempertunjukkan film ini ke seluruh penjuru negeri, dan membuahkan hasil yang luar biasa. Film ini dipertontonkan 2.000 kali sebulan dan ditonton oleh 3 juta orang per tahun.
ii. Film YESUS tersedia dalam 110 bahasa. Berdoalah supaya ratusan partner pelayanan yang menggunakan film ini dapat meraih keberhasilan penginjilan seiring dengan perintisan jemaat yang mereka lakukan di seluruh penjuru India.
i. Radio dan TV menjadi media yang makin penting karena setiap tahun terdapat jutaan lebih orang India menggunakannya. Siaran radio dan TV Kristen telah memperoleh penggemar yang sangat besar di antara orang Kristen sendiri maupun orang non-Kristen. Berdoalah untuk:
i. Para produser program—terdapat kebutuhan besar untuk memproduksi program-program berkualitas dan untuk menemukan pembicara-pembicara yang bertalenta dan berkomitmen yang berasal dari penduduk asli. Beberapa lembaga pelayanan yang terlibat adalah: India Gospel Outreach, HBI, GFA, WEC-Radio Worldwide, BBI.
ii. Penyiaran. Lembaga-lembaga utama—TWR, FEBA, dan FEBC—mengudara sebanyak 770 jam per minggu dalam lebih dari 100 bahasa melalui frekuensi gelombang pendek dan gelombang menengah, juga makin sering di radio nasional dan lokal.
iii. Pertumbuhan besar-besaran dalam penggunaan TV satelit dan TV Kabel menandakan bahwa televisi sedang menggantikan radio. Banyak pelayanan TV berbasis asing yang memancarkan programnya ke India, sedangkan yang lainnya beroperasi di India (seperti CBN). Puji Tuhan atas munculnya beberapa saluran TV Kristen lokal 24 jam yang dimulai dalam 5-10 tahun terakhir ini. Cakupan siaran sebagian besar TV lokal masih sebatas area regional. Berdoalah agar lebih banyak pelayanan Kristen yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan menggunakan berbagai kesempatan melalui media ini.
iv. Penginjilan Internet dianggap sebagai pelayanan media yang paling signifikan di negara ini seiring dengan percepatan yang dilakukan oleh India dalam revolusi teknologi dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara di dunia yang memimpin bidang Teknologi Informasi. Pada tahun 1999, pengguna internet aktif berjumlah 1,4 juta orang, yang meningkat menjadi 45 juta orang pada tahun 2009. Situs Kristen yang menarik dan efektif untuk penginjilan dan pemuridan, yang tersedia dalam banyak bahasa, kini dibutuhkan dan akan makin dibutuhkan di masa mendatang.

15 Orang-orang India diaspora kini berjumlah sekitar 30 juta orang dan tersebar di 130 negara. Sejumlah besar mereka telah beremigrasi ke Benua Amerika: AS (2,2 juta jiwa, di sana mereka telah membangun lebih dari 500 kuil Hindu), Kanada (1,0 juta jiwa), Trinidad (500.000 jiwa), Suriname (150.000 jiwa). Sebagian lagi beremigrasi ke Eropa: Britania Raya/BR (1,5 juta jiwa) dan Prancis (290.000 jiwa). Banyak pula yang ke Afrika: Afrika Selatan (920.000 jiwa), Mauritius (870.000 jiwa); ke Pasifik: Fiji (310.000 jiwa), Australia (225.000 jiwa); ke Asia: Nepal (5,5 juta jiwa), Malaysia (2,1 juta jiwa), Myanmar (2,5 juta jiwa), Sri Lanka (1,5 juta jiwa), Singapura (400.000 jiwa); dan ke Timur Tengah: Arab Saudi (1,4 juta jiwa), Uni Emirat Arab (1,4 juta jiwa), Kuwait (560.000 jiwa), Oman (385.000 jiwa). Mereka menjadi orang-orang berpengaruh di tanah air mereka, khususnya di bidang bisnis, teknologi, dan kebudayaan. Mereka juga memiliki pengaruh yang besar dalam hubungan antarmereka dan di dalam komunitas mereka di India. Banyak dari mereka yang bersikap terbuka terhadap Injil, terutama kaum imigran generasi pertama. Di beberapa negara telah terjadi penjangkauan dan respons yang signifikan (Afrika Selatan, AS, Kanada, Mauritius, Timur Tengah). Penjangkauan lembaga misi India terhadap komunitas diaspora merupakan hal yang terlambat karena kini orang-orang India diasporalah yang memiliki visi untuk menjangkau negerinya, India.

Operation World | << India >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

India - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Negara Bagian India

Sebagian besar dari negara bagian di India jauh lebih besar daripada kebanyakan negara yang ditampilkan di dalam buku ini. Namun, karena keterbatasan tempat, maka setiap negara bagian hanya akan dibahas secara singkat. Sebagian besar data spesifik tentang pelayanan dan lembaga-lembaga pelayanan sengaja dibatasi karena alasan keamanan. Banyak lembaga pelayanan India yang telah disebutkan sebelumnya bertindak aktif dalam penjangkauan dan pelayanan seperti yang akan disinggung di bawah ini. Angka statistik agama di setiap negara bagian diambil dari data sensus terbaru. Kondisi spiritual yang sebenarnya di lapangan pada sebagian besar negara bagian menunjukkan bahwa jumlah orang Kristen sesungguhnya secara signifikan jauh lebih banyak daripada yang dicantumkan di dalam data sensus. Karena alasan inilah kami juga memasukkan persentase umat Kristen pada tahun 2010 (dalam tanda kurung) dari World Christian Database/WCD. Dari setiap negara bagian, sepuluh suku yang terbesar saja yang akan dicantumkan, beserta rumpun sukunya.

  1. Andhra Pradesh
  2. Arunachal Pradesh
  3. Assam
  4. Bihar
  5. Chhattisgarh
  6. Delhi
  7. Goa
  8. Gujarat
  9. Haryana
  10. Himachal Pradesh
  11. Jammu & Kashmir
  12. Jharkhand
  13. Karnataka
  14. Kerala
  15. Madhya Pradesh
  16. Maharashtra
  17. Manipur
  18. Meghalaya
  19. Mizoram
  20. Nagaland
  21. Orissa
  22. Punjab
  23. Rajasthan
  24. Sikkim
  25. Tamil Nadu
  26. Tripura
  27. Uttar Pradesh
  28. Uttarakhand
  29. Benggala Barat
  30. Tujuh Wilayah Administratif
Diperoleh dari "https://misi.co/India"