MISI
.co
christian
online
Misi

Mali

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Mali >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Mali

1 Stabilitas yang berkelanjutan di tengah kemiskinan merupakan sesuatu yang layak dipuji. Mali menjadi teladan dalam hal demokrasi dan stabilitas di tengah negara-negara yang bergejolak. Mali juga merupakan negara yang bebas dari kudeta, perang saudara, dan politik kotor negara tetangga. Negara ini tetap menjadi negara sekuler meskipun ada tekanan yang kuat dari negara-negara tetangga agar Mali menjadi negara Islam.

2 Konsolidasi Injil merupakan suatu jawaban doa

a. Gereja mulai berakar dalam sejumlah budaya dan suku di Mali seiring dengan ketekunan umat percaya dan munculnya umat Kristen generasi kedua.
b. Keragaman pelayanan seperti perintisan jemaat, pekerjaan pembangunan, dan berbagai bentuk pendekatan holistik membuahkan hasil. Sebagian besar misi mengombinasikan penjangkauan dengan berbagai pelayanan kemanusiaan yang penuh belas kasihan karena keduanya jelas dibutuhkan.
c. Kerja sama telah terbentuk untuk seluruh badan pelayanan Protestan di MaliAssociation des Groupements d'Églises et Missions Protestantes Évangéliques au Mali (AGEMPEM)—dan untuk penginjilan terhadap tujuh suku terbesar atau yang paling strategis di Mali atau Afrika Barat pada umumnya: Suku Bozo, Fulbe, Malinke, Soninke, dan Tuareg.

Tantangan untuk Didoakan -- Mali

1 Kesulitan sosial-ekonomi Mali sangat besar. Mali merupakan salah satu negara termiskin di dunia, dengan pendapatan rata-rata penduduk sekitar $1,5/hari. Sepertiga populasi bekerja di sektor pertanian kapas yang sangat rentan terhadap fluktuasi pasar dunia dan persaingan dengan negara-negara penghasil kapas lainnya. Tingkat melek huruf rendah dan kenyataan menunjukkan bahwa jumlah anak yang mendaftar ke sekolah menengah dibawah 20%. Sekitar seperlima anak tidak akan mencapai umur 5 tahun. Andaikata mereka dapat mencapai umur 5 tahun, sepertiganya akan mengalami kekurangan gizi. Dua pertiga wilayah negara ini merupakan padang pasir atau semi padang pasir, dan ancaman kekeringan lahan selalu berada di depan mata. Berdoalah agar para pemimpin Mali memiliki hikmat dan wawasan untuk mengetahui bagaimana menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, lapangan kerja yang menguntungkan, dan stabilitas jangka panjang kepada rakyatnya.

2 Islam di Mali cenderung bersifat moderat dan tipikal Afrika Barat. Mayoritas rakyat menjalankan bentuk Islam yang toleran yang mengikutsertakan unsur-unsur kepercayaan tradisional Afrika dan praktik-praktik takhayul. Sejumlah besar bantuan dari Libya dan Arab Saudi membuat populasi terus terikat kepada Islam. Di Bamako saja, ada lebih dari 3.000 sekolah Qur'an dan marabout/guru pribadi yang mengajar sekitar 40% anak-anak. Berdoalah bagi umat Muslim di Mali agar dapat memperoleh kesempatan untuk mendengar, membaca, dan mengalami kehadiran Yesus dan jaminan keselamatan yang diberikan-Nya.

3 Jumlah orang Kristen belum cukup bertumbuh bahkan untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk Mali yang begitu cepat—jumlah kelompok injili mengalami penurunan dari 0,91% dari total populasi pada tahun 1990 menjadi 0,69% pada tahun 2010. Sebagian besar pertumbuhan terjadi secara biologis, dan banyak dari mereka yang mengambil keputusan untuk mengikut Yesus akhirnya kembali ke agama mereka yang semula. Hal ini dapat diatasi dengan pelayanan tindak lanjut yang lebih baik melalui berbagai aktivitas penginjilan, program pemuridan, pelatihan pastoral, dan sekolah Alkitab. Namun, kurangnya dana untuk melatih dan mendukung upaya-upaya tersebut menjadi masalah yang riil. Ada hampir 700 gereja lokal injili, tetapi sebagian besar tidak terlibat aktif dalam penginjilan dan penjangkauan, padahal banyak orang di Mali yang bersikap terbuka secara rohani. Berdoalah supaya muncul keberanian, kerinduan yang terdalam, dan suatu keterbebanan terhadap mereka yang belum diselamatkan agar mereka dibangkitkan di gereja-gereja. Berdoalah pula agar terjadi gelombang penginjilan seperti yang pernah terjadi pada tahun 1980-an.

4 Banyak kesempatan bagi orang-orang Kristen yang peduli untuk membawa suatu dampak yang positif. Berdoalah bagi banyak lembaga pelayanan yang aktif dalam hal-hal berikut ini: perintisan jemaat dan penginjilan (Avant, CAPRO, World Venture); bantuan kemanusiaan; pembangunan lokal untuk konservasi/pelestarian tanah, tanaman, dan air (CRWM, Norwegian Lutherans); pendidikan (UWM); penggalian sumur; dan penjangkauan pelayanan medis (CMA, Allianz Mission). Semua kelompok ini melayani dengan lebih dari satu cara, dan masih banyak lagi lembaga pelayanan lainnya yang beroperasi di Mali. Pintu terbuka untuk melakukan pelayanan di Mali. Mohonlah kepada Tuhan agar Dia mengirim lebih banyak pekerja untuk menghasilkan tuaian.

5 Lembaga misi mengalami pelipatgandaan dengan sebagian wilayah belum tersentuh, tetapi terobosan masih belum terlihat. Mali masih merupakan negara perintisan misi, dengan dua pertiga rakyatnya belum terinjili. Selama bertahun-tahun hanya terdapat empat lembaga misi Protestan—Avant, CMA, dan kemudian UWM dan Evangelical Baptist. Pelayanan Avant dan CMA berhasil memunculkan gereja-gereja yang kuat hanya di wilayah-wilayah yang mau menerima Injil. Kini terdapat lebih dari 40 lembaga pelayanan yang berasal dari semua benua dengan ratusan pekerja di dalamnya. Namun, respons-respons yang muncul belum berupa ledakan respons. Semakin banyak lembaga pelayanan dari Afrika dan bahkan dari Mali sendiri yang beroperasi di Mali. Berdoalah agar mereka dapat bermitra dengan lembaga misi asing sehingga memiliki suatu efek yang kuat bagi gereja-gereja nasional.

6 Bamako, yang merupakan ibukota negara dan satu-satunya kota utama di negeri ini, memiliki 60 gereja kecil dan lebih dari 100 misionaris asing. Namun, hanya sedikit yang terlibat dalam perintisan jemaat di perkotaan. Banyak daerah pinggiran masih belum memiliki saksi Kristus yang signifikan, bahkan dengan pertumbuhan dan penyebaran penduduk yang cepat di kota. Gereja-gereja bergumul dengan keterbatasan fasilitas dan perluasan gereja dengan fasilitas yang sudah ada. Suatu bentuk kekristenan yang berpengaruh dan kasatmata—dengan gedung sebagai simbol pertumbuhan dan eksistensi sebuah gereja—merupakan sebuah jawaban doa. Lebih dari itu, berdoalah pula agar terjadi gerakan pertobatan massal yang bertumbuh dan dinamis terlepas dari ada tidaknya infrastruktur fisik.

7 Dari 60 kelompok etnis pribumi, hanya lima di antaranya yang memiliki jumlah umat Kristen injili lebih dari 1%—suku Bambara (1,1%), Bobo (2,9%), Dogon (3,5%), dan Senufo (1%). Semua suku ini sangat membutuhkan berita Injil; 35 suku di antaranya dikategorikan sebagai suku terabaikan. Berdoalah pula bagi kelompok yang lebih kecil (sehingga sering kali diabaikan) dengan jumlah populasi 25.000 orang atau kurang, yang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali umat percaya di antara mereka (Wolof, Fulbe Jeeri, Kagoro, Banka, Yalunka, Jahanka, Humburi-Senni, Pana, Tiemacewe). Berdoalah memohon agar Tuhan menyatakan cara pendekatan yang tepat untuk menjangkau mereka dengan Injil. Berdoalah pula agar terjadi terobosan yang kuat di antara semua suku tersebut.

8 Beberapa suku strategis yang sudah dilayani dalam pelayanan perintisan dan terus membutuhkan dukungan doa

a. Suku Bambara yang menjadi motor penginjilan di negeri ini. Banyak lembaga melayani di tengah mereka, dan sebagian besar denominasi memiliki pembicara yang berasal dari suku Bambara. Terjadi kemenangan demi kemenangan kecil dalam penginjilan, tetapi belum ada terobosan besar. Berdoalah supaya gereja mengalami pertumbuhan dalam hal kerohanian dan jumlah di antara suku-suku yang strategis ini.
b. Suku Fulbe (sebagian besar adalah suku Fulbe Maasina), yang sering kali bersifat seminomad, berada di seluruh penjuru negeri namun terkonsentrasi di Mali bagian tengah. Beberapa kelompok umat percaya dimuridkan oleh para pekerja dari sembilan lembaga pelayanan yang berbeda, yang mencakup Norwegian Lutherans, CRWM, Pioneers, dan Eglise Protestante. Beberapa fondasi yang kokoh telah diletakkan supaya terjadi terobosan rohani yang signifikan di antara suku-suku ini.
c. Suku-suku bagian utara merupakan kaum Muslim yang lebih kuat, yang juga telah mengalami pelayanan perintisan. Pelayanan yang berat ini telah melahirkan beberapa gereja lokal dan umat percaya di antara suku Tamacheq/Tuareg dan Songhai.
i. Pelayanan di antara suku Tamacheq yang tinggal di gurun dan bersifat seminomad sering kali terganggu oleh pemberontakan yang terjadi. Namun, pergolakan, tindakan penggersangan tanah, dan urbanisasi menciptakan banyak kesempatan untuk penginjilan. Suku Idaksahak, sebuah suku Muslim yang unik yang tinggal di antara suku Tamacheq tampaknya responsif terhadap Injil. Kini terdapat gereja lokal untuk umat percaya Tamacheq dan mereka juga sudah memiliki Alkitab Perjanjian Baru.
ii. Suku Songhai, yang pernah menjadi penguasa sebuah kekaisaran, mempraktikkan Islam abangan dengan unsur-unsur sihir yang kuat. Terdapat pelayanan denominasi Baptis di antara mereka. Film YESUS dan beberapa bagian kecil Kitab Suci—khususnya dalam bentuk audio—terbukti efektif.
d. Suku Dogon, yang mencakup 15 sub kelompok, terkenal karena agama tradisional mereka dengan kekayaan mitologi, lagu-lagu, dan topeng-topengnya. Namun, kini banyak yang mencari alternatif lain dengan berpaling pada agama Islam. Suku Dogon lebih terinjili dibandingkan kebanyakan suku lainnya di Mali melalui pelayanan CMA, dan mereka memiliki kekayaan bahan-bahan kekristenan (Alkitab Perjanjian Baru, film YESUS, sumber-sumber audio, proyek pelayanan holistik). Kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya ini tidak boleh dilewatkan.
e. Kelompok Soninke, yang mencakup empat suku nelayan Bozo, memiliki sedikit sekali umat Kristen namun telah dilayani secara khusus oleh tim-tim dari berbagai lembaga misi. Kehadiran suku Soninke di hampir seluruh wilayah Afrika Barat menjadikan suku ini strategis untuk penginjilan. Suatu terobosan rohani di tengah semua pelayanan di Mali dapat dengan mudah menyebar ke beberapa negara lainnya.

9 Pelayanan khusus dan pendukung yang membutuhkan dukungan doa

a. Penerjemahan Alkitab. Pekejaan penerjemahan Alkitab dalam 18 bahasa sedang berlangsung. Sembilan bahasa lainnya juga sangat membutuhkan penerjemahan; lalu ada empat bahasa lagi yang kemungkinan besar membutuhkan penerjemahan. Hanya delapan bahasa Mali yang memiliki Alkitab Perjanjian Baru dan hanya satu bahasa yang memiliki Alkitab lengkap. Penerjemahan Alkitab merupakan pelayanan kunci yang harus melibatkan seluruh denominasi. Berdoalah agar tercipta kerja sama yang efektif di antara SIL, Malian Bible Society, dan semua gereja dan lembaga misi yang melayani setiap kelompok masyarakat di Mali.
b. Proyek pemberantasan buta huruf untuk meningkatkan tingkat melek huruf yang rendah di Mali. Proyek ini esensial agar penerjemahan Alkitab berguna. UBS (Alpha Project), World Vision, dan sejumlah besar organisasi lainnya memiliki proyek-proyek yang akan membantu penyebaran pemberitaan firman Tuhan dan memajukan masyarakat.
c. Proyek pembelajaran lisan jauh lebih cocok dengan tradisi lisan yang kuat di Mali. One-story (IMB) dan Listening to the World (UBS) merupakan dua tim yang melatih umat percaya untuk membagikan kisah-kisah dari Kitab Suci dengan gaya yang sesuai dengan orang Mali.
d. Pelayanan media merupakan hal yang krusial di tengah budaya yang memiliki tingkat melek huruf fungsional hanya sekitar 15%.
i. Sumber-sumber audio. Dengan tingkat melek huruf yang rendah, maka kaset, Alkitab audio digital, dan cerita-cerita menjadi sangat dihargai dan sangat efektif. GRN telah membuat rekaman dalam 43 dialek dan bahasa. FCBH, The God's Story Project, dan The Story of Jesus, semuanya itu adalah sumber-sumber audio Kristen yang tersedia dalam beberapa bahasa.
ii. Program-program Kristen di Radio Mali memiliki pendengar yang luas. Sebanyak 42 stasiun radio FM beroperasi dengan bantuan ACCM/Asosiasi Komunikasi Kristen Mali (namun dijalankan oleh beberapa lembaga misi dan gereja yang berbeda) menjangkau Bamako dan enam negara bagian lainnya. Sebagian besar stasiun radio ini mengudara berjam-jam per hari dan dalam beberapa bahasa: Prancis, Bamanankan (Bambara), Pulaar (Fulani), Songhai, Tamacheq, dan lainnya. IBRA, FEBA, dan TWR juga memancarkan siarannya ke Mali dalam siaran gelombang pendek.
iii. TV merupakan media krusial lainnya yang sangat banyak ditonton masyarakat, tetapi Mali hanya memiliki satu stasiun televisi nasional. Berdoalah agar program-program TV alkitabiah yang diproduksi oleh ACCM (70 menit per minggu) dapat membawa dampak yang besar. Berdoalah pula untuk ketersediaan dana bagi biaya produksi dan penyiaran.
iv. Film YESUS merupakan alat penting untuk menerobos seluruh wilayah dan suku bangsa dalam perintisan jemaat. Film ini tersedia dalam 17 bahasa. Berdoalah agar sumber yang berharga ini dapat digunakan secara efektif dan agar ada banyak orang merespons ketika mereka melihat dan mendengar Injil dalam bahasa ibu mereka.
e. Pelayanan mahasiswa. GBEEM (IFES) dimulai di Mali pada tahun 1980 dan memiliki 330 mahasiswa yang tersebar di lebih dari 20 kelompok. YWAM juga bekerja di antara kaum muda dan mahasiswa dari enam lokasi yang berbeda.
f. Pelatihan dan Kursus Korespondensi Alkitab mulai dipakai, dan kelas TEE membantu melatih para pemimpin Kristen. Seminari dan pusat-pusat pelatihan yang baru telah bermunculan, termasuk Bethel Bible Institute, Global Mission Institute, dan FATMES (Faculté de Théologie et de Missiologie Evangélique au Sahel).
g. Pendidikan Kristen merupakan alat yang potensial untuk memberkati negeri yang membutuhkan pembangunan pendidikan dan potensial untuk menjelaskan Injil kepada para pelajar dan keluarga-keluarga. Terdapat puluhan sekolah yang dikelola oleh umat Kristen.

Operation World | << Mali >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Mali - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Mali"