MISI
.co
christian
online
Misi

Kirgizstan

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Kirgizstan >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Kirgizstan

1 Gereja bertumbuh dengan mengesankan di tahun-tahun pertama setelah kelahiran kembali negeri ini. Sejak itu pertumbuhan melambat dalam hal jumlah namun Gereja mengalami kedewasaan. Meskipun ada undang-undang, Kirgizstan masih lebih memiliki kebebasan beragama dibandingkan negara-negara lain di sekitarnya. Penerjemahan Alkitab dan bahan/media lainnya (literatur, elektronik, radio, dan TV) mengalami perkembangan meskipun masih ada peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Tantangan untuk Didoakan -- Kirgizstan

1 Pemerintah membutuhkan keberanian, sumber daya, dan bahkan mukjizat untuk memperbaiki perekonomian masyarakat pada umumnya. Rezim yang muncul akibat Komunisme sejauh ini hanya membawa korupsi, kejahatan, dan kemiskinan yang lebih besar. Demonstrasi yang kerap terjadi menunjukkan adanya kekecewaan yang meluas. Protes dan kudeta tahun 2010 merupakan gambaran paling jelas dari kekecewaan tersebut. Kecepatan dan intensitas membuahkan ledakan tindak kekerasan mengarah pada ketegangan etnis, politik, dan komunal mendalam. Harapan dan optimisme akan masa depan berkurang meskipun beberapa landasan positif telah diletakkan. Berdoalah untuk pemerintah adil dan benar yang akan mengatur jalannya transformasi sejati di Kirgizstan.

2 Rakyat Kirgizstan senantiasa memiliki kesempatan mendengar tentang Tuhan Yesus Kristus. Berdoalah agar penuaian terus berlangsung dan mengalami peningkatan. Berdoalah untuk penghalang-penghalang pergerakan orang-orang ini kepada Kristus.

a. Sejarah. Selama berabad-abad orang asing telah memerintah bangsa Kirgiz dan memaksakan agama asing mereka—sejak abad ke-8 pasukan asing dari berbagai bangsa membawa masuk Islam. Abad ke-19 Rusia membawa iman Ortodoks dan kemudian memaksakan Komunisme pada abad ke-20. Yang menyedihkan, kekristenan dikaitkan dengan para penjajah yang membantai nenek moyang bangsa Kirgiz dan juga dihubungkan dengan Barat (keterlibatannya dalam perang Afganistan dan Irak.)
b. Kebangkitan Islam. Mayoritas suku Kirgiz adalah umat Muslim secara budaya, tetapi penghayatan dan pengamalan mereka tentang Islam masih rendah. Suku Kirgiz di bagian utara lebih dipengaruhi oleh Rusia, sedangkan mereka di selatan tampak lebih tradisional dan Islami. Para juru dakwah Muslim (200 yang terdaftar, dan masih banyak lagi tidak terdaftar) dari beberapa negara berupaya memperkuat dan memurnikan Islam. Sekitar 2.000 masjid dan musala dibangun antara tahun 2000 hingga 2005, sebagian besar didanai dari luar negeri. Hubungan erat antara identitas budaya Kirgiztan dan Islam membuat orang sulit mengambil keputusan untuk menjadi Kristen. Hal sama juga terjadi dengan suku-suku di Asia Tengah lainnya.
c. Shamanisme dan penyembahan nenek moyang menjadi kekuatan di balik topeng Islam. Rasa takut terhadap "si jahat", penggunaan jimat, okultisme, dan kerasukan setan meluas di mana-mana. Para shaman masih memiliki pengaruh yang besar.
d. Nasionalisme suku Kirgiz mengalami pertumbuhan seiring dengan merosotnya pengaruh Rusia meskipun bahasa Rusia tetap digunakan sebagai alat komunikasi sosial dalam segala aspek kehidupan di antara 80 suku bangsa di. Sebagian besar kelompok minoritas tidak menggunakan bahasa Kirgiz. Konfilik antara Kirgiz dan Uzbek di selatan Kirgiztan pada bulan Juni 2010 memperlihatkan betapa kondisi dalam negeri tidak sedang dalam keadaan yang baik di tengah masyarakat multibudaya pasca-Soviet. Kirgizstan sangat membutuhkan ide-ide baru yang sehat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh komunisme.

3 Kekristenan sebelum tahun 1990 secara eksklusif dianut oleh komunitas yang bukan penduduk asli, terutama orang Kristen Ortodoks (sebagian besar orang Slavia) dan orang Protestan Jerman. Emigrasi besar-besaran sejak akhir tahun 1980-an mengurangi populasi orang Kristen Ortodoks menjadi lebih sedikit daripada jumlah sebelumnya. Denominasi Baptis, Pentakosta, dan Advent menghadapi tantangan berupa penurunan jumlah jemaat akibat emigrasi. Denominasi-denominasi baru setelah tahun 1990 mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan jumlah orang Kirgizstan di dalamnya. Pertumbuhan paling mencolok terjadi di gereja-gereja karismatik, terutama di Church of Jesus Christ yang multibudaya. Namun, pertumbuhan kuat pascakemerdekaan terhenti, dan dalam beberapa kasus, justru melemah. Berdoalah untuk

a. Pertumbuhan lebih lanjut dan pelipatgandaan gereja-gereja. Hanya ada 45 gereja lokal Protestan pada tahun 1990; 20 tahun kemudian jumlah itu mencapai 300 dan itu belum termasuk gereja-gereja rumah tidak resmi. Berdoalah agar api semangat dan kerinduan terdalam di tahun-tahun awal tidak menyerah pada kondisi suam-suam kuku atau doktrin-doktrin sesat.
b. Pendewasaan dan pertumbuhan jemaat berbahasa Kirgiz. Diawali sebagai kelompok minoritas kecil di Gereja tersebut, kini jumlah umat percaya Kirgiz cukup signifikan di antara umat Kristen lainnya di negara ini. Para pemimpin Kirgiz yang efektif telah muncul ke permukaan, dan makin banyak ibadah dilakukan dalam bahasa Kirgiz. Kini terdapat peningkatan kepedulian misi bagi bangsa mereka sendiri, suku-suku di Asia Tengah, dan seluruh dunia. Komunitas misi antargereja telah terbentuk dan beberapa gereja telah mengutus para pekerja mereka ke negara-negara di sekitarnya.
c. Mempersiapkan para pemimpin merupakan hal penting seiring dengan kondisi gereja yang berlipatganda, menjadi dewasa, dan menjadi lebih sesuai dengan budaya asli Kirgizstan. Sebagian sekolah Alkitab terus berjalan, sebagian lainnya tutup. Namun, pelajaran dan pelatihan TEE yang dioperasikan di dalam negeri, sangat dihargai. Kursus pelatihan pemuridan juga ditawarkan.
d. Hikmat dalam penjangkauan. Cara-cara penjangkauan yang relevan dan cocok dengan budaya setempat harus ditemukan dan dipakai. Kaum Muslim dan kelompok Ortodoks sering kali bereaksi keras menentang tindakan memengaruhi orang lain untuk berpindah agama. Banyak orang Kirgiz terhalang menjadi umat percaya karena takut diasingkan dari keluarga, takut tidak dimakamkan dengan layak saat meninggal dunia dan juga karena propaganda negatif.
e. Kesatuan di antara umat Kristen. Kerja sama/kolaborasi di antara denominasi dan etnis merupakan hal esensi agar tercipta keefektifan dan kesaksian yang baik bagi semua orang di negeri ini di mana rasisme nyata terjadi. Jurang pemisah yang lebar antara kelompok Ortodoks dan non-Ortodoks senantiasa menjadi masalah.

4 Umat Kristen ekspatriat berjumlah beberapa ratus dari Asia, Amerika, dan Eropa. Sebagian besar tentmaker dan harus melayani dengan penuh perencanaan. Para misionaris patut melayani dengan tujuan mengembangkan gereja lokal supaya kuat dan memiliki hubungan sehat dengan tubuh Kristus di seluruh dunia. Hubungan baik antara umat Kristen lokal dan umat Kristen ekspatriat juga memegang peranan kunci. Beberapa jaringan informal memusatkan perhatian pada kesatuan dan strategi bagi semua umat Kristen yang melayani di Kirgizstan.

5 Penganiayaan, sebagian merupakan konsekuensi dari pertumbuhan gereja dan penginjilan di negara Islam. Pemerintah mengambil garis tegas terhadap tindakan keagamaan apa pun yang mereka anggap dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial atau politik, termasuk terhadap kelompok injili. Pendaftaran gereja sering kali ditolak dan izin kerja orang asing dibatasi. Di balik sikap permusuhan pemerintah yang makin besar, kebangkitan Islamisme berencana melancarkan intimidasi, penghancuran properti, dan kekerasan fisik terhadap kaum injili. Penyebaran berita menakutkan dari kaum Muslim, klaim tentang pertumbuhan yang berlebihan dan tidak benar di dalam gereja-gereja turut memicu hal itu. Berdoalah agar umat percaya dapat tetap teguh dan memperlihatkan kuasa dan kasih Kristus.

6 Situasi ekonomi berdampak pada semua orang. Orang miskin, lansia, dan mereka yang berkebutuhan khusus adalah kaum paling menderita. Berdoalah agar umat Kristen lokal dapat memperoleh pekerjaan legal dan bermanfaat. Usaha-usaha mikro memengaruhi wilayah ini. Terjadi gerakan perpindahan masyarakat besar-besaran dari desa ke kota dalam rangka mencari pekerjaan. Hal itu meningkatkan jumlah masyarakat kelas bawah yang tinggal di pemukiman kumuh di Bishkek. Sejumlah besar orang meninggalkan Kirgizstan untuk mencari pekerjaan di Kazakhstan dan Rusia. Tingginya tingkat kecanduan alkohol, korupsi, perdagangan narkoba internasional, perjudian, prostitusi, dan pengangguran menjadi tantangan yang sangat besar. Berdoalah agar umat Kristen dapat mengatasi masalah-masalah ini dan membawa pengaruh yang mengubahkan masyarakat dan perekonomian negara.

7 Kaum yang belum diinjili dan membutuhkan dukungan doa

a. Suku Kirgiz yang hidup di pedesaan dan bersifat seminomad biasanya tinggal di desa-desa terpencil. Hanya sedikit di antara mereka pernah mendengar tentang Kristus, dan mayoritas kaum terabaikan di negara ini tinggal di wilayah pedesaan.
b. Lembah Fergana di selatan dimiliki bersama oleh Tajikistan dan Uzbekistan. Etnis Tajik dan kelompok minoritas Uzbek yang berjumlah besar (apabila digabung berjumlah 700.000 jiwa) merupakan suku terabaikan. Di sinilah tempat para pemberontak Islamis bergerak masuk perbatasan dan Islam lebih diperkenalkan dengan paksa. Beberapa perintisan jemaat yang berhasil dilakukan menghadapi perlawanan signifikan.
c. Suku Dunga merupakan keturunan para pengungsi Muslim Tiongkok berbahasa Tionghoa dengan alfabet Sirilik. Pada tahun 2000, upaya penjangkauan terhadap mereka dimulai oleh banyak lembaga pelayanan yang relevan.
d. Banyak suku kecil lainnya tersebar di seluruh negeri ini dengan sedikit atau bahkan tidak ada penjangkauan khusus sama sekali: Tatar, Tionghoa, Uyghur, Yahudi, dan masih banyak lainnya.

8 Pelayanan pendukung Kristen beragam. Ada banyak peluang dalam pelayanan literatur dan media elektronik. Namun, potensi terbesar yang membawa dampak positif adalah pelayanan medis, pembangunan masyarakat dan bisnis. Berdoalah secara khusus untuk

a. Penerjemahan, penerbitan, dan penyaluran Alkitab. Alkitab Perjanjian Baru pertama kali diterbitkan tahun 1992, bersamaan dengan diterbitkannya Al-Qur'an versi Kirgiz. Pada tahun 2000, Beam of Hope menerbitkan Alkitab terjemahan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Terjemahan ini digunakan secara luas oleh umat Kristen Kirgiz. IBT, UBS, dan Linguaserve bersama-sama membuat Alkitab Perjanjian Baru yang sudah direvisi dan lebih mudah dibaca pada tahun 2006. Revisi untuk Alkitab Perjanjian Lama telah dimulai.
b. Literatur Kristen merupakan tantangan besar. Ada tiga penerbit Kristen dan satu toko buku penting di Bishkek. Hanya ada sedikit literatur Kristen tersedia di Kirgiz. Bahan penginjilan, apologetika, dan pengajaran sangat dibutuhkan. Berdoalah untuk kemandirian ekonomi, para penerbit Kristen, peningkatan jumlah para penulis lokal, dan untuk lebih beragamnya judul buku.
c. Film YESUS telah ditonton secara meluas di TV dan di bioskop dalam bahasa Rusia dan Kirgiz. Film ini tersedia dalam banyak bahasa minoritas lainnya. Video God's Story juga tersedia dalam bahasa Kirgiz.
d. Radio Kristen. TWR menyiarkan program-program dalam bahasa Kirgiz, bahasa-bahasa Asia Tengah lainnya, dan bahasa Rusia, yang dimengerti oleh kebanyakan orang.

Operation World | << Kirgizstan >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Kirgizstan - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Kirgizstan"