MISI
.co
christian
online
Misi

Nepal

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Nepal >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Nepal

1 Nepal yang baru dimulai tahun 2008 dengan kekuasaan absolut dari monarki Hindu yang menyerah pada protes-protes kelompok prodemokrasi. Perubahan politik yang cepat, yang dimulai tahun 1950-an, mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir ini. Ini merupakan jawaban untuk doa-doa spesifik yang dipanjatkan oleh hampir semua umat Kristen di Nepal yang telah berdoa syafaat bagi bangsa mereka, dan hal ini mempersiapkan jalan bagi kebebasan dan kesempatan baru untuk pelayanan Kristen.

2 Pertumbuhan Gereja yang berkelanjutan selama berpuluh-puluh tahun dan melalui banyak ujian memberikan fondasi yang kokoh bagi kekristenan rakyat Nepal. Gereja pertama dibentuk tahun 1952 dengan jemaat 29 orang. Di masa puncak penganiayaan tahun 1990, jumlah umat Kristen sudah menjadi 200.000 orang. Tahun 2010 ada 850.000 pengikut Kristus di hampir 10.000 kelompok Kristen. Hal ini dicapai melalui kerelaan untuk menderita bagi Injil, doa penuh kesungguhan, dan komitmen jangka-panjang yang digerakkan oleh orang Nepal untuk melakukan penginjilan dan perintisan jemaat. Kini, pelayanan sosial dan transformasional yang baru sedang bertumbuh mendukung dasar yang kokoh tersebut.

3 Ada sebuah gereja yang dirintis di tiap distrik dari 75 distrik yang ada di Nepal, dan setidaknya terdapat beberapa umat percaya di setiap kelompok suku dan kasta.

4 Puji Tuhan atas kesatuan yang makin erat dalam lingkup kekristenan dan atas kerja sama yang makin luas antara kaum Kristen dan kelompok dari keyakinan iman lainnya. Nepal Christian Society dibentuk tahun 1996 sebagai persekutuan yang mengoordinasi kelompok injili, National Council of Churches of Nepal tahun 1999 untuk pembangunan masyarakat dan bangsa, sedangkan Christian Efforts for Peace, Justice, and Reconciliation (CEPJAR) dibentuk tahun 2003. Selanjutnya, CEPJAR mengupayakan proses penciptaan perdamaian multi keyakinan dengan mempertemukan perwakilan dari semua keyakinan iman lainnya.

Tantangan untuk Didoakan -- Nepal

1 Nepal menikmati kesempatan yang terbuka melalui pemerintahan dan konstitusi yang baru, tetapi langkah-langkah positif harus dibuat secepatnya sebelum kekecewaan terjadi atau tembok pertahanan terbentuk. Dengan perpecahan mendalam yang masih memengaruhi masyarakat—berbagai kelompok keagamaan yang sangat menentang partai politik—kemajuan nyata harus dibuat apabila pemerintah yang baru ingin mendapat kesempatan nyata untuk mencapai keberhasilan. Para mantan pemberontak Maois, yang masih terdaftar di sejumlah negara lainnya sebagai sebuah organisasi teroris memegang kunci bagi terciptanya pemerintahan stabil. Berdoalah agar para pemimpin Nepal memiliki hikmat, keberanian, dan kasih karunia menjalankan pemerintahan. Berdoalah pula agar mereka sanggup mengesampingkan perbedaan-perbedaan pribadi maupun partai, lalu bekerja bersama untuk melawan berbagai permasalahan eonomi yang sangat besar yang masih mencengkeram negeri ini.

2 Banyaknya pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama berlangsungnya konflik belum diluruskan. Keadilan belum ditegakkan bagi pihak keluarga yang berduka dari 13.000 orang yang tewas selama konflik itu—banyak di antara mereka terbunuh tanpa menjalani proses hukum. Tak satu pun pelaku pelanggaran HAM ini dituntut, dan kepemimpinan Maois—yang sekarang memegang tampuk kekuasaan di Nepal—akan sangat menderita jika perbuatan jahat mereka disingkapkan kelak. Jika keadilan tidak ditegakkan dan dilaksanakan, kekerasan akan berlanjut dan dibenarkan sebagai sarana mencapai tujuan politik. Berdoalah agar keadilan dan kebenaran ditegakkan di negeri ini di mana mereka telah sedemikian lama dibelenggu ketidakadilan dan ketidakbenaran.

3 Kebutuhan sosial ekonomi tetap menjadi tantangan besar di negeri yang indah, tetapi bermasalah ini.

a. Kemiskinan dan pengangguran menghambat kemajuan Nepal. Sebanyak 47% penduduk setengah menganggur (yang bekerja kurang dari 40% dari jam kerja yang ada). Berdoalah agar ada cara-cara yang kreatif dan bertahan dalam pekerjaan yang bermanfaat.
b. Jumlah kaum muda mencapai dua pertiga penduduk Nepal, yang merupakan salah satu pertumbuhan termuda dan tercepat di dunia. Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah pedesaan, kehilangan kesempatan dan pendidikan untuk maju. Buta huruf meluas. Kaum muda rentan terhadap ekploitasi ekonomi, perdagagangan seks, penyalahagunaan obat-obatan terlarang, HIV/AIDS, dan radikalisasi (politik atau agama). Doakan agar terjadi perubahan dalam hal tersebut sehingga kaum muda memiliki harapan dan masa depan.
c. Meskipun menjadi negara demokrasi sekuler, struktur sosial Nepal tetap didominasi oleh agama Hindu/Hinduisme. Hinduisme membuat sistem kasta berlangsung permanen. Sistem kasta menindas banyak orang, sebagian besar terhadap suku Dalit yang mencapai 14% dari total populasi. Diskriminasi kasta sebenarnya secara teknis ilegal tetapi tetap dapat ditemukan di mana-mana. Para petobat baru yang beralih dari agama Hindu ke iman Kristen biasanya juga menjadi orang-orang yang terbuang. Berdoalah bagi penghancuran sistem yang tidak adil ini.

4 Kebebasan beragama dijamin undang-undang, tetapi hanya dalam lingkup terbatas. Kaum non-Hindu tidak boleh menyebarkan agama. Apabila mereka melakukannya, mereka akan menghadapi risiko didenda, dipenjara, dan bagi orang asing, mereka akan diusir. Meskipun dengan undang-undang seperti itu, Gereja di Nepal bertumbuh karena penginjilan yang berani. Kaum fundamentalis Hindu dan kelompok Maois menekan umat Kristen. Sifat umat Kristen yang non kekerasan dan hubungan mereka dengan Barat menjadikan mereka sasaran empuk. Berdoalah bagi ketekunan umat percaya, agar undang-undang buatan manusia maupun ancaman tindak kekerasan tidak menghalangi mereka memberitakan Injil.

5 Gereja di Nepal terus berkembang di tengah tekanan karena adanya pertobatan suku asli yang luar biasa; mayoritas umat Kristen Nepal beribadah dan bersekutu dalam keseluruhan struktur dan jaringan masyarakat adat. Gereja bertumbuh dalam jumlah, keragaman, dan kedewasaan, tetapi doa masih dibutuhkan berkenaan dengan

a. Kesan masyarakat tentang kekristenan di Nepal adalah sebagai agama asing, biasanya negara Barat, yang dianggap melemahkan budaya tradisional dan masyarakat dan kekristenan itu hanya diminati oleh kasta-kasta yang lebih rendah. Meskipun demikian, dengan keyakinan yang bertambah, umat Kristen Nepal mempertahankan hak-hak mereka dan membangun identitas yang utuh sebagai umat Kristen dan sebagai orang Nepal. Berdoalah untuk kecermatan, keberanian, dan kesetiaan mereka yang berusaha menyingkirkan opini negatif selama dua generasi ini.
b. Denominasionalisme. Banyak denominasi berbasis asing dan jaringan lokal gereja-gereja berdiri. Berdoalah agar Gereja dijauhkan dari perpecahan dan kesalahan. Berdoalah pula untuk Nepal Christian Society (NCS) seiring dengan upaya organisasi ini yang berusaha menyediakan forum untuk berdoa, berbagi kesaksian, menggalang kesatuan, dan menjalankan pelayanan yang kooperatif.
c. Penganiayaan masih terjadi meski sudah jauh berkurang. Penganiayaan dapat datang dari agama mayoritas, tetapi bisa juga berasal dari dalam keluarga dan komunitas. Berdoalah agar umat percaya mendapatkan kasih karunia dan ketekunan, dan agar umat Kristen dapat diterima dan dihargai dalam kontribusi mereka terhadap kesejahteraan negara ini. Berdoalah bagi upaya-upaya NCS dan organisasi lainnya yang berusaha menjamin hak-hak hukum dan keagamaan umat Kristen berkenaan dengan penangkapan yang sewenang-wenang, penginjilan, kepemilikan tanah, diskriminasi, dan penganiayaan-penganiayaan lainnya.
d. Kemitraan antara gereja-gereja Nepal dan lembaga-lembaga pelayanan asing. Gereja Nepal yang matang makin memfokuskan pelayanan dan misinya untuk negaranya sendiri. Kontribusi asing, terutama kontribusi keuangan, sering kali menimbulkan ketegangan atau ketergantungan dan selanjutnya menjadi sebuah masalah. Namun, Gereja nasional sedang bertumbuh subur, dan LSM-LSM Kristen lokal menjamur di seluruh penjuru negeri.

6 Umat Kristen Nepal generasi mendatang harus dibangun di atas fondasi yang kokoh oleh para tua-tua mereka. Berdoalah untuk

a. Peralihan kepemimpinan yang efektif kepada generasi kedua. Bersamaan dengan tantangan ini terdapat tugas memuridkan dengan benar para petobat baru dan sejumlah besar umat Kristen generasi kedua.
b. Pelatihan kepemimpinan kemungkinan besar merupakan kebutuhan yang paling mendesak di Gereja. Selama bertahun-tahun, tidak ada pelatihan formal yang berlangsung. Kini ada lebih dari 15 sekolah tinggi Alkitab dan seminari. Banyak gereja dan lembaga pelayanan menawarkan kursus pelatihan jangka pendek dan berbasis modul. Mayoritas terhubung dengan Association of Theological Educators, Nepal. GFA memiliki tiga pusat pelatihan yang telah meluluskan 100 penginjil-misionaris setiap tahun. DAI baru saja memulai program Magister dalam bidang Kepemimpinan Kristen yang telah diakreditasi untuk pertama kalinya di Nepal. Insititut untuk TEE di Nepal memiliki lebih dari 3.000 mahasiswa di separuh distrik Nepal. Meskipun ada perkembangan-perkembangan di atas, terdapat pula ketidakmemadaian yang besar dalam pelatihan. Seiring dengan bertumbuhnya Gereja, struktur dan model pelatihan kepemimpinan menjadi semakin mendesak dibutuhkan. Berdoalah supaya berbagai metode pelatihan pelayanan yang praktis dan efektif bermunculan dengan melimpah.
c. Penyediaan kebutuhan para pendeta di tengah cengkeraman kemiskinan merupakan suatu tantangan yang konstan. Nepal tidak pernah dijajah oleh kekuatan asing dan Gereja sebagian besar berada di luar struktur kepemimpinan internasional, dukungan dana dari luar dapat menjadi sangat rendah, dan godaan sangat besar muncul untuk menarik pendapatan dari para dermawan asing. Berdoalah agar para pemimpin akan belajar berfungsi sebagai tentmaker, dan agar jemaat akan belajar untuk mendukung para pendeta mereka semampu mereka.
d. Pelayanan holistik. Gereja memerhatikan kebutuhan rohani dan jasmani yang terpenting dan berada dalam posisi yang strategis untuk melayani kedua kebutuhan itu. Waktunya telah tiba bagi Gereja untuk terlibat melayani banyak kebutuhan di tengah masyarakat Nepal. Berdoalah untuk perubahan paradigma yang di dalamnya umat Kristen memasukkan transformasi sosial sebagai bagian terpenting dalam penginjilan. LSM-LSM Kristen Nepal semakin banyak menangani kebutuhan-kebutuhan holistik.

7 Pelayanan Kristen harus menghadapi segudang tantangan di bawah pengawasan pemerintah. Tingkat pengangguran yang tinggi, buta huruf, rendahnya tingkat pembangunan, degradasi lingkungan, dan ketergantungan pada bantuan asing, semuanya itu dihadapi oleh umat Kristen. Berdoalah agar ada cara-cara yang praktis, permanen, dan inovatif untuk menghadapi isu-isu berikut ini

a. Buruh anak. Diperkirakan ada 2,6 juta anak bekerja sebagai buruh anak; 70% dari mereka dipaksa untuk bekerja 10 jam per hari atau lebih. Menjelang tahun 2014 kelak pemerintah akan berusaha melenyapkan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk buruh anak, misalnya pekerjaan di pertambangan dan sebagai buruh pikul. Berdoalah agar program ini akan berhasil. Pendidikan dan perkembangan berikutnya mustahil terjadi jika Nepal tidak mengeluarkan anak-anak dari tempat kerja dan memasukkan mereka ke sekolah.
b. Perdagangan anak perempuan Nepal untuk perdagangan seks India, Timur Tengah, dan domestik. Ada 300.000 anak perempuan di India saja (sebagian besar di Mumbai), tempat mereka dianiaya dengan dahsyat. Kemungkinan 90% anak perempuan yang kembali ke Nepal positif mengidap HIV. Sebagai akibatnya, AIDS menyebar dengan cepat melalui sisa masyarakat yang ada, dan tidak ada rencana logis pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan AIDS. Gadis-gadis miskin dan dari kasta yang lebih rendah menjadi sasaran utama perdagangan yang jahat ini, dan biasanya mereka adalah korban paksaan. Umat Kristen Nepal menjangkau dan menyelamatkan sejumlah gadis yang kurang beruntung ini di Nepal dan di Mumbai.
c. Kesehatan dan penyakit. Lebih dari 20% rumah sakit dan klinik serta hampir semua pekerjaan pengendalian penyakit lepra dijalankan oleh umat Kristen (TLM, United Mission to Nepal, International Nepal Fellowship, dan lainnya). Tingkat kematian bayi dan kematian selama masa persalinan cukup tinggi di Nepal. Kesehatan masyarakat adalah hal yang vital; lebih dari 80% penyakit adalah karena kurangnya sanitasi mendasar, dan 60% dari 50.000 kematian anak setiap tahunnya disebabkan oleh gizi buruk.

8 Berdoalah bagi kaum yang terabaikan. Sekitar 55% populasi belum terinjili, dan yang mengejutkan, 309 suku/kasta tergolong sebagai kaum yang terabaikan. Berdoalah untuk

a. Kasta tinggi Brahmana Hill dan Chhetri (Rajput) yang berpengaruh. Mereka mewakili 30,9% populasi dan memainkan peranan yang dominan dalam membentuk Nepal modern. Mereka yang berada di Nepal bersikap lebih responsif terhadap Injil daripada mereka yang berada di India. Namun, kesombongan, rasa takut, dan kendali spiritual yang telah lama berlangsung dalam agama Hindu membuat sebagian besar masyarakat terbelenggu, tidak dapat secara terbuka memberitakan tentang Kristus sebagai Tuhan.
b. Para penutur bahasa Awadhi dan Bhojpuri dan penutur bahasa Maithili dari dataran rendah Tarai di perbatasan India. Hanya sedikit di antara mereka yang telah mendengar Injil, dan bahkan lebih sedikit pula yang merespons. Suku Tharu cenderung lebih menganut kepercayaan animisme daripada agama Hindu. Banyak gereja kecil bermunculan di antara mereka.
c. Orang gunung/suku asli, hampir semuanya terkait dengan suku Tibet. Sebagian besar penganut Buddha Lamais yang hidup di tengah komunitas gunung yang terisolasi, seperti suku Loba dari Mustang. Sebagian besar kelompok berjumlah sedikit, dan umat Kristen juga tidak banyak di tengah mereka. Di antara suku Sherpa yang terkenal di wilayah Everest, yang tidak memiliki gereja sama sekali, kemungkinan terdapat 50 umat Kristen. Climbing for Christ berusaha menjangkau mereka dengan Injil.
d. Para pengungsi Tibet — lama tidak dijangkau oleh Injil, tidak mempunyai status hukum, dan berjumlah 20.000 orang. Kini hanya ada sedikit orang yang mencari Tuhan dan hanya ada sedikit jemaat di antara mereka. Evangelistic International Ministries berfokus melayani mereka.
e. Meningkatnya jumlah kaum Muslim. Sebagian besar adalah suku Bengali, Kashmir atau para petani berbahasa Urdu, dan para buruh yang tidak memiliki keahlian. Eastern Mennonite Mission berusaha mengembangkan sebuah jejaring untuk memberitakan Kristus kepada mereka.
f. Para mahasiswa universitas. Lebih dari 150.000 mahasiswa berada dalam jenjang pendidikan tinggi — di 3 universitas pada 150 kampus. Terdapat 7 kantor YWAM, termasuk Kathmandu Centre dengan 65 staf. Gerakan mahasiswa terkait dengan IFES, University Christian Students Fellowship of Nepal (NBCBS), memiliki 62 kelompok dengan 2.100 mahasiswa yang dilayani oleh 10 pekerja rohani. Campus Crusade for Christ juga sangat aktif melayani dengan 18 tim pelayanan kampus.

9 Pelayanan holistik oleh lembaga-lembaga pelayanan asing dengan luar biasa memperlihatkan kasih Kristus dengan cara-cara yang praktis dan rohani. Syarat-syarat yang membatasi untuk dapat masuk ke Nepal membutuhkan keautentikan dan integritas LSM-LSM ini. Peran mereka yang mendukung pelayanan holistik ini sungguh tak ternilai harganya—di rumah sakit, di klinik, pengobatan lepra, pertanian, pendidikan, dan membantu kelompok masyarakat yang paling rentan. United Mission to Nepal merupakan organisasi terbesar yang mewakili 24 lembaga pelayanan dari 15 negara. International Nepal Fellowship memiliki 31 pekerja ekspatriat dan lebih dari 300 staf orang Nepal, terutama di wilayah barat Nepal. India juga berkontribusi sebagian besar untuk pelayanan Kristen, dengan setidaknya 12 lembaga injili India dengan GFA yang terbesar. Berdoalah agar semua pekerja yang melayani di Nepal memiliki visi, hikmat, dan pelayanan yang didasari kesetiaan dan kerendahan hati.

10 Orang Nepal diaspora secara resmi berjumlah 2 juta jiwa. Namun, jumlah orang Nepal yang bekerja di luar negeri secara ilegal (dengan sengaja maupun karena terpaksa) dapat melebihi 10 juta jiwa. Hampir setiap keluarga di Nepal memiliki paling sedikit satu anggota keluarga yang bekerja jauh dari rumah. Sebagian besar dari mereka pergi ke India, tetapi orang Nepal dapat ditemukan di hampir 100 negara. Orang Nepal di luar negeri bersikap lebih terbuka terhadap Injil daripada mereka yang berada di Nepal. Banyak gereja berdiri di antara kaum migran Nepal, bahkan di tengah negara-negara dengan akses terbatas. Berdoalah agar ditemukan cara-cara yang kreatif untuk memberitakan Kabar Baik kepada kaum yang terpencar-pencar ini.

a. Di India, negara bagian Sikkim dihuni 75% orang Nepal, dan distrik Darjeeling di Benggala Barat dihuni 60% orang Nepal. Gereja-gereja Nepal di India, yang sebagian berdiri sejak awal tahun 1900-an, telah mengutus para misionaris pertama mereka ke Nepal. Berdoalah untuk pertumbuhan kekristenan, kelepasan dari kemandekan, dan keterlibatan yang lebih besar dalam upaya penjangkauan lintas budaya.
b. Banyak orang Nepal bertugas sebagai tentara Gurkha di angkatan darat Inggris, Brunei, dan India. Yang lainnya bertugas sebagai pengawal keamanan di seluruh Asia. Menjadi seorang Gurkha merupakan suatu kehormatan besar dan sebuah cara untuk mendapatkan keamanan finansial bagi seseorang dan keluarganya. Persaingan untuk menjadi seorang Gurkha sangat sengit. Ada sejumlah kelompok Kristen yang melayani di antara para prajurit ini. Berdoalah agar ada penjangkauan yang efektif terhadap mereka.
c. Negara-negara Asia lainnya. Negara-negara Teluk Persia menjadi tuan rumah bagi 87% pekerja migran Nepal yang resmi. Kaum perempuan yang bekerja di sini terutama rentan terhadap eksploitasi dan perlakuan tidak adil. Berdoalah untuk pelayanan penjangkauan terhadap mereka. Mereka dapat dengan mudah tersesat di tengah kepadatan buruh migrant di kawasan Teluk. Malaysia menyaksikan pertumbuhan umat Kristen yang pesat di antara para pekerja migran Nepal, dengan lebih dari 50 gereja lokal Nepal kini beroperasi di sana.

11 Pelayanan bantuan lainnya yang membutuhkan dukungan doa

a. Penerjemahan Alkitab. William Carey pertama kali menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Nepal pada tahun 1821. Delapan dari 80 bahasa Nepal memiliki terjemahan Alkitab lengkap; diperkirakan terdapat 44 bahasa membutuhkan penerjemahan lebih lanjut, tetapi rendahnya tingkat melek huruf menghalangi keefektifan seluruh penerjemahan itu. Berdoalah bagi tim penerjemah. Berdoalah pula untuk program-program pemberantasan buta huruf yang akan memajukan masyarakat dengan banyak cara di samping dengan cara membaca Alkitab.
b. The Bible Society akhirnya terdaftar secara resmi setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan di wilayah ini. Mereka menerbitkan sebuah Alkitab Nepal versi sederhana dan Alkitab Perjanjian Lama dalam bahasa Tibet. Berdoalah agar tercipta jejaring yang efektif dengan jalur-jalur distribusi lainnya seperti Bible League,The Gideons, dan lainnya.
c. Literatur Kristen sekarang dapat dengan bebas dicetak dan didistribusikan tanpa sensor. Kesulitan-kesulitan impor telah mendorong munculnya penerbitan dan penyaluran lokal. Berdoalah untuk toko buku milik The Bible Society di Kathmandu dan untuk penerbit dan tim distribusi literatur dari OM dan GFA. EHC telah menjangkau 270.000 rumah dengan lebih dari setengah juta literatur, menandingi jumlah penyaluran yang dilakukan oleh The Gideons. Good News Publishers dan Derek Prince Ministries juga telah menerjemahkan dan mendistribusikan banyak buku. Berdoalah agar berbagai pelayanan yang sedang bertumbuh ini akan memiliki dampak yang kekal pada penginjilan dan pemuridan di Nepal.
d. Alkitab audio tampak populer bagi jutaan orang yang tidak dapat membaca. GRN memproduksi rekaman Alkitab dalam lebih dari 100 bahasa di antara 145 bahasa dan dialek yang dikenal di Nepal, dan mendapatkan respons yang antusias. Organisasi FCBH dan Audio Bible adalah dua sumber daya audio yang berdampak positif di antara orang Nepal.
e. Kursus Korespondensi Alkitab tetap menjadi sarana terpenting namun kekurangan sumber daya untuk menjangkau masyarakat dari latar belakang agama Hindu. Lebih dari 290.000 orang Nepal telah mendaftarkan diri dalam sebuah kursus yang dirancang untuk kaum dengan latar belakang Hindu. Banyak kursus semacam ini diorganisasi oleh Nepal Gospel Outreach Center (NGOC) dan Institute for TEE in Nepal (ITEEN). Banyak gereja telah dirintis karena banyaknya pertobatan menuju pada Kristus lewat kursus-kursus ini.
f. Radio Kristen. Radio GFA menyiarkan Injil dalam lebih dari 12 bahasa pada stasiun-stasiun radio di seluruh penjuru negeri, termasuk Radio Nepal milik pemerintah. TWR, FEBA, dan AWR juga mengudara dalam beberapa bahasa, dan Women of Hope mengudara selama beberapa jam seminggu. Penerimaan, publisitas, dan ketersediaan radio merupakan tantangan yang jelas di negara yang bergunung-gunung dan miskin ini.
g. Film-film Kristen. Film Daya Sagar yang diproduksi oleh India berbicara mengenai kehidupan Yesus. Film ini populer di antara orang-orang non-Kristen. Probodh Group memproduksi beberapa film Kristen yang telah menyentuh kehidupan banyak orang secara luar biasa. Beberapa pelayanan produksi film Kristen lainnya sedang bertumbuh dalam pelayanan dan kapasitas ke luar. Film YESUS dipakai secara meluas, dan sekitar 25% populasi Nepal telah menontonnya. Film itu kini tersedia dalam 19 bahasa. Berdoalah untuk keselamatan tim-tim yang disebarkan ke wilayah-wilayah pegunungan untuk memperlihatkan film-film ini dan memberitakan Injil.

Operation World | << Nepal >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Nepal - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Nepal"