MISI
.co
christian
online
Misi

Republik Demokratik Kongo

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Republik Demokratik Kongo >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Republik Demokratik Kongo

1 Berpalingnya orang kepada Kristus pada abad ke-20 terjadi secara besar-besaran. Jumlah orang Kristen meningkat dari 1,4% dari populasi yang ada pada tahun 1900 menjadi lebih dari 90% kini. Meskipun banyak di antara mereka adalah orang Kristen nominal, ada kebangunan rohani di beberapa daerah sebelum dan sesudah kemerdekaan. Penginjilan telah meningkat 10 kali lipat sejak tahun 1960.

2 Dampak sosial yang ditimbulkan oleh gereja telah berkembang sejak kehadirannya sebagai satu-satunya struktur nasional yang bertahan di tengah kehancuran negara secara sosial, politik, dan ekonomi. Meskipun tak terhitung banyaknya gereja dan gedung pelayanan dihancurkan, hanya Gereja yang mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pemerintahan yang gagal dan memberikan perhatian terhadap banyaknya kebutuhan masyarakat di tengah negeri yang hancur ini. Di daerah yang sangat membutuhkan perdamaian dan rekonsiliasi ini, umat Kristen dan gereja-gereja memimpin perjalanan menuju awal yang baru yang sangat dibutuhkan oleh negeri ini.

3 Puji Tuhan atas banyaknya orang yang telah dipersiapkan untuk rela berkorban guna mendapatkan tuaian yang berharga ini. Ribuan umat Kristen dan ratusan misionaris Katolik dan Protestan menjadi martir dalam Pemberontakan Simba pada 1964. Banyak juga lainnya yang tewas dalam konflik dari tahun 1991 sampai sekarang. Sebagian tewas sebagai martir karena mempertahankan iman mereka dan menolak berkompromi. Teladan yang diberikan oleh para martir memberikan kekuatan kepada yang lain, dan pengorbanan mereka menjadi dasar untuk tuaian di masa mendatang.

4 Sejumlah besar suku Pigmi yang sudah lama direndahkan dan diabaikan berpaling kepada Kristus melalui kesaksian penuh kasih dan pelayanan yang disesuaikan dengan budaya mereka. Gereja Pigmi yang sedang berkembang mendapatkan kekuatan baru untuk melawan para pemilik budak yang hendak mencari mangsa, penyalahgunaan narkoba, dan citra diri yang hancur di daerah mereka di hutan terpencil. Namun, banyak juga di antara mereka yang datang kepada Kristus itu masih tinggal di dalam iman nominal mereka. Keterbukaan yang nyata sudah tampak, tetapi masih dibutuhkan kecakapan untuk melakukan pemuridan.

Tantangan untuk Didoakan -- Republik Demokratik Kongo

1 Berbagai kejahatan dalam sejarah tragis di RDK harus diatasi melalui pertobatan dan perdamaian.

a. Arab dan Raja Leopold II dari Belgia memperbudak dan menjarah negara ini pada abad ke-19. Kerajaan pribadi Raja Leopold di RDK kemungkinan besar telah menyebabkan berkurangnya separuh dari populasi RDK. Menyusul dengan tewasnya 10 juta orang dalam 30 puluh tahun terakhir sebelum pemerintah Belgia mengambil alih RDK dari tangan raja pada tahun 1908.
b. Peraturan kolonial Belgia dan perusahaan pertambangan internasional mengeksploitasi sumber daya RDK tetapi mengabaikan masyarakat RDK. Sebagian besar perkembangan terjadi melalui berbagai upaya ekstensif kelompok Protestan dan Katolik.
c. Campur tangan kekuasaan asing dan akhir-akhir ini negara-negara Afrika sendiri sering kali memiliki motif yang mementingkan diri sendiri. Dukungan Barat terhadap rezim korup Mobutu, sebagian besar menjadi penyebab terjadinya kekacauan.
d. Permusuhan antaretnis selama tahun 1990-an menciptakan perperangan, pembunuhan, dan banyak orang mengungsi untuk menyelamatkan nyawa mereka ke Shaba di bagian selatan dan Great Lakes di bagian timur dan timur laut. Milisi etnis Hutu dan Tutsi, baik dari orang-orang RDK sendiri maupun warga asing, masih berkeliaran di seputar wilayah Great Lakes, meneror penduduk dan melakukan kekerasan, penghancuran, dan teror.

Berbagai tindak kejahatan di masa lalu memang perlu diakui, lalu para pelaku harus bertobat dari kejahatan tersebut, dan mengembalikan hak RDK untuk kembali meraih masa depan yang cerah. Beberapa kelompok Kristen di Belgia telah menyatakan pertobatan atas tindakan predasi negara mereka terhadap RDK. Sebuah perkembangan positif.

2 Perang pada tahun 1990-an dan selanjutnya, melibatkan kekuatan militer dari tujuh negara dan memprovokasi munculnya konflik antaretnis lokal dan para gembong perang. Tidak ada satu pun kekuatan militer dan golongan-golongan yang benar-benar memedulikan kepentingan RDK. Sebagian besar angkatan bersenjata asing telah ditarik dari RDK meskipun pasukan Rwanda sering menyeberangi perbatasan untuk mengejar para pemberontak. Jumlah milisi masih sangat banyak dan kerusakan-kerusakan akibat perang tersebut masih harus diperbaiki. Berdoalah sungguh-sungguh untuk

a. Berhentinya peperangan dan perdamaian dapat terwujud. Saat ini, hanya wilayah timur Kivu dan daerah timur laut yang masih labil karena adanya tindak kekerasan yang terus-menerus terjadi dan kekisruhan antara pasukan pemberontak dan milisi. Berdoalah supaya lembaga internasional, pemerintahan daerah, dan angkatan bersenjata dan kepolisian RDK yang tidak memadai dan memprihatinkan ini dapat bertindak adil, tegas, bijaksana, dan memakai otoritas mereka untuk menciptakan dan menjaga perdamaian. Pasukan perdamaian PBB (MONUSCO) berjumlah cukup besar, tetapi mustahil bagi mereka untuk dapat membantu usaha pembangunan RDK kembali.
b. Angkatan bersenjata ilegal dilucuti dan dibubarkan. Sebagian besar milisi telah berpindah ke dalam kelompok-kelompok bersenjata yang berbahaya, menebarkan teror kepada orang-orang tidak berdaya yang tinggal jauh dari pengamanan pemerintah atau pasukan internasional. Kelompok-kelompok berbahaya itu di antaranya adalah Lord's Resistance Army (dari Uganda). Tak terhitung banyaknya kelompok semacam itu di provinsi Kivu, Maniema, dan Orientale, yakni PARECO, CNDP, FDLR, FNI, Simba, Mai-Mai Simba, Mai-Ami Kapopo, Mai-Mai Yakutumba, dan lainnya. Penyediaan pekerjaan atau kebutuhan dasar sebagai insentif bagi orang-orang yang putus asa ini supaya mereka mau meletakkan senjata merupakan masalah besar. Berdoalah agar orang-orang tersebut merasa terhukum dan kecewa dengan cara hidup seperti ini dan agar mereka yang tetap melakukan tindak kekerasan mau berhenti. Berdoalah agar para gembong perang masa lalu dan masa sekarang serta penjahat-penjahat perang dapat diadili.
c. Kembalinya 1,7 juta pengungsi ke rumah mereka. Selama ini pengungsi dari wilayah timur saja mencapai sekitar 1,3 juta orang. Kehidupan di kamp pengungsian menyengsarakan dan serba tidak menentu. Para pengungsi sangat rentan terhadap serangan milisi, penyakit, dan predasi seksual. Mereka hidup dengan ketersediaan sumber daya yang sedikit atau tidak ada sama sekali untuk sekadar bertahan hidup.
d. Penghentian kejahatan perang dan tindak eksploitasi selama konflik berlangsung. Teror yang tak terkatakan telah dilakukan terhadap ribuan orang tak berdosa. Pemerkosaan, mutilasi, dan penyiksaan biasanya dipakai sebagai senjata untuk menakut-nakuti. Pencurian hewan-hewan ternak—harta kekayaan yang mudah dibawa ke mana-mana bagi banyak suku—merupakan perbuatan yang biasa dilakukan oleh para milisi. Demikian pula dengan penambangan intan ilegal dan sumber daya lainnya yang kemudian dijual kepada pembeli asing yang tidak bermoral. Berdoalah agar kejahatan-kejahatan tersebut dapat berakhir.

3 Republik Demokratik Kongo merupakan negara yang gagal menurut ukuran apa pun. Wilayah yang berada di bawah kekuasaannya tidak memiliki pusat pemerintahan, tidak ada hubungan antara daerah yang luas dan yang sangat jauh, hampir tidak ada infrastruktur yang berfungsi, dan tidak ada bahasa atau kebudayaan satu pun untuk menyatukan berbagai suku yang ada. Lebih dari lima juta orang tewas karena perang, tindak kekerasan, kelaparan, dan hancurnya sistem kesehatan. Berdoalah untuk

a. Kemauan untuk membangun kembali sebuah negara yang utuh. Banyak pihak yang terlibat dalam permainan tragis ini sama sekali tidak menginginkan hal tersebut terwujud. Di sebuah negara yang hancur, sumber-sumber daya lebih mudah dieksploitasi, peperangan lebih mudah terjadi, dan pengaruh lebih mudah dilancarkan, khususnya oleh kelompok milisi. Komunitas internasional tidak mampu membangun kembali RDK dan mereka terbukti belum sanggup mandiri.
b. Bentuk pemerintahan nasional yang efektif dapat membangun otoritas terpusat yang jujur, adil, dan memberi perhatian untuk kepentingan masyarakat yang diatur. Sungguh suatu mukjizat jika hal ini dapat terwujud. Sayangnya, pemilihan umum tahun 2010—yang dijanjikan sebagai pemilihan umum pertama yang benar setelah puluhan tahun pemilu pernah dilakukan—tampaknya memiliki cacat yang parah. Sikap saling tuduh yang sengit dan tindak kekerasan bisa saja terjadi. Berdoalah supaya ada solusi yang penuh damai untuk masalah yang serius ini.
c. Pemulihan ekonomi dan penggunaan dana keuangan secara bijaksana dilakukan untuk membayar pegawai pemerintahan, personel militer dan polisi, guru-guru, dan para tenaga medis. Penciptaan lapangan pekerjaan merupakan salah satu dari lima prioritas utama pemerintah. Tanpa semua ini, korupsi yang dipakai sebagai salah satu cara hidup tidak akan berakhir.
d. Pembangunan kembali infrastruktur yang telah hancur, termasuk prasarana kesehatan dan pendidikan. Jaringan transportasi akan menyatukan negara dan melemahkan para milisi. Pelayanan kesehatan akan menyelamatkan banyak nyawa dan memberikan pengharapan. Pendidikan akan menjadi dasar bagi perkembangan di masa depan.

4 Kekuatan roh jahat yang menguasai tanah ini diejawantahkan dalam beragam bentuk yang lebih dari sekadar perang saudara, pembunuhan, tribalisme, keserakahan, dan korupsi. Pemerkosaan yang sistematis, mutilasi dan kebrutalan yang mengerikan, kanibalisme, sihir-sihir, dan praktik okultisme merupakan praktik kejahatan yang dahsyat. Mempraktikkan semua ini terhadap anak-anak dan menuduh puluhan ribu anak terlibat praktik sihir (sering kali sebagai dalih untuk menyiksa dan menelantarkan) serasa tidak dapat diterima akal sehat. Kondisi menyeramkan ini sedemikian menyebar di negeri yang memiliki jumlah umat Kristen lebih dari 90%. Hal ini jelas sangat membingungkan dan menyayat hati serta mengisyaratkan panggilan untuk melakukan peperangan rohani. Berserulah kepada Tuhan agar Dia membebaskan negeri ini, mengikat roh-roh jahat yang menguasai orang-orang yang menderita itu.

5 Gereja Kristen merupakan wujud yang esensial untuk membangun kembali RDK. Gereja tetap menjadi satu-satunya struktur sosial nasional yang hidup dan memiliki kredibilitas. Peranan Gereja dalam membangun kembali negara ini krusial. Kini sebagian besar rumah sakit, klinik, dan sekolah beroperasi atas inisiatif umat Kristen. Kelompok Katolik menanamkan investasi ke dalam institusi-institusi ini. Berdoalah supaya bermunculan para pemimpin Kristen yang memiliki kedewasaan rohani dan integritas moral untuk melayani di Gereja dan di tengah masyarakat. Banyak pemimpin Gereja yang berkompromi dan menurunkan standarnya selama masa kediktatoran Mobutu dan masa kekacauan pada tahun 1990-an.

6 Church of Christ in Congo (ECC) merupakan kelompok campuran yang dipaksakan oleh maklumat pemerintah pada tahun 1970. Gereja ini mengikat kelompok Protestan konservatif, kelompok Pentakosta/karismatik, dan Gereja yang diprakarsai orang Afrika sendiri yang menganut sinkretisme, semuanya berjumlah 65 denominasi. Kebanyakan pemimpin injili mendukung keanggotaan mereka di ECC. Manfaat positif yang dirasakan adalah berkurangnya sifat kesukuan di dalam Gereja, berkurangnya persaingan yang tidak penting, pembenahan administrasi yang berlebihan, dan peningkatan kerja sama dalam rencana pelatihan dan media. Namun saat ini, restrukturisasi, perubahan, dan pembaruan sangat penting guna menghadapi tantangan menakutkan yang ada. Berdoalah untuk

a. Umat Kristen nominal diharapkan menemukan hidup baru di dalam Kristus. Nominalisme merupakan masalah besar. Banyak umat Kristen yang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang pertobatan; iman di dalam Kristus; dan keselamatan melalui kasih karunia, bukan karena usaha sendiri. Banyak nominalisme muncul karena pemberitaan Injil yang tidak memadai, kepuasan yang ditandai dengan respons yang dangkal, dan kegagalan untuk menindaklanjuti mereka yang telah dijamah melalui pemberitaan Injil. Pengetahuan alkitabiah di sebagian besar gereja sangat kurang. Berdoalah agar Alkitab benar-benar dibaca, digunakan, dan dipraktikkan di gereja-gereja di RDK.
b. “Gereja-gereja yang mengalami kebangunan rohani” bertumbuh pesat. Aktivitas rohani dan iman mereka yang kuat sungguh positif. Namun, banyak gereja kurang mendapatkan pengajaran alkitabiah dan sering kali dipimpin oleh dukun rohani yang memanfaatkan posisi mereka sebagai pendeta untuk memenuhi kepentingan pribadi daripada untuk melayani umat Kristen. Teologi kemakmuran berkembang luar biasa melalui gereja-gereja ini dan menarik banyak orang dengan janji-janji kemakmuran bagi penduduk yang sedang berada dalam keputusasaan ekonomi.
c. Sinkretisme, ilmu sihir, dan ajaran-ajaran palsu perlu dihilangkan dari Gereja. Pola pikir animisme, pengaruh okultisme, dan rasa takut terhadap ilmu sihir menjadi masalah besar yang terjadi di tengah budaya asli negeri ini, yang meracuni iman jutaan orang. Ikatan spiritual yang berkelanjutan semacam itu menekan umat Kristen dan menghalangi pertumbuhan rohani mereka. Banyak orang difitnah dan harus mengikuti ritus-ritus “eksorsis” [tindakan pengusiran Setan dengan upacara tertentu] yang kejam. Kelompok saksi-saksi Yehovah membuat terobosan yang cepat di RDK melalui penggunaan literatur yang bagus dan Alkitab yang murah.
d. Pola kepemimpinan alkitabiah. Budaya cenderung mengarah pada kepemimpinan yang terpusat. Hal ini kadang kala justru membahayakan kehidupan dan inisiatif jemaat lokal. Kondisi ini telah memicu munculnya struktur hierarki dan telah meningkatkan semangat mencari kekuasaan, kebanggaan akan kedudukan, dan penyalahgunaan dana bantuan. Peran profetik Gereja telah dikompromi sedemikian rupa. Perubahan harus terjadi, tetapi tidak boleh mengorbankan kesatuan, persekutuan, dan kerja sama.

7 Berdoa untuk visi di masa depan. RDK membutuhkan penginjilan kembali secara total. Perjanjian kolonial dan pembentukan ECC berjalan dengan baik pada masa-masa awal, tetapi mereka menetapkan batas-batas geografis yang kaku di setiap kegiatan penjangkauan. Keadaan ini membuat banyak daerah tidak mendapatkan pemberitaan Injil dan menghambat penjangkauan lintas budaya. Pelayanan Injil dalam berbagai bentuk dapat dilakukan dengan bebas, tetapi kurangnya visi, sumber daya, dan stabilitas menghambat penjangkauan yang potensial tersebut. Roh Kudus berkarya dalam beberapa hal sehingga meningkatkan kecintaan umat Kristen pada firman Allah, gerakan doa, mobilisasi kaum muda, dan penciptaan lagu-lagu himne pribumi yang baru. Berdoalah untuk

a. Inisiatif baru dalam penelitian. Setelah terjadinya perubahan radikal yang disebabkan oleh kekacauan, penghancuran, dan arus pengungsian besar-besaran di masa lalu, survei nasional sangat dibutuhkan untuk mengungkapkan kondisi Gereja dan kebutuhan negara. Sebelum strategi ini dapat dikembangkan dan dilaksanakan, kondisi yang sebenarnya dari negara yang sangat luas, padat penduduk, dan kompleks ini harus terlebih dahulu dipahami. Berdoalah supaya ada tim peneliti yang cakap, yang didukung oleh Gereja-gereja nasional untuk melakukan tugas menantang ini.
b. Awal baru dalam penginjilan dan pelayanan gereja. Pengalaman traumatis yang dialami di RDK menyingkapkan gagalnya pemuridan di sana. Namun, terlepas dari semua itu, model-model pelayanan yang baru—dengan pendekatan holistik, berbasis komunitas, berfokus pada pemuridan, dan berkelanjutan—dapat dikembangkan. Berdoalah supaya kesempatan pelayanan yang baru ini dapat ditangkap oleh umat Kristen pribumi maupun asing.

8 Pelatihan kepemimpinan di setiap tingkatan makin diprioritaskan daripada sebelumnya.

a. Kepemimpinan telah diabaikan selama bertahun-tahun. Program TEE sangat sedikit dan terbatas, hanya ada di daerah tertentu. Bahkan program ini sering kali terpaksa ditutup karena pergolakan yang kerap terjadi dan kurangnya sumber daya. Berdoalah untuk pembenahan TEE, sebuah program yang sangat penting karena luas wilayah RDK yang besar dan kemiskinan yang melanda. Pelatihan bagi para pemimpin awam Kristen sering diadakan oleh gereja-gereja. Banyak di antara mereka yang kemudian diutus ke luar gereja untuk merintis jemaat di desa-desa yang belum memiliki gereja. Bible Training Centre for Pastors dan Evangelism Resources adalah dua lembaga pelatihan bagi kaum awam. Berdoalah agar visi-visi ini dapat dijalankan di seluruh penjuru negeri ini.
b. Dahulu jumlah sekolah Alkitab sangat banyak, tetapi sebagian akhirnya ditutup karena konflik. Berdoalah supaya semua sekolah itu dapat dibuka kembali dan memperoleh sumber daya, staf, dan murid yang mereka butuhkan. Sejumlah besar sekolah Alkitab menggunakan bahasa lokal dan bahasa perdagangan sebagai bahasa pengantar pendidikan. Ada sejumlah kecil sekolah yang menggunakan bahasa Prancis. Mereka biasanya beroperasi dengan sumber daya yang terbatas (buku sangat jarang dan berharga). Berdoalah supaya materi rohani dan bahan pengajaran dapat terus-menerus ditingkatkan.
c. Institusi tingkat tinggi, baik seminari maupun universitas Kristen, membutuhkan dukungan doa. Beberapa institusi yang cukup penting adalah Institut Supérieur de Théologie in Kinshasa, Universitas Shalom di Bunia dan beberapa sekolah denominasi lainnya yang semuanya berada di bawah pengawasan Association des Institutions d'Enseignement Théologique en Afrique Central. Institusi-institusi ini strategis untuk membentuk generasi baru para pendeta dan pemimpin yang berpendidikan. Berdoalah agar institusi-institusi injili semacam itu dapat menjadi matang secara teologis dan berdiri teguh untuk kebenaran Injil dalam menghadapi tantangan-tantangan doktrinal. Berdoalah pula supaya ada sarana yang tepat dan kreatif untuk mengelola institusi-institusi tersebut dengan mandiri secara finansial.

9 Beberapa aspek kehidupan masyarakat sangat membutuhkan kehadiran Injil

a. Pedesaan. Pergolakan yang dialami sejak 15 tahun terakhir menandakan bahwa gelombang baru perintisan jemaat di daerah pedesaan sangat dibutuhkan. Ribuan jemaat diusir paksa dan banyak gedung gereja dihancurkan atau disita oleh kaum milisi. Dengan demikian, gereja-gereja harus dibangun kembali. Desa-desa memiliki pendeta Protestan yang tinggal menetap. Jumlah mereka berkurang dari 50% pada tahun 1960 menjadi 15% pada tahun 1985. Hal ini mendorong dievaluasinya kembali perintisan jemaat, tetapi pada pertengahan tahun 1990-an, sebagian besar tindakan pengevaluasian ini tidak berjalan. Gerakan Sekolah Alkitab Portabel sangat krusial, dan telah melatih 30.000 pekerja awam perintisan jemaat di 60.000 desa yang kekurangan pendeta.
b. Kaum muda. Sebanyak 50% dari jumlah populasi di negara ini terdiri dari anak-anak di bawah usia 16 tahun. Seks bebas, AIDS, dan pemaksaan untuk ikut dalam kelompok milisi merupakan tantangan besar yang sulit mendapatkan solusi. Pelayanan kepada kaum muda terbatas karena kurangnya dana, keterampilan, pelatihan, dan visi. Berdoalah untuk:
i. Mahasiswa yang menghadapi ujian kehidupan yang berat. Korupsi yang telah mendarah daging di dalam sistem pendidikan menjadikan tindakan penyuapan dan pelecehan seksual sudah biasa terjadi. Kurangnya dana juga dapat membuat mahasiswa masuk ke dalam situasi tersebut. Umat Kristen melayani dengan menyediakan pelatihan kejuruan supaya para mahasiswa dapat mencari uang sendiri dan dengan menyingkap berbagai tindak kejahatan di atas kepada media dan pemerintah. CCCI memiliki pelayanan yang luas, dengan memiliki lebih dari 700 staf dan sukarelawan.
ii. Jumlah Anak-anak jalanan meningkat pesat. Mereka menjadi yatim piatu karena AIDS atau perang, rumah tangga yang berantakan, dan tuduhan menggunakan ilmu sihir. Jumlah mereka sebanyak 250.000 orang. Setiap lembaga pelayanan anak dan banyak lembaga lainnya berusaha untuk membagikan kasih Yesus, memberikan pengharapan dan tempat yang aman untuk tidur, hidup, dan belajar kepada mereka. Sebelas ribu anak lainnya diperkirakan masih diterjunkan secara paksa sebagai pasukan di bawah umur bersama beragam kelompok milisi.
c. Kimbanguist Church (Gereja Kimbanguis) merupakan salah satu Gereja pribumi Afrika terbesar dengan jumlah pengikut sebanyak delapan juta orang. Gereja dengan moralitas Puritan dan percaya akan kehadiran kerajaan seribu tahun telah membuat lembaga ini memperoleh pengakuan internasional dan sebagian umat di dalamnya menjadi makin beriman sesuai Alkitab. Meski demikian, masih ada banyak masalah signifikan terkait dengan teologi dan praktik keagamaan mereka. Pendiri Gereja ini adalah Kimbangu, yang dihormati sebagai Roh Kudus atau dianggap sebagai gambaran Tuhan yang kasat mata; sedangkan keturunannya, Kiangani, dianggap sebagai Kristus. Para pengikut Kimbanguis kini terbagi menjadi dua kubu, yang tampaknya terbagi atas dasar perbedaan pendapat tentang sejauh mana pergerakan Gereja di jalur penyembahan berhala ini. Berdoalah supaya ada pencerahan bagi denominasi yang besar ini melalui kebenaran Alkitab dan berdoalah pula supaya mereka yang terpanggil untuk melayani denominasi ini memiliki hikmat.
d. Ada banyak penyakit mengancam nyawa jutaan orang. Sebenarnya, sebagian besar kematian dapat dicegah. Lebih dari 400 anak meninggal setiap hari di RDK, setengahnya karena malaria. Data resmi menyebutkan 1,4 juta orang mengidap HIV positif. Angka di atas diperkirakan jauh lebih tinggi dari yang tercatat karena adanya arus pergerakan para pengungsi besar-besaran, peperangan, kurangnya fasilitas medis, meluasnya gaya hidup seks bebas, dan pemerkosaan. Lebih dari satu juta anak kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya karena AIDS. Penyakit Tuberkulosis juga mengalami peningkatan. Berdoalah supaya gereja dapat bangkit dalam menghadapi tantangan hidup dan mengajarkan moralitas alkitabiah sebelum dan di tengah pernikahan. Berdoalah pula supaya gereja dapat mengulurkan bantuan yang tepat bagi para korban.
e. Perempuan korban pemerkosaan berisiko terkena HIV yang ditularkan oleh para pemerkosa mereka. Ada jutaan perempuan mengalami hal itu di tengah masa-masa pergolakan, konflik, dan perang di negara ini. Kaum perempuan ini tidak hanya menghadapi konsekuensi tragis dari infeksi dan kerusakan fisik lainnya, tetapi juga menghadapi trauma pribadi, tindakan pengasingan, dan penolakan dari komunitas mereka.
f. Daerah berawa yang luas di timur laut Kinshasa berpenduduk jarang dan masih terabaikan oleh Injil. Masih ada banyak pengabaian lainnya. Berdoalah supaya ada lebih banyak penelitian intensif untuk menemukan daerah-daerah tersebut dan perintisan jemaat di daerah-daerah itu.
g. Di tengah komunitas Muslim berbahasa Swahili di sebelah timur kota, Kinshasa, dan di sepanjang perbatasan bagian timur hanya terdapat sedikit upaya penjangkauan Kristen. Bagaimanapun, kelompok Muslim berusaha keras untuk menyebarkan agama Islam dan mengklaim secara membabi buta dan keliru mengenai jumlah mereka yang sebenarnya. Grace Ministries International menjangkau umat Muslim, tetapi Gereja Kongo belum diperlengkapi untuk melakukan hal yang sama.

10 Suku-suku Pigmi, yang telah lama direndahkan dan dieksploitasi oleh mayoritas suku Bantu, bersikap sangat responsif terhadap Kabar Baik meski sebelumnya sempat cukup lama menolak dan mencurigai Injil. Mereka diperbudak, diberi upah rendah untuk pekerjaan yang berat, dan bahkan diburu, dibunuh, dan dimakan oleh para pejuang milisi karena daging mereka diduga memiliki kekuatan magis. Badan pelayanan seperti Mission Evangélique du Pygmée en Afrique, Covenant Church, Gereja Baptis, dan Gereja Presbiterian (dan lainnya) membela suku Baka dan membantu menginjili dan memuridkan mereka. Keadilan, pembelaan, pelatihan keterampilan baca-tulis, pengajaran lisan, dan perintisan jemaat, semuanya itu sangat dibutuhkan. Berdoalah untuk kedewasaan gerakan ini, pemeliharaan yang memadai, kepemimpinan rohani, dan munculnya sebuah Gereja Pigmi pribumi yang sejati.

11 Keterlibatan misionaris menjadi sedikit. Hal ini terjadi karena perang, ketidakstabilan negara, dan hancurnya komunikasi dan pemerintah. Karena buah pelayanan masa lalu, sebagian besar lembaga pelayanan berintegrasi dengan gerakan-gerakan dan gereja-gereja pribumi. Namun, dengan adanya kebutuhan yang mendesak tetapi pekerja kurang, RDK menjadi terbuka bagi para pekerja Kristen ekspatriat dalam skala besar dibandingkan di negara-negara Afrika lainnya. Mereka dibutuhkan untuk perintisan jemaat, pemuridan, pengembangan dan pelayanan holistik, pelatihan Alkitab dan kepemimpinan, dan bidang-bidang khusus seperti media, penerjemahan, dan pelayanan medis. Berdoalah untuk

a. Para pekerja gelombang baru hadir dari seluruh dunia untuk mengabarkan Injil di RDK dan untuk memenuhi banyaknya kebutuhan para penduduk seperti kebutuhan rohani, fisik, emosional, dan psikologis. Menggantikan ratusan pekerja yang telah meninggalkan RDK dalam 15 tahun terakhir ini merupakan tantangan besar, tetapi hal itu pun masih belum cukup.
b. Tindakan penyebaran Injil dengan cara yang bijak dan penggunaan talenta yang paling efektif.
c. Kemitraan yang harmonis dan efektif antara masyarakat dalam negeri dan kaum ekspatriat.
d. Keamanan. Beberapa wilayah di RDK masih tergolong berbahaya bagi para pekerja asing dan siapa pun lainnya meskipun tindak kekerasan yang terburuk telah berakhir di negeri ini. Penyakit, pengasingan, dan kegelapan rohani menambah daftar tantangan yang akan dihadapi para misionaris.
e. Pengembangan strategi yang tepat untuk lembaga-lembaga misi dengan penekanan khusus pada pergerakan Gereja menuju ke arah kematangan dan perhatian terhadap suku-suku yang terabaikan. Lembaga-lembaga misi besar dengan para pekerja yang berkomitmen adalah: MAF, International Ministries, Central African Missions, AIM, WEC, AoG.

12 Pelayanan bantuan Kristen akan menjadi esensial untuk masa depan mengingat banyaknya kerusakan yang dialami pada tahun-tahun belakangan ini. Nasionalisasi rumah sakit dan sekolah oleh pemerintah pada tahun 1970-an menjadi bencana. Gereja dan lembaga misi bekerja keras untuk mempertahankan dan memulihkan semua itu, tetapi kebutuhan akan dana dan pekerja sungguh mendesak. Berdoalah secara khusus untuk

a. Pelayanan Kesehatan. Sejumlah besar rumah sakit besar dan kecil (terlalu banyak untuk dicatat satu per satu) dikelola oleh jaringan seperti Interchurch Medical Assistance (asosiasi 12 lembaga pelayanan Kristen) dan lembaga-lembaga atau gereja-gereja seperti Gereja Baptis, Gereja Adven, Community of Disciples of Christ, WEC, dan lainnya. Rumah sakit misi/rumah sakit antarkomunitas seperti Centre Médical Evangélique di Nyankunde di sebelah timur laut, keduanya menjadi kesaksian yang baik dan merupakan pelayanan yang esensial. Para pekerja asing masih terus dibutuhkan.
b. Sistem sekolah terbeban dengan pendaftaran siswa didik yang jauh merosot, kebutuhan dana yang tidak diperhatikan, kurangnya sumber-sumber daya pendidikan, dan kurangnya guru-guru yang berkualitas. Kemiskinan dan kurangnya kesempatan mengakibatkan banyak keluarga tidak menyekolahkan anak-anaknya. Sungguh suatu mukjizat jika dengan kondisi seperti itu, sistem pendidikan masih dapat berfungsi. Syukur kepada Tuhan atas pelayanan pendidikan yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik maupun gereja-gereja Protestan yang bertambah banyak. Tanpa semua itu, semua generasi akan berlalu tanpa pernah mendapatkan pendidikan. Saat ini masih ada sekitar lima juta anak belum menikmati bangku sekolah. Berdoalah supaya gereja-gereja dan pelayanan misi dapat menggunakan kesempatan baik ini untuk menceritakan Injil di tengah sistem pendidikan yang sangat minus ini.
c. Transportasi. Kerusakan transportasi darat mempertegas pentingnya kinerja tujuh lembaga pelayanan yang memiliki program penerbangan (lembaga yang terbesar adalah MAF yang memiliki delapan pesawat terbang di RDK). Berdoalah untuk keselamatan penerbangan saat melewati hutan rimba dan rawa-rawa, ketersediaan bahan bakar, dana, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

13 Pelayanan media Kristen mulai ditata kembali ke jalur yang benar setelah sebelumnya dilumpuhkan oleh kondisi di RDK. Berdoalah supaya pertumbuhan boleh dimulai kembali dalam bidang

a. Penerjemahan Alkitab masih menjadi tugas utama yang belum terselesaikan. Mengingat banyaknya bahasa yang ada, yakni 215 bahasa, akhirnya penginjilan dilakukan dengan menggunakan bahasa perdagangan. Hal ini membatasi perluasan Injil dan menghambat perkembangan gaya hidup, musik, dan ibadah umat Kristen pribumi. Terdapat 94 bahasa yang membutuhkan program penerjemahan oleh orang-orang Kongo dan/ atau umat Kristen asing, dan ada 29 bahasa lainnya yang sedang dalam proses pengerjaan. Mayoritas penerjemahan tersebut dikerjakan oleh WBT dengan gereja-gereja ECC.
b. Literatur Kristen, penerbitan, dan distribusi. Ada suatu kehausan akan literatur yang bermanfaat dan tepat yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada meskipun ditulis dalam bahasa perdagangan. Distribusi dan kemiskinan merupakan masalah besar. EHC telah memberikan dampak yang luas—enam juta literatur penginjilan telah disebarkan dan akibatnya, 1.850 persekutuan dibentuk. The Bible Society mendistribusikan lebih dari 100.000 Alkitab setiap tahun, tetapi sebagian besar daerah masih sangat membutuhkan firman Tuhan. Kebanyakan orang tidak mempunyai Alkitab sendiri.
c. Bahan-bahan audio sangat penting karena banyaknya dialek, budaya lisan, dan tingkat melek huruf yang rendah di antara banyak suku yang ada. GRN mempunyai rekaman audio Alkitab dan bahan pengajaran dalam 274 bahasa dan dialek.
d. Film YESUS telah ditonton oleh banyak orang di banyak daerah. Film ini tersedia dalam 47 bahasa, dan film YESUS dalam beberapa bahasa lainnya masih sedang diproduksi. Berdoalah bagi para penerjemah bertalenta untuk banyak bahasa dan dialek yang belum diterjemahkan.
e. Radio Kristen memiliki peran yang besar. Pelayanan radio berpotensi besar. Radio Kristen, termasuk yang memiliki gelombang stasiun FM, sedang menyiapkan diri untuk memancarkan siarannya ke seluruh penjuru negeri secara rutin dengan bantuan HCJB. Transmisi berkekuatan kecil memberdayakan dan memberikan informasi kepada komunitas lokal. Transmisi itu juga memungkinkan radio Kristen mengudara dan dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.

Operation World | << Republik Demokratik Kongo >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Republik Demokratik Kongo - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org