MISI
.co
christian
online
Misi

Kamboja

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Kamboja >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- (Kerajaan Kamboja)

1 Pintu untuk pelayanan masih terbuka meskipun ada sejumlah pembatasan di sana-sini. Kesukaran besar masyarakat Kamboja di masa lalu kini telah berubah menjadi keterbukaan besar terhadap Injil. Berbagai pelayanan yang telah dilakukan kini terus menampakkan hasil.

2 Pertumbuhan gereja yang belum pernah terjadi sebelumnya dan yang tak terduga dalam 20 tahun terakhir ini. Pada tahun 1990-an hanya terdapat beberapa ribu umat Kristen (0,07% kaum injili pada tahun 1985), tetapi kini umat Kristen telah mencapai 3,5% dari jumlah populasi yang ada. Angka pertumbuhan ini hampir seluruhnya dicapai melalui pemuridan/pelipatgandaan; mereka yang mengabarkan Injil dan merintis jemaat adalah orang-orang asli Kamboja sendiri.

Tantangan untuk Didoakan -- (Kerajaan Kamboja)

1 Luka mendalam masih terasa akibat peristiwa pembantaian yang mengerikan pada tahun 1975-1979. Hampir dua juta orang tewas, lebih dari 60.000 orang kehilangan nyawa atau anggota tubuh akibat ranjau darat, dan sebagian besar penduduk yang berusia di atas 30 tahun sangat membutuhkan pemulihan dari trauma dari kehilangan maupun penderitaan mereka. Berdoalah untuk

a. Penegakan keadilan berkaitan dengan para pelaku kejahatan. Pengadilan internasional mengalami kesulitan untuk bekerjasama dengan pemerintah Kamboja/badan peradilan Kamboja untuk memulai proses hukum. Apalagi budaya korupsi dan kebal hukum masih mendominasi. Dimulainya pengadilan untuk Khmer Merah seharusnya akan membantu proses penegakan keadilan ini.
b. Pemulihan atas luka batin yang mendalam. Banyak orang berupaya mengatasi trauma dengan cara menarik diri dan memendamnya; sebagian lagi melampiaskannya dan membuat orang lain menderita. Berdoalah supaya Roh Kudus menuntun setiap proses konseling dan membawa pemulihan sejati.
c. Pemerintah yang mengupayakan kebaikan bagi semua pihak dan layak dipercaya oleh masyarakat. Tindak kekerasan, manipulasi, suap, dan mencari keuntungan sendiri, masih banyak dijumpai. Praktik-praktik ini sudah sedemikian mendarah daging di setiap tingkat pemerintahan dan harus dihancurkan sampai ke akar-akarnya.

2 Kegelapan rohani masih menyelimuti Kamboja dan harus dibawa dalam doa ke hadapan Tuhan. Kegelapan tersebut jelas terlihat dari adanya kuil untuk pemujaan roh di mana-mana, perlawanan Buddhisme terhadap ideologi lain yang menyainginya, dan kemerosotan moral di negara ini. Kejahatan menjadi hal yang lazim dan masyarakat Kamboja dibuat menderita karenanya. Berdoalah supaya terang Injil bersinar atas Kamboja, sedemikian terangnya sehingga segenap lapisan masyarakat dan setiap individu dapat diubahkan. Lebih dari sekadar cengkeraman kemiskinan, hal-hal berikut ini nyata di tengah masyarakat

a. Perampasan tanah. Para pejabat yang tidak bermoral (yang mencuri uang negara) telah menjual sejumlah besar tanah di Kamboja kepada para pengembang dan spekulan asing yang tamak. Penduduk setempat dikeluarkan dan diusir dari rumah-rumah mereka agar hotel-hotel dan tempat-tempat peristirahatan mewah dapat dibangun. Kamboja bisa dibilang sedang dijual atau bahkan dicuri dari rakyatnya sendiri.
b. Anak-anak berisiko. Pembantaian massal yang terjadi tahun pada 1970-an dan 1980-an membuat Kamboja menjadi “negara yang sangat muda” karena 60% masyarakatnya berusia 24 tahun atau kurang dari itu. Sayangnya, orang-orang muda ini banyak yang dieksploitasi oleh pihak lain. Berdoalah untuk kelepasan dan keselamatan dari
i. Para buruh anak. Kemiskinan memaksa lebih dari 1,5 juta anak di bawah umur 15 tahun bekerja untuk bertahan hidup dan menambah penghasilan keluarga yang sangat kecil. Untuk itu mereka kerap harus mengorbankan pendidikan, kesehatan, atau bahkan nyawa mereka.
ii. Para korban perdagangan seks yang jumlahnya mencapai 100.000 orang. Sebuah penelitian terbaru memperkirakan 20% wisatawan yang datang ke Kamboja memanfaatkan perdagangan seks ini, seringkali dengan para remaja atau anak di bawah umur. Namun demikian, angka ini ternyata kecil bila dibandingkan dengan jumlah pelacuran yang dilakukan oleh kaum lelaki Kamboja sendiri. Hal ini berpadu dengan faktor-faktor lainnya menjadikan Kamboja sebagai salah satu negara dengan tingkat infeksi HIV tertinggi di Asia. Banyak orangtua miskin menjual anak-anak mereka sendiri kepada para pedagang manusia untuk mendapatkan uang sebesar $10. Etnis minoritas Vietnam menjadi target utama para pelaku perdagangan tersebut karena etnis ini berkulit terang dan dibenci oleh sebagian besar orang Khmer. Proses penyelamatan anak-anak perempuan (ada yang bahkan masih berusia enam tahun) yang banyak dipublikasikan ini hanyalah awal dari proses panjang untuk memulihkan dan membekali kehidupan mereka setelah berhasil lepas dari perdagangan seks.
iii. Anak-anak tunawisma dan yatim piatu. Keutuhan banyak keluarga telah diporak-porandakan oleh Khmer Merah. Kemiskinan menyebabkan munculnya banyak anak jalanan dan anak-anak yang tidak dikehendaki. Banyak lembaga pelayanan Kristen menyaksikan betapa jiwa-jiwa yang berharga ini merespons kasih Tuhan dengan luar biasa. Panti-panti asuhan sempat banyak didirikan. Namun, seiring dengan stabilnya jumlah penduduk, maka kini dirasa lebih tepat untuk menyediakan rumah-rumah singgah dan meningkatkan pelayanan terhadap kaum keluarga dari anak-anak tersebut.
c. Perdagangan dan penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba) telah mengalami peningkatan tajam dalam 15 tahun terakhir. Obat-obat yang membuat kecanduan ini membelenggu kehidupan banyak orang, sementara gembong penjahat memperoleh keuntungan di atas penderitaan mereka.

3 Gereja-gereja di Kamboja telah bertahan melalui berbagai macam situasi. Dirintis pada tahun 1923, para misionaris CMA dengan tekun bekerja selama 47 tahun sebelum terobosan rohani akhirnya terjadi. Gereja kemudian nyaris musnah selama masa pembantaian massal di tahun 1970-an. Sebanyak 90% umat Kristen tewas atau pergi berlindung ke kamp-kamp pengungsian di Thailand—tempat di mana justru terjadi tuaian besar bagi Kerajaan Allah. Selama tahun 1990-an, gereja-gereja tersebar di 19 provinsi yang ada. Berdoalah untuk

a. Kebebasan beragama, agar dapat terus berlanjut. Konstitusi menjaminnya, namun, pemerintah telah kembali melarang penginjilan dari rumah ke rumah dan pembagian traktat kepada masyarakat. Daya tarik uang yang digunakan beberapa kelompok untuk membujuk orang berpindah ke agama mereka, membuat orang-orang Kristen lebih berhati-hati dalam memberitakan Injil agar tidak mendapat cap serupa. Berdoalah supaya terus ada kebebasan beragama di negara ini, sehingga umat Kristen dapat menyebarkan Kabar Baik dengan tepat dan bijaksana.
b. Kemerdekaan dan kelepasan dari dosa masa lalu, kebencian, penderitaan, dan penganiayaan melalui darah Yesus. Pemulihan yang menyeluruh dibutuhkan oleh banyak orang yang menderita trauma akut. Bagi banyak mantan pengikut Khmer Merah yang kini menjadi pengikut Kristus, menerima pengampunan dari Tuhan atas kejahatan di masa lalu adalah sesuatu yang esensial.
c. Anak-anak dan kaum muda harus dimuridkan secara efektif di gereja-gereja dan diajar tentang cara hidup di dalam struktur keluarga yang sehat. Hanya sedikit orang yang sudah diperlengkapi untuk pelayanan ini, namun merekalah generasi yang harus memimpin Gereja Kamboja sekarang.
d. Pertumbuhan dan visi ke depan. Mission Kampuchea 2021 [Misi Kamboja 2021] merupakan visi gereja-gereja nasional yang bercita-cita dapat melihat sebuah gereja di setiap desa dan di setiap kelompok suku di Kamboja pada tahun 2021. Saat ini, diperkirakan ada 11.000 desa yang tidak memiliki gereja.

4 Kepemimpinan yang dewasa di gereja-gereja menjadi tantangan terbesar saat ini. Hilangnya sedemikian banyak kaum terpelajar akibat pembantaian massal oleh Khmer Merah dan masyarakat yang disfungsi membuat banyak orang Kristen baru mau tidak mau segera terlibat dalam kepemimpinan gerejawi, padahal mereka belum siap untuk itu. Berdoalah untuk

a. Sekolah-sekolah AlkitabPhnom Penh Bible School, Sekolah Tinggi Pelatihan Pelayanan Cambodia for Christ (CFC), AoG, dan Methodist hanyalah sebagian kecil dari beberapa sekolah Alkitab yang ada. Program pendidikan yang penuh waktu dan mengharuskan siswanya tinggal di asrama tampaknya masih sulit diterapkan di dalam konteks kehidupan dan pelayanan di Kamboja.
b. Pendeta-pendeta yang saat ini melayani. Pendidikan/pelatihan yang tidak memadai, biaya hidup sehari-hari yang harus ditanggung sendiri, serta banyaknya kebutuhan praktis dari jemaat yang dilayani, merupakan tantangan besar yang harus mereka hadapi. Sudah tersedia sejumlah kursus kepemimpinan yang melatih para pemimpin Kristen dengan langsung memberikan mereka pekerjaan pelayanan tertentu. Berdoalah mohon Tuhan mengaruniakan hikmat, kekudusan, kekuatan dalam Roh, dan solusi untuk membangun jemaat mereka yang masih baru dalam hal kerohanian, relasi, dan ekonomi.
c. Kesatuan. Kelompok agama apa pun dapat mendaftar langsung ke Kementerian Agama, termasuk di antaranya 13 kelompok Protestan yang berbeda. Ini menandakan adanya perpecahan dalam tubuh Gereja Kamboja yang relatif kecil ini. Perpecahan memang telah menjadi masalah dalam sejarah singkat Gereja di Kamboja. Evangelical Fellowship of Cambodia yang mewakili sekitar 80% komunitas Kristen, kini mulai mampu bekerja sama dengan jaringan Kristen terkenal lainnya, seperti Cambodian Christian Evangelical Alliance, Cambodian Christian Federation, dan Cambodian Baptist Convention. Berdoalah supaya tercipta kesatuan yang makin erat dan supaya terjalin makin banyak kemitraan yang efektif.

5 Pekerja Kristen dari negara-negara lain dapat menolong Gereja di Kamboja menghadapi berbagai tantangan, dengan banyak cara. Berdoalah supaya ada lebih banyak pekerja asing yang bersedia mempelajari bahasa, menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat, dan melayani negara ini untuk jangka waktu yang lama. Orang luar dapat dengan mudah terjebak dalam “program jangka pendek” dan berbagai mission trip yang melelahkan. Namun, harus diingat bahwa melatih dan memuridkan Gereja Kamboja yang sedang berkembang untuk menyelesaikan bagiannya dalam Amanat Agung sama pentingnya dengan pekerjaan kemanusiaan esensial yang sedang dikerjakan. Banyak upaya penginjilan yang baru saja dirintis dan harus dilanjutkan. Ada kebebasan besar untuk melakukan pelayanan di negara ini apabila dilakukan sesuai dengan kebudayaan yang ada dan peka terhadap masyarakat setempat.

6 Pelayanan Kristen untuk berbagai kebutuhan fisik menjadi perhatian utama.

a. Kebutuhan sosial sangat besar. Pembunuhan terhadap sebagian besar kaum terpelajar atau mereka yang memiliki keahlian khusus membuat kontribusi dari kaum ekspatriat sangat dibutuhkan. Pusat rehabilitasi, panti asuhan, proyek pembangunan kembali, pelayanan kesehatan, berbagai proyek pertanian, perikanan, pengelolaan air, dan pendidikan merupakan bidang-bidang pelayanan di mana umat Kristen banyak berperan saat ini. Berdoalah untuk
i. Puluhan LSM Kristen, baik yang kecil maupun yang besar (ICFG, CORD, World Relief, FH, WEC, OMF, CMA, WVI, AoG, YWAM, AOI, Mennonit dan masih banyak lainnya).
ii. Kerja sama yang efektif di antara lembaga-lembaga Kristen. Salah satu contoh yang baik tentang kerja sama di antara lembaga-lembaga pelayanan asing adalah International Cooperation Cambodia yang bekerja sama dengan SAO, SIL, Interact, World Concern, dan Danmission.
b. Masalah kompleks terkait kemiskinan, bantuan luar negeri, dan mentalitas ketergantungan. Hasrat yang tulus untuk meringankan penderitaan sesama dapat menimbulkan masalah lain yang sama banyaknya dengan solusi yang diberikan. Ketika uluran kasih ini disertai pemberitaan Injil, bisa memicu fenomena “rice Christian” [orang menjadi Kristen demi mendapat bantuan] sekaligus kemarahan dari kelompok mayoritas Buddha yang menganggap hal tersebut sebagai taktik curang penyebaran agama lain. Berdoalah supaya umat Kristen memiliki hikmat dan kepekaan dalam melayani kebutuhan fisik masyarakat Kamboja.

7 Berdoalah bagi kaum yang terabaikan. Kesempatan yang memungkinkan banyak orang masuk ke dalam Kerajaan Allah saat ini mungkin takkan lagi terbuka lebih lama. Kesempatan-kesempatan tersebut harus digunakan sebaik mungkin. Berdoalah bagi

a. Kelompok mayoritas Buddha. Agama Buddha telah kehilangan sebagian dominasinya atas masyarakat Kamboja, tetapi sejumlah kelompok yang ingin mengembalikan pengaruh mereka sedang bergerak menghambat pertumbuhan Gereja yang nyata terlihat.
b. Suku Cham, hampir semuanya Muslim. Sebagian besar termasuk Islam abangan, yang memasukkan praktik animisme ke dalam praktik keislaman yang lebih ortodoks. Di dalam suku ini terdapat aliran Islam Fojihed yang kuat, yang penuh dengan takhayul dan praktik sihir pra-Islam. Ada beberapa orang Kristen di tengah suku ini. Berdoalah supaya mereka dapat disatukan dalam jalinan persekutuan bersama. Umat Kristen Khmer belum sepenuhnya mengerjakan tantangan penginjilan bagi suku ini. Berdoalah juga supaya mereka yang sedang menjangkau suku Cham dikaruniai hikmat dalam melayani.
c. Suku-suku terasing. Umat Kristen dengan jumlah yang signifikan hanya terdapat di antara suku Mnong, Jarai, Krueng, dan Stieng. Delapan belas suku Asia Tenggara lainnya dapat dikategorikan sebagai suku yang belum mendengar Injil. Berdoalah supaya ada kesaksian yang penuh kasih dan tepat untuk menjangkau suku-suku ini.
d. Keenam kelompok suku bangsa berbahasa Tionghoa yang ada di negara ini meliputi hampir 600.000 orang yang telah melebur ke dalam masyarakat Kamboja. Kebanyakan dari mereka belum pernah diperkenalkan pada Injil. Berdoalah supaya umat Kristen China dari luar negeri akan berdatangan sebagai utusan-utusan Injil bagi kelompok masyarakat ini.

8 Pelayanan Kristen telah berkembang dalam beragam bentuk pelayanan selama beberapa tahun belakangan ini. Berdoalah secara khusus untuk

a. Literatur. Lembaga pelayanan CMA telah menerjemahkan sejumlah bahan, terutama untuk pelatihan dalam perintisan jemaat. The Bible Society dan lembaga lainnya menyediakan Alkitab lengkap, Alkitab Perjanjian Baru, dan beberapa bagian kecil (sebagian PL/PB) Kitab Suci dalam bahasa Khmer. Alkitab lengkap terbaru dalam bahasa Khmer telah diselesaikan pada tahun 1998. Traktat dan literatur yang diproduksi oleh Lifeword sangat dihargai oleh masyarakat luas.
b. Pelayanan Fount of Wisdom yang merupakan kerjasama antara lembaga-lembaga CMA, EFC, AoG, dan OMF yang melatih para penulis Kristen Kamboja, mendorong diproduksinya bahan-bahan dari penulis lokal untuk Gereja, juga menerjemahkan literatur Kristen yang bermanfaat dari bahasa-bahasa asing. Berdoalah supaya media dapat memberikan dampak positif bagi Gereja dan bangsa ini.
c. Film YESUS sudah digunakan dalam bahasa Khmer, China, Vietnam, dan bahasa-bahasa lainnya. Father's Hope adalah film lainnya yang dipakai oleh tim The Book of Hope untuk menjangkau masyarakat Kamboja.
d. Sumber audio dan video. Organisasi rekaman GRN menyediakan bahan-bahan audio dalam 18 bahasa. Pelayanan God's Story dan Megavoice mempunyai bahan-bahan audio dalam bahasa Khmer.
e. Radio Kristen. Program-program siaran radio Kristen dapat didengar lebih dari 300 jam per minggu dalam bahasa Khmer melalui gelombang FM. Lembaga radio Kristen FEBC memiliki waktu siaran 115 jam per minggu di radio FM lokal dan mendapatkan respons yang luar biasa. TWR, GFA, World Harvest Radio, dan Lutheran Hour juga mengudara dalam bahasa Khmer atau beragam bahasa minoritas lainnya.

Operation World | << Kamboja >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Kamboja - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Kamboja"