MISI
.co
christian
online
Misi

Kamerun

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Kamerun >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- (Republik Kamerun)

1 Pertumbuhan kelompok injili terus berlanjut setelah tahun 2000 meskipun sudah tidak banyak lagi kegiatan besar yang dilakukan untuk mengupayakannya. Pertumbuhan yang terjadi belakangan ini lebih banyak dicapai melalui perintisan jemaat lokal, terutama di antara denominasi-denominasi Pentakosta yang baru.

2 Banyak pemimpin yang signifikan—dari kaum profesional, militer, polisi, dan politisi—telah datang pada Kristus. Fenomena ini memberi pengharapan akan adanya perubahan di tengah masyarakat yang terkenal dengan korupsinya. Pengaruh Injil di parlemen makin besar. Persekutuan doa rutin diadakan apabila parlemen hendak mengadakan rapat.

3 Penggunaan media untuk penginjilan meningkat setelah sebanyak 2.000 radio swasta dan badan penyiaran televisi Kristen diresmikan. Dampak yang cukup besar sudah dapat dirasakan dengan adanya pelayanan penerjemahan Alkitab dan distribusi literatur, demikian pula dengan hadirnya berbagai media elektronik.

 

Tantangan untuk Didoakan -- (Republik Kamerun)

1 Kamerun menghadapi berbagai tekanan dari dalam negeri yang dapat melumpuhkannya. Kamerun diberkati dengan melimpahnya sumber daya material, stabilitas yang cukup, dan keragaman budaya. Namun, ada harga yang harus dibayar dan risiko yang harus ditanggung ketika memiliki semua hal tersebut.

a. Korupsi yang mengakar dan meluas selama puluhan tahun menghambat perbaikan dalam perekonomian dan politik di Kamerun. Penyakit ini sudah sedemikian mengakar di dalam administrasi pemerintahan, kepolisian, sistem hukum, serta bisnis. Gerakan antikorupsi (yang dilakukan atas permintaan badan internasional yang memberi pinjaman dan menghapuskan bunga untuk utang-utang negara ini) telah membawa sedikit kemajuan, namun perubahan sikap dari dalam mutlak dibutuhkan. Berdoalah supaya orang-orang yang mencuri uang negara akan ditangkap dan aksi mereka dapat dihentikan. Berdoalah pula agar sikap masyarakat yang masa bodoh dan pasrah terhadap adanya tindak korupsi dapat diubahkan.
b. Perbedaan-perbedaan yang tajam dalam hal bahasa, politik, dan keyakinan iman, berpotensi menimbulkan ketegangan dan tindak kekerasan. Kamerun terbagi antara wilayah yang berbahasa Prancis dan wilayah berbahasa Inggris; antara umat Kristen, umat Muslim, dan penganut kepercayaan tradisional; antara kroni-kroni pemerintah dan kelompok oposisi yang kian hari kian frustrasi. Berdoalah supaya Tuhan menghadirkan para pemersatu dan pembawa damai di tengah negara yang terpecah belah ini.
c. Integritas dalam kepemimpinan akan membuat perbedaan, bahkan meski hanya ada beberapa orang kunci saja yang berbicara, bertindak, dan hidup dalam integritas. Berdoalah bagi para pemimpin agar mereka menjadi teladan dalam kebenaran dan hidup yang transparan, tidak ikut-ikutan dalam arus yang ada saat ini.

2 Kemiskinan rohani gereja-gereja adalah tragedi terbesar negeri ini. Kekristenan nominal menjadi masalah besar di Kamerun dibanding di sebagian besar negara Afrika lainnya. Kerohanian yang dirintis oleh kelompok Katolik, Presbiterian, Lutheran, dan Baptis dirusak oleh sikap kompromi dan hadirnya teologi liberal. Paham kesukuan, praktik penyembahan berhala, kecanduan alkohol, dan rendahnya standar moral sudah mewabah di tengah masyarakat. Sebagian besar gereja yang tergabung dalam Council of Protestant Churches of Cameroon kurang berminat untuk menjangkau suku-suku terabaikan di wilayah bagian utara, dan baru belakangan ini saja mereka mulai mendorong umat untuk ambil bagian mengatasi masalah-masalah dalam masyarakat. Berdoalah supaya Gereja dapat mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh, kemerdekaan dari belenggu dosa, dan kebangunan rohani yang nyata. Berdoalah pula supaya pembacaan dan pemberitaan Firman Tuhan serta kekudusan hidup umat Kristen kembali dipulihkan.

3 Kelompok-kelompok injili, terutama kaum Pentakosta, bertumbuh dengan pesat dalam 20 tahun terakhir ini. Perkembangan mereka tergolong lambat dimulai karena dimusuhi denominasi lain yang sudah lebih dulu ada. Sebagian kelompok ini dirintis oleh para penginjil Afrika, terutama dari wilayah Nigeria; bukan oleh penginjil dari negara Barat. Berdoalah untuk

a. Kesatuan rohani dan kerja sama yang makin besar antara kelompok karismatik dan nonkarismatik. Banyak denominasi yang lebih tua menganggap gereja-gereja baru ini sebagai pendatang baru yang memisahkan diri dan hendak memecah belah dengan teologi yang tidak benar dan keterikatan yang tidak sehat terhadap tanda-tanda ajaib, mukjizat, dan uang.
b. Pemuridan yang makin efektif di dalam gereja-gereja. Pertumbuhan yang terjadi pada tahun-tahun belakangan ini menitikberatkan pada kuantitas petobat baru daripada kualitas mereka. Akibatnya, sangat sedikit pemimpin rohani yang diperlengkapi dan tidak banyak terjadi pertumbuhan rohani. Berdoalah untuk pembentukan perkumpulan gereja yang sungguh-sungguh injili di Kamerun yang akan membantu menghadapi tantangan ini.
c. Para pendeta dan pemimpin gereja dengan integritas dan spiritualitas yang patut diteladani. Banyak gereja kurang memiliki struktur yang dapat menolong mereka dalam hal akuntabilitas. Banyak pemimpin yang sering dituduh sebagai penipu yang mencari kekayaan dengan memanipulasi umat percaya. Berdoalah supaya mereka yang memiliki motif dan hati yang murni dapat melihat gereja mereka bertumbuh; sedangkan kepalsuan para serigala berbulu domba dapat disingkapkan.
d. Keterlibatan yang alkitabiah dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. Gereja-gereja yang lebih baru sengaja menghindar, tidak mau terlibat dalam masalah politik, keadilan, pendidikan, dan lain sebagainya. Mereka memusatkan perhatian semata-mata pada berkat rohani dan materi bagi jemaatnya. Berdoalah untuk pendewasaan kelompok-kelompok ini agar mereka memiliki visi yang holistik, melihat hubungan antara iman dan keterlibatan mereka dalam masyarakat, dan dengan demikian memberi dampak yang besar bagi negara.

4 Pelatihan kepemimpinan dan pemuridan di gereja-gereja merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat masalah gereja-gereja di Kamerun adalah kekristenan yang dangkal dan buta Alkitab. Ketidakseimbangan rohani saat ini berakar dari tidak memadainya pelatihan teologi dalam jemaat. Berdoalah untuk

a. Para pemimpin yang saleh, yang mendalami Alkitab dengan baik. Sebagian majelis/pemimpin gereja lebih dikenal dengan sikap angkuh, adu kekuatan, perpecahan, kebobrokan moral, dan penyalahgunaan dana, daripada dengan sikap hidup yang kudus. Berdoalah bagi para staf yang sudah lahir baru dan hidup dalam ketaatan pada Tuhan, yang ada di hampir 20 sekolah teologi di Kamerun baik yang berasal dari denominasi tertentu maupun yang bersifat interdenominasi. Berdoalah pula supaya terjadi revolusi rohani di dalam lembaga-lembaga pendidikan Alkitab ini; revolusi yang akan membuahkan standar hidup yang baru dan alkitabiah bagi gereja-gereja yang selama ini tidak diperhatikan.
b. Berdoalah untuk program-program pelatihan bagi kaum awam yang akan memperkenalkan Alkitab kepada umat Kristen. Bagi banyak orang, khotbah pendeta merupakan perluasan dari interaksi mereka dengan Kitab Suci. Ada makin banyak program pelatihan dengan modul-modul yang telah ditetapkan. Program itu ditujukan bagi kaum miskin, para pendeta bivokasional, dan para anggota gereja. Berdoalah pula untuk dua universitas Kristen yang ingin menyediakan pendidikan formal yang berkualitas dengan cara pandang Kristen.

5 Bertumbuhnya visi untuk bermisi dan upaya berjejaring mulai membuahkan hasil

a. Kerja sama di antara kaum injili yang makin besar untuk menjangkau mereka yang belum percaya. Berdoalah secara spesifik untuk
i. Christian Missionary Fellowship International (CMFI), sebuah lembaga misi Kamerun dengan berbagai pelayanan yang luar biasa dalam doa, penginjilan lintas budaya, dan penerbitansemuanya memberikan dampak global.
ii. Pelayanan Cameroon for Christ [Kamerun untuk Kristus], yang berdiri pada tahun 1996, melibatkan banyak denominasi dan gereja di dalam riset dan penginjilan di 2.400 desa di wilayah utara.
iii. Misi BINAM merupakan sebuah jaringan kerja sama yang memfokuskan pelayanan mereka kepada para penyembah berhala di Kamerun Barat, terutama suku Bamiléké. Jaringan ini masih sangat aktif dalam penginjilan; mereka juga bekerja sama dengan Inserv dan GMI untuk melatih para peneliti guna memenuhi kebutuhan gereja dan misi di Kamerun.
b. Meningkatnya keterlibatan penduduk Kamerun dalam pelayanan misi lintas budaya. Puluhan denominasi dan gereja lokal mengutus para misionaris ke wilayah utara dan negara-negara tetangga. CMFI telah mengirim dan mendukung puluhan misionaris di 60 negara. CCCI dan Full Gospel Mission juga mengutus orang-orang asli Kamerun ke luar negeri sebagai misionaris. Seminari Baptis mempunyai program pelatihan bagi mahasiswa Kamerun di bidang penerjemahan Alkitab.

6 Kaum muda, yang makin gelisah dan frustrasi karena status quo politik yang tidak berubah, tingginya tingkat pengangguran, serta meluasnya praktik kecurangan, penyogokan, dan favoritisme dalam sistem pendidikan. Banyak kaum muda yang kemudian berpaling pada tindak kriminal dan prostitusi, dan sejumlah demonstrasi yang penuh kekerasan pun terjadi di negara yang sebelumnya tidak pernah menghadapi kekacauan semacam itu. Berdoalah untuk

a. Pemuridan Kristen yang efektif di gereja-gereja, serta yang dikerjakan oleh lembaga pelayanan kaum muda dan anak-anak. Tidak banyak pelayanan dalam bidang pemuridan. Lutheran Hour Ministries (LHM) mengembangkan program pendalaman Alkitab dan BCCs [Kursus Korespondensi Alkitab] untuk kaum muda. LHM dan lembaga lainnya juga mengadakan sejumlah kamp Kristen dan retret untuk pemuridan kaum muda.
b. Pelayanan siswa di berbagai sekolah dan universitas. YFC adalah lembaga pelayanan besar yang melayani kaum muda, terutama di wilayah selatan. GBEEC (IFES) memiliki sebuah kelompok di setiap universitas dan beberapa kelompok di sekolah menengah di sekitar 80 kota. CCCI menjangkau dunia kemiliteran dan akademi militer. AoG, SU, Academy Campus Forum, dan Campus Jubilee juga memiliki pelayanan siswa yang aktif. Terdapat 460.000 sekolah menengah dan 1,3 juta mahasiswa di negara ini. Kelompok-kelompok Kristen di bagian utara mengalami tekanan yang bertambah berat dari kaum Muslim.

7 Suku-suku terabaikan. Sebuah survei nasional sangat dibutuhkan di negara yang kompleks ini; pelatihan dan beberapa riset sedang dikerjakan. Joshua Project mendata bahwa ada 15 suku yang tergolong sebagai suku terabaikan. Tantangan terbesarnya adalah

a. Kaum Muslim—Islam menjadi agama mayoritas di 59 suku. Suku-suku ini membentuk 23% penduduk Kamerun dan hampir semuanya berasal dari rumpun suku Chadic dan Adamawa-Ubangi. Gospel Fellowship Association melayani di hampir semua kelompok suku berikut ini
i. Fulbe telah lama menjadi penguasa di wilayah ini. Umat Kristen yang ada di tengah-tengah mereka telah berkembang dari hanya 10 orang di tahun 1991, tetapi jumlah mereka masih termasuk sedikit. Beberapa lembaga (Pioneers, Baptist, Lutheran Brethren, Gospel Fellowship Association) melayani suku ini.
ii. Hausa, Kanuri, Kotoko, dan Fali. Hanya ada sedikit umat Kristen di tengah kelompok ini.
iii. Arab Shuwa merupakan suku nomad yang berpindah-pindah antara negara Chad dan Kamerun. Hanya ada satu atau dua orang Kristen di dalam kelompok ini, dan hanya ada satu lembaga pelayanan yang diketahui sedang mengupayakan perintisan jemaat di tengah suku ini.
b. Banyak suku dari pegunungan Mandara, 30% di antaranya adalah kaum Muslim, tetapi sebagian besar adalah penganut Fetisisme. Beberapa lembaga yang merintis jemaat di suku ini mulai melihat sejumlah terobosan rohani.
c. Suku-suku asli di wilayah utara—Giziga, Dii, Dowayayo, dan Mefele—dilayani oleh beberapa misionaris dan gereja. Sebagian besar masyarakat suku ini mempraktikkan animisme. Namun, kelompok Islam telah membawa perubahan penting beberapa tahun belakangan, membuat suku-suku ini terbagi dalam keyakinannya.
d. Suku Baka/Pigmi di hutan-hutan sebelah tenggara telah lama diabaikan. Namun, perlahan-lahan suku ini mulai menjadi fokus pelayanan Kristen yang dilakukan oleh para pekerja dari suku Baka dan pekerja lintas budaya (Anglican Frontier Mission, WorldTeam, SIL, CMFI). Penerjemahan Alkitab sangat dibutuhkan. Peperangan rohani di tengah kaum yang sangat memuja roh-roh ini merupakan kunci untuk melihat keberhasilan pelayanan dan pertumbuhan rohani mereka.

8 Para pekerja misi—kelompok yang terbesar adalah YWAM, Norwegian Lutheran Mission, CCCI, CEF, LBT, North American Baptist Conference, dan Gospel Fellowship Association. Badan-badan misi Korea menghadirkan banyak pekerja tambahan. Para misionaris perintis sangat dibutuhkan untuk penerjemahan Alkitab, juga untuk menjangkau umat Muslim dan suku-suku animis di utara. Para misionaris injili dapat membantu menghidupkan dan menguatkan kembali gereja-gereja yang nominal, namun pelayanan ini membutuhkan keterampilan dan talenta khusus.

9 Penerjemahan Alkitab dalam 278 bahasa Kamerun merupakan tugas yang luar biasa berat. Kurangnya Kitab Suci yang diterjemahkan ke dalam bahasa asli menjadi salah satu penyebab kemiskinan rohani di gereja-gereja. Hanya ada 10 bahasa yang memiliki terjemahan Alkitab lengkap. Tidak sampai 100 bahasa yang memiliki sebagian terjemahan Alkitab (hanya kitab-kitab tertentu). Berdoalah untuk

a. Proyek penerjemahan dan pemberantasan buta huruf yang sedang berlangsung. Tiga belas penerjemahan Alkitab Perjanjian Baru diselesaikan dari tahun 2003 sampai 2009. CABTAL (Cameroon Association for Bible Translation and Literacy), SIL dan beberapa lembaga lainnya telah berinvestasi sangat besar dalam proyek ini. Keterlibatan SIL untuk Afrika paling banyak di Kamerun. Pelayanan penerjemahan Alkitab yang dilakukan dengan setia ini mulai membawa dampak dalam kehidupan gereja. Proyek pemberantasan buta huruf sama pentingnya dengan proyek penerjemahan mengingat 40% masyarakat masih belum lancar membaca. Ini merupakan area yang sangat berpotensi untuk dikerjakan secara bersama-sama oleh lembaga-lembaga pelayanan Kristen, lembaga pemerintahan, dan LSM.
b. Survei yang diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan penerjemahan terhadap seluruh bahasa di Kamerun. Setidaknya, ada 59 bahasa sudah diidentifikasi membutuhkan proyek penerjemahan Alkitab.
c. CABTAL, lembaga lokal untuk penerjemahan Alkitab dan pemberantasan buta huruf menjalin kerja sama dengan WBT dan berkomitmen untuk mengerjakan 28 proyek terjemahan, sebuah angka yang dapat berkembang dengan pesat.
d. Lebih banyak pekerja pribumi dan ekspatriat yang terpanggil untuk terjun dalam pelayanan penerjemahan, pemberantasan buta huruf, dan pekerjaan-pekerjaan penunjangnya. LBT mempunyai 18 pekerja yang berkomitmen untuk penerjemahan. CABTAL dan SIL membantu memobilisasi Gereja lokal supaya ikut ambil bagian dalam berbagai kebutuhan penerjemahan Alkitab.

10 Pelayanan pendukung yang membutuhkan dukungan doa syafaat

a. Literatur Kristen menjadi kebutuhan sekaligus kesempatan pelayanan yang besar. CMFI mengelola sebuah penerbitan yang telah mencetak tiga juta buku dan lebih dari 10 juta traktat. Dibutuhkan lebih banyak lagi pekerja di bidang literatur, baik dari kaum ekspatriat maupun orang lokal, untuk menulis, menerbitkan, dan mendistribusikan literatur Kristen dalam bahasa Prancis, Inggris, dan bahasa setempat. Badan pelayanan seperti EHC, The Gideons, dan Book of Hope mendistribusikan ratusan ribu literatur Kristen setiap tahun dan juga berinteraksi langsung dengan para penerima literatur tersebut.
b. Stasiun dan acara radio Kristen mengalami pertumbuhan, terutama di wilayah barat Anglofon. Banyak kelompok denominasi yang kini memanfaatkan media ini. Ada pula banyak stasiun radio Kristen swasta yang mengudara dalam bahasa Inggris dan Prancis, misalnya Radio Bonne Nouvelle yang dimulai pada tahun 2000 dan memiliki jaringan kerja sama dengan lima stasiun radio lainnya. Sawtu Linjilla, sebuah studio radio yang dikelola oleh kelompok Lutheran, gereja-gereja, dan lembaga misi di Kamerun, Chad, dan Republik Afrika Tengah, memproduksi acara radio, kaset, serta bahan-bahan audio-visual dalam bahasa Prancis dan Fulani. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan penginjilan di tengah masyarakat Kamerun di wilayah utara yang menggunakan bahasa Fulani sebagai bahasa perdagangan. Dibutuhkan lebih banyak radio, stasiun televisi, dan acara-acara Kristen di negara ini. GRN mempunyai bahan-bahan audio dalam ratusan dialek.
c. Media visual. Film YESUS menjadi alat penginjilan utama, membawa ribuan orang bertobat dan banyak gereja dirintis. Media ini menjadi sarana andalan dalam kolaborasi pelayanan di antara beberapa lembaga yang berbeda. Mayoritas masyarakat telah menyaksikan film ini setidaknya satu kali. Film ini diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa, 20 di antaranya bahasa yang hanya ada di Kamerun, dan masih ada versi terjemahan dalam beberapa bahasa lainnya yang sedang dikerjakan. Berdoalah untuk tindak lanjut yang efektif terhadap banyak orang yang hendak mengikut Yesus setelah menyaksikan film tersebut. Berdoalah pula untuk tantangan rohani yang akan dihadapi setelah mereka menjadi umat Kristen. Sejumlah stasiun televisi Kristen mulai bermunculan di Kamerun. Berdoalah agar mereka dapat menjadi sarana berkat untuk menjangkau kaum yang terabaikan serta membangun tubuh Kristus di Kamerun.

Operation World | << Kamerun >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Kamerun - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Kamerun"