MISI
.co
christian
online
Misi

Prancis

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Prancis >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Prancis

1 Kekristenan injili mengalami pertumbuhan selama 50 tahun terakhir ini di tengah sekularisasi sistemik di masyarakat, sikap acuh tak acuh terhadap agama, dan menurunnya keterlibatan gereja. Pada tahun 1960 kelompok injili di Prancis berjumlah 180.000 orang. Pada tahun 1990 jumlah mereka telah mencapai hampir 400.000 orang. Lalu, pada tahun 2010 jumlah mereka menjadi 600.000 orang. Terdapat lebih dari 2.500 tempat persekutuan untuk pertemuan umat injili dan puluhan persekutuan lainnya terbentuk setiap tahun.

2 Tumbuhnya kesatuan yang menggembirakan di antara kelompok injili telah muncul dalam tahun-tahun terakhir ini setelah sebelumnya mengalami sejarah perpecahan dan kurangnya kerja sama. Melalui Aliansi Injili Prancis, Federasi Injili Prancis dan persatuan kelompok Pentakosta dan karismatik yang lebih besar, akhirnya National Council of French Evangelicals (CNEF) diprakarsai pada tahun 2001. Sejak itu, lembaga ini mengalami pertumbuhan dan mewakili sebagian besar dari 43 persatuan gereja di antara seluruh denominasi yang ada sebagai juru bicara kelompok Protestan injili di Prancis.

Tantangan untuk Didoakan -- Prancis

1 Prancis sebagai entitas politik ekonomi berada di persimpangan jalan saat ini. Di tengah pertarungan yang berani terhadap globalisasi, reformasi radikal sangat dibutuhkan di dalam industri dan struktur ekonomi negara. Seperti halnya negara-negara Eropa lainnya, Prancis dengan populasi lanjut usianya harus menghadapi tekanan yang tak terhindarkan dan tak dapat dipertahankan berkaitan dengan sistem pensiun dan usia pensiun. Keputusan-keputusan yang menyakitkan namun baik bagi negara harus dibuat meski menuai tentangan. Ditambah lagi dengan ketegangan yang makin meningkat antara identitas tradisional rakyat Prancis dan komunitas imigran yang bertumbuh tetapi mudah bergolak. Model integrasi yang dulu dibanggakan oleh Prancis tampaknya tak lagi berfungsi. Mayoritas rakyat Prancis merasa puas secara individu, tetapi tidak terlalu yakin dengan masa depan kolektif Republik; terlalu banyak kekuatan sosial yang gencar menolak dan terus hingga saat ini.

2 Benteng-benteng pertahanan spiritual yang utama menghalangi penerimaan Injil

a. Sejarah keagamaan Prancis dinodai dengan tindak kekerasan—perang keagamaan berdarah pada abad ke-16 telah merenggut nyawa 200.000 orang, penganiayaan brutal terhadap kaum Huguenot pada abad ke-17, dan Revolusi Prancis pada tahun 1789-1801. Dengan diawali oleh reformasi dan dilanjutkan dengan Kontra-Reformasi, Prancis bergerak melewati zaman/abad Pencerahan dan mencapai puncaknya di dalam eksistensialisme ateistis zaman modern dan cara pandang kehidupan materialistis.
b. Keterlibatan yang meluas dalam praktik-praktik okultisme. Kini jumlah orang yang mencari nafkah melalui praktik-praktik okultisme lebih banyak daripada jumlah dokter terdaftar, dan 10 kali lipat lebih banyak daripada jumlah pendeta injili dan misionaris. Kehampaan rohani yang diciptakan oleh sekularisme yang agresif telah diisi dengan ilmu sihir dan esoterisme [paham atau ajaran dan ilmu tentang hal-hal yang tersembunyi atau rahasia atau misterius di dalam alam ini. Ini serupa dengan ilmu kebatinan] karena kebanyakan orang Prancis tidak memiliki kehidupan iman Kristen yang dinamis.

3 Kemerosotan iman keagamaan yang cepat sejak abad ke-18 telah membuat warisan-warisan keagamaan Katolik dan Protestan arus utama di Prancis terlibas dalam tahun-tahun terakhir ini, bahkan tatkala ateisme bertumbuh. Permusuhan terhadap agama yang terorganisasi dan egoisme spiritualitas menyebabkan tingkat kehadiran rutin jemaat di gereja berada di bawah 8%. Beberapa survei menunjukkan bahwa lebih dari 30% orang Prancis tidak beragama. Sebagian besar rakyat Prancis mengabaikan atau bersikap tak acuh terhadap Injil. Banyak yang belum pernah mengalami perjumpaan yang berarti dengan Injil. Namun demikian, relativisme dari era pascamodernitas telah menimbulkan kekosongan yang akut dan kegelisahan berkenaan dengan kehidupan. Sebagaimana yang telah diamati oleh banyak orang, kondisi ini akhirnya menciptakan dahaga rohani yang meningkat pesat dalam tahun-tahun belakangan ini. Berdoalah agar dahaga rohani tersebut dapat mengalahkan sikap curiga terhadap agama. Berdoa pula agar umat Kristen dipersiapkan untuk memberitakan Yesus dengan sabar dan ramah kepada orang-orang yang mencari Dia.

4 Gereja Katolik telah kehilangan banyak pengaruhnya di tengah masyarakat, suatu proses yang berlangsung cepat sejak tahun 1980-an. Pada tahun 2005, hanya ada 150 orang di Prancis yang menyelesaikan pendidikan untuk menjadi imam. Jajak pendapat terakhir menunjukkan bahwa hanya 51% orang Prancis yang menyebut diri sebagai umat Katolik—tetapi ini tetap jumlah mayoritas di tengah populasi yang ada. Banyak ketegangan terjadi di antara kaum tradisionalis konservatif, kaum liberal, kaum modernis, kelompok radikal, dan kelompok karismatik. Kelompok Katolik tradisional (menentang “liberalisasi” perubahan-perubahan yang terdapat di dalam Konsili Vatikan II) dan kelompok karismatik merupakan sayap-sayap Gereja yang paling kuat saat ini. Kemerosotan yang cepat ini telah membuat agama Katolik menanggalkan ritus-ritus dan paternalisme yang tidak bermakna, lalu mengajarkan kerendahan hati. Alpha Course banyak digunakan di tengah jemaat Katolik. Berdoalah supaya perubahan-perubahan ini akan membawa terang Injil dan kehidupan bagi Katolik Prancis.

5 Protestan telah diterima pada zaman Reformasi, dan sebagian orang memperkirakan bahwa 25% penduduk Prancis telah menerima ajaran baru tersebut. Namun, penganiayaan (dari pertengahan abad ke-16 sampai akhir abad ke-18), humanisme, dan nominalisme (dalam 200 tahun terakhir ini) telah menyebabkan kemerosotan jumlah umat hingga menjadi 1,9% pada tahun 2010. Protestanisme—meski dihargai secara meluas—memiliki kompromi rohani dengan teologi liberal, universalisme, dan pandangan-pandangan doktrinal dan etika yang kontradiktif. Jumlah umat Protestan makin banyak di Alsace dan wilayah selatan, tetapi nominalisme dan kemerosotan jumlah umat juga meluas. Namun, terdapat umat Kristen injili yang setia di sebagian besar jemaat Reformed dan Lutheran. Berdoalah supaya terjadi pemulihan iman dan komitmen sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh para pendahulu mereka yang mati martir.

6 Kristen injili tidak banyak (1,0% dari seluruh umat percaya yang ada), terbagi-bagi di antara banyak denominasi dan keyakinan. Mereka memperlihatkan komitmen yang tinggi dan merupakan generasi yang lebih muda dibandingkan rata-rata orang di Prancis. Pertumbuhannya berlangsung stabil, dan sebuah komunitas jemaat baru dirintis hampir setiap minggu. Kelompok Pentakosta dan karismatik memiliki pertumbuhan tercepat. Ini semua untuk menghadapi kecenderungan sekularisasi yang kuat di dalam kehidupan masyarakat. Berdoalah untuk

a. Persepsi publik terhadap kelompok injili. Bagi sebagian besar rakyat Prancis, pesan kaum injili masih dipandang sebagai ideologi asing yang berasal dari kelompok-kelompok imigran dan dari kelompok sayap kanan Amerika, bukan sebagai ungkapan spiritualitas lokal. Prasangka ini menimbulkan diskriminasi dan kesulitan dalam menghadapi penguasa lokal. Berdoalah supaya kelompok injili memiliki transparansi dan perilaku yang benar, yang akan memperlihatkan pengaruh positif iman mereka bagi masyarakat.
b. Kesatuan di antara umat percaya sejati telah membuat kemajuan besar dalam tahun-tahun belakangan ini. Sebagian besar kelompok injili dapat ditemukan di dalam gereja-gereja anggota CNEF atau dalam Fédération Protestante. Kerja sama lebih lanjut sedang direncanakan, yang kelak akan melilbatkan umat Katolik pula. Berdoalah terutama untuk terciptanya kesatuan yang lebih mendalam antara gereja-gereja imigran yang beragam dan gereja-gereja lokal Prancis.
c. Gereja-gereja minoritas dengan pertumbuhan yang pesat, terutama gereja-gereja Afrika, Antillen, dan Gipsi. Terdapat lebih dari 250 gereja suku di sekitar Paris, dan setiap bulan bermunculan makin banyak. Semangat dan iman kelompok-kelompok ini membawa vitalitas yang baru bagi penginjilan. Namun, mereka mendapatkan prasangka negatif dari pemerintah lokal dan media, yang biasanya tidak adil meski tidak selalu demikian. Gereja-gereja minoritas ini cenderung menarik umat dari kalangan yang paling miskin dan paling lemah di dalam masyarakat. Ini merupakan jawaban doa sekaligus tantangan untuk didoakan. Para pendeta cenderung kurang mendapatkan pelatihan dan kurang memiliki akuntabilitas. Berdoalah untuk menguatkan aliansi-aliansi yang terbentuk baru-baru ini untuk gereja-gereja Afrika (CEAF and ECOC) dan untuk gereja-gereja Karibia (UEEHAC).
d. Sumber daya fisik dan manusia menjadi kunci pertumbuhan gereja di Prancis. Memiliki gedung akan memberikan kredibilitas tersendiri bagi Gereja. Namun, gereja-gereja baru harus menghadapi dua tantangan secara bersamaan: merekrut seorang hamba Tuhan dan menemukan gedung gereja. Berdoalah agar Tuhan memberikan jalan keluar untuk tantangan-tantangan yang sukar ini.
e. Visi untuk penjangkauan. Depresi mendalam dan kehampaan yang disebabkan oleh pascamodernitas sekuler menciptakan dahaga akan kebenaran dan membutuhkan orang-orang yang serius menjalani kebenaran itu dalam hidup mereka. Kelompok injili Prancis telah keluar dari cangkang mereka untuk menemukan kembali penginjilan dengan cara yang baru. CNEF telah mengadopsi visi, yang tadinya dimulai oleh France Mission, untuk merintis satu gereja bagi setiap 10.000 jemaat. Prancis tetap merupakan tempat yang sulit untuk perintisan jemaat. Berdoalah supaya mereka boleh mendapatkan kasih karunia, ketekunan, dan iman yang dibutuhkan untuk membentuk 4.200 persekutuan lagi guna menggenapi visi ini.

7 Terdapat banyak segmen masyarakat Prancis yang terabaikan, seperti

a. Hampir 50 juta rakyat Prancis tidak memiliki hubungan erat dengan sebuah gereja Kristen.
b. Banyak wilayah perkotaan dengan kehadiran kelompok injili yang rendah. Paris, Nantes, Nancy, dan kota-kota lainnya membutuhkan lebih banyak jemaat untuk dirintis.
c. Dari 37.000 komunitas, sekitar 35.000 di antaranya tidak memiliki gereja injili. Banyak komunitas pedesaan bersifat sangat tradisional dan menolak perubahan. Tidak ada kelompok injili di lebih dari 300 kota yang berpenduduk lebih dari 10.000 orang.
d. Lembah Loire dan Brittany, Picardy, dan wilayah-wilayah pusat membutuhkan jemaat injili.
e. Suku Basque di wilayah barat belum mendapatkan kesaksian injili dalam bahasa mereka. Mereka curiga terhadap pengaruh-pengaruh dari luar dan tampaknya tidak tertarik pada hal-hal rohani.
f. Pulau Corsica, tempat kelahiran Napoleon, terisolasi dari pengaruh luar. Dari populasi yang berjumlah 290.000 orang, terdapat sekitar 300 orang Kristen injili di sana.

8 Kaum minoritas yang terabaikan. Prancis telah mengintegrasikan beberapa gelombang imigran dalam dua abad terakhir, tetapi hal itu tidak mudah. Berbagai kesulitan yang muncul berkaitan dengan tindakan mengintegrasikan komunitas imigran membuahkan kebijakan-kebijakan yang diperketat, suatu suasana yang diliputi rasa takut dan rasa tidak aman, dan meningkatnya rasa frustrasi bagi kedua belah pihak. Berdoalah untuk

a. Jumlah Komunitas Yahudi Prancis yang menempati peringkat ketiga terbesar di dunia setelah AS dan Israel. Terdapat 580.000 hingga 700.000 orang Yahudi Prancis—di Paris saja terdapat 320.000 jiwa dan 100.000 orang lainnya berada di Marseille. Dari jumlah total populasi Yahudi, 77% tidak pernah mengikuti ibadah di sinagoge. Terdapat sekitar 600 orang Yahudi Mesianik di Prancis—95% di antaranya bergabung dengan gereja-gereja injili. Sedangkan 5% lainnya bergabung dengan tiga gereja sidang jemaat Mesianik. Kurang dari 20 pekerja di enam lembaga misi melayani di tengah orang-orang Yahudi di Prancis (MT, CWI, JFJ, CPM, dan TMPI Prancis). Sejumlah orang Yahudi Prancis meninggalkan negara ini karena meningkatnya sikap anti-Semitisme, yang dilakukan oleh beberapa umat Muslim dan gerakan-gerakan partai ekstrem sayap kanan.
b. Orang Afrika Utara hampir seluruhnya adalah umat Muslim, sangat sedikit orang yang pernah mendengar Injil. Sebagian besar tinggal di daerah perumahan yang luas namun murah di kota-kota besar. Permusuhan antara mereka dan mayoritas orang Prancis—ditambah dengan masalah pengangguran, diskriminasi, dan rasa frustrasi tanpa pengharapan di kalangan kaum muda—telah menjadi bom waktu. Berdoalah bagi gereja-gereja dan lembaga-lembaga pelayanan yang sedang berusaha mendobrak penghalang-penghalang yang ada melalui penginjilan yang bersahabat, radio, film, Kursus Korespondensi Alkitab, dan literatur. Umat Kristen berlatar belakang Islam membina hubungan yang baik dengan kelompok injili lainnya, suatu kesaksian yang baik bagi umat Muslim dan Ateis. Badan pelayanan yang terlibat dalam pelayanan adalah AWM, CCCI, WEC, IMB, dan OM.
c. Suku Berber merupakan kelompok minoritas yang berjumlah besar di antara orang Afrika Utara dan kemungkinan besar menjadi kelompok mayoritas di tengah orang Aljazair. Jumlah umat Kristen Kabyle mengalami peningkatan walaupun pertumbuhannya tidak sebesar yang terjadi di tengah saudara-saudara mereka di Aljazair. Video-video Kristen, sumber-sumber audio, program-program radio, dan literatur dalam bahasa Kabyle sedang dikembangkan.
d. Orang Afrika berkulit hitam datang dalam jumlah besar dari negara-negara Afrika berbahasa Prancis sebagai pelajar, pengungsi, dan pencari kerja. Terdapat ketidakseimbangan yang mencolok berkenaan dengan kehadiran umat Kristen dan pelayanan di tengah mereka. Gereja-gereja yang penuh semangat dihadiri oleh banyak orang dari Afrika Tengah. Sedangkan di tengah suku-suku Afrika Barat seperti suku Bambara, Wolof, Malinke, Soninke, dan lainnya hanya terdapat sedikit umat Kristen dan penjangkauan jarang dilakukan di tengah mereka.
e. Sejumlah besar pengungsi dari Indo-China pada tahun 1970-an dan 1980-an berasal dari negara-negara bekas jajahan Prancis. Mereka mempertahankan kehidupan mereka yang picik. Terdapat lebih dari 82 gereja injili Asia, termasuk 33 gereja China, 17 gereja Korea, 11 gereja Hmong, dan 9 gereja Vietnam. Gereja mengalami kekurangan pendeta dan pekerja penuh waktu untuk menjangkau suku-suku ini yang sampai sekarang masih terabaikan. COCM (China) dan CMA (Asia Tenggara) merupakan dua kelompok yang melayani di tengah orang-orang Asia.

9 Kini Islam menjadi agama kedua di Prancis. Pertumbuhan ini sebagian besar melalui imigrasi dan tingkat kelahiran yang tinggi. Namun terdapat 150.000 orang Prancis yang memeluk agama Islam, sebagian besar karena pernikahan. Berdoalah untuk isu-isu berikut ini

a. Terdapat perpecahan yang mendalam di dalam tubuh Islam Prancis, terutama antara kelompok fundamentalis dan kelompok sekularis. Lebih dari 70% umat Muslim di Prancis berasal dari suku asli Maghreb, tetapi banyak masjid didanai oleh kelompok garis keras dari negara-negara lain.
b. Meleburnya kaum Muslim ke dalam masyarakat Prancis menjadi masalah besar bagi sebuah negara republik yang dibangun berlandaskan sekularisme dan integrasi. Banyak umat Muslim hidup di lingkungan perkotaan yang miskin, yang menciptakan kelompok masyarakat kelas bawah yang makin merasa tidak puas. Mereka ini adalah kalangan yang bergumul dengan identitas mereka sendiri. Angka kejahatan, pengangguran, dan pendidikan yang rendah tampak lebih tinggi di tengah komunitas Muslim Prancis.
c. Pelayanan umat Kristen terhadap kaum Muslim. Rasa takut dan kurangnya pengetahuan menghambat umat Kristen untuk menjangkau mereka. Hanya ada sekitar 100 pekerja Kristen penuh waktu yang melakukan penjangkauan. Meskipun demikian, ada banyak laporan menunjukkan bahwa 15.000 umat Muslim telah memeluk agama Kristen, sepertiga di antaranya menjadi pengikut Kristen Protestan.

10 Terdapat sekitar 10 sekolah Alkitab injili dan seminari, baik denominasional maupun interdenominasional, dengan sekitar 250 siswa. Yang terkenal adalah Biblique de Nogent dan Vaux Evangelical Seminary. Juga terdapat seminari-seminari denominasional untuk Gereja Baptis, Pentakosta/AoG, dan Seminari Aix-en-Provence bagi mahasiswa Gereja Reformed. Geneva Bible Institute di Swiss juga menarik banyak mahasiswa Prancis. Berdoalah untuk

a. Pekerja penuh waktu yang dibutuhkan untuk melayani di Prancis. Semoga banyak yang dipanggil untuk itu. Sebagian besar jemaat injili tidak sanggup menopang kebutuhan hidup dan pelayanan seorang pendeta. Hal ini membuat pendeta melakukan pelayanan bivokasional. Sebagian besar dari sedikit perintis gereja yang ada adalah orang asing. Kurangnya dukungan, baik keuangan dan budaya, bagi para pendeta Kristen penuh waktu mengakibatkan kurangnya kesediaan umat Kristen untuk menjalani pelatihan penuh waktu supaya dapat diterjunkan ke dalam pelayanan kelak. Hal ini membawa tekanan tersendiri pada lembaga-lembaga pelatihan.
b. Pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa memperlengkapi mereka yang telah dilatih dengan pemahaman teologi dan kedewasaan rohani untuk membawa pengaruh sampai pada kekekalan. Kurangnya pengetahuan dasar Alkitab yang serius melingkupi Prancis meskipun terdapat peningkatan minat di antara kelompok injili terhadap pelatihan jangka pendek dan pelatihan berbasis modul.
c. Berkat bagi seluruh negara berbahasa Prancis di dunia melalui Prancis dan mahasiswa-mahasiswa asing yang telah lulus. Sejumlah besar mahasiswa berasal dari negara lain. Mereka sangat berpotensi memengaruhi orang-orang yang berbahasa Prancis.

11 Kelompok injili Prancis telah mengirimkan sekitar 400 misionaris, sekitar setengahnya dikirim ke negara-negara lain. Gereja-gereja Protestan memiliki ketertarikan yang rendah dan kurang mendukung terhadap misi. Lembaga-lembaga terbesar yang melayani adalah YWAM, AoG, WEC, SIM, OM. Berdoalah supaya gereja-gereja Prancis melihat jauh melampaui berbagai tantangan signifikan di negara mereka sendiri dan memperoleh visi untuk penginjilan dunia. Berdoalah pula supaya buku Operation World edisi bahasa Prancis yang berjudul Flashes sur le Monde akan membawa pengaruh yang signifikan.

12 Lembaga-lembaga misi, baik Prancis maupun asing, memainkan peranan vital dalam pengijilan dan perintisan jemaat. Jumlah pekerja Kristen Prancis penuh waktu tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Beradaptasi dengan budaya Prancis dan menyampaikan Injil dalam konteks budaya ini merupakan perkara yang sukar. Budaya-budaya asing yang mereka bawa harus ditinggalkan, kemudian mereka harus mengadopsi bentuk-bentuk kesaksian dan persekutuan yang sesuai dengan budaya Prancis. Buah-buah pelayanan sulit untuk didapatkan, banyak sekali hal-hal yang membuat patah semangat, dan jumlah misionaris yang meninggalkan pelayanan tinggi. Lembaga-lembaga misi besar yang melayani di Prancis meliputi France Mission Trust, CB/CMML/EoS, Baptis, ECM, AWM, WT, TEAM, CW, GEM, AV, WEC, WH, OM, dan lainnya. Berdoalah supaya tercipta pengenalan yang baik terhadap budaya Prancis. Berdoalah pula supaya para pekerja memiliki ketabahan, keefektifan, dan mengalami pemeliharaan yang cukup dalam hal dukungan dana dan kekuatan rohani.

13 Pelayanan kaum muda merupakan hal yang vital di negara yang mengalami krisis di tengah komunitas kaum mudanya. Sebuah generasi telah tumbuh dengan krisis identitas, dengan anak-anak muda yang merindukan makna, tujuan, dan ingin mengetahui siapakah mereka. Tingginya tindak kejahatan yang kejam, tingkat pengangguran (23%, dan sampai 40% di antara kelompok etnis minoritas), dan tingkat bunuh diri di antara kaum muda yang merupakan yang tertinggi di Eropa, mengarah pada suatu keadaan depresi yang mendalam. Setelah menjadi umat Kristen, kaum muda ini kerap kali sangat berkomitmen pada komunitas rohani. Namun, mereka membutuhkan pemuridan yang mendalam dan yang berdampak sampai pada kekekalan. Tujuan pemuridan ini adalah untuk menanamkan cara pandang Kerajaan Allah, yang menggantikan relativisme amoral permisif yang sebelumnya mereka anut.

a. Pelayanan anak—AEE/CEF melayani melalui Good News Club, Holiday Bible Club [Sekolah Alkitab Liburan], dan kamp-kamp. Dari pusatnya di Paris, literatur Prancis untuk anak-anak diekspor ke seluruh dunia.
b. Kaum muda bersedia menerima Injil dengan mudah setelah mengalami kekosongan akibat sekularisme yang dianut oleh generasi orangtua mereka. Ada banyak lembaga pelayanan yang khusus melayani kelompok ini: YFC, YWAM, CCCI, Young Life, TEAM, dan Jeunesse de l'Action Biblique. Kamp-kamp dan perkumpulan kaum muda menjadi bentuk utama pelayanan: Teen Challenge melayani di tengah para pecandu narkoba, SU melayani lewat penerbitan dan internet. Berdoalah supaya ada banyak kaum muda diselamatkan dan bergabung dalam gereja-gereja injili yang baik—biasanya langkah yang kedua jauh lebih sulit daripada langkah yang pertama.
c. Jaringan dan gerakan kaum muda bermunculan untuk menguatkan dan mempertemukan kaum muda Kristen Prancis. Beberapa contoh kelompok dan acara yang aktif adalah Mission Radicale, ON AIR, Alive-3, dan Teen Street. Berdoalah agar api ini menyebar dan makin menyala-nyala, lalu membawa dampak positif di antara kaum muda, baik yang sudah diselamatkan maupun yang belum diselamatkan.
d. Terdapat lebih dari dua juta mahasiswa di jenjang pendidikan tingkat universitas di ratusan universitas dan grande école. Sebanyak 270.000 di antaranya adalah mahasiswa asing (jumlah ketiga tertinggi di dunia). Jadi, pelayanan kepada para mahasiswa ini memiliki implikasi global! Bersaksi di lingkungan yang sangat sekuler dan menjiwai era pasca-kekristenan tidaklah mudah. Pelayanan injili mengalami perkembangan yang lamban, tetapi kini terdapat 85 kelompok pelayanan GBU (IFES). CCCI, Navigators, dan Crossworld juga memiliki pelayanan di kampus, juga Foyer Evangélique Universitaire (FEU) yang berasal dari Prancis. Para mahasiswa lebih terbuka daripada sebelumnya, terutama mahasiswa asing.

14 Pelayanan pendukung Kristen yang membutuhkan dukungan doa

a. Alkitab merupakan benda yang asing bagi sebagian besar rakyat Prancis—orang yang memiliki Alkitab kurang dari 10% dan bahkan 80% masyarakat belum pernah memegangnya. Namun demikian, jumlah penjualan Alkitab selalu tinggi, yang disebabkan oleh banyaknya orang yang mengalami kehausan rohani dan ketersediaan Alkitab murah ($2) di supermarket-supermarket dan toko-toko buku umum. Studi Alkitab juga terbukti populer. French Bible Society, Geneva Bible Society, dan Biblica bersama-sama berkontribusi dalam pencetakan, penjualan, dan distribusi ratusan ribu eksemplar Alkitab setiap tahun.
b. Literatur merupakan media yang berharga untuk penginjlan dan pemuridan. Kampanye-kampanye literatur oleh CMM (EHC) sangat berguna untuk menaburkan benih secara meluas. AoG dan lembaga pelayanan Baptis menerbitkan majalah dan buku Kristen ke seluruh penjuru negeri untuk menambah judul-judul buku lainnya yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Prancis. Berdoalah bagi toko-toko buku Kristen (lebih dari 80), yang 13 di antaranya dikelola oleh CLC.
c. Pelayanan radio dan televisi sangat penting di negara yang kaya media ini. Berdoalah agar umat Kristen dapat bekerja sama untuk menggunakan media-media ini dengan efektif. Siaran TWR dipancarluaskan melalui satelit, AM, dan gelombang pendek. Pelayanan lokal seperti pelayanan Radio Evangile dan stasiun Radio Colombe/PHARE FM (dan juga yang lain) dapat diakses lewat radio situs web, unduh audio, dan radio Kristen konvensional. Terdapat setidaknya satu stasiun televisi Kristen di Prancis, tetapi marginalisasi membuat kelompok injili terlambat memasuki bidang ini.
d. Melimpahnya sumber-sumber dari internet di Prancis. Situs-situs dengan pengetahuan lengkap dan kaya akan media seperti http://topchretien.com, http://unpoissondansle.net, dan http://vi7vi.com menawarkan materi-materi pengijilan, apologetika, dan pemuridan.

Operation World | << Prancis >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Prancis - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Departemen dan teritori seberang laut Prancis

Departemen seberang laut

Jajahan seberang laut

Status khusus

Diperoleh dari "https://misi.co/Prancis"