1 Agama Islam telah berakar selama 1.000 tahun di negara ini tanpa ada tantangan yang berarti. Ada banyak hal yang menjadi penghambat terjadinya perubahan—hukum yang mencegah pemberitaan Injil, penolakan yang kuat dari masyarakat untuk berubah, keengganan turun-temurun untuk terlibat dengan dunia luar, kondisi geografis yang terisolasi dari dunia luar, tingkat melek huruf yang rendah, juga jarangnya interaksi dengan umat dan media Kristen. Berdoalah supaya terjadi keterbukaan rohani yang lebih besar dan kerinduan yang besar akan Tuhan. World Vision, Caritas, Lutheran, dan lainnya melayani dalam bidang pembangunan dan isu-isu seperti AIDS, hak asasi manusia, dan perlindungan terhadap lingkungan.

2 Mauritania merupakan salah satu negara yang paling membutuhkan bantuan di dunia. Sepertiga anak-anak mengalami kekurangan gizi kronis, dan banyak keluarga berjuang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Perceraian yang merajalela juga menimbulkan banyak masalah sosial. Tindakan pengeringan mengancam sisa tanah yang dapat ditanami, yang hanya berkisar 1% dari total luas lahan. Penemuan cadangan minyak dan mineral dapat mendatangkan kemakmuran bagi negara ini, tetapi juga dapat meningkatkan korupsi dan perpecahan antara yang kaya dan yang miskin. Berdoalah agar tercipta kestabilan politik dan muncul hikmat pada pemerintah sehingga mereka mampu mengelola sumber-sumber daya alam Mauritania yang akan mendatangkan manfaat bagi kaum miskin.

3 Isu-isu politik memiliki latar belakang sejarah dan sangat dipermasalahkan meskipun pemerintah yang terpilih tampak sudah membawa kemajuan. Meskipun perbudakan sudah dilarang, tetap ada dugaan bahwa perbudakan masih terjadi dan diduga ada ribuan orang yang hidup di tengah kondisi tersebut. Ketegangan antaretnis dan antarsuku masih tetap ada. Hal itu merupakan warisan kekerasan masa lalu yang berkaitan dengan pemerintahan yang didominasi etnis Moor kulit putih yang merampas tanah dan ternak etnis Afrika kulit hitam. Berdoalah agar tercipta keadilan bagi semua orang yang mengalami penindasan.

4 Kaum ekspatriat Kristen di Mauritania berjumlah sedikit. Sebagian besar berasal dari negara-negara Afrika Barat yang bekerja sebagai pekerja kasar meskipun ada juga sebagian yang berkerja sebagai kaum profesional. Sebagian lainnya bekerja dalam korps diplomatik negara, pembangunan, dan perdagangan. Kaum ekpatriat Protestan mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mendapatkan perlindungan legal dari tindak kekerasan polisi secara sporadis di wilayah-wilayah tertentu. Para ekspatriat yang dituduh menarik orang Mauritania ke dalam agama Kristen mengalami tindak kekerasan dan diinterogasi, dipenjara untuk waktu yang singkat, diusir, dan bahkan dibunuh. Pembunuhan terhadap umat Kristen asing oleh kaum teroris Islam pada tahun 2009 dan juga karena tindakan kaum ekstremis telah menggiring kaum ekspatriat Kristen meninggalkan negara ini. Berdoalah agar kehidupan umat Kristen dapat dengan jelas memperlihatkan kasih Yesus. Berdoalah pula agar kiranya Tuhan memberi mereka hikmat dan perlindungan, serta menjadikan mereka sebagai saksi Kristus yang luar biasa bagi nama-Nya.

5 Semua suku bangsa di Mauritania pada dasarnya masih terabaikan, dan mayoritas rakyat belum mendengar Kabar Baik mengenai kasih karunia Tuhan melalui iman di dalam Yesus. Hanya sedikit umat percaya Mauritania di seluruh dunia, jumlah yang akurat tidak diketahui. Umat percaya di Mauritania pernah dipenjara, dipukuli karena iman mereka, atau bahkan harus dikucilkan oleh keluarga atau suku. Berdoalah agar kepemimpinan yang saleh oleh penduduk asli dapat berkembang. Berdoalah pula agar terjadi peningkatan kebebasan beragama, baik secara sosial maupun hukum. Berdoalah bagi mereka yang sedang mencari kebenaran agar mengalami perjumpaan dengan Yesus dan agar setiap orang yang mengikut Dia memiliki keberanian dalam iman. Juga berdoalah agar Tuhan melawat orang-orang percaya di tengah kurangnya persekutuan.

6 Orang Mauritania di negara lain merupakan suatu peluang. Orang Mauritania tinggal di banyak negara di Afrika Barat, Prancis, Spanyol, dan AS. Pelayanan penjangkauan dilakukan di antara mereka di Senegal. Berdoalah agar suku yang tercerai-berai ini dapat terinjili dan agar jumlah umat percaya Mauritania di mana pun berada mengalami peningkatan.

7 Kaum minoritas yang terabaikan. Berdoalah bagi

a. Haratine atau Moor kulit hitam, yang merupakan suku Moor ditinjau dari budaya dan bahasanya serta dahulunya merupakan kelas budak dalam masyarakat Moor.

b. Suku-suku Afrika dari lembah Sungai Senegal, yang meliputi suku Pulaar (Tukulor dan Fulakunda), Soninke, Bambara, dan Wolof. Sebagian suku ini mengalami penganiayaan yang berat, tetapi banyak yang dahulunya hidup di pengasingan telah kembali kini ke kampung halaman mereka. Penganiayaan dan keadaan mereka yang tercerai-berai, juga bantuan dari banyak lembaga Kristen telah membuka hati mereka bagi Injil.

c. Kaum Nomad di padang gurun merupakan keturunan suku Berber dan Bedouin Arab. Mereka lebih sulit diinjili karena cara hidup yang berpindah-pindah.

8 Para pengungsi Afrika Sub-Sahara terus menggunakan Mauritania sebagai tempat transit ilegal menuju Eropa (Kepulauan Canary). Setiap tahun, puluhan ribu orang mencoba menyeberang dengan menggunakan perahu-perahu yang tidak aman sehingga ribuan orang tewas dalam upaya tersebut. Berdoalah agar orang-orang yang berupaya mencari kemakmuran di negara Barat ini dapat mengalami perjumpaan dengan Kristus.

9 Pelayanan lainnya. Berdoalah untuk

a. Penerjemahan Alkitab. Di luar Mauritania upaya penerjemahan Alkitab dalam bahasa Arab Hassaniya sedang berlangsung. Terdapat Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Pulaar, sedangkan Alkitab Perjanjian Lama sedang dalam proses pengerjaan. Penerjemahan juga sedang dilakukan dalam bahasa Soninke. Tingkat melek huruf yang rendah dan budaya lisan yang lazim di tengah mereka menjadi suatu tantangan.

b. Film YESUS tersedia dalam semua bahasa lokal. Film ini mengalami keberhasilan terbesar di antara kelompok minoritas di wilayah perkotaan.

c. Siaran radio dan televisi satelit dalam dialek lokal masih dalam tahap percobaan. Dibutuhkan doa untuk mengembangkan isi acara yang alkitabiah. Ada beberapa acara radio dalam bahasa Pulaar dan Bambara. Sambil menantikan produksi materi lokal, langkah terbaik yang dapat dilakukan ialah menyiarkan program-program yang berkualitas yang telah tersedia dalam bahasa Prancis dan bahasa Arab baku modern. Namun, karena kendala teknis dan geografis, siaran-siaran yang mengudara di Afrika Utara biasanya tidak dapat menjangkau Mauritania. Stasiun-stasiun radio dan TV utama tidak memiliki acara Kristen.

d. Internet tersedia lebih meluas di distrik-distrik utama di Nouakchott dan ibu kota regional. Internet juga menjadi salah satu cara bagi orang Mauritania untuk mengakses Injil.