MISI
.co
christian
online
Misi

Nigeria

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Nigeria >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Nigeria

1 Transisi yang berhasil dari satu pemerintahan sipil menuju bentuk pemerintahan lainnya merupakan yang pertama di Nigeria. Upaya-upaya untuk memperkokoh bank-bank nasional dan perekonomian negara, dan untuk melawan praktik korupsi telah mencapai keberhasilan. Janji untuk bantuan pembangunan lebih lanjut bagi negara-negara kaya minyak yang dirugikan juga turut membentuk perdamaian. Puji Tuhan bahwa meskipun di tengah banyak ancaman, stabilitas nasional Nigeria tampaknya menguat.

2 Gerakan doa di Nigeria merupakan salah satu gerakan doa terkuat di dunia, yang didorong oleh tekanan politik, penganiayaan dari kaum Muslim terhadap umat Kristen, dan kerinduan yang murni untuk mengalami kebangunan rohani dan melakukan penginjilan. Sebagian dari persekutuan doa terbesar dalam sejarah terdapat di Nigeria (diperkirakan terdapat 3 juta umat Kristen di Lagos). Berbagai perkembangan politik yang positif dan pertumbuhan gereja sebagian besar dapat dihubungkan dengan gerakan ini.

3 Pertumbuhan Gereja yang dinamis terus berlangsung dan menjadi luar biasa kokoh. Pertumbuhan ini telah terjadi di antara gereja Anglikan, Methodis, Presbiterian, Baptis, kelompok-kelompok injili seperti ECWA (Evangelical Churches Winning All/SIM) dan TEKAN dengan dasar interdenominasinya (SIM, Pioneers, dan lainnya), dan denominasi-denominasi Pentakosta dan karismatik (baik lokal maupun internasional). Beberapa hal khusus

a. Church of Nigeria (Anglikan) telah bertumbuh mulai dari 900.000 umat pada tahun 1960 menjadi hampir 20 juta umat pada tahun 2010. Mereka adalah kubu kelompok injili dan kelompok konservatif di komunitas Anglikan di seluruh dunia.
b. Pelayanan SIM, yang dimulai dengan pengorbanan yang berat seabad yang lalu, telah menghasilkan sebuah Gereja yang dinamis, ECWA, dengan 6.000 gereja dan 6 juta umat.
c. Apostolic Church, yang telah melahirkan kebangunan rohani Welsh pada tahun 1904-1905, memiiliki 6 juta umat terdaftar di seluruh dunia; 4,5 juta di antaranya berada di Nigeria.
d. Deeper Life Bible Church bermula dari sebuah kelas pendalaman Alkitab di kampus pada tahun 1973 dan telah bertumbuh dengan jumlah anggota terdaftar hampir mencapai satu juta orang di Nigeria dan masih banyak lainnya di seluruh dunia.
e. Redeemed Christian Church of God dimulai pada tahun 1952 sebagai satu komunitas jemaat lokal dan telah bertumbuh dengan jumlah anggota terdaftar hingga mencapai lebih dari tiga juta umat di seluruh dunia. Gereja ini ada di lebih dari 130 negara, tetapi denominasi ini mengalami pertumbuhan tercepat di Nigeria.
f. Kelompok injili telah bertumbuh dari 2,1 juta umat pada tahun 1960 (5,7%) menjadi 49 juta umat pada tahun 2010 (30,8%).

4 Visi untuk bermisi telah muncul pada tahun 1970-an melalui kebangunan rohani di antara para mahasiswa. Visi ini telah berkembang menjadi suatu gerakan yang melahirkan lebih dari 5.000 misionaris Nigeria di tanah air dan di luar negeri, sembari membantu memimpin mobilisasi misi di seluruh Afrika.

Tantangan untuk Didoakan -- Nigeria

1 Kesatuan Nigeria bertahan, sungguh menakjubkan, meskipun dikungkung oleh ancaman yang tak terhitung banyaknya. Dampak kumulatif dari persaingan antarsuku di masa lalu, penyerangan oleh kaum Muslim, kebijakan kolonial Britania Raya yang memperlakukan wilayah utara dan selatan secara berbeda, perang Biafra yang sangat menyakitkan pada tahun 1967-1970, dan ketegangan keagamaan yang meningkat, semua itu telah meninggalkan bekas luka yang mendalam. Berdoalah supaya terjadi pemulihan dan rekonsiliasi. Berdoalah pula untuk kepemimpinan yang akan mendamaikan dan menyatukan, bukan sebaliknya menyakitkan hati dan memecah belah.

2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah sangat banyak dan bersifat mendesak — pergolakan ekstremis Muslim di wilayah utara, kelompok milisi bersenjata di wilayah tenggara yang kaya minyak dan merasakan ketidakpuasan, korupsi yang merajalela, jaringan kaum elit birokratis yang mementingkan diri sendiri, emigrasi/keluarnya para kaum berpendidikan ke luar negeri, kemiskinan yang meluas, dan hancurnya identitas nasional. Ini adalah tantangan yang besar bagi pemerintah mana pun, apalagi terhadap pemerintahan demokrasi yang masih baru ini. Berdoalah supaya tercipta keseimbangan yang tepat antara sikap berhati-hati dan ketegasan dalam menghadapi berbagai ancaman semacam itu, dan antara kebijaksanaan dan ambisi dalam pembangunan ekonomi dan dalam pemberantasan kemiskinan.

3 Tingkat korupsi di Nigeria sungguh mengejutkan. Nigeria dipandang sebagai salah satu populasi terkorup di dunia dan terkenal buruk karena penipuan-penipuan yang mereka lakukan melalui e-mail, kejahatan internasional, dan perdagangan narkoba.

a. Korupsi, penyuapan, dan tindak penggelapan merupakan hal yang lumrah terjadi di Nigeria di setiap lapisan masyarakatnya. Sejak tahun 1960-an, lebih dari 400 miliar dolar raib melalui korupsi, yang hampir semuanya masuk ke kantong orang-orang yang dipercaya menjadi penatalayan negara. Politisi, bankir, polisi, militer, bahkan para pemimpin agama ditemukan bersalah. Korupsi bahkan tidak berkurang dengan kehadiran umat Kristen yang kuat maupun oleh hukum syariat. Tindak korupsi tampaknya lebih berakar daripada dua praktik lainnya di atas.
b. Penyedotan kekayaan negara. Banyak kekayaan Nigeria yang sangat besar dihisap keluar dari negeri ini melalui beragam cara-cara gelap dan korup oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di Nigeria.
c. Dampak korupsi pada Nigeria menghancurkan dan melumpuhkan. Hal itu menarik masyarakat menuju gaya hidup tamak, melemahkan mereka yang berusaha menjalankan pemerintahan dengan baik, mengilhami pemberlakuan hukum syariat, memadamkan keefektifan umat Kristen yang berada dalam cengkeramannya, menghancurkan reputasi negara, dan menimbulkan kekecewaan sehingga reaksi keras dan ekstrem menjadi satu-satunya kondisi yang berjalan.

Berdoalah agar Tuhan memunculkan semakin banyak orang yang takut akan Tuhan dan memiliki integritas moral dan keberanian untuk mengatasi kebusukan yang terjadi di tengah masyarakat.

4 Perkenalan hukum syariat di negara bagian Muslim di wilayah utara menjadi tantangan langsung bagi pemerintah federal. Ini menjadi pintu terbuka untuk penyalahgunaan hak asasi manusia dan penyusupan lebih lanjut oleh kaum ekstremis ke Nigeria. Hal ini dapat mengancam stabilitas nasional dan pelayanan Kristen di negara-negara bagian yang terkena dampaknya. Berdoalah agar kekejaman dan ketidakadilan mendasar hukum syariat dapat disingkapkan. Berdoalah pula agar mereka yang mencari ketertiban moral dan kebenaran sosial dapat menemukan semua itu saat mempraktikkan prinsip-prinsip alkitabiah di bawah pimpinan otoritas Kristus.

5 Pertumbuhan gereja terjadi secara besar-besaran dan tetap demikian hingga kini. Mayoritas kelompok injili yang berjumlah besar di Afrika Barat ada di Nigeria. Namun, pertumbuhan seperti itu bukannya tanpa bahaya. Berdoalah melawan

a. Kegagalan dalam pemuridan: penekanan pada penginjilan dan memenangkan jiwa tanpa adanya penindaklanjutan yang memadai dan pengajaran alkitab yang mantap. Tantangan rohani terbesar di Afrika — dan Nigeria—bukan Islam, bukanlah korupsi, bahkan bukan kebutuhan untuk bermisi, melainkan pemuridan. Jika Gereja Nigeria benar-benar dimuridkan dan didewasakan di dalam Kristus, itu akan menjadi kekuatan yang tak dapat dibendung.
b. Teologi kemakmuran yang tidak pas dan sikap mengejar mukjizat yang meragukan menurunkan derajat Kabar Baik yang sesungguhnya. Banyak distorsi doktrin, ketamakan yang disamarkan sebagai kemakmuran yang alkitabiah, sikap berlagak memiliki pengetahuan rohani, dan penggalangan dana yang tidak etis, semua itu tidak hanya menukar kebenaran dengan kebohongan, tetapi juga menyuntik jutaan orang untuk memiliki pemahaman yang berlawanan dengan pesan Injil yang sesungguhnya. Kelompok Pentakosta khususnya rentan terhadap perbuatan yang keterlaluan ini.
c. Nominalisme generasi kedua dalam gereja-gereja tradisional maupun gereja yang lebih baru menjadi masalah besar. Sikap dengan standar ganda meluas, lalu kebejatan moral, keanggotaan dalam perkumpulan-perkumpulan rahasia, dan kompromi dengan dunia membawa perselisihan dan reputasi buruk bagi Injil.
d. Kekristenan yang sinkretis. Banyak kelompok lokal yang baru memiliki hasrat untuk beribadah kepada Tuhan, tetapi juga meyakini banyak cara pandang dan praktik yang tidak alkitabiah yang dicampur aduk. Banyak orang bersikap terbuka terhadap terang Injil, tetapi kerap terisolasi atau dijauhkan oleh gereja-gereja yang lebih ortodoks. Mereka semakin mendapatkan manfaat dari akses yang terbuka menuju ke seminari-seminari injili yang solid dan literatur teologi yang sehat.
e. Pendekatan yang antusias, agresif namun tidak memiliki latar belakang pengetahuan pada spiritualitas Afrika. Pendekatan ini sering kali dan paling menyedihkan diekspresikan dalam perburuan penyihir, yang mengidentifikasi dan menuduh anak-anak sebagai penyihir atau dirasuk setan sehingga harus dilakukan "pengobatan" yang kasar, bahkan fatal. Berdoalah agar kebenaran dan pengamalan Alkitab akan menang melawan takhayul.
f. Perpecahan. Ada beberapa jaringan besar gereja di Nigeria. Christian Association of Nigeria (CAN) adalah organisasi yang memayungi lima blok Kristen yang utama — Catholic Secretariat of Nigeria (CSN); Christian Council of Nigeria (CCN); ECWA/TEKAN (arus utama Protestan); PFN/CPFN (Pentakosta); dan Organization of African Instituted Churches (OAIC). Puji Tuhan atas kontribusi vital mereka untuk kehidupan dan kesatuan umat Kristen nasional. Beberapa gereja besar dan denominasi yang lebih baru tidak sulit berintegrasi ke dalam lingkungan Kristen yang lebih luas. Berdoalah agar para pemimpin rohani dan selanjutnya umat percaya dapat bercermin ke masa lalu yang erat kaitannya dengan persaingan denominasi dan suku, dan kemudian berfokus pada kesatuan yang esensial dan lebih mendalam di dalam Kristus.

6 Para pemimpin Kristen berada di bawah tekanan besar di Nigeria yang sekarang. Tekanan itu mencakup perlawanan rohani, tekanan politik, dan godaan finansial. Mereka yang berada di daerah utara juga menghadapi berbagai bahaya yang sangat riil dari para ekstremis Muslim. Banyak yang melayani orang-orang Afrika yang lebih luas atau bahkan menebarkan dampak yang mendunia. Berdoalah untuk

a. Intergritas dan kesatuan dalam kepemimpinan. Sering kali ada perbedaan antara apa yang dikhotbahkan dan apa yang dipraktikkan oleh para pemimpin Kristen. Khususnya di tengah gereja-gereja yang lebih baru yang berkembang dengan pesat, doa dibutuhkan untuk:
i. Kesatuan. Natur Gereja yang terpecah tidak begitu berkaitan dengan ambisi pribadi dan konflik perorangan karena lebih berkaitan dengan perbedaan denominasi atau suku. Apabila para pemimpin Gereja tidak dapat bekerja sama, maka para pengikutnya juga tidak akan dapat bekerja sama.
ii. Kejujuran. Banyak denominasi dan sekte yang saling bersaing bermunculan. Banyak di antara mereka yang membesar-besarkan angka jumlah jemaat untuk meningkatkan prestise pemimpin mereka.
iii. Kekudusan pribadi. Gaya hidup mewah dan kepiawaian memainkan sandiwara kehidupan dengan mulut manis merampas kedalaman rohani dan pengajaran Alkitab yang selama ini dijadikan sebagai indikator urapan Tuhan. Tragisnya, perbuatan korupsi, pencurian, penggelapan, dan perzinaan kerap terjadi.
iv. Akuntabilitas sering kali tidak ada. Dinamika "orang penting" ternyata terjebak dalam materialisme, kesombongan, keduniawian yang sama yang melumpuhkan Nigeria secara politik dan ekonomi. Berdoalah agar kerendahan hati, kesederhanaan, dan kekudusan akan menjadi semboyan bagi Gereja Nigeria.
b. Para pemimpin rohani bermultiplikasi dengan dipimpin oleh Roh Kudus, memiliki pemahaman yang baik akan Alkitab, terampil melakukan pemuridan, dan menghayati pengetahuan akan Tuhan dan kuasa doa.
c. Ratusan seminari, sekolah tinggi, dan sekolah Alkitab serta program-program pelatihan di Nigeria, juga banyak kursus TEE. Ketergesa-gesaan banyak institusi teologi untuk bergabung dengan berbagai universitas di Nigeria tidak menghasilkan mutu akademis yang unggul dan juga kerohanian yang sejati yang sangat dibutuhkan oleh gereja-gereja. Beberapa seminari terkemuka di Nigeria menjadi kuat dengan mengejar standar ACTEA (Accrediting Council for Theological Education in Africa/Dewan Akreditasi Pendidikan Teologi di Afrika). Meskipun permintaan tempat dari gereja-gereja konstituen mereka sendiri tinggi, seminari-seminari injili mampu memberikan bantuan signifikan dalam melatih para pendeta untuk African Initiated Churches [Gereja yang diprakarsai oleh orang Afrika].
d. Para pemimpin dan mentor yang yang berhati hamba harus dimunculkan. Model pelayanan yang terpusat pada satu orang, kepemimpinan diktator, pembangunan kerajaan rohani, dan keengganan untuk memercayakan tanggung jawab kepada generasi yang akan datang merupakan kelemahan-kelemahan yang lazim. Jurang pemisah yang lebar antara generasi pendeta yang lebih tua dan pendeta yang lebih muda, dapat menjadi sumber kebencian karena para pemimpin yang lebih tua tidak mau melepaskan kekuasaan dan pengaruh mereka lalu menyerahkan tongkat estafet ke generasi yang lebih muda.
e. Pelayanan ekspatriat, yang berusaha mengadakan kampanye yang menarik perhatian yang tidak terlalu dibutuhkan atau disambut oleh jaringan kepemimpinan Nigeria yang diakui, dapat senantiasa menemukan orang-orang lokal lainnya untuk menjalankan berbagai acara mereka. Hal ini mendorong perpecahan lebih lanjut dan merupakan gejala ketidakmampuan gereja untuk bersatu.

7 Gerakan interdenominasi di seluruh negeri, lebih banyak dari sebagian besar negara, telah membawa dampak yang mendalam pada hal-hal yang spesifik di tengah komunitas. Sebagai catatan

a. Sekolah-sekolah menengah. SU beroperasi terutama di daerah selatan, sementara organisasi rekanannya FCS (Fellowship of Christian Students) beroperasi di 20 negara bagian di utara. Mereka memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memuridkan dan melatih kaum muda Kristen. Ada banyak perlawanan dan ujian yang signifikan di tiga wilayah utara. Yang sering kali terjadi adalah serangan berdarah, tetapi sebuah tuaian besar sedang dimenangkan. Berdoalah agar para pengajar, penasihat, dan pemimpin mahasiswa Kristen mendapatkan dorongan semangat dan dikuatkan.
b. Universitas dan sekolah tinggi. NIFES (Nigeria Fellowship of Evangelical Students), gerakan IFES terbesar, memiiliki lebih dari 35.000 anggota di 300 kampus, dengan kelompok-kelompok terbesar mereka di bagian tengah dan bagian selatan negeri ini. Kekuatan FCS lebih besar di wilayah tengah dan utara. FCS juga telah memobilisasi penjangkauan ke sekolah-sekolah dan sekolah tinggi, yang memenangkan banyak jiwa bagi Kristus. Kini ada banyak kelompok persekutuan kampus berbasis gereja yang dikaitkan dengan sejumlah denominasi besar. Para mahasiswa Kristen menghadapi banyak tantangan — godaan untuk melakukan perilaku tidak bermoral dan jalan-jalan tidak etis menuju kesuksesan, pengajaran palsu dari sekte-sekte "Kristen", dan tekanan dari kaum Muslim. Kesaksian Kristen telah terpecah dalam tahun-tahun terakhir ini karena persaingan tidak sehat dari banyak persekutuan kampus lainnya.
c. Peace House, sebuah lembaga pelayanan kebangunan rohani dan retret nondenominasi, memainkan peranan yang signifikan dalam mendorong kehidupan rohani di banyak kelompok profesional, yang mencakup para pendeta. Lembaga pelayanan Full Gospel Businessmen's Fellowship yang telah lama berdiri memperluas pelayanan yang strategis ini.

8 Tingkat penganiayaan terhadap umat Kristen oleh kaum Muslim meningkat di negara-negara bagian di wilayah utara Nigeria dan di plato selatan dan tengah. Penganiayaan ini telah menyebabkan kematian ribuan orang, termasuk para pendeta, dan kehancuran ratusan, bahkan ribuan gereja. Kondisi ini menyatukan umat Kristen dan menggerakkan mereka datang kepada Tuhan dalam doa, tetapi hal itu juga mengancam tatanan masyarakat dan kenegaraan Nigeria. Berdoalah untuk

a. Suatu pemahaman terhadap penyebab situasi yang rumit ini. Kaum Muslim takut kehilangan kekuasaan, pengaruh, dan tanah mereka seiring dengan bertumbuhnya umat Kristen dan meluasnya demokrasi. Persaingan suku dan politik berkontribusi pada timbulnya ketegangan. Pengaruh para jihad mempercepat terjadinya tindak kekerasan yang terencana dan memakai dalih yang bukan-bukan untuk mengajak orang membuat kerusuhan. Tak jarang kaum jihad yang jahat berusaha membunuh, mencuri, dan menghancurkan umat Kristen maupun umat Muslim sendiri.
b. Pembenahan dan pemulihan bagi mereka yang mengalami kehilangan, kedukaan, dan pemerkosaan. Gereja-gereja Nigeria dan lembaga-lembaga pelayanan internasional menyediakan rumah-rumah baru, pakaian, makanan, dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya, tetapi pemulihan batin tidak dapat terjadi dengan mudah.
c. Pengampunan bagi para penganiaya dan pelepasan dari roh balas dendam.
d. Christian Association of Nigeria (Asosiasi Umat Kristen Nigeria) dan pelayanannya dalam mewakili 88 juta umat Kristen di lima blok utama di pemerintah lokal dan federal.
e. Tindakan tegas para penguasa. Hal itu tidak cukup untuk mencegah dan menekan pecahnya kekerasan oleh kaum Muslim—banyak yang merasa bahwa polisi dan/atau militer berkompromi. Keadilan jarang terlihat dilaksanakan, dan kompensasi bagi mereka yang mengalami kehilangan dan kehancuran kerap dijanjikan saja namun nyaris tidak pernah ditepati.
f. Penyingkapan natur kejam dan penuh kebencian dari kelompok ekstremis. Umat Kristen menderita serangkaian serangan, acapkali serangan yang terencana dan dikoordinasi dengan baik, dan bahkan ada upaya-upaya untuk memaksa mereka beralih ke Islam dengan ancaman akan dibunuh. Situasi ini menghantar beberapa pembela iman Kristen rela mati martir. Di beberapa situasi, umat Kristen tidak dapat memercayai perlindungan dari pasukan keamanan pemerintah untuk mencegah serangan dari kaum militan yang menyerbu.
g. Pertobatan dari pihak umat Muslim, baik dari para penganiaya maupun umat Muslim sendiri yang dikejutkan oleh perilaku rekan seiman mereka. Banyak dari mereka ini dimenangkan bagi Kristus selama beberapa tahun terakhir ini. Dan ini menjadi salah satu alasan terjadinya serangan itu.
h. Tanggapan terbaik yang mungkin diberikan umat Kristen. Sampai saat ini, kesabaran telah disalahartikan sebagai kelemahan. Mayoritas umat Kristen yang berjumlah besar mengalami penyerangan tanpa membalas dendam. Namun, saat muncul hasutan-hasutan, para pendeta berusaha keras mencegah para anggota gereja mereka, terutama para anggota dengan iman yang dangkal, agar tidak membalas dendam. Banyak orang Kristen yang terlibat dalam upaya menggalang perdamaian dan berdoa agar para musuh memiliki kasih Ilahi yang tidak dapat dikalahkan oleh kekuatan apa pun.

9 Tantangan pelayanan di antara segmen populasi tertentu mencakup:

a. Kaum muda dan sekolah-sekolah. Menurut hukum, pendidikan agama harus diberikan kepada semua orang di sekolah-sekolah. Ini menjadi kesempatan besar untuk menimbulkan pemahaman keagamaan dan menjelaskan tentang Injil. Namun, guru pendidikan agama Kristen terbatas dalam hal jumlah dan sumber daya. Dengan bantuan International Institute for Christian Studies, pelatihan praktis dan hal-hal manual yang disponsori oleh pemerintah memberikan dorongan baru. CEF menjangkau anak-anak dan menawarkan seminar-seminar pelatihan bagi guru-guru dan orangtua Kristen. CEM, sebuah lembaga pelayanan lokal, memiliki sebuah pelayanan perkemahan Kristen yang signifikan. Pelayanan melalui jalur olahraga juga semakin populer dan efektif.
b. Pengembangan pelayanan bagi kaum miskin di pedesaan. Kemiskinan telah mendorong banyak gereja Nigeria membentuk departemen-departemen kesehatan dan pembangunan desa. Banyak di antaranya yang diakui oleh pemerintah sebagai lembaga pengembangan. Yang paling terkemuka, RURCON dan cabang lokalnya, CRUDAN, menyediakan layanan konsultasi dan pelatihan. Berdoalah untuk pelayanan holistik yang efektif yang diadakan oleh Gereja.
c. HIV dan AIDS. Perkiraan resmi menyatakan bahwa 2,7 juta orang mengidap virus itu. Angka yang sesungguhnya barangkali dua kali lipat lebih besar dari itu. Diperkirakan dua juta anak-anak menjadi yatim piatu karena AIDS. Banyak kelompok menggunakan bahan-bahan penyuluhan yang tersedia lewat Africa Christian Textbooks (ACTS). Pemerintah telah mengadopsi materi-materi berlandaskan Alkitab yang dikembangkan oleh Faith Based AIDS Awareness Initiative untuk AIDS. Materi-materi itu memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang cara pencegahan terhadap virus tersebut, dan diberikan di sekolah-sekolah dan sekolah tinggi. FCS, SU, Tearfund, ACET, NIFES, CAPRO, ECWA, gereja Baptis, dan gereja Methodis, semuanya menawarkan program pengetahuan tentang AIDS, tetapi masih banyak kemajuan yang dibutuhkan untuk memerangi stigma berkaitan dengan HIV dan untuk merawat mereka yang sudah terinfeksi.

10 Banyak komunitas religius tertentu yang membutuhkan dukungan doa dan perhatian. Situasi keagamaan di Nigeria sangat rumit dan beragam melampaui kedinamisan dominasi Kristen-Muslim. Blok-blok yang utama adalah

a. Kaum Muslim. Banyak yang bersikap lebih terbuka kepada Injil meskipun — atau bahkan dikarenakan — ketegangan keagamaan di Nigeria. Puluhan ribu, dan mungkin ratusan ribu orang telah datang untuk percaya kepada Kristus. Namun, banyak yang harus menghadapi ancaman kematian, diskriminasi, dan pengasingan. Literatur Kristen yang luar biasa bagi umat Muslim dan metode penjangkauan yang efektif semakin banyak tersedia. Ada satu pelayanan yang penting, yakni memerhatikan para petobat baru yang berasal dari agama Islam. Selain pemuridan, mereka sering kali membutuhkan tempat berlindung dan pekerjaan di daerah yang jauh dari tempat asal mereka karena nyawa mereka terancam. Ada banyak ekspresi Islam di Nigeria, termasuk mayoritas Sunni dan Syi'ah, Sufi dan kaum militan. Permusuhan di antara beberapa kelompok ini tampak jelas.
b. Penganut kepercayaan tradisional Afrika. Sementara mereka secara resmi berjumlah hanya sekitar 3%, tetapi sebenarnya kira-kira lebih masuk akal berjumlah sekitar 8%. Bahkan di luar itu, praktik dan kepercayaan tradisional itu menyusup ke dalam agama Islam maupun Kristen dengan pengaruh yang sangat dalam. Penyembahan berhala belum hilang seolah-olah lenyap di bawah tanah, tetapi kerap menggelegak di bawah permukaan nominalisme Kristen. Banyak kelompok suku terabaikan yang lebih kecil yang tersisa di Nigeria adalah kaum animis. Mereka bersikap responsif terhadap Kabar Baik, tetapi dengan cepat diislamkan. Berdoalah agar ada penjangkauan Kristen terhadap mereka sementara pintu kesempatan masih terbuka. Penjangkauan ini bersifat mendesak.
c. Gereja-gereja "spiritual" lokal Afrika telah berlipatganda — khususnya gereja yang berkaitan dengan Gereja Aladura, Cherubim and Seraphim Church, dan Christ Apostolic Church. Beberapa di antaranya sangat sinkretis; yang lainnya mempertahankan tingkat ortodoksi Alkitab yang beragam. Berdoalah agar kepemimpinan gereja-gereja ini dapat dibantu oleh umat Kristen lainnya, dengan teologi dan praktik-praktik alkitabiah yang diadopsi.

11 Berdoalah bagi suku-suku terabaikan di Nigeria. Riset dari 20 tahun terakhir ini menyingkapkan bahwa 168 suku bangsa di Nigeria belum dijangkau secara memadai karena kurangnya pekerja lokal, gereja-gereja lokal, penerjemahan Alkitab, dan sejenisnya. Dari semua suku bangsa ini, 26 suku di antaranya tetap tidak terjangkau oleh penjangkauan Kristen. Suku-suku yang terkenal di antara 26 suku tersebut adalah suku Bole, Ganagana, Gera, Lala, dan Marghi Barat. Sebagian lainnya tidak memiliki umat Kristen sama sekali di antara mereka. Kelompok-kelompok strategis lainnya mencakup suku Fulani yang bersikap semakin terbuka (15 juta orang) dan suku Kanuri yang sangat menolak Injil (6 juta orang). Berdoalah agar lembaga-lembaga pelayanan dan gereja-gereja yang telah melayani mereka akan berpegang pada komitmen mereka sampai pelayanan itu membuahkan hasil.

12 Visi untuk bermisi. Nigeria adalah salah satu negara pengutus misionaris yang utama di antara negara-negara berkembang di dunia. Berdoalah untuk

a. Jaringan misi nasional. Movement for African National Initiatives (MANI), Nigeria Evangelical Missions Association (NEMA), dan Agape Mission and Evangelical Network (AMEN), semua organisasi ini memainkan peranan sangat besar dalam mendorong ketekunan misi yang dimulai pada Kongres Lausanne tentang Penginjilan Dunia pada tahun 1974 dan pada Kongres Nigeria tentang Pengijilan pada tahun 1975. Ketekunan ini diekspresikan dengan munculnya gerakan Kembali ke Yerusalem bersamaan dengan Vision 50:15 yang bertujuan memobilisasi 50.000 orang Nigeria untuk melakukan misi dalam 15 tahun mendatang. Saat ini 5.300 misionaris jangka panjang Nigeria berada di bawah naungan lembaga NEMA mewakili 115 lembaga pelayanan. Sekitar setengahnya melakukan pelayanan lintas budaya di dalam negeri; setengah sisanya melakukan pelayanan di luar negeri.
b. Lembaga-lembaga pelayanan denominasi dengan program misi yang kuat. Evangelical Missionary Society dari ECWA sejauh ini memiliki misionaris lintas budaya (1.600 orang pada tahun 2009) terbesar. Deeper Life Bible Church dan Living Faith Ministries telah mengutus banyak misionaris ke lebih dari 40 negara. Deeper Life Bible Church telah merintis lebih dari 3.000 gereja di luar Nigeria. AoG, Baptis, Churches of Christ di Nigeria (TEKAN), dan lainnya juga memiliki program pengutusan misionaris yang kuat. Berdoalah agar denominasi-denominasi lainnya akan menangkap visi itu pula.
c. Lembaga-lembaga pelayanan interdenominasi telah berlipat ganda — CAPRO, Christian Missionary Foundation (CMF), Missionary Crusaders Ministries (MCM), Evangelical Missionary Society (EMS), Great Commission Movement (GCM), Soul Harvesters, Full Stature Mission, dan sejumlah organisasi lainnya yang sedang bertumbuh. Berdoalah agar jumlah lembaga-lembaga ini semakin bertambah dan agar Gereja Nigeria — yang biasanya sangat terpusat pada kehidupan jemaat — mendukung pelayanan-pelayanan mereka.
d. Dukungan dan pelatihan misionaris. Saat ini terdapat 50 institusi pelatihan misi di Nigeria, sebuah jawaban doa. Gereja-gereja lokal masih perlu memahami peranan vital mereka dalam mendukung dan mengutus misionaris-misionaris Nigeria ke ladang misi. Berdoalah untuk lembaga-lembaga pelayanan pendukung Nigeria yang berusaha menghadapi masalah ini dan bertindak sebagai jembatan antara gereja dan para misionaris di lapangan. Sekitar 2.000 misionaris Nigeria melayani di negara lain, sebagian besar di Afrika Barat. Mereka menghadapi banyak kesulitan dalam menerima dana untuk memenuhi kebutuhan materi mereka dan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak mereka.
e. Riset mengenai suku-suku yang terabaikan — oleh ECWA, CAPRO, AoG, dan Nigerian Baptist Convention — memfokuskan perhatian pada gereja dan lembaga pelayanan. Semua dari 168 suku yang paling terabaikan di Nigeria telah diadopsi dalam doa dan penjangkauan. Searchlight Project, yang dijalankan oleh National Research Working Group, melakukan riset yang vital mengenai pekerja rohani Nigeria dan kaum yang paling terabaikan, serta mengembangkan berbagai strategi, pelatihan, dan pelayanan kolaboratif.

13 Para misionaris ekspatriat menurun jumlahnya seiring dengan diambil alihnya pelayanan mereka oleh Gereja Nigeria yang besar dan yang dewasa rohani. Namun, 3.500 pekerja ekspatriat lintas budaya masih melayani di Nigeria (banyak dari mereka menjadi penduduk Nigeria atau Afrika). Berdoalah untuk kerja sama yang harmonis antara lembaga pelayanan dan gereja asing dan lokal. Pelayanan kunci para ekspatriat mencakup pengajaran Alkitab, pelatihan kepemimpinan, sejumlah besar pelayanan pendukung dan bantuan kemanusiaan, dan pelatihan bagi para misionaris Nigeria. Berdoalah untuk keselamatan, kesehatan, dan keefektifan para misionaris — tiap-tiap faktor ini bahkan lebih merupakan medan pertempuran rohani di Nigeria saat ini. Beberapa lembaga pelayanan yang lebih besar adalah WBT, SIM, CRWN, IMB, Mission Africa.

14 Literatur sangat penting untuk pendewasaan Gereja, terutama dalam hal pemuridan, pendalaman Alkitab, dan teologi. Literatur sangat diminati dan dicari, tetapi persediaan terbatas. Jumlah toko buku sangat sedikit, mengingat jumlah umat Kristen yang banyak. Berdoalah untuk

a. Penulis Nigeria. Banyak pendeta megachurch menulis dengan produktif, tetapi topik-topiknya sama — tentang kemakmuran, kesuksesan, dan kemenangan. Berdoalah bagi mereka yang tertarik menulis beragam permasalahan dan dengan cara yang kontekstual dan relevan secara budaya namun kekurangan sarana dan bahan-bahan penerbitan. Berdoalah untuk penerbit baru, Africa Christian Textbooks (ACTS), yang bekerja sama dengan penerbit-penerbit Afrika lainnya dan Langham Literature untuk membantu para penulis Afrika. ACTS memiliki daftar judul buku yang terus bertambah yang dibuat bagi para pemimpin Nigeria yang bergumul dengan berbagai permasalahan di Afrika.
b. Penerbitan. Karena kesalahan manajemen, beberapa penerbit Kristen lama tak lagi berfungsi. Beberapa organisasi baru seperti Evangel telah berkembang tetapi cenderung berkonsentrasi pada pencetakan ulang buku-buku asing. Penerbit yang bersifat denominasional juga sedikit. Namun, Oasis Internasional, Joint Sunday School Project, dan ACTS memproduksi materi-materi baru yang bermanfaat untuk pelatihan pastoral dan pertumbuhan rohani.
c. Penyebarluasan. Meskipun ada lebih dari 300 toko buku Kristen di Nigeria, banyaknya stok buku sangat terbatas karena upaya mengejar keuntungan. Toko-toko buku denominasional seperti Challenge Bookshops mengalami penurunan selama beberapa waktu. Toko-toko buku yang paling berkembang berada di tangan para pengusaha swasta. Christian Booksellers Association (CBA) di Nigeria merupakan sebuah kekuatan untuk hal yang positif. Lembaga-lembaga distribusi yang besar adalah Oasis, ACTS, Edysyl, dan lainnya.

15 Media memainkan peranan yang lebih besar daripada sebelumnya, sembari menyampaikan tidak hanya informasi tetapi juga teologi dan gaya penyembahan, khususnya untuk pelayanan Pentakosta dan karismatik yang sedang berkembang. Berdoalah untuk

a. Penerjemahan Alkitab. Nigeria memiliki kebutuhan penerjemahan tertinggi ketiga di antara negara mana pun. Bersama Bible Society of Nigeria dan Nigeria Bible Translation Trust di barisan depan, banyak organisasi penerjemahan Alkitab sedang membuat kemajuan besar menuju pemenuhan kebutuhan Alkitab dalam lebih dari 500 bahasa yang berbeda di negara itu. Saat ini terdapat 21 Alkitab lengkap, 61 Alkitab Perjanjian Baru, dan lebih dari 70 bahasa pada beberapa bagian kecil Alkitab, dan penerjemahan-penerjemahan yang berlangsung. Masih ada lebih dari 300 bahasa lainnya yang kemungkinan besar membutuhkan penerjemahan. Program sarjana di bidang penerjemahan Alkitab telah dikembangkan di Theological College of Northern Nigeria. Ini merupakan yang pertama di negeri ini. Para lulusan pertama dari program itu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan penerjemahan yang sangat besar yang masih tersisa.
b. Radio Kristen. Nigeria merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pendengar radio SW tertinggi di dunia. Bahkan kini semakin banyak orang yang memiliki akses ke gelombang FM. Umat Kristen menggunakan siaran radio lokal dan internasional. Dengan tingkat melek huruf di pedesaan Nigeria yang rendah dan budaya bercerita lisan yang kuat, radio menjadi sarana yang vital untuk penginjilan dan pemuridan. Berdoalah agar semua larangan yang tak masuk akal untuk radio lokal dicabut. Banyak kelompok yang belum diinjili dapat menerima siaran radio Kristen dalam bahasa mereka sendiri. Broadcasting Organization of Nigeria (BON) dikenal berperan preventif terhadap siaran Kristen pada stasiun-stasiun radio nasional dan dalam mendirikan stasiun-stasiun radio Kristen. Kondisi ini memanggil kita untuk berdoa.
c. Sumber-sumber daya Audio. GRN memiliki rekaman dalam 573 bahasa/dialek dan alat pemutar kaset dan rekaman yang inovatif dan mudah digunakan. Kadang kala rekaman GRN menjadi satu-satunya kesaksian Injil bagi kelompok etnis yang belum percaya. Berdoalah untuk kebutuhan rekaman Injil dalam 127 bahasa utara yang belum ditangani. Rumpun bahasa Iseko, Izon, Vute, Yekhee, Kanuri, dan bahkan Yoruba membutuhkan lebih banyak rekaman.
d. TV Kristen. Televisi digunakan oleh banyak kelompok Kristen. Kelompok Pentakosta khususnya memanfaatkan media ini untuk mengembangkan pelayanan mereka. Pengajaran Alkitab yang solid dan pemrograman siaran yang kreatif dan beragam sangat dibutuhkan. NLFA, ELWA, Baptist Media, dan Muryar Bishara, semuanya memiliki studio.
e. Bioskop dan film. Film YESUS digunakan secara meluas dalam 70 bahasa. Tujuh puluh bahasa lainnya sedang dalam proses produksi. Mount Zion Faith Ministries mulai mendirikan studio mereka pada tahun 1999 dan telah memproduksi 24 film dalam DVD dan tujuh film serial TV, yang telah ditayangkan di 74 stasiun TV Nigeria. ECWA dan Baptis juga telah memproduksi film. Berdoalah agar media ini dapat digunakan dengan efektif.
f. Internet dimanfaatkan oleh banyak kelompok dari seluruh ekspresi iman Kristen. Bagi yang memiliki akses internet, sudah tersedia banyak bahan khotbah, Pendalaman Alkitab, program-program streaming, dan sejenisnya.

Operation World | << Nigeria >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Nigeria - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Negara Bagian Nigeria

Tiga wilayah utama muncul akibat kebijakan kolonial. Britania mempertahankan para penguasa feodal Muslim Hausa-Fulani dari Utara di masa sebelum penjajahan dan mengizinkan mereka memperluas kekuasaan mereka atas suku-suku di bagian Tengah yang sebagian kecil adalah kaum Muslim pada waktu itu. Wilayah Selatan mengembangkan sistem pemerintahan yang lebih condong ke sistem Barat. Antara tahun 1967 dan 1995, jumlah negara bagian meningkat dari 12 menjadi 36, ditambah sebuah Wilayah Ibu kota Federal. Negara-negara bagian ini dikelompokkan menurut 6 zona geo-politik: Tenggara, Selatan, Barat Daya, Utara, Timur Laut, dan Barat Laut. Namun, di bawah ini mereka dikelompokkan secara luas dalam tiga wilayah utama Nigeria.

Diperoleh dari "https://misi.co/Nigeria"