1 Pada zaman dahulu Gereja Kristen berkembang pesat di Tunisia dan menghasilkan pemimpin-pemimpin seperti Tertullianus dan Cyprianus. Tetapi perpecahan, bidat, kegagalan berakar dalam budaya lokal dan tak adanya terjemahan Alkitab dalam bahasa setempat, invasi asing dan akhirnya agama Islam, membuat perkembangan besar ini terhenti. Saat ini ada sekitar 500 orang percaya pribumi, namun hanya sepertiga dari mereka yang bertemu secara teratur untuk beribadah. Berdoalah agar Gereja yang hidup dan bertumbuh menjadi kenyataan lagi di negeri ini.

2 Islam mengalami vitalitas baru di Tunisia, meski sebelumnya agama ini tak begitu dikenal. Banyak orang Tunisia menjadi lebih bersungguh-sungguh dalam iman Islami mereka sejak peristiwa 9/11 dan peristiwa-peristiwa politik-keagamaan setelahnya. Hal ini tampak dari pilihan busana mereka serta angka kehadiran di masjid. Meskipun pemerintah berjuang melawan politisasi Islam, tren yang terjadi di dunia Arab secara global maupun lokal, dan kurangnya prospek masa depan bagi generasi muda, membuat masyarakat makin kuat tertarik kepada Islam.

3 Tunisia adalah salah satu masyarakat yang paling maju dan terbuka di dunia Arab. Sayangnya, transformasi ekonomi tidak berkembang secepat yang diharapkan banyak orang. Cepatnya perubahan sosial, demografi dan keadaan ekonomi yang lebih mirip negara-negara tetangga Eropa (daripada negara-negara tetangga Afrika) diimbangi dengan pengaruh Islam yang kuat dan media pan-Arab dalam hal identitas kolektif Tunisia. Berdoalah agar kemajuan materialisme maupun praktik agama Islam dapat benar-benar memenuhi kebutuhan manusia yang lebih dalam.

4 Perubahan tampak jelas setelah satu abad keterlibatan misionaris yang menghasilkan sedikit buah. Berdoalah agar doa syafaat yang terus-menerus dapat menghancurkan segala penghalang Injil yang sudah berabad-abad. Saat ini sudah ada lebih banyak pintu terbuka dan kesempatan untuk menyampaikan Injil daripada sebelumnya. Berdoalah agar orang Kristen, orang asing maupun orang dalam negeri dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan ini. Kebutuhan untuk belajar bahasa Arab menjadi penghalang bagi banyak orang Kristen non-Tunisia.

5 Pemerintah masih melarang gereja-gereja pribumi untuk memiliki properti dan rekening bank sendiri. Berdoalah agar pemerintah mengakui Gereja Tunisia secara resmi. Berdoalah untuk pengembalian bangunan dan tanah Gereja yang diambil negara, agar orang-orang Kristen Tunisia dapat mendirikan tempat ibadah mereka sendiri.

6 Orang percaya baru sudah bertambah dan kelompok-kelompok jemaat baru sudah jauh lebih banyak dari beberapa tahun lalu. Berdoalah untuk kelangsungan pertumbuhan dan pemuridan mereka. Kesatuan merupakan hal yang sangat perlu didoakan saat ini. Gereja masih kecil sekali proporsinya dibandingkan dengan jumlah penduduk. Berdoalah agar ada kesetiaan yang sampai akhir kepada Yesus, karena sedikit sekali orang percaya Tunisia yang tetap berdiri teguh dalam iman selama lebih dari 10 tahun. Dengan bertambahnya jumlah orang percaya baru, berdoalah untuk keamanan, semangat, pemuridan yang efektif dan kesatuan dalam tubuh Kristus. Berdoalah agar orang-orang percaya Tunisia dapat mengatasi rasa takut mereka dalam menyampaikan keyakinan iman. Kemungkinan ada juga sejumlah orang percaya yang terisolir dan tersembunyi—berdoalah agar mereka memiliki kesempatan untuk bersekutu dan bertumbuh secara rohani.

7 Kepemimpinan lambat laun berkembang di kelompok orang percaya nasional, meskipun masih diperlukan banyak doa untuk pertumbuhan rohani mereka dan juga untuk lebih banyak pemimpin. Seperti halnya di banyak negara lain yang memiliki gereja yang baru lahir, hubungan antara orang Kristen nasional dan orang asing dapat dipererat melalui doa; puji Tuhan untuk visi bersama yang sudah ada untuk menjangkau seluruh Tunisia. Kekudusan dan akuntabilitas dalam kehidupan nyata perlu ditunjukkan. Berdoalah agar para pemimpin yang diurapi dan toleran dapat dibangkitkan pada saat ini, dan agar sarana-sarana yang tepat untuk pertumbuhan rohani dan penggembalaan dapat dikembangkan.

8 Populasi Kristen kebanyakan nominal, ekspatriat dan Katolik, dan hanya sebagian kecil saja dari persentase orang Kristen pada zaman sebelum kemerdekaan. Ada dua denominasi Protestan yang aktif—Anglikan dan Reformed Prancis. Relokasi lembaga pembangunan internasional ke Tunis menyebabkan angka kehadiran pada hari Minggu di banyak gereja meningkat tiga kali lipat. Berdoalah agar orang-orang Kristen asing ini, yang sebagian besar orang Afrika, dapat menemukan kesempatan untuk berelasi dengan orang-orang Tunisia. Berdoalah juga untuk hati yang berbelas kasihan, bertekun, dan rela melayani dalam situasi-situasi yang membutuhkan kepekaan dan hikmat ini.

9 Pekerja asing jumlahnya cukup banyak untuk gereja-gereja Kristen yang kecil, namun masih jauh dari cukup untuk menjangkau jutaan orang yang belum diinjili. Berdoalah agar lebih banyak orang dibangkitkan, khususnya orang percaya dari negara-negara berbahasa Arab, untuk melayani dalam berbagai kapasitas. Ada banyak kesempatan di bidang pengajaran, pengembangan dan penanganan kesehatan/terapi.

10 Wilayah dan kelompok terabaikan yang spesifik:

a. Kaum muda merasa kecewa dengan situasi yang ada, dan banyak yang berpikiran negatif terhadap negara mereka sendiri; kebanyakan sangat apatis dalam hal-hal rohani. Saat ini ada peningkatan demografi kaum muda dengan jendela kesempatan yang terbatas (usia sekitar 10 tahun) untuk menjangkau mereka, sementara mereka masih terbuka pada ide-ide baru.

b. Wanita lebih memiliki kebebasan di sini daripada di beberapa negara Muslim lainnya; hal ini tampak dari keikutsertaan mereka dalam politik, dunia kerja dan keunggulan mereka di bidang akademis dan ekonomi. Tetapi masalah perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga tetap ada. Wanita masih sulit dijangkau Injil karena adanya batasan-batasan budaya dan tradisi yang masih berlaku.

c. Wilayah negara bagian selatan yang mengalami kekeringan rohani, dengan kota-kotanya: Sfax, Gabes dan Gafsa. Di daerah ini sudah ada kesaksian orang Kristen, tetapi masih diperlukan lebih banyak kesaksian lagi.

d. Komunitas Berber masih mempertahankan beberapa ciri khas mereka meskipun mereka rata-rata sudah kehilangan bahasa dan dianggap sebagai kelompok yang sangat kecil. Nenek moyang mereka orang Kristen. Pulau Dierba yang dihuni 65.000 orang, kebanyakan orang Berber, menjadi tantangan khusus dengan budayanya yang unik dan jumlah orang Kristen yang sangat sedikit. Ada juga dua perkampungan orang Yahudi.

e. Kairouan dianggap sebagai kota suci keempat dalam agama Islam — banyak orang datang ke sana untuk mencari berkat, kesembuhan dan pertolongan. Berdoalah agar dalam pencarian mereka yang sepenuh hati mereka dapat menemukan Yesus.

11 Penjangkauan Tunisia melalui sarana lain.

a. Miracles, Hayat dan Arab Vision secara teratur menyiarkan program-program Kristen ke Tunisia.

b. Penerjemahan Alkitab dalam bahasa Tunisia dialek Arab sedang dikerjakan, suatu tugas yang penting jika Injil hendak didengar dan dipahami dengan jelas oleh semua orang Tunisia. Berdoalah untuk sikap orang Tunisia terhadap bahasa mereka sendiri, yang seringkali dianggap lebih rendah dari bahasa Arab modern.

c. Literatur Kristen tertentu kini dijual bebas, tetapi tidak banyak tersedia. Berdoalah agar Alkitab dan buku-buku Kristen dapat didistribusikan lebih luas melalui toko-toko buku, dan agar literatur Kristen tersedia di seluruh negeri.

d. TV satelit dan siaran radio sangat efektif dalam menjangkau orang Tunisia. Ada banyak program dalam bahasa Arab, dan mereka dapat menjangkau sampai ke pelosok-pelosok yang paling terisolir dan terasing.

e. Film YESUS tersedia dalam dua terjemahan—bahasa Arab standar dan Arab Tunisia. Berdoalah untuk penyebaran film ini dan pengembangan yang lebih luas dari pelayanan kaset dan video Kristen dalam bahasa Arab Tunisia. Film The Passion of the Christ juga diedarkan secara luas.

f. Lebih dari 6,5 juta wisatawan berkunjung ke Tunisia setiap tahun, termasuk dari negara-negara Arab lainnya. Festival musik sering menampilkan paduan suara rohani dari luar negeri. Berdoalah untuk pelayanan kepada turis-turis Muslim dan juga untuk kesempatan membagikan Injil dengan cara yang sensitif kepada orang-orang Kristen yang datang sebagai turis.