MISI
.co
christian
online
Misi

Jerman

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Jerman >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Jerman

1 Ekspresi spiritualitas akar rumput bermunculan di seluruh penjuru negeri. Gereja rumah, gerakan kaum muda, jemaat multibudaya, peningkatan terbitan-terbitan Kristen dan Alkitab dari berbagai versi dalam bahasa Jerman, arus ibadah dengan bentuk baru, dan sejenisnya memperlihatkan adanya kehidupan rohani yang dinamis dan hidup di balik kemerosotan agama secara organisasi. Hal ini juga menarik perhatian orang-orang non-Kristen yang dikecewakan oleh struktur agama tradisional namun masih memiliki pertanyaan-pertanyaan rohani di dalam hati mereka.

2 Menurunnya kekristenan telah menyatukan umat percaya. Banyak gerakan doa dibentuk dan menyebar seiring dengan munculnya berbagai inisiatif untuk bersatu yang meluas di daerah dan kota, di antara gereja — suatu pembaruan spiritualitas dan keterbukaan terhadap cara baru dalam mengekspresikan iman.

3 Penginjilan, penjangkauan, dan misi dihidupkan kembali di Jerman. Mulai dari penjangkauan dinamis yang digerakkan lewat media oleh ProChrist/Jesus House hingga peningkatan nilai-nilai misi di gereja-gereja arus utama, terdapat peningkatan keyakinan terhadap Injil di banyak lingkup gereja yang diekspresikan secara nyata dalam iman.

Tantangan untuk Didoakan -- Jerman

1 Kemakmuran, pengaruh, dan lokasi strategis Jerman di Uni Eropa dan Eropa dapat menjadi harta yang tak ternilai harganya bagi Kerajaan Allah. Dengan demikian, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan berani berlandaskan nilai-nilai Kristen — merupakan suatu fakta yang diakui oleh banyak orang di negara ini. Sayangnya, pada dekade yang lalu terjadi kemerosotan yang signifikan dalam hal kebijakan etis yang fundamental yang seharusnya dipegang teguh oleh para pemimpin. Berdoalah supaya Tuhan membangkitkan para pemimpin yang memegang teguh kebenaran dan nilai-nilai moral yang kuat meskipun mendapatkan perlawanan dan godaan untuk bersikap kompromi.

2 Penyatuan kembali antara kedua Jerman pada tahun 1989 tetap menjadi suatu beban meskipun beban itu kini lebih ke arah beban spiritual dan psikologis, bukan ekonomi. Bagian timur negara ini masih menjadi daerah miskin, yang ditandai dengan tingkat pengangguran yang tinggi, depresi besar ekonomi (Zaman Malaise), emigrasi yang berkelanjutan, kekosongan secara sosial dan rohani, dan meningkatnya rasisme yang ditujukan kepada kelompok minoritas imigran yang datang ke negara ini. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan Injil, terlepas dari berbagai upaya mahal pemerintah untuk melakukan regenerasi. Berdoalah supaya terwujud kehidupan yang baru—secara ekonomi, sosial, dan spiritual—di wilayah yang tertindas ini.

3 Kesehatan rohani bangsa ini memburuk. Humanisme dan kecaman yang merusak terhadap Alkitab pada abad ke-19 melemahkan gereja dan membuka jalan menuju sikap kompromi dan tirani Nazi pada abad ke-20. Dinamika pascaperang mempercepat sekularisasi dan proses penghapusan pengaruh agama Kristen di tengah masyarakat. Gejala dari kondisi sakit rohani ini adalah sebagai berikut

a. Marginalisasi kekristenan. Gereja secara meluas dipandang sebagai sesuatu yang tidak relevan, dan permusuhan terhadap apa pun yang berhubungan dengan kekristenan meningkat.
b. Munculnya pengajaran agama palsu. New Age, okultisme, Satanisme [penyembahan terhadap Setan], dan agama-agama lain, termasuk bentuk-bentuk ekspresi baru paganisme pra-Kristen, mengalami peningkatan.
c. Penyakit jiwa muncul dalam jumlah yang tinggi, termasuk depresi klinis. Tindakan bunuh diri merupakan pembunuh terbesar kedua bagi masyarakat usia 15-29 tahun. Kejahatan-kejahatan yang mengerikan dan pembunuhan -pembunuhan juga meningkat seiring dengan banyaknya orang yang kurang memiliki landasan moral dalam cara pandang mereka.

4 Keluarnya banyak orang dari kekristenan terus berlanjut hingga abad ke-21. Namun, pada abad tersebut arus eksodus lebih lambat daripada tahun 1990-an. Jerman Barat memiliki umat Kristen 97% pada tahun 1960, tetapi kini hanya terdapat 63% umat Kristen. Setiap tahun ada penurunan persentase. Di timur laut Jerman, kemungkinan hanya terdapat 0,5% kelompok injili. Kehadiran jemaat di gereja mengalami penurunan di mana-mana, merosot hingga tersisa sekitar 11% umat Katolik, 4% umat Lutheran. Ribuan orang secara formal keluar dari keanggotaan gereja untuk menghindari pajak gereja yang dikenakan pada jemaat sebesar 8-9% dari pendapatan mereka. Akibatnya, banyak gereja tutup. Gereja-gereja tampak lumpuh; kehilangan sebagian besar dari identitas, tujuan, dan pendapatan mereka. Sekali lagi Jerman membutuhkan reformasi yang mendasar dan berkelanjutan seperti yang pernah dikobarkan oleh Luther hampir 500 tahun yang lalu. Sebagian orang akan mengatakan bahwa dibutuhkan revolusi yang lebih radikal, yang didorong oleh stuktur-struktur yang sama sekali baru, seperti gereja rumah.

5 EKD merupakan suatu federasi dari 23 gereja regional/nasional Lutheran, Reformed, dan United Protestant (Protestan Bersatu). Namun, EKD mengalami perpecahan yang mendalam di banyak tingkatan. Kelompok dan jemaat yang lebih injili/konservatif terpusat di Württemberg, Siegerland, dan Sachsen selatan. Kehadiran jemaat terus-menerus menurun. Demikian pula dengan pemasukan gereja. Hal ini tidak hanya mengakibatkan rendahnya semangat juang jemaat, tetapi juga struktur bangunan Gereja menjadi makin kosong dan hancur. Banyak rohaniwan Lutheran yang bahkan tidak memercayai adanya kehidupan setelah kematian; sering kali sulit bagi para pendeta yang telah lahir baru di EKD untuk melayani secara terbuka di gereja-gereja mereka sendiri! Sejak tahun 2001, diakui adanya kebutuhan akan penginjilan, dan konsep pengembangan gereja baru menjadi populer. Namun, tanpa kembali pada iman yang sejati seperti di dalam Alkitab, kebutuhan akan pembaruan rohani tidak akan pernah bisa digantikan dengan konsep-konsep dan program-program baru itu.

6 Gereja-gereja Free Church memiliki jumlah kelompok injili lebih besar, tetapi jumlah mereka hanya sebesar 1% dari total populasi Jerman. Banyak denominasi yang menjadi stagnan atau mengalami penurunan, tetapi denominasi lainnya mengalami pertumbuhan, termasuk persekutuan-persekutuan karismatik. Banyak di antara gereja ini yang secara efektif terpinggirkan di tengah masyarakat luas dan memiliki sedikit sekali pengaruh nyata di luar para pendukung mereka sendiri. Berdoalah agar muncul visi yang akan memampukan kelompok yang lebih konservatif ini untuk menerobos maju menuju ekspresi iman yang baru dan dinamis. Hal itu akan memperbarui umat yang setia dan membawa mereka di hadapan Yesus.

7 Kelompok injili Jerman mempertahankan keberadaan mereka ketika makin besarnya kemerosotan di gereja-gereja arus utama diimbangi dengan pertumbuhan sebagian kelompok injili. Terdapat lebih dari 1.000 gereja telah dirintis dalam 15 tahun terakhir ini. Namun, tentunya hal ini tidak cukup sampai di sini saja. Kecenderungan-kecenderungan signifikan yang tampak meliputi

a. EKD terus mengalami penurunan, dengan sepenuhnya mengalami kekurangan jumlah jemaat meskipun kelompok injili mulai kembali bangkit. Terlepas dari itu, gerakan Pietisme tak henti-hentinya menjadi kekuatan yang berpengaruh di dalam EKD (khususnya di Württemberg di bagian selatan dan di daerah pedesaan). Jumlah pengikutnya sebesar ratusan ribu orang.
b. Aliansi Injili merupakan suatu jaringan yang vital bagi lebih dari 1,2 juta umat injili di seluruh denominasi dan ratusan lembaga misi. Keberadaan aliansi ini adalah sebagai titik pengobar doa, refleksi teologis, proyek-proyek kerja sama, kegiatan sosial, penginjilan, dan misi.
c. Masuknya etnis Jerman dari Asia Tengah dan Eropa Timur selama 30 tahun terakhir ini telah menyebabkan terjadinya peningkatan besar dalam jemaat Mennonit dan Baptis. Gereja-gereja ini bertanggungjawab atas kesehatan rohani mereka. Terdapat lebih dari 4.000 gereja lokal seperti ini dengan jumlah jemaat lebih dari 350.000 orang. Meskipun makin berorientasi pada misi, mereka kerap kali terisolasi secara budaya dari denominasi injili arus utama.
d. Meningkatnya jumlah gereja kaum imigran juga menjadi faktor yang memberi dorongan semangat. Ketika banyak gereja Jerman mengalami kemerosotan, gereja lokal kaum imigran—di antara populasi Afrika, Asia, dan Latin—bermunculan. Berdoalah agar kedinamisan dan semangat rohani mereka dapat memengaruhi kelompok etnis lainnya di luar mereka.

8 Kesatuan merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh umat percaya. Selain perpecahan antara Protestan dan Katolik, kelompok liberal dan konservatif, juga kecurigaan yang sudah berlangsung lama antara kelompok injili konservatif dan kelompok Pentakosta/karismatik. Meningkatnya marginalisasi Kristen telah melemahkan batasan-batasan denominasi. Namun, kedua belah pihak yang bekeja sama di tingkat internasional—seperti Lausanne Movement dan WEA—telah membawa pengaruh bagi Jerman. Kampanye injili di seluruh penjuru negeri ini seperti yang dilakukan oleh ProChrist/JesusHouse telah menyatukan kedua belah pihak dalam pelayanan. Berdoalah supaya tercipta kesatuan yang sejati di tengah keragaman, bukan memaksakan keseragaman. Berdoalah pula supaya kemajuan terbaru dalam kerja sama mereka dapat berkelanjutan dan berkembang.

9 Pendidikan teologi menjadi penyebab utama kemerosotan di dalam Gereja Protestan nasional. Hal itu terjadi karena monopoli tak tertandingi pada pelatihan akademis yang disahkan negara dan pengaruh makin banyaknya kritik yang berkelanjutan melemahkan keyakinan terhadap firman Tuhan. Selama berpuluh-puluh tahun para teolog liberal, neo-ortodoks, dan teolog tidak alkitabiah lainnya memonopoli universitas-universitas yang memberikan gelar untuk EKD, dan kelompok injili menjadi kelompok yang disisihkan. Kenyataan ini kini berubah seiring dengan beberapa umat injili yang menduduki posisi-posisi penting di universitas-universitas negeri yang terkemuka. Berdoalah supaya ada makin banyak profesor yang secara terbuka memberitakan Kebenaran di institusi-institusi ini. Berdoalah supaya ada makin banyak mahasiswa di institusi ini, yang dulunya seperti ruang mayat rohani. Berdoalah untuk banyak sekolah Alkitab, seminari, dan institusi pelatihan yang memegang teguh kebenaran Alkitab; berdoalah supaya terselenggara pelatihan pelayanan yang efektif dan praktis. Perubahan dalam kebijakan pendidikan Eropa kini mengizinkan institusi-institusi injili memperoleh akreditasi akademis dari pemerintah; beberapa institusi telah mengalami hal itu.

10 Visi misioner belum pernah berada di level yang mengagumkan seperti ini sebelumnya, meskipun selama ini kelompok injili Jerman secara proporsional telah menjadi pengirim misionaris. Jumlah total misionaris Protestan telah bertumbuh secara signifikan dalam 30 tahun terakhir ini. Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan misi injili—yang sampai hari ini membentuk 90% dari total kekuatan misi Protestan—sementara misi-misi ekumenikal mengurangi pengiriman personel mereka. Berdoalah untuk peningkatan lebih lanjut dalam visi pengutusan misionaris. Berdoalah pula untuk Association of Evangelical Mission (AEM), yang beranggotakan lebih dari 90 orang, mewakili 3.700 misionaris—yang merupakan katalisator dan vital untuk melatih, mendukung, dan mengirim para misionaris. Pada tahun 1998, Association of Pentecostal and Charismatic Missions dibentuk. Saat ini asosiasi ini telah memiliki 43 organisasi pelayanan dan 400 misionaris. Kedua kelompok ini telah bertumbuh secara signifikan dalam tahun-tahun belakangan ini. Beberapa lembaga misi yang unik adalah DMG (German Missionary Fellowship) dengan 338 misionaris yang melayani bersama 120 lembaga misi internasional, dan Vereinigte Deutsche Missionshilfe (VDM) dengan 210 misionaris, tetapi keduanya ini tidak memiliki ladang pelayanan di luar negeri. Lembaga misi Jerman yang signifikan lainnya adalah Liebenzeller Mission, Christoffel-Blindenmission, OM, Wiedenest, Allianz-Mission, Christliche Fachkräfte Int, WBT, Diguna,WEC, Logos, Kontaktmission.

11 Pelayanan kepada kaum muda merupakan hal yang sangat penting bagi Gereja yang sedang memudar. Mayoritas umat Kristen aktif adalah jemaat dengan usia lebih dari 50 tahun, dan hanya ada sekitar 2% kaum muda di negeri ini yang berseru kepada Yesus selaku Juru Selamat mereka. Muncul sikap terbuka menerima Yesus seiring dengan memudarnya pengajaran kekristenan yang semu. Berdoalah untuk pelayanan-pelayanan berikut ini

a. Kegiatan dan program penjangkauan berskala besar—seperti yang dilakukan oleh Christival, Jesus House, TeenStreet, dan lainnya—membuat banyak kaum muda turut merasakan sukacita dan turut merasa ikut memiliki pelayanan ini. Di samping itu, kegiatan ini juga menanamkan pengajaran dan nasihat yang baik. Ratusan ribu anak muda di Jerman dan di sekitarnya merasakan dampak dari acara ini.
b. Pelayanan-pelayanan kampus. SMD (IFES) memiliki sekitar 70 kelompok di berbagai universitas dan 800 kelompok di sekolah-sekolah menengah. CCCI/Agape bersama 120 stafnya terlibat dalam sejumlah aktivitas pelayanan. Navigators juga melayani melalui para saksi Kristus-nya di universitas. Pelayanan-pelayanan yang menjangkau para pelajar ini kini lebih krusial daripada sebelumnya.
c. Wort und Wissen merupakan sebuah badan pelayanan yang signifikan yang mempersiapkan para siswa memasuki kehidupan di universitas. Untuk keperluan itu, lembaga ini membekali mereka dengan fondasi Kristen yang kokoh.
d. CEF (KEB) memiliki 45 staf pekerja yang berkomitmen dalam pelayanan anak. Mereka memiliki sekitar 200 Good News Club, dan mereka juga mengelola suatu pelayanan yang efektif via telepon bagi anak-anak di banyak kota. Mereka memberikan kursus korespondensi yang telah disambut dengan baik dan memiliki sebuah situs yang unik bagi anak-anak. Scripture Union (BLB) juga menjangkau anak-anak.

12 Sebagian besar rakyat Jerman belum terjangkau secara efektif. Lima abad setelah Masa Reformasi, negeri kelahiran Luther ini menjadi tempat yang gersang secara rohani di banyak wilayahnya. Gereja-gereja Jerman dan lembaga-lembaga misi yang makin bertambah jumlahnya berupaya untuk menebarkan terang dan merintis gereja-gereja baru di daerah-daerah yang sangat membutuhkan gereja

a. Mereka yang berada di wilayah timur harus pertama-tama memenangkan tiga generasi penganut ateisme supaya Gereja dapat bertumbuh. Ateisme telah dipaksakan selama 300 tahun. Sekitar 80% masyarakat di sana belum mendengar Injil secara efektif, dan 65% adalah kaum agnostik atau ateis. Sebagian besar wilayah Jerman timur masih belum mengalami perubahan, baik secara ekonomi maupun spiritual. Namun, di sana terdapat sekelompok umat Kristen yang solid yang berdiri teguh bagi Kristus.
b. Seluruh wilayah Jerman barat. Meski sudah dikristenkan sejak ribuan tahun yang lalu, wilayah ini belum pernah benar-benar diinjili. Terlepas dari pengaruh Reformasi dan gerakan kebangunan rohani Pietisme, nyaris tidak ada umat injili tinggal di banyak tempat di wilayah Jerman bagian barat ini seperti di daratan bagian utara, Bavaria, dan Eifel.
c. Banyak kota menjadi sangat sekuler dan miskin rohani. Berdoalah khususnya untuk Berlin, di mana 65% penduduknya tidak memiliki hubungan dengan gereja dan hanya 3% umat Kristen yang hadir secara rutin di gereja. Together for Berlin adalah sebuah jaringan organisasi yang mendorong terciptanya kesatuan dan kerja sama di antara gereja-gereja.
d. Kota-kota di Jerman yang tidak memiliki gereja. Sejumlah kota kecil di Jerman (dengan penduduk lebih dari 5.000 jiwa) tidak memiliki gereja injili. Banyak gereja lokal baru dirintis oleh kelompok independen dan denominasi Free Church. Berdoalah agar gereja-gereja lokal kecil ini membawa pengaruh yang bertambah besar.

13 Orang-orang asing. Meningkatnya arus imigran, para pekerja asing, mahasiswa internasional, dan para pengungsi sejak tahun 1989 menjadi tantangan bagi pemerintah dan rakyat Jerman. Di pusat kota, kaum migran menjadi populasi mayoritas. Banyak di antara mereka yang masuk ke Jerman secara ilegal dan terhubung dengan jaringan-jaringan kejahatan tingkat tinggi. Meskipun sebagian di antara mereka adalah umat Kristen yang dinamis, sebagian besar belum pernah mendengar Injil. Reaksi yang kasar dan menyakitkan muncul dari rakyat Jerman. Mereka menentang arus masuk kaum imigran tersebut, terutama di wilayah timur. Kondisi ini menyebabkan banyak imigran asing tersinggung dengan perlakuan buruk tersebut. Berdoalah juga untuk:

a. Pertumbuhan yang menarik dari gereja-gereja diaspora. Di antara banyak orang asing—Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Eropa—terdapat keterbukaan yang besar dan pertumbuhan gereja yang pesat. Berdoalah agar gereja menangkap adanya kesempatan ini, dan agar kaum imigran pada akhirnya nanti dapat melakukan penjangkauan lintas budaya terhadap orang-orang di dalam kelompok mereka sendiri maupun orang-orang di luar itu.
b. AMIN (Arbeitskreis für Migration und Integration) merupakan suatu persekutuan kelompok misi yang berusaha melakukan penginjilan melalui beragam pelayanan etnis. Sejumlah gereja lokal juga berupaya menjangkau kelompok ini.
c. Keterlibatan yang lebih besar dalam penjangkauan terhadap kaum imigran oleh umat Kristen Jerman. Sebagian gereja lokal mencoba melakukan hal ini, tetapi secara umum, sebagian besar penjangkauan misi dilakukan oleh misionaris-misionaris asing yang berada di Jerman. Respons gereja terhadap peluang sekaligus tantangan ini akan menentukan kesehatan dan ukuran kekristenan Jerman di masa yang akan datang.
d. Siswa-siswa internasional di Jerman, dengan jumlah hampir 250.000 siswa, merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Britania Raya (BR). SMD, YMCA, kelompok-kelompok pelayanan kampus, dan sejumlah gereja lokal yang bertambah banyak sedang memusatkan perhatian pada pelayanan strategis ini. Der Weg adalah broadsheet [surat kabar dengan format besar dengan halaman memanjang vertikal] Kristen dengan bahasa Jerman yang sederhana. Media ini efektif menjangkau para siswa yang belajar bahasa Jerman dan di antara jutaan siswa berbahasa Jerman di Eropa Timur dan Eurasia.
e. Jumlah umat Muslim mengalami peningkatan—sebagian besar melalui imigrasi dan kemudian melalui tingkat kelahiran yang tinggi—berjumlah 3,6 juta orang dari 40 negara lebih. Banyak di antara mereka yang tinggal di perkampungan etnis tertentu namun sangat kurang berintegrasi dengan masyarakat Jerman. Diperkirakan terdapat 4.000-5.000 umat Muslim datang kepada Kristus setiap tahunnya, tetapi di sisi lain terdapat 1.000 orang atau lebih etnis Jerman yang berpindah ke agama Islam setiap tahunnya. Terdapat lebih dari 2.200 masjid atau tempat sembahyang, dan organisasi-organisasi Islam makin mengintensifkan kegiatan mereka.
f. Suku-suku yang terabaikan yang membutuhkan dukungan doa:
i. Turki, dan suku Kurdi, yang berjumlah 2,5 juta jiwa. Lebih dari belasan lembaga pelayanan berusaha menjangkau mereka (termasuk Orientdienst, WEC, OM, WV). Jumlah umat Kristen Turki mengalami peningkatan, tetapi tingkat dedikasi orang Turki di Jerman terhadap Islam juga meningkat. Kurangnya integrasi, pengangguran, kebencian, dan tindak pembunuhan mewarnai tema kehidupan sehari-hari, bahkan di antara orang Turki Jerman generasi ketiga. Ada banyak media dan bahan tentang kekristenan, terutama di internet, yang ditulis dalam bahasa Turki bagi umat percaya dan orang-orang yang masih dalam proses pencarian iman sejati.
ii. Kurdi—berjumlah 1 juta jiwa. Sekelompok lembaga pelayanan berusaha menjangkau mereka, dan mereka menunjukkan respons yang makin besar. Alkitab, acara radio, dan literatur Kristen dalam bahasa Kurdi sedang dikembangkan.
iii. Iran—berjumlah 100.000 jiwa. Terdapat beberapa kelompok Kristen dan berbagai upaya penjangkauan lokal di tengah mereka.
iv. Arab dan Berber dari Afrika Utara—berjumlah 300.000 jiwa. Penjangkauan di tengah mereka sangat kurang.
v. Bosniaks (Muslim Bosnia)—berjumlah 285.000 jiwa. Penjangkauan di tengah mereka sangat kurang.
vi. Yahudi sangat menderita saat terjadinya pembantaian besar-besaran—populasi yang tadinya berjumlah 564.000 jiwa pada tahun 1925 berkurang menjadi hanya 27.000 jiwa pada tahun 1945. Dengan imigrasi, jumlah mereka meningkat pesat pada tahun 1990-an. Saat ini jumlah mereka mencapai 200.000 jiwa, sebagian besar berasal dari negara bekas Uni Soviet, dan sekitar 2.000 orang di antaranya telah mengimani Yesus Sang Mesias. Lembaga pelayanan Jews for Jesus dan lembaga lainnya melayani mereka.

14 Media Kristen yang membutuhkan dukungan doa:

a. Literatur dan penerbit Kristen telah bertumbuh secara luar biasa selama beberapa dekade terakhir ini. Banyak pihak telah diberkati melalui media ini. Literatur memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan konsolidasi injili. Selain bahasa Inggris, bahasa Jerman merupakan bahasa yang lebih dipakai dalam penerbitan literatur teologis daripada bahasa-bahasa lainnya. Berdoalah supaya terjadi dampak positif setelah terbitnya lebih dari 150 majalah injili.
b. Radio dan TV Kristen. Berdoalah untuk:
i. Partner TWR dari Jerman, Evangelium-rundfunk (ERF Medien), membawa dampak yang mengesankan bagi negara-negara berbahasa Jerman, dengan jumlah pendengar sebanyak 200.000 orang setiap harinya (dan 4 juta orang yang tidak rutin mendengar) melalui satelit, kabel, dan gelombang menengah (MW). Mereka juga memproduksi acara-acara dalam 20 bahasa lainnya untuk disiarkan di Jerman dan sekitarnya.
ii. Ada banyak jam siaran dalam bahasa Jerman di seluruh gelombang radio, yang berusaha memenuhi selera dan generasi yang berbeda.
iii. Peningkatan ketersediaan program dalam bahasa-bahasa lainnya. Berdoalah bagi banyak pendengar. Semoga mereka memberikan respons positif.
c. TV Kristen mengalami pertumbuhan. Dua stasiun TV kunci adalah Bibel-TV dan ERF Medien. Keduanya menayangkan acara-acara Kristen selama 24 jam per hari. Media Vision e. V. dan saluran Kristen Koptik merupakan dua contoh pengembangan terakhir, sebagai tambahan dari acara ProChrist tahunan yang dipancarkan melalui satelit.
d. Penginjilan via internet telah berkembang secara luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Penginjilan ini menyediakan banyak situs web berkualitas yang dilengkapi dengan bahan-bahan dan media Kristen bagi umat percaya dan bagi mereka yang sedang dalam pencarian iman sejati (http://Jesus.de, http://Gottkenne.com, dan lainnya). ERF-online juga memiliki situs web bagi anak-anak.
e. ProChrist dan lembaga pelayanan versi kaum mudanya, JesusHouse, melakukan penjangkauan lintas denominasi yang terhubung dengan transmisi satelit yang menghubungkan ratusan tempat di Eropa. Pelayanan itu dilakukan setiap dua tahun sekali. Penjangkauan ini berupa peliputan sebuah acara penting di sebuah kota, yang dipancarkan secara langsung melalui satelit ke 1.000 tempat penyiaran lokal di Jerman dan seluruh Eropa. Cara ini dapat menimbulkan mobilisasi lokal dan mendapatkan partisipasi lokal. Berdoalah agar penjangkauan besar-besaran serta profesional ini akan berbuah secara luar biasa.

Operation World | << Jerman >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Jerman - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Jerman"