MISI
.co
christian
online
Misi

Tiongkok

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Tiongkok >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Tiongkok

1 Keberlangsungan dan pertumbuhan Gereja di Tiongkok merupakan dua peristiwa penting dalam generasi kita. Pertumbuhan Gereja Tiongkok yang mengagumkan akhir-akhir ini tidak ada tandingannya dalam sejarah—dari 2,7 juta kaum injili tahun 1975 menjadi lebih dari 75 juta kelompok injili tahun 2010. Pertumbuhan besar terjadi pada kelompok mayoritas suku Han dan pertumbuhan kecil lainnya pada kelompok minoritas. Beberapa kelompok yang pada akhir tahun 1990-an sama sekali tidak ada umat Kristen kini memiliki jaringan gereja rumah yang terus bertumbuh.

2 Iman dan komitmen umat Kristen berada di bawah ancaman penganiayaan terburuk dan paling meluas di sepanjang sejarah Gereja. Penganiayaan dan penderitaan memurnikan dan membentuk Gereja untuk bertahan di tengah terpaan gelombang tekanan dan berbagai usaha pemerintah untuk melemahkan atau menghancurkannya. Tuhan bekerja dengan penuh kuasa melalui para pemimpin ateis Tiongkok; membuang penghalang rohani untuk kemajuan kekristenan melalui kepemimpinan Mao Zedong; melonggarkan kekakuan sistem perekonomian dan memberikan kebebasan lebih besar kepada umat Kristen melalui kepemimpinan Deng; dan melalui kepemimpinan Hu Jintao, Tuhan memimpin Tiongkok menuju tahapan baru yang menghubungkan Tiongkok dengan seluruh dunia sehingga menguatkan hubungan Gereja Tiongkok dan tubuh Kristus lainnya di seluruh dunia.

3 Umat Kristen ada di hampir setiap strata masyarakat Tiongkok. Antusiasme gereja-gereja kaum profesional perkotaan—bentuk ibadah yang berbeda dengan gereja resmi dan gereja rumah tradisional di pedesaan—menandai titik balik kekristenan. Berbagai tragedi seperti pembunuhan massal di lapangan Tiananmen (1989) dan penanganan wabah SARS (2002) mendorong banyak orang mencari jawaban atas setiap pertanyaan yang muncul di tengah kehidupan sulit tersebut. Korupsi di dalam pemerintahan dan masyarakat mengecewakan banyak orang. Akibat dari kekecewaan ini—ditambah rasa muak masyarakat terhadap materialisme—membuat banyak orang untuk pertama kalinya berbalik kepada Tuhan. Mereka berasal dari kalangan profesional perkotaan, kaum minoritas dan masyarakat pedesaan.

4 Banyak umat Kristen terlibat di dalam program aksi sosial dan membawa dampak positif bagi jutaan orang. Program-program sosial, yang dahulu hanya dilakukan pemerintah, kini tidak ada lagi karena sistem ekonomi swasta dan Gereja menawarkan program untuk mengatasi kebutuhan ini. Beberapa kelompok pelayanan membentuk LSM atau melayani masyarakat dengan struktur sederhana. Injil memberikan kekuatan di dalam Yesus untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dan menunjukkan kasih kepada sesama dengan melayani seperti Kristus melayani.

5 Perubahan perilaku dan pendekatan pemerintah terhadap Gereja, terutama kepada Gereja yang tidak terdaftar. Meski masih banyak pertentangan dan penganiayaan, namun kini untuk pertama kalinya pemerintah Tiongkok mengakui bahwa setidaknya terdapat 50 juta Gereja tidak terdaftar di Tiongkok dan mengusulkan langkah kompromi dengan para pemimpin Gereja. Pertumbuhan pesat Gereja dan pengaruhnya tak dapat diabaikan dan disangkal lagi. Bahkan negara mengakui potensi organisasi berbasis kekristenan dalam mengatasi masalah sosial.

6 Perubahan yang terjadi di dalam pemerintahan dan masyarakat selama satu dekade terakhir meliputi masa transisi kekuasaan yang berlangsung damai (transisi menuju masa kepemimpinan Hu Jintao), serangkaian reformasi ekonomi yang membuahkan hasil positif, dan perubahan kondisi sosial ekonomi menuju “masyarakat yang harmonis”. Semua itu meningkatkan perlawanan terhadap korupsi serta praktik suap di dunia politik dan makin menciptakan transparansi—dibuktikan dalam penanganan proaktif virus H1N1 setelah sebelumnya gagal mengendalikan SARS. Perubahan paling signifikan adalah diizinkannya sektor publik berkembang, yang membawa Tiongkok pada prinsip-prinsip sosial baru yang muncul dari tengah masyarakat sendiri, bukan dipaksakan kepada mereka.

7 Berkembangnya kesatuan di dalam Gereja—terutama di antara gereja kaum profesional perkotaan—diperkuat melalui respons bersama gereja negara dan jemaat bawah tanah tatkala terjadi gempa bumi hebat Sichuan tahun 2008 dan Qijang tahun 2010. Tindakan kasih para relawan Kristen disaksikan banyak pihak, termasuk pemerintah. Kesempatan melayani bersama ini menjadi titik balik dalam sejarah Gereja Tiongkok modern, era baru bagi kesatuan fundamental dan peran Gereja di Tiongkok abad ke-21.

8 Visi untuk bermisi di dalam Gereja makin berkembang, yaitu menjangkau kelompok minoritas yang terabaikan di Tiongkok dan negara lain yang belum terinjili.

9 Puji Tuhan atas pertumbuhan media Kristen sebagai alat penyebarluasan Injil, firman Tuhan, dan pengajaran Kristen. Buah pelayanan dan kegigihan iman bertahun-tahun di Tiongkok, dari radio Kristen dan para penyiarnya, yang dulu sangat kurang mendapat respon kini mulai menampakkan hasil. Internet juga membuka jalan baru yang luar biasa untuk pemberitaan Injil, pemuridan, dan komunikasi dengan umat percaya dan para pencari kebenaran. Pertumbuhan paling menakjubkan adalah munculnya penerbit Kristen. Walaupun masih banyak tantangan terkait kuantitas dan distribusi literatur, saat ini Alkitab dan banyak buku Kristen diproduksi dalam jumlah besar.

Tantangan untuk Didoakan -- Tiongkok

Umum

1 Keterbukaan rohani masih terbatas. Kini Tiongkok menghadapi masalah materialisme seiring dengan meningkatnya kesejahteraan, dampak penyebaran korupsi, kemerosotan moral, dan kebijakan satu anak yang berakibat pada aspek sosial dan ekonomi. Semua tantangan memengaruhi keterbukaan negara dan Gereja terhadap hal rohani. Berdoalah agar api pemurnian dari Tuhan tetap menyala dan ujung tombak kemajuan rohani Gereja, yang pernah terasah melalui penganiayaan, tidak tumpul.

2 Peran Tiongkok yang makin menguat di atas panggung dunia—diperlihatkan melalui ajang bergengsi Olimpiade tahun 2008—menciptakan apa yang disebut oleh sebagian orang sebagai “Abad Tiongkok”. Kini Tiongkok berpengaruh luar biasa dalam perekonomian dan politik dunia, terutama di belahan dunia selatan. Tak terhitung miliaran dolar telah diinvestasikan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin untuk mengembangkan perdagangan dan menjalin hubungan baik serta menancapkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Namun, Tiongkok sendiri masih diliputi situasi politik yang sulit dikendalikan dan praktik korupsi. Berdoalah supaya tangan Tuhan yang berdaulat bekerja di dalam dan melalui pemerintah Tiongkok. Berdoa supaya segala bentuk praktik jahat digagalkan, kebaikan bagi kaum tertindas, dan keadilan serta kemakmuran menyeluruh menjadi tujuan kebijakan luar negeri dan ekonomi Tiongkok.

3 Tiongkok masih menjadi negara ateis dan anggota Partai Komunis berjumlah lebih dari 70 juta orang. Namun, populasi umat Kristen telah melampaui mereka (bahkan jauh melebihi jumlah umat Buddha di Tiongkok). Anggota partai yang bertambah adalah pengikut Kristus. Berdoalah supaya ateisme yang diagung-agungkan sekian lama—kini mulai diperkenalkan dalam sistem pendidikan—pada akhirnya tersingkap sebagai kebohongan yang menyesatkan. Berdoalah juga supaya semua pengikut Kristus yang bekerja di sistem negara hidup dengan tidak bercacat cela dan menjadi agen pembawa perubahan di pemerintahan.

4 Aksi kekuatan oposisi di tengah masyarakat Tiongkok menciptakan ketegangan yang menuntut perhatian dan tindakan segera. Pemerintah reformasi pusat berjuang mempertahankan kendali atas otoritas negara dan meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi akan mengatasi masalah bangsa. Namun, ledakan kemajuan ekonomi dalam aspek keuangan dan lemahnya kebebasan mengakses informasi menambah ketidakadilan, mempertajam jurang pemisah antara kaya dan miskin, dan mematahkan tujuan sosialisme egalitarian [berkenaan dengan doktrin persamaan hak warga negara di bidang politik, ekonomi, dan hukum]. Tekanan yang meningkat dalam beberapa poin berikut ini butuh didoakan

a. Kebebasan mengakses informasi. Pemerintah gagal dalam upayanya mengendalikan arus dan keterbukaan akses informasi, sementara di sisi lain tetap mendorong penggunaan Internet. Generasi muda yang bosan dan kecewa dengan situasi ini dan sangat merindukan kebebasan, menemukan cara-cara kreatif mendapatkan informasi sekaligus mengembangkan keterampilan hacking [menikmati teknologi komputer dan memakai keahlian untuk tujuan terlarang, yakni memperoleh akses pada sistem komputer tanpa izin, lalu mengubah program dan data orang lain] yang dalam prosesnya berpotensi membahayakan.
b. Reformasi politik dan ekonomi. Pemerintah menerapkan sistem kapitalisme yang memiliki kekuatan menghancurkan dalam rangka memerangi perubahan politik. Akibatnya, muncul materialisme dan ketamakan individu di tengah masyarakat. Masalah seputar kepemilikan properti, perbankan, dalamnya jurang pemisah antara kaya dan miskin, persaingan antara layanan publik pemerintah dan swasta hanyalah sebagian kecil dari banyak masalah yang dihadapi para pembuat kebijakan dan semua harus segera diatasi.
c. Korupsi dan skandal. Penggelapan dana, korupsi, dan praktik penipuan yang meluas mewarnai pemerintahan dan dunia bisnis. Tiongkok menempati urutan pertama dalam daftar negara-negara di dunia dalam kesediaan memberi suap untuk urusan bisnis, kecurangan dan penipuan yang menodai dunia pendidikan. Rekor Tiongkok dalam hal korupsi menurun, sementara negara lain mengalami peningkatan atau setidaknya tetap.
d. Urbanisasi. Saat ini Tiongkok menjadi tuan rumah bagi migrasi terbesar dalam sejarah. Dalam beberapa generasi saja, ratusan juta penduduk pedesaan telah berpindah menuju pusat-pusat perkotaan sehingga mengubah demografi negara secara drastis. Jutaan orang tidak mampu bertahan hidup dari sektor pertanian, sedangkan pendapatan penduduk perkotaan 350% lebih besar daripada pendapatan penduduk pedesaan. Kecepatan migrasi ini membuat banyak keluarga kurang mendapatkan layanan sosial primer dan kesempatan pendidikan, lalu menciptakan masalah lain seperti ledakan penduduk dan pengangguran.
e. Kerusuhan etnis. Konflik internal masih menjadi perhatian nasional maupun internasional, seperti konflik di provinsi Tibet dan Xianjiang yang sudah berlangsung lama. Pada akhirnya nanti, rekonsiliasi dan harapan akan perdamaian hanya bergantung pada kuasa Injil.

Perubahan besar akan terjadi dan tak terelakkan. Berdoalah supaya perubahan tersebut dikelola dengan baik, penuh damai, dan pada akhirnya membawa manfaat rohani bagi Tiongkok.

5 Tantangan pertumbuhan penduduk mengganggu Tiongkok dengan banyak masalah serius, baik sekarang maupun masalah yang lebih parah di masa mendatang. Pembatasan dan implementasi kebijakan “satu anak saja” sudah tidak seketat dahulu, tetapi dampaknya masih sangat dirasakan masyarakat hingga kini. Aborsi, khususnya untuk jenis kelamin tertentu (perempuan), kini secara luas diterima sebagai bentuk pengendalian kelahiran dan mencapai angka lebih dari 13 juta setiap tahun. Jika tidak digugurkan, banyak bayi ditelantarkan atau diculik dan dijual. Beberapa anak yang dibesarkan tanpa saudara kandung biasanya sangat dimanja, berpotensi terlalu asyik dengan diri sendiri dan memuaskan kepentingan pribadi. Kerumitan lebih lanjut yang akan terjadi di negara ini meliputi

a. Ketidakseimbangan gender. Generasi mendatang akan membayar mahal atas pemberlakuan kebijakan “satu anak saja” dengan penelitian memprediksi bahwa 20-30 juta laki-laki masih membujang pada tahun 2020. Di beberapa daerah, jumlah laki-laki 30-40% lebih banyak daripada jumlah perempuan; berakibat pada maraknya praktik pemerkosaan, penculikan, perbudakan perempuan, prostitusi, meluasnya homoseksualitas, dan meningkatnya penyebaran AIDS.
b. Tenaga kerja. Beberapa puluh tahun mendatang, jumlah tenaga kerja muda sektor industri tertentu dan militer khususnya akan sangat berkurang.
c. Perawatan kaum lansia. Dengan makin sedikitnya jumlah anak yang merawat orang lanjut usia dan adanya perubahan kebijakan pensiun oleh negara, maka kebutuhan akan perawatan kaum lansia di masa mendatang akan membebani masyarakat Tiongkok. Sama halnya dengan anak-anak, banyak kaum lansia akan ditelantarkan dan dibiarkan tanpa perawatan memadai.

Berdoalah supaya kebijakan-kebijakan dijalankan searif mungkin untuk menstabilkan jumlah penduduk.

6 Kebutuhan sosial dan kesehatan melampaui ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Berdoalah agar umat Kristen yang bergerak di bidang sosial dan pelayanan kesehatan mendapatkan banyak kesempatan melayani mereka yang menderita, serta memperlihatkan dan menyatakan kasih Yesus kepada mereka. Berdoalah pula bagi para pengacara Kristen yang memperjuangkan keadilan untuk mereka yang tidak sanggup membela diri sendiri. Berdoalah secara khusus bagi

a. Mereka yang sakit dan memiliki masalah kesehatan. Jutaan orang mengidap tuberkulosis, penderita diabetes terus bertambah dan ratusan ribu orang positif terinfeksi HIV. Sejak pemerintah berubah sikap dalam pelaporan laju infeksi penyakit, kini umat Kristen memiliki lebih banyak kesempatan daripada sebelumnya untuk merawat pasien HIV dan penderita penyakit lain yang melemahkan dan mematikan. Tingkat penggunaan narkoba melonjak tajam. Kini ada lebih dari satu juta pemakai narkoba, dua pertiga dari mereka berusia di bawah 35 tahun. Rokok adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja—350 juta perokok mengonsumsi lebih dari dua triliun rokok per tahun.
b. Penyandang cacat. Sekitar 83 juta orang cacat atau seperlima dari total populasi dunia berada di Tiongkok. Lebih dari 1,2 juta orang terlahir cacat setiap tahun dan jumlahnya makin meningkat. Paramedis sangat kurang diperlengkapi untuk menangani 40 juta orang penderita penyakit kejiwaan. Puji Tuhan atas kesediaan Tiongkok menjadi tuan rumah Paralympics [Olimpiade untuk para penyandang cacat] tahun 2008. Momen itu akhirnya mengubah persepsi masyarakat, kualitas hidup, dan perlakuan terhadap penyandang cacat.
c. Kaum lemah dan tidak berdaya. Kaum yang tergolong sangat rawan dengan tindak penganiayaan dan penindasan adalah kaum perempuan, yatim piatu (terdapat tiga juta yatim piatu di panti asuhan), para pengungsi (terutama pengungsi asal Korea Utara), dan jutaan orang yang hidup dalam kemiskinan. Berdoalah supaya keadilan sejati ditegakkan, pertolongan diberikan kepada mereka yang berada dalam bahaya, dan belas kasihan diperlihatkan melalui pelayanan para pengikut Kristus.
d. Mereka yang depresi dan putus asa. Angka bunuh diri di Tiongkok mencapai hampir 300.000 kasus per tahun dan tertinggi di dunia, mayoritas pelakunya adalah perempuan. Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah sosial paling mendesak untuk ditangani. Angka perceraian melambung hingga 1,5 juta kasus setiap tahun. Kehidupan keluarga dan masyarakat mengalami perubahan besar. Berdoalah untuk stabilitas dan kesejahteraan keluarga. Berdoalah pula untuk keterlibatan umat Kristen dalam pelayanan rehabilitasi narkotika, konseling pernikahan dan pencegahan bunuh diri.
e. Kaum yang terabaikan. Sebenarnya, banyak orang mengalami perlakuan tidak menyenangkan dan tekanan tidak kasatmata. Sebagai contoh, kaum lansia yang tidak mendapat perlindungan, korban bencana alam yang masih terus berjuang untuk bangkit kembali, kaum migran yang berusaha bertahan di tengah padatnya daerah kantong kota megapolitan di Tiongkok, kelompok minoritas dan mereka yang menjalani kerasnya hukuman pidana. Yesus melihat dan mengingat mereka semua. Berdoalah supaya Gereja pun melihat dan mengingat mereka.

7 Tiongkok menghadapi bencana lingkungan di berbagai bidang; penyebab utamanya justru berasal dari lonjakan kemajuan ekonomi. Pencemaran air melampaui titik kritis, dan ratusan ribu jiwa meninggal setiap tahun karena pencemaran tanah, udara, dan air—angka tersebut belum termasuk mereka yang terlahir cacat atau menderita penyakit akibat pencemaran lingkungan. Bahan-bahan kimiawi penyebab polusi yang berasal dari limbah pertanian dan industri membuat kota-kota dan wilayah pedesaan di Tiongkok serta negara-negara tetangganya berada dalam bahaya serius. Proses penggurunan provinsi di bagian utara, dipadu pertumbuhan penduduk akan berdampak pada jutaan orang di tahun mendatang. Belum lama ini Tiongkok mengambil langkah-langkah berarti dalam mengatasi masalah lingkungan meskipun langkah yang diambil masih jauh dari hasil yang diharapkan. Berdoalah untuk pemerintah yang berani dan terpercaya dalam mengambil keputusan-keputusan sulit demi kesejahteraan bangsa jangka panjang.

Gereja di Tiongkok

1 Tuhan menjagai dan menumbuhkan Gereja-Nya di Tiongkok dalam cara dan jumlah yang tak terbayangkan oleh siapapun selama berpuluh-puluh tahun lalu. Penganiayaan yang dirancang untuk menghancurkan Gereja justru dipakai Tuhan untuk menyucikan umat-Nya melalui penderitaan dan kuasa Roh Kudus memampukan umat Kristen untuk tekun dan semangat dalam doa dan menginjili. Tahun 1980-an, berbagai jaringan dan komunitas besar umat Kristen bersekutu di gereja rumah yang dirancang untuk menentang perlakuan kasar pemerintah. Melalui pelayanan radio, makin banyak pekerja Kristen di Tiongkok dan umat percaya membaktikan hidup mereka untuk melakukan penjangkauan. Gereja luar biasa bertumbuh sepanjang akhir abad ke-20 hingga saat ini. Berdoalah untuk

a. Three-Self Patriotic Movement (TSPM) dan China Christian Council (CCC) bersama membentuk satu-satunya Gereja Protestan yang diakui pemerintah. Hak istimewa penting yang dimiliki adalah mencetak dan mendistribusikan secara resmi bahan-bahan Kristen, mendaftarkan dan membangun gedung-gedung gereja. Pemberlakukan pembatasan sangat memengaruhi pengajaran, penjangkauan dan pemuridan serta kemampuan untuk bertumbuh pesat seiring dengan kebutuhan dan kerinduan jemaat. Berdoalah untuk
i. Peningkatan pencetakan dan distribusi Alkitab dan bahan-bahan Kristen lainnya. Bagi TSPM dan seluruh umat Kristen di Tiongkok, bahan literatur tersebut tak ternilai harganya. Kebutuhan dan permintaan akan bahan seperti itu sangat besar.
ii. Tindakan mementahkan segala upaya yang ingin memberlakukan doktrin tidak alkitabiah pada gereja, membatasi pelayanan penjangkauan, mengekang kehidupan serta pelayanan Gereja dengan paksa. Berdoalah untuk kebangunan rohani dan pembaruan untuk memurnikan TSPM dan gereja-gereja yang terkait. Di masa lalu, beberapa doktrin dan praktik keagamaan dimasukkan dalam TSPM sebagai gereja negara rezim ateistis sehingga melemahkan dampak potensial sesungguhnya.
iii. Pertumbuhan masa mendatang, di bawah kepemimpinan yang bijak, tidak terhambat karena keterbatasan sumber daya. TSPM/CCC bertumbuh dengan konsisten sejak rekonstitusinya tahun 1978. Berdoalah supaya para pemimpin dan jemaat TSPM/CCC terus bertumbuh dalam iman dan memberitakan Kristus ke makin banyak masyarakat Tiongkok yang tertarik mendengarnya.
b. Jaringan gereja rumah tradisional telah menjadi poros Gereja Tiongkok selama berpuluh-puluh tahun. Jaringan ini ilegal karena mereka tidak terdaftar dan oleh karenanya cenderung mengalami tekanan besar dari pemerintah. Penganiayaan tiada henti memaksa gereja-gereja ini mengadopsi pola ibadah penduduk asli dan menekankan pada kehidupan doa, kebangunan rohani, kehidupan bersahaja, dan teologi Kristosentris [berpusat pada Kristus]. Semangat mereka yang besar dalam penjangkauan dan visi untuk bermisi menghasilkan pertumbuhan dan pengaruh yang mengubahkan dunia. Berdoalah untuk
i. Hubungan antara jaringan gereja rumah tradisional dan pemerintah. Penderitaan panjang dengan sebutan “sekte” atau “kultus” menyebabkan sebagian besar gereja rumah memutuskan tidak mendaftarkan diri. Keputusan ini justru mengundang tekanan dan penganiayaan lebih berat dari pemerintah. Sebagian besar umat Kristen gereja rumah adalah orang-Orang Tionghoa berjiwa nasionalis tetapi mengutamakan kesetiaan kepada Tuhan.
ii. Adaptasi harus dilakukan mengingat besarnya migrasi masyarakat Tiongkok dari desa ke kota. Banyak gereja lokal dan jaringan Kristen tidak stabil dan kacau tatkala banyak individu dan keluarga pindah ke kota, meninggalkan desa tanpa pemimpin serta banyak kaum migran tidak punya komunitas gereja. Berdoalah agar ketekunan, visi untuk bermisi, komitmen kepada firman Tuhan, dan kuasa Roh Kudus terus menjadi ciri dari perpindahan penduduk ini seiring dengan perubahan mendasar yang dialami.
iii. Perlindungan dari sekte sesat dan kelompok ekstremis dalam hal doktrin. Kurangnya pengetahuan Alkitab dan kepemimpinan membuka jalan bagi banyak kelompok mesianik aneh, sinkretisme, dan pemecah belah. Sebagian kelompok ini telah menyebar di Tiongkok, seperti kultus sesat Eastern Lightning. Berdoalah supaya pertumbuhan kelompok-kelompok ini dipatahkan dengan pemberitaan kebenaran Tuhan melalui pengajaran Alkitab, radio, dan literatur.
iv. Kelanjutan penjangkauan kelompok injili. Para saksi Kristus dan pengkhotbah keliling telah menyebar di tengah masyarakat meskipun mendapatkan perlawanan keras dari para pemegang otoritas negara. Namun, ada banyak provinsi, distrik, dan kota yang masih terabaikan. Berdoalah supaya umat Kristen tetap memiliki keberanian bersaksi bagi Yesus dan menerapkan strategi misi mereka untuk menjangkau Tiongkok.
c. Jaringan gereja rumah lainnya, meskipun lebih kecil dan sering kurang terorganisasi dibandingkan jaringan gereja rumah tradisional, masih mewakili bagian penting Gereja Tiongkok. Banyak dari jaringan ini berada di tengah kelompok minoritas pribumi, yang terbentuk setelah mendengarkan siaran radio Kristen dan menerima pelayanan terkait lainnya. Akhir-akhir ini, makin banyak gereja bermunculan di tempat-tempat kerja, seperti di pabrik atau perkantoran yang dimiliki atau dikelola oleh umat Kristen.
d. Gereja kaum profesional perkotaan benar-benar mengubah wajah kekristenan di Tiongkok selama sepuluh tahun terakhir. Banyak kaum profesional muda, mahasiswa, dan dosen mengalami perjumpaan dengan Yesus tatkala mereka menempuh studi di luar negeri, lewat kelompok Pemahaman Alkitab di kampus atau berbagai bentuk penjangkauan lainnya. Selanjutnya, mereka kembali ke Tiongkok dengan kerinduan memperkenalkan iman baru mereka kepada masyarakat perkotaan. Umat Kristen berpendidikan tinggi dan berjiwa energik ini ditempatkan secara taktis dengan tujuan membawa pengaruh bagi masa depan Tiongkok. Dari kelompok inilah akan muncul pribadi-pribadi berpengaruh di pemerintahan, dunia bisnis, media, bidang pendidikan, hukum dan bidang pelayanan publik lainnya. Meningkatnya gerakan Kristen di dalam sektor-sektor tersebut menghubungkan berbagai kelompok Kristen lainnya dengan pemerintah. Berdoalah untuk
i. Kelanjutan karya Tuhan yang ajaib seiring Dia membawa makin banyak orang datang kepada-Nya.
ii. Para pemimpin rohani yang kewalahan dalam menyeimbangkan kebutuhan keluarga dan tuntutan karir dengan pelayanan dan kepemimpinan di gereja.
iii. Pelayanan dan gereja model baru yang akan menjangkau perubahan demografi penduduk Tiongkok.
iv. Izin bagi gereja untuk ikut serta dalam pelayanan kesejahteraan sosial. Ada banyak gereja ingin menyalurkan berkat bagi komunitasnya dengan cara semacam itu.
e. Gereja Katolik terpecah ketika tahun 1957 pemerintah membentuk Catholic Patriotic Association dengan struktur dan hierarki tersendiri yang terpisah dari Vatikan. Akhirnya, mayoritas umat Katolik memilih beribadah “bawah tanah” alias sembunyi-sembunyi, mempunyai uskup dan seminari ilegal mereka sendiri. Umat Katolik yang setia kepada Vatikan menderita penganiayaan hebat akibat komitmen mereka kepada seorang pemimpin asing. Proses saling mendekatkan diri antara dua kelompok Katolik yang bertikai ini sudah berlangsung selama berpuluh tahun dan kini Paus mendorong rekonsiliasi kedua kelompok tersebut. Umat Kristen Katolik berjumlah sekitar seperlima dari jemaat Gereja Tiongkok. Kini banyak kelompok Katolik karismatik yang sangat bersemangat di dalam keimanan mereka.

2 Hubungan di antara beragam bentuk ibadah Gereja Tiongkok akhirnya saling menguatkan, setelah berpuluh-puluh tahun mengalami ketegangan mulai dari sikap diam-diam menjauhi ataupun sengaja menyakiti melalui perkataan. Beberapa tahun terakhir ini, gereja-gereja yang resmi diakui oleh pemerintah membantu gereja-gereja yang tidak terdaftar dengan cara mendukung mereka dan menyediakan berbagai sumber daya yang dibutuhkan. Lebih lagi, gereja-gereja yang tergabung di dalam TSPM/CCC bersatu untuk bekerja sama melayani banyak komunitas dan keluarga setelah terjadinya gempa bumi Sichuan tahun 2008. Berdoalah untuk kelanjutan kerja sama, pemahaman, dan kesatuan seiring dengan munculnya pemimpin-pemimpin muda yang mengusahakan hubungan baik antar kelompok yang dulu terpecah. Berdoalah untuk rekonsiliasi sejati di bawah kaki salib Kristus.

3 Tantangan spesifik yang dihadapi Gereja Tiongkok:

a. Pertanyaan mengenai perilaku moral dan etika muncul setiap hari di tengah umat Kristen Tiongkok yang kurang memiliki akses terhadap Alkitab dan minim bimbingan, nasihat serta pengajaran alkitabiah guna mendapatkan jawaban atas setiap permasalahan hidup yang pelik. Meskipun ada orang-orang Kristen berpengalaman dan setia—para pemimpin Kristen dan penatua dewasa dan bijaksana yang memberikan nasihat dan stabilitas untuk gereja—jumlah mereka masih sangat sedikit. Berdoalah agar Roh Kudus senantiasa membimbing, terutama berhubungan dengan hal berikut
i. Permasalahan pernikahan dan keluarga. Para pemimpin gereja rumah kerap tidak hadir di tengah keluarga, baik karena alasan keluar-masuk penjara, maupun karena lamanya perjalanan pelayanan. Konsekuensinya adalah beberapa anak mereka justru meninggalkan pelayanan atau bahkan imannya. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa dengan kondisi tersebut. Di lingkungan perkotaan, tekanan ganda dari pekerjaan dan pelayanan dapat menyebabkan ketegangan bahkan kehancuran hubungan pernikahan dan keluarga. Meningkatnya penerimaan masyarakat atas hubungan seks di luar nikah sebagai hal yang biasa makin memperumit masalah. Berdoalah supaya para pemimpin rohani tersebut menemukan cara untuk memberi contoh hubungan keluarga yang memuliakan Tuhan. Berdoalah agar nasihat bijak diberikan kepada individu maupun keluarga yang bergumul dan berdoalah pula supaya umat Kristen di Tiongkok memperlihatkan kuasa Injil melalui hubungan yang diubahkan dengan pasangan, anak-anak, dan orangtua.
ii. Godaan finansial. Kemajuan ekonomi menciptakan serangkaian tekanan bagi umat Kristen, mulai dari keinginan memperkaya diri sendiri ataupun gereja sampai pada keputusan tentang pengelolaan kekayaan itu. Meningkatnya materialisme ditambah dengan melambungnya korupsi menjadi hal biasa. Berdoalah supaya umat Kristen mencari pimpinan dari Kitab Suci tatkala mereka membangun prinsip dan pedoman hidup di dunia sambil tetap setia kepada Tuhan.
b. Hubungan antara Gereja dan pemerintah perlahan-lahan membaik, tetapi juga mendekati titik keputusan yang krusial. Kebijakan keagamaan memungkinkan semua kelompok agama mempunyai hak yang sama mendaftarkan kelompoknya tanpa pengendalian pemerintah. Berdoalah untuk keputusan yang akan sangat memampukan Gereja untuk berkembang, bertumbuh dan memberkati masyarakat Tiongkok dan sekitarnya.
c. Penganiayaan masih terjadi hingga saat ini. Tindakan ini mencerminkan ketakutan pemerintah terhadap gerakan besar yang tidak dapat mereka kontrol dan terhadap mayoritas Gereja yang berjalan di luar badan resmi gerejawi pemerintah. Sejak tahun 1996, terjadi peningkatan penganiayaan terhadap gereja rumah yang tidak bersedia mendaftarkan diri dalam TSPM/CCC. Penangkapan, denda yang sangat besar, penutupan paksa, dan penghancuran gedung gereja terus meningkat di beberapa wilayah penting. Pemerintah menyatakan tindakan tersebut dilakukan karena gereja rumah bersifat ilegal dan berpotensi menimbulkan ancaman politik, bukan karena mereka adalah umat Kristen. Namun demikian, hal tersebut sedikit pun tidak mengurangi penderitaan jemaat.
d. Gereja membutuhkan pemimpin-pemimpin yang takut akan Tuhan untuk mengajar dan membimbing keluarga dan individu di komunitas mereka.
i. Beberapa kelompok TSPM melaporkan bahwa hanya ada satu pemimpin terlatih untuk tujuh ribu umat Kristen, dan bahkan sampai 40.000 umat Kristen di beberapa wilayah. Perbandingan kebutuhan yang sangat mengejutkan, menunjukkan betapa kepemimpinan terlatih sangat dibutuhkan. Berdoalah untuk lembaga pelatihan formal bagi gereja yang tergabung dalam TSPM dan supaya Tuhan memampukan semua orang yang Dia pilih untuk memimpin, apa pun kondisinya.
ii. Para pemimpin muda makin menghadapi tekanan baik dari keluarga maupun masyarakat, yang berharap mereka mengejar karier yang menguntungkan secara finansial, bukan pelayanan. Berusaha menyeimbangkan antara menaati panggilan Tuhan dan menghormati keluarga serta orang-orang tua menjadi proses yang melelahkan jiwa.
iii. Hampir 75% anggota Gereja adalah perempuan. Hal ini berarti bahwa kepemimpinan, pelayanan penjangkauan, dan pemeliharaan anggota gereja sebagian besar ditangani kaum perempuan. Berdoalah untuk kekuatan dan hikmat dalam mengatur begitu banyak tanggung jawab. Berdoalah juga agar penjangkauan terhadap kaum laki-laki makin membuahkan hasil, dan baik laki-laki serta perempuan dapat bekerja sama melayani Gereja Tuhan.
e. Pelatihan dan pemuridan alkitabiah masih menjadi kebutuhan genting untuk seluruh bagian tubuh Gereja.
i. Seminari masih sedikit dan belum mencukupi kebutuhan pertumbuhan Gereja. Hanya ada 18 seminari resmi yang meluluskan kurang dari 1.000 orang setiap tahun. Berdoalah agar para pengajar injili memberikan pengajaran alkitabiah, bukan menyampaikan teologi liberal dan teori standar. Berdoalah juga agar kekudusan hidup menjadi inti kehidupan kampus dan para siswanya.
ii. Pusat pelatihan Alkitab dan berbagai program pelatihan informal lainnya bermunculan dengan sangat cepat di seluruh penjuru Tiongkok untuk memperlengkapi ratusan ribu pemimpin rohani. Berdoalah untuk kecukupan Alkitab di dalam maupun melalui program-program tersebut dan juga untuk bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran yang bermutu.
iii. Ungkapan iman alkitabiah yang sejati dari masyarakat Tiongkok sangat dibutuhkan untuk memajukan Gereja pada generasi mendatang. Berdoalah supaya ketika perubahan tiba, teologi, ibadah, dan komunitas akan mengembangkan keunikan budaya Tiongkok pemberian Tuhan dan pada saat yang sama menjauhkan nasionalisme yang tidak sehat atau etnosentrisme.
f. Target buruan kultus yang agresif menyebarkan pengajaran palsu, “merampas” banyak anggota Gereja, dan menciptakan kebingungan dan persepsi salah tentang kekristenan alkitabiah bagi banyak orang. Pengajaran beberapa kultus bahkan hampir menyamai pengajaran kekristenan; sedangkan kultus lainnya menawarkan kebohongan. Demi memperoleh anggota baru, gereja-gereja menjadi target mereka. Umat Kristen (dan terutama para pemimpin rohani) harus diperlengkapi dengan pengetahuan tentang Kebenaran supaya mereka jeli mengenali kebohongan yang menjamur di antara kelompok ini.

4 Meningkatnya hubungan dan komunikasi dengan umat Kristen injili di seluruh dunia di satu waktu menjadi berkat yang luar biasa dan di waktu lain menjadi penghambat yang besar. Model kemitraan saat ini bervariasi, dari model hubungan sensasional menyesatkan sampai hubungan yang diliputi kerendahan hati, dari yang saling menghormati hingga yang penuh dengan konfrontasi, dari yang saling menghargai sampai yang bertujuan mengeksploitasi. Keuangan dan ketersediaan sumber daya adalah dua faktor utama yang dapat berdampak positif maupun negatif. Berdoalah untuk hikmat, kepekaan, dan kasih dalam memelihara kemitraan resmi dan hubungan kerja informal. Berdoalah pula khususnya untuk hubungan baik dengan Gereja di perkotaan.

5 Visi untuk bermisi meningkat dengan luar biasa, dan makin banyak Orang Tionghoa merasa terpanggil untuk pergi. Beberapa jaringan gereja rumah telah lama memelihara dan mendukung misi penjangkauan provinsi lain dan kelompok etnis minoritas. Visi Back to Jerusalem [Kembali ke Yerusalem] bertujuan mengirimkan 100.000 misionaris Tiongkok ke seluruh bagian dunia yang belum terinjili. Sebagian pihak berharap kiranya kelak Tiongkok menjadi negara pengirim misionaris terbesar di dunia abad ke-21! Berdoalah untuk persiapan kualitas dan pelatihan—sebagian difasilitasi umat Kristen ekspatriat yang rendah hati—untuk memperlengkapi gereja Tiongkok menjalankan tugas yang sebagian besar belum terbiasa mereka lakukan. Ribuan Orang Tionghoa kini berusaha mempelajari bahasa-bahasa dan budaya baru dan tinggal di tengah suku lain dengan cara hidup sesuai budaya setempat. Tak dapat disangkal, orang-orang tersebut mencakup para pendeta terlatih, tentmaker yang paham bisnis, buruh, siswa, dan bahkan misionaris “tidak berpengalaman” dengan iman sederhana namun radikal dalam Yesus. Pengembangan strategi, pelayanan jemaat, dan kemitraan misi dengan bangsa lain akan menjadi tantangan penting.

Kelompok Terabaikan

Sekitar 8% populasi Tiongkok saat ini adalah umat Kristen. Namun, penyebaran populasi Kristen tersebut tidak merata. Pada bagian ini diberikan gambaran tentang kelompok-kelompok masyarakat yang sangat penting di dalam negeri namun kurang diinjili.

1 “Generasi yang terhilang”—jutaan orang yang dikerahkan selama Revolusi Kebudayaan. Mereka dieksploitasi oleh ideologi menyimpang, direnggut dari masa muda, dari pendidikan dan kesempatan mendapatkan kehidupan lebih baik selama masa kelam revolusi. Sebagai orangtua, kini mereka memanjakan anak-anak mereka dan memastikan anak-anaknya akan memperoleh kesempatan yang dulu tidak mereka peroleh. Perbedaan tajam pengalaman hidup memisahkan orangtua dari anak. Berdoalah supaya mereka dapat menemukan pengharapan dan kedamaian di dalam Kristus.

2 Kekuatan militer Tiongkok dianggap sebagai kekuatan militer terbesar di dunia, meliputi angkatan bersenjata (PLA) dan kepolisian (PAP). Jika kedua kelompok tersebut digabungkan, terdapat lebih dari empat juta personel. Namun, jumlah orang Kristen di tengah mereka sangat sedikit.

3 Lebih dari 500 juta orang yang terbelenggu filosofi menyesatkan dan kosong ada di tengah praktik keagamaan kuno seperti Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme, dan gerakan Falun Gong terbaru. Tradisi kepercayaan tersebut terus bertumbuh—pengajaran Konfusian digalakkan dan Buddhisme bertumbuh cepat. Generasi muda tidak terlalu tertarik, tetapi banyak kaum profesional dan generasi lebih tua mencari dasar dan makna adikodrati lewat filosofi-filosofi tersebut. Berdoalah agar mereka mengarahkan hati kepada Kebenaran Kristus dan kepada pembebasan yang hanya diperoleh melalui Injil.

4 Anak-anak dan kaum muda di bawah usia 15 tahun berjumlah hampir 300 juta orang. Mereka menghadapi tekanan berbeda dengan tekanan yang dihadapi oleh generasi sebelumnya. Modernisasi di wilayah pedesaan dan perkotaan secara drastis meningkatkan tindak kejahatan anak-anak dan perilaku seks bebas. Salah satu kebutuhan terbesar di Tiongkok saat ini adalah kehadiran orang-orang dewasa yang dengan sengaja melakukan pemuridan dan pelatihan kepada anak-anak dan kaum muda. Berdoalah untuk

a. Pendidikan di dalam keluarga. Jika orangtua aktif di Gereja sekaligus tetap mengejar karier, mereka kerap kali hanya memiliki sedikit waktu untuk memperhatikan anak-anak. Berdoalah supaya orangtua, keluarga besar, dan anggota masyarakat memiliki kekuatan, kesabaran, dan kemampuan untuk menyisihkan waktu bagi keluarga, struktur sosial paling abadi dan masa depan bagi Gereja Tiongkok.
b. Pendidikan di dalam gereja. Beberapa gereja TSPM/CCC memiliki Sekolah Minggu dan program khusus kaum muda. Namun, banyak gereja kekurangan orang-orang dewasa yang mampu menjalankan pelayanan serius ini. Sumber daya efektif dan yang memuliakan Tuhan serta akses yang luas terhadap Alkitab memang penting, tetapi tidak selalu ada.
c. Sekolah-sekolah dan pengajar Kristen. Ateisme masih menjadi filosofi dasar dalam pendidikan Tiongkok, padahal pendidikan adalah alat krusial membentuk cara pandang generasi ini. Berdoalah supaya pengajaran Alkitab yang baik di gereja dan di rumah memampukan siswa membedakan kebenaran dan pengajaran palsu. Di perkotaan, minat orang terhadap sekolah swasta elit meningkat. Berdoalah supaya umat Kristen menangkap kesempatan mendirikan institusi pendidikan bermutu tinggi yang nantinya menarik hati keluarga-keluarga Tiongkok.

5 Para mahasiswa menjadi inti pertumbuhan sebagian besar gereja akhir-akhir ini. Sebanyak lebih dari 20 juta mahasiswa (meningkat sebanyak 17 juta dari tahun 2000!), dipersiapkan untuk melanjutkan peran penting dalam pertumbuhan dan pendewasaan Gereja Tiongkok. Berdoalah untuk

a. Umat Kristen di antara para mahasiswa dapat terus membangun iman mereka dan menjadi saksi Kritus yang sungguh-sungguh. Makin banyak universitas menawarkan program pendidikan keagamaan, bahkan program studi Kristen. Namun, pengaruh ateisme menembus jenjang pendidikan yang lebih tinggi dimana beragam ideologi bersaing memengaruhi pikiran kaum muda. Berdoalah bagi para akademisi Kristen andal dari seluruh dunia yang akan mengajar program pendidikan Kristen dan membimbing para mahasiswa selama masa studi mereka.
b. Pembentukan kelompok Pendalaman Alkitab di masing-masing kampus yang berjumlah total 2.000 kampus di seluruh Tiongkok—jumlah kelompok ini makin bertambah. Berdoalah pula untuk upaya penjangkauan di dekat kampus melalui metode cafe house [membagikan Injil dan berinteraksi dengan mahasiswa di warung-warung kopi sekitar kampus], di mana mahasiswa dapat menemukan kebenaran Alkitab dan bergaul dengan sesama mahasiswa Kristen.
c. Mereka yang menempuh pendidikan di luar negeri. Lebih dari 100.000 Orang Tionghoa menempuh pendidikan di luar negeri setiap tahun, tetapi hanya sekitar 25% yang kembali pulang. Sebagian besar menempuh pendidikan di Jepang, Hong Kong, AS, Eropa, atau Australia. Jumlah mahasiswa dan sarjana strata 1 dari Tiongkok yang menempuh pendidikan di universitas AS khususnya, meningkat tajam. Mereka sangat terbuka terhadap Injil (yang belum pernah terjadi sebelumnya) dan cukup banyak yang telah datang kepada Tuhan. Berdoalah supaya umat Kristen di negara-negara tujuan tersebut dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi penyambut dan saksi Kristus bagi para mahasiswa Tiongkok. Berdoalah pula supaya mahasiswa Tiongkok yang kembali ke negara mereka sebagai orang Kristen akan menjalin hubungan baik dengan komunitas mereka yang masih memeluk agama setempat—biasanya mereka akan berada di tengah situasi sangat berbeda dengan situasi di tempat mereka [di luar negeri] mengalami perjumpaan dengan Yesus.

6 Umat Muslim, menurut data resmi, berjumlah 20 juta orang. Namun, hampir dapat dipastikan jumlah sebenarnya lebih besar dari itu. Hampir semua umat Muslim terhubung dengan kelompok etnis tertentu, seperti suku-suku pribumi Uighur, Kazak, Uzbek, Kirgiz, Tajik, Tatar dari Xinjiang, Salar dari Qinghai, Dongxiang dari Gansu, dan Hui dari Ningxia dan tempat lainnya. Islam adalah agama resmi namun menimbulkan masalah sensitif karena terkait sejarah pemberontakan dan kerusuhan suku Hui dan Uighur. Hanya sedikit umat Kristen hidup dan bekerja di tengah suku Muslim dan sementara penjangkauan yang dilakukan oleh kelompok Kristen asing dan lokal meningkat, para pekerja Kristen membutuhkan persiapan memadai dan pendekatan yang sesuai dengan budaya setempat. Berdoalah untuk penginjilan terhadap suku-suku terisolasi dan bahkan tertindas ini. Berdoalah pula untuk para pekerja yang terpanggil melayani mereka.

7 Etnis minoritas—suku-suku non-Tionghoa berjumlah 10,1% dari total populasi, atau sama dengan 135 juta orang di 474 kelompok berbahasa suku yang berbeda. Berdoalah untuk

a. Kepedulian global bagi penginjilan suku-suku terabaikan. Berdoalah untuk pintu masuk, yang masih belum dapat diakses pihak luar, dapat terbuka atau dibuka kembali mengingat jalan tersebut tertutup selama beberapa tahun terakhir.
% Umat Kristen # Suku % dari Total Populasi RRT
>50%
10-50%
5-10%
2-5%
1-2%
0,5-1%
0,1%-0,5%
<0,1%
0,0%
18 suku
20 suku
18 suku
26 suku
17 suku
35 suku
93 suku
30 suku
217 suku
0,17
0,29
0,53
0,35
0,25
1,26
4,21
2,64
0,35

12 suku pribumi, umat Kristen lebih dari 50%. Hanya A-Hmao dan Gha-Mu (dari suku Miao), Lipo Timur dan Lahu (dari suku Yi), dan Lisu, dengan umat Kristen lebih dari 100.000 orang. 375 suku, umat Kristen kurang dari 1%. Total umat Kristen 8,46% dari total populasi.

b. Keterlibatan lebih besar dari umat Kristen Tiongkok—kelompok minoritas maupun suku Han—dalam menjangkau suku-suku terabaikan. Di hampir semua kasus, kepekaan dan kerendahan hati sangat dibutuhkan, terutama dari suku Han yang dominan, apapun pendekatan misi yang diambil,.
c. Perintisan dan pertumbuhan gereja-gereja lokal serta pemuridan bagi para pemimpinnya. Berdoalah bagi mereka yang akan bekerja keras menerjemahkan firman Tuhan ke dalam setiap bahasa hati supaya setiap Gereja lokal dapat langsung memahami firman Tuhan sebagai satu-satunya dasar iman dan hidup yang benar.
d. Akses lebih luas untuk pemberitaan Injil bagi suku-suku paling terabaikan. Dalam banyak kasus, isolasi geografis dan budaya merupakan faktor utama, selain penolakan terhadap Injil, yang memengaruhi akses tersebut. Beberapa suku paling strategis adalah suku minoritas yang belum stabil (suku Tibet dan Uighur) di mana masih sering terjadi unjuk rasa disertai tindak kekerasan atau kerusuhan yang memancing tindakan keras dari pemerintah; menjadikan akses masuknya Injil sangat sulit.
e. Media siaran. Program radio (FEBC dan TWR) untuk waktu yang lama, menjadi satu-satunya alat efektif untuk pemberitaan Injil kepada banyak suku. Namun, beberapa suku masih belum mendapatkan manfaat yang sama. Berdoalah supaya acara yang tepat disiarkan kepada suku-suku yang paling membutuhkan.

8 Kelompok Tionghoa diaspora ada di hampir setiap negara di dunia dan berjumlah 40 juta jiwa. Di banyak negara kelompok ini merupakan komunitas Kristen yang sangat kuat, namun di beberapa negara lain, mereka masih belum terinjili. Emigrasi dari Tiongkok muncul selama berabad-abad; perubahan yang terjadi adalah perpindahan populasi baru ke daerah-daerah baru. Negara berpenduduk jarang seperti Siberia-Rusia menjadi salah satu negara tujuan jutaan Orang Tionghoa. Negara-negara di Teluk Arab mempekerjakan banyak sekali Orang Tionghoa. Kegiatan perekonomian baru yang didukung Orang Tionghoa di Afrika dan Amerika Latin sangat memberi kontribusi; di Afrika sendiri ada sekitar 750.000 tenaga kerja dan pebisnis Tionghoa.

Pelayanan Pendukung

1 Umat Kristen asing tidak diterima sebagai misionaris di Tiongkok. Namun demikian, tekanan ideologis Revolusi Kebudayaan hampir hilang dan faktor kepentingan, perdagangan, dan hubungan global yang dimiliki Tiongkok memungkinkan banyak orang Kristen—baik Orang Tionghoa keturunan maupun kaum ekspatriat lainnya—berkontribusi bagi masyarakat Tiongkok. Kemungkinan ada dua juta orang asing tinggal di Tiongkok—berasal dari Amerika Utara, Eropa dan wilayah Asia lainnya—serta Korea Selatan dan Hong Kong yang mengirimkan banyak penduduknya ke Tiongkok Daratan. Beberapa tahun terakhir jumlah para pelajar dari Afrika juga meningkat.

a. Umat Kristen melayani negara Tiongkok dengan beragam cara. Berdoalah untuk:
i. Para tenaga ahli dan pebisnis asing. Dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok menarik sekitar 150.000 tenaga ahli asing untuk bekerja di bidang-bidang seperti bioteknologi, energi, pertanian, teknologi informasi, dan terutama keuangan. Selain itu, dibutuhkan banyak tenaga kerja asing sebagai pengajar bahasa Inggris, Jepang, dan bahasa lainnya, juga untuk ditempatkan di berbagai posisi di banyak disiplin ilmu di universitas. Berdoalah agar ada banyak orang Kristen menanggapi kesempatan ini sekaligus melayani dan memberitakan Injil sembari bekerja.
ii. Para pelajar biasanya datang untuk mempelajari bahasa dan ilmu-ilmu budaya di berbagai universitas. Beberapa tahun belakangan ada lebih dari 75.000 siswa (meningkat dari tahun 2000 yang hanya 10.000) yang berasal dari lebih dari 175 negara berbeda. Sebagian besar pelajar berasal dari Korea Selatan, Jepang, AS, Vietnam, dan Indonesia. Berdoalah supaya pelajar Kristen dipakai Tuhan untuk memberitakan Kristus kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari Tuhan.
iii. Para pekerja pengembangan masyarakat. Sementara lebih dari 150 lembaga pelayanan asing membantu pembangunan di Tiongkok, kecakapan untuk mendirikan dan mengelola LSM swasta (bukan yang berafiliasi dengan pemerintah) mengalami penurunan dalam sepuluh tahun terakhir. Beberapa tahun belakangan ini, visa sebagian pekerja LSM telah habis. LSM lokal lebih berhasil meskipun keberhasilan terbesar berasal dari pendirian usaha (misalnya sekolah) dan juga pemberian layanan sosial. Pengembangan masyarakat sangatlah penting, terutama di tengah suku minoritas di daerah terpencil, masyarakat pedesaan, kaum migran di perkotaan, dan kelompok rentan lain dalam masyarakat. Kesempatan juga muncul untuk menolong Gereja Tiongkok ketika Gereja melayani masyarakat selama masa pemulihan setelah bencana yang disebabkan faktor alam maupun manusia. Berdoalah untuk belas kasihan dan kreativitas umat Kristen asing yang ingin membantu memenuhi kebutuhan ini dalam nama Kristus.
iv. Wisatawan asing. Lebih dari 22 juta orang asing, di antara mereka banyak orang Kristen, mengunjungi Tiongkok tahun 2009 dan membelanjakan sekitar 29 miliar dolar Amerika. Berdoalah untuk pelayanan mereka dalam membawa literatur, bantuan, penghiburan, dan pengajaran. Berdoalah untuk keamanan mereka dan barang yang mereka bawa. Berdoalah pula supaya mereka peka dan berhikmat dalam menjalin relasi dengan penduduk setempat, dan menghormati masyarakat serta kebudayaan Tionghoa.
v. Anggota keluarga masyarakat Tiongkok yang mengunjungi tanah leluhur mereka. Mereka datang berbondong-bondong hingga mencapai jutaan orang. Umat Kristen di antara mereka menyaksikan respons rohani yang menakjubkan tatkala mereka tinggal bersama kerabat di Tiongkok.
b. Kesempatan dan kebebasan untuk melayani masyarakat Tiongkok melalui berbagai cara yang bermanfaat hampir dipastikan makin meningkat di masa mendatang. Kelompok-kelompok pelayanan harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Berdoalah untuk:
i. Pekerja yang diperlengkapi dengan baik dari seluruh dunia. Hanya sedikit pekerja, terutama orang Barat, lancar berbahasa Tionghoa. Berdoalah supaya pelayanan Kristen di Tiongkok makin meningkat. Berdoalah pula untuk kerendahan hati dan kesungguhan dalam mempelajari budaya dan bahasa sehingga para saksi Kristus mampu bekerja lebih efektif di semua lapisan masyarakat.
ii. Ketekunan menghadapi berbagai tantangan. Menjelang Olimpiade 2008, pemerintah meningkatkan tekanan terhadap umat Kristen asing, mendeportasi dan menolak visa mereka dan menuduh mereka melakukan kegiatan keagamaan ilegal. Meskipun penganiayaan terjadi bertahun-tahun di seluruh wilayah, berdoalah agar hasrat untuk bertumbuh mampu mengalahkan ketakutan ideologis dan membuka jalan untuk kontribusi umat Kristen di Tiongkok.

2 Ketersediaan Alkitab dalam bahasa Tionghoa masih belum memadai, diluar peningkatan mengagumkan jumlah Alkitab yang kini tersedia. Gereja-gereja rumah sangat haus akan firman Tuhan, terutama di wilayah pedesaan yang pertumbuhan Gerejanya meningkat pesat. Kurangnya ketersediaan Alkitab dipengaruhi bermacam faktor kompleks seperti hal-hal seputar pencetakan, distribusi, dan penjualan. Berdoalah untuk

a. Distribusi Alkitab yang merata di semua bagian Gereja. Amity Printing Company, usaha bersama dengan UBS, mencetak Alkitab ke-50 juta akhir tahun 2007. Kini perusahaan tersebut sanggup mencetak lebih dari 10 juta Alkitab setiap tahun! Namun, sebagian Alkitab yang beredar di Tiongkok (sekitar 80%) didistribusikan dan dijual secara resmi melalui gereja-gereja anggota TSPM dan CPA; tidak dijual di toko buku. Monopoli distribusi dan penjualan ini menyebabkan kurangnya ketersediaan Alkitab di seluruh Gereja Tiongkok, padahal makin banyak gereja tak resmi mampu membeli Alkitab dari gereja-gereja resmi dengan harga terjangkau. Berdoalah supaya muncul kreativitas dalam upaya penyediaan Alkitab bagi Gereja yang beragam dan bertumbuh pesat ini.
b. Ketersediaan firman Tuhan bagi siapa pun yang mencarinya. Ketersediaan Alkitab dengan harga terjangkau telah memenuhi kebutuhan umat Kristen perkotaan. Namun yang mengejutkan, jutaan umat Kristen di Tiongkok masih tidak memiliki akses untuk mendapatkan Alkitab, terutama di daerah pedesaan. Terkadang satu Alkitab dipakai untuk 10 orang jemaat atau bahkan 100 anggota gereja. Gereja-gereja rumah telah memulai usaha pencetakan Alkitab sendiri dan menawarkan Alkitab dengan harga murah atau bahkan gratis kepada mereka yang tinggal di luar kota-kota besar; menyediakan lebih dari enam juta Alkitab sejak tahun 2000. Jutaan Alkitab tambahan dan Alkitab Perjanjian Baru diduga dibawa masuk oleh para pendatang. Impor Alkitab diizinkan, tetapi sebisa mungkin dihalangi karena alasan ekonomi. Berdoalah supaya arus masuk Alkitab boleh meningkat dan semua umat Kristen mendapatkan setidaknya satu Alkitab per orang. Berdoalah supaya banyak Alkitab didistribusikan di seluruh penjuru negeri kepada semua orang yang mencari kebenaran firman Tuhan.

3 Bahan-bahan cetak Kristen. Permintaan Alkitab dan literatur Kristen untuk penjangkauan dan pemerlengkapan Gereja tidak pernah berhenti. Literatur meliputi buku kidung pujian, bahan pengajaran, biografi, traktat, bahan-bahan apologetika untuk menjelaskan Injil kepada kaum pelajar dan intelektual, majalah bertemakan kehidupan Kristen, dan masih banyak lainnya. Berdoalah untuk

a. Penerjemahan Alkitab. Sekitar setengah juta Alkitab telah dicetak dalam delapan bahasa minoritas selama tiga puluh tahun terakhir, termasuk Alkitab versi Braille. Namun, sebagian besar kelompok minoritas masih belum mempunyai bahasa tertulis, apalagi Alkitab. Berdoalah untuk pekerjaan sangat penting ini, dan juga untuk kesehatan serta pengembangan lokal Gereja di antara setiap suku.
b. Beberapa bagian kecil Kitab Suci dan adaptasinya. Selain Alkitab lengkap, beberapa bagian kecil (sebagian PL/PB) Kitab Suci tersedia dalam beberapa bahasa dan makin banyak dipakai dalam misi penjangkauan. Alkitab dalam versi yang bisa diunduh direncanakan akan ditujukan bagi kaum muda, dapat didistribusikan dengan cepat dan diputar di alat pemutar MP3.
c. Penerbit Kristen. Hebatnya, sekitar 900 judul buku Kristen diterbitkan secara legal dan tersedia di Tiongkok, kebanyakan oleh penerbit komersial atau universitas, beberapa oleh Amity Printing Company. Sejumlah besar literatur diterbitkan di Hong Kong dan jutaan eksemplar dikirim ke Tiongkok Daratan. Banyak lembaga terlibat dalam pelayanan ini, termasuk Christian Communications Ltd. (CCL), OMF, Asia Harvest, Antioch Mission-Chinese Church Ministries, AOI, OD, lembaga-lembaga denominasi, dan masih banyak lainnya. Berdoalah untuk semua hal sekitar penerbitan dan distribusi.
d. Toko buku. Kini ada lebih dari 400 toko buku Kristen kecil beroperasi resmi di Tiongkok; jumlahnya bertambah dua kali lipat daripada lima tahun lalu! Puji Tuhan untuk perubahan drastis dalam ketersediaan literatur Kristen dan berdoalah agar buku-buku berkualitas dipakai dengan dahsyat oleh Roh Kudus untuk mengubah hati dan pikiran agar makin serupa dengan Kristus.
e. Literatur ilmiah. Dengan makin banyaknya kaum profesional dan akademisi yang tertarik dengan kekristenan dan mulai mengikut Yesus, maka makin dibutuhkan buku-buku yang sesuai untuk mereka.
i. Literatur apologetika. OMF, dengan cakupan pelayanan yang luas, mencetak literatur apologetika berkualitas dan cukup populer di kalangan kelompok ini. Pembahasan akademis yang akurat terhadap pertanyaan atau topik yang dimunculkan oleh kelompok Marxis atau ateistis sangatlah penting.
ii. Majalah dan media cetak berkala lainnya. Majalah berbahasa Tionghoa, Overseas Campus, dengan efektif menjangkau banyak Orang Tionghoa Daratan yang belajar di Amerika Utara dan Eropa.
iii. Materi-materi tingkat tinggi. Berdoalah supaya produksi bahan literatur berkualitas dapat terus berlanjut dan meningkat. Semua bahan itu dapat dipakai untuk melatih mereka yang mencari pengetahuan tentang Kitab Suci, khususnya di universitas dan seminari, juga bagi mereka yang memiliki pertanyaan yang tidak selalu terjawab oleh literatur Kristen arus utama.

4 Siaran radio Kristen telah dan masih menjadi media paling potensial untuk penginjilan dan pengajaran Kristen. Puji Tuhan karena pembatasan yang dulu diberlakukan kini sudah dicabut. Ratusan jam siaran dalam dialek Putonghua dan dialek Tionghoa Han lain serta dalam bahasa-bahasa minoritas lainnya makin banyak ditemui di sejumlah stasiun radio Kristen. Berdoalah supaya cara ini membawa dampak yang kekal.

a. Proyek Alkitab Radio—suatu bentuk usaha kerja sama antara Faith Comes by Hearing, Biblica, dan TWR. Sejak pertama kali siaran tahun 2004 kolaborasi ini telah menjangkau puluhan juta orang dengan firman Tuhan dalam bahasa Putonghua.
b. Siaran radio gelombang pendek (SW). TWR juga mempunyai lima jam siaran per minggu dengan mengundang pembicara dari Tibet Amdo, Hui, Nosu Yi, dan Uighur. FEBC juga menjangkau kelompok etnis minoritas (Mongol, Tibet, Uighur, dan lainnya). Program-program tersebut sering kali hanya disiarkan sekali seminggu dengan durasi satu sampai dua jam. Berdoalah untuk kesediaan dan kerinduan pendengar selama jam-jam siaran.
c. Tanggapan yang besar terhadap siaran radio selama bertahun-tahun membuat pelayanan radio makin meluas dan membutuhkan makin banyak kerja sama kemitraan, menggabungkan keberadaan media online, media cetak, dan distribusi CD/DVD. TWR mempunyai proyek siaran Church Radio Kits untuk persekutuan dan pelatihan “Seminary On The Air” [belajar seperti di seminari lewat siaran radio] bagi mereka yang hidup di tempat-tempat terpencil. Situs FEBC rata-rata setiap hari dikunjungi 2.000 pendengar dan penanya. Berdoalah untuk tindak lanjut terhadap semua koresponden yang masuk.

5 Pelayanan media elektronik lainnya memainkan peranan penting dalam menjangkau ratusan juta jiwa, yang memiliki sedikit sekali interaksi dengan umat Kristen atau gereja. Berdoalah untuk

a. Bahan-bahan visual di Tiongkok yang berkembang dengan adanya program siaran TV Kristen melalui kabel dan satelit. DVD penginjilan dan pelatihan bisa diperoleh melalui lembaga-lembaga pelayanan seperti OMF dan CCL. Film YESUS sudah tersedia dalam 43 bahasa yang ada di Tiongkok.
b. Peralatan audio baru memberi terobosan lebih besar untuk pemberitaan Injil kepada suku terabaikan. Kitab Suci, musik, puisi, dan program lainnya dapat disebarluaskan melalui MP3, siaran via internet dan kaset/CD. Suku-suku di daerah terpencil dan terisolasi secara geografis dengan tingkat melek huruf yang rendah, dapat dijangkau dengan Alkitab audio digital portabel buatan MegaVoice dan TWR. GRN menghasilkan Injil ke dalam 330 bahasa dan dialek. Berdoalah supaya firman Tuhan diberitakan melalui setiap sarana ini dan diberkati dengan menghasilkan buah.
c. Penggunaan internet di Tiongkok selama sepuluh tahun terakhir sangat besar. Umat Kristen Tiongkok dan berbagai kelompok asing menangkap banyak kesempatan penginjilan dan pemuridan, tetapi masih banyak potensi lainnya yang terbuka lebar. Beberapa gereja sudah memiliki situs; beberapa kelompok rohani lain menulis berbagai informasi tentang Yesus dan kekristenan; dua topik yang paling banyak dicari. Ada bahan-bahan pendalaman Alkitab dan renungan untuk diunduh. Forum diskusi online memberi kesempatan umat Kristen dan umat non-Kristen untuk berinteraksi dalam menanggapi beragam pertanyaan dan topik penting. Berdoalah supaya penggunaan internet terus berlanjut untuk menyebarkan Kabar Baik dan memelihara kesatuan tubuh Kristus.

Operation World | << Tiongkok >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Tiongkok - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Provinsi-provinsi Tiongkok

Hampir semua provinsi di Tiongkok berwilayah cukup luas dan berpenduduk cukup banyak untuk dapat berdiri sendiri sebagai negara. Jika dilihat secara terpisah, 11 provinsi di antaranya termasuk jajaran 25 negara berpenduduk terpadat di dunia. Doa-doa khusus perlu dipanjatkan. Ingatlah pokok-pokok doa berikut ini:

1 Klasifikasi penduduk menjadi masalah kompleks, disebabkan dua cara penggolongan etnis yang saling bertentangan: 

a. Sensus pemerintah mencatat 55 suku bangsa resmi, menurut provinsi. Angka ini biasanya menunjukkan persentase populasi terkini suatu provinsi.
b. Kelompok suku etnolinguistik [pengelompokan berdasarkan bahasa suku yang digunakan] seperti dilaporkan Joshua Project, Operation China, dan berbagai pendekatan serupa lainnya. Pendekatan-pendekatan tersebut mencatat lebih dari 500 kelompok etnolinguistik Tiongkok dan biasanya dikelompokkan berdasarkan blok afinitas dan rumpun suku. Karena hampir semua populasi minoritas hadir di banyak provinsi namun tidak terdata secara akurat, semua pencatatan persentase populasi kelompok minoritas berdasarkan provinsi masih berupa perkiraan.

2 Religi. Di negara yang tidak ramah terhadap ekspresi beragama yang terbuka dan yang tidak menghitung populasi berdasarkan agama, sangatlah mustahil untuk mengukur dengan akurat di mana, dengan cara apa, dan seberapa besar ateisme, agnostisisme, Konfusianisne, Taoisme, dan Buddha bercampur dan saling tumpang tindih. Persentase jumlah umat Kristen, Islam, dan Buddha Lamais masih berupa perkiraan.

3 Umat Kristen. Penghitungan umat Kristen di Tiongkok dapat dikaburkan oleh pihak-pihak (TSPM dan pemerintah) yang lebih suka mempublikasikan angka yang lebih rendah dan pihak-pihak yang lebih suka mempublikasikan angka yang lebih besar (beberapa lembaga Kristen). Baru-baru ini pernyataan resmi pemerintah mempublikasikan jumlah umat Kristen yang tidak jauh berbeda dengan jumlah yang dinyatakan para peneliti Kristen, sebuah tanda yang sangat menggembirakan. Kami membagi kekristenan berdasarkan provinsi, menggunakan berbagai sumber untuk menyesuaikan jumlah orang Kristen di setiap provinsi dan kami yakin data ini dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi terkini.

  1. Provinsi Anhui
  2. Pemerintah Kota Beijing
  3. Pemerintah Kota Chongqing
  4. Provinsi Fujian
  5. Provinsi Gansu
  6. Provinsi Guangdong
  7. Daerah Otonomi Guangxi Zhuang
  8. Provinsi Guizhou
  9. Provinsi Hainan
  10. Provinsi Hebei
  11. Provinsi Heilongjiang
  12. Provinsi Henan
  13. Provinsi Hubei
  14. Provinsi Hunan
  15. Daerah Otonomi Mongolia Dalam
  16. Provinsi Jiangsu
  17. Provinsi Jiangxi
  18. Provinsi Jilin
  19. Provinsi Liaoning
  20. Daerah Otonomi Ningxia Hui
  21. Provinsi Qinghai
  22. Provinsi Shaanxi
  23. Provinsi Shandong
  24. Pemerintah Kota Shanghai
  25. Provinsi Shanxi
  26. Provinsi Sichuan
  27. Pemerintah Kota Tianjin
  28. Daerah Otonomi Tibet
  29. Daerah Otonomi Xinjiang Uighur
  30. Provinsi Yunnan
  31. Provinsi Zhejiang
  32. Daerah Administratif Khusus Hong Kong
  33. Daerah Administratif Khusus Macau
  34. Taiwan
Diperoleh dari "https://misi.co/Tiongkok"