MISI
.co
christian
online
Misi

Etiopia

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Etiopia >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Etiopia

1 Pertumbuhan jumlah kelompok injili yang luar biasa dan berkelanjutan selama bertahun-tahun merupakan hal yang patut dipuji. Sejak penggulingan Haile Selassie pada tahun 1974, kelompok injili telah bertumbuh dari 5% menjadi 20%, meningkat hampir sepuluh kali lipat. Pertumbuhan terbesar terjadi pada 20 tahun terakhir. Ada banyak petunjuk yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan itu akan terus berlanjut karena visi yang berorientasi keluar dan penginjilan yang berani terus dilakukan.

2 Kesatuan di antara umat Kristen, yang telah teruji melalui penganiayaan, terus berlangsung. Penjajahan Italia (1936-1941) dan masa rezim Marxis (1974-1990) menimbulkan penganiayaan yang dahsyat. Banyak orang menjadi martir, tetapi jutaan orang dimenangkan bagi Kristus. Saat itu gereja-gereja injili di Etiopia menderita bersama, tetapi kini mereka bekerja sama. Rencana-rencana yang berani dan dinamis untuk melakukan perintisan jemaat dan penginjilan di tengah mereka yang terabaikan sedang dijalankan.

3 Alkitab makin banyak didistribusikan dan dibaca. Permintaan sudah jauh melampaui persediaan. Proyek-proyek penerjemahan baru tampak bermunculan di tengah beberapa aktivitas penerjemahan dari banyak bahasa yang ada. Kemudahan akses untuk mendapatkan Alkitab di Gereja Ortodoks telah membawa puluhan ribu orang menuju pada iman yang hidup di dalam Kristus. Gereja-gereja Ortodoks mengalami gerakan Roh Kudus, dan hubungan mereka dengan kelompok-kelompok Kristen lainnya makin erat, termasuk dengan kelompok Katolik dan injili.

4 Kestabilan politik, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja meningkat pada beberapa tahun terakhir dalam skala yang belum pernah terjadi selama puluhan tahun.

Tantangan untuk Didoakan -- Etiopia

1 Negara ini masih terus terkoyak oleh krisis sosial, politik, dan ekonomi.

a. Permusuhan dengan negara tetangga, Eritrea dan Somalia, melumpuhkan upaya-upaya untuk memulihkan dan memodernisasi negara ini. Perang dengan Eritrea harus dibayar dengan sangat mahal, baik dari sisi biaya dan nyawa, tanpa ada hasil yang nyata. Keterlibatan dalam konflik sipil di Somalia menuntut pengorbanan yang besar.
b. Perpecahan etnis masih bisa terjadi. Regionalisasi membawa otonomi yang lebih besar bagi kelompok-kelompok etnis utama—Amhara, Tigrinya, Oromo, Somali, dan Afar. Beberapa situasi bisa terjadi, yakni kekuasaan federal dapat hancur dan tribalisme akan meningkat.
c. Korupsi meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Sumber-sumber daya bangsa ini dinikmati oleh segelintir orang tertentu saja. Hal ini menciptakan kesenjangan sosial yang makin besar antara kaum miskin yang berjumlah sangat banyak dan kaum elit yang kaya raya. Kondisi ini menimbulkan kebencian yang meningkat di antara mereka. Kriminal dan korupsi menjadi keprihatinan yang signifikan bagi bangsa ini.

2 Etiopia terus-menerus diidentikkan dengan kemiskinan sejak bencana kelaparan pada tahun 1980-an hingga kini. Kesalahan manajemen saat rezim Marxis dan masa kekeringan membuat Etiopia bergantung pada ratusan ribu ton bantuan pangan setiap tahun. Ketergantungan ini masih berlanjut, menggoyahkan perekonomian domestik, dan melemahkan pertanian lokal. Puluhan ribu orang meninggal setiap tahun karena malnutrisi. Pemakaian bantuan secara ceroboh akan lebih membawa kerugian daripada manfaat. Berdoalah supaya hasil panen membaik, pengelolaan ekonomi yang bijaksana, dan bantuan asing dapat dimanfaatkan dengan benar.

3 Gereja Ortodoks Etiopia sedang mengalami masa perubahan yang besar. Kondisi berabad-abad terisolasi dari dunia Kristen yang lain—sebagai sebuah pulau Kristen di tengah lautan Islam—membuat terbentuknya budaya, teologi, dan tradisi Gereja yang unik.

a. Gereja harus beradaptasi ketika kehilangan hak-hak istimewa politiknya di bawah Komunisme, yang telah dibenahi sebagian pada tahun 1990. Sinkretisme dan takhayul meluas di antara jutaan umat Kristen Ortodoks nominal.
b. Pesatnya penggunaan Alkitab dan pertumbuhan denominasi Protestan menyebabkan jutaan orang berpaling kepada kekristenan. Juga menyebabkan munculnya jaringan-jaringan injili dan karismatik yang kuat di dalam Gereja Ortodoks. Kelompok Ortodoks belajar untuk menemukan kesamaan-kesamaan dengan kelompok injili dengan tetap mempertahankan karakter uniknya sendiri.
c. Berdoalah untuk pekerjaan Roh Kudus yang mendalam dalam menghidupkan kembali Gereja yang sudah kuno ini, juga peninggalan alkitabiah dan warisan rohaninya.

4 Pertumbuhan besar-besaran dalam gereja-gereja Protestan dan Independen menimbulkan pengharapan besar bagi perolehan tuaian rohani selanjutnya. Berdoalah untuk

a. Keberlanjutan kebangunan rohani dan pertumbuhan yang terjadi. Berdoalah pula agar perpecahan dan hal-hal duniawi dapat dihindari.
b. Cara-cara yang efektif untuk menghasilkan pemasukan guna mendukung para pelayan Kerajaan Allah, mengembangkan struktur dan fasilitas yang dibutuhkan, dan mendanai program-program sosial yang esensial di tengah kondisi kemiskinan yang parah. Gereja harus melayani layaknya orang miskin melayani orang miskin. Berdoalah supaya ada solusi kreatif untuk mengatasi tantangan-tantangan yang muncul.
c. Kesatuan dan kerja sama yang berkelanjutan di antara para pemimpin, kualitas yang teruji melalui penderitaan di masa lalu. Hubungan antardenominasi tampak makin kokoh. Bertolak belakang dengan perpecahan yang terjadi di dalam denominasi. Berdoalah menentang pengaruh-pengaruh yang memecah belah yang berasal dari musuh dan dari keangkuhan manusia. Berdoalah terutama bagi Evangelical Churches Fellowship (ECFE), yang mewakili mayoritas kelompok injili di Etiopia.
d. Visi untuk bermisi lahir dari penderitaan yang dialami selama berkuasanya rezim Marxis dan sejak diusirnya lembaga-lembaga pelayanan Barat pada masa itu. Melalui ECFE muncullah strategi jangka panjang untuk menginjili Etiopia. Salah satu strateginya adalah dengan memakai doa syafaat. Strategi itu berfokus pada orang-orang yang belum diinjili dan mobilisasi gereja—hanya ada 3% gereja injili yang dipandang sebagai gereja yang “dimobilisasi oleh misi”. Visi ini membutuhkan perintisan jemaat yang bersifat lintas budaya di semua wilayah di Etiopia dan bahkan pengutusan misionaris ke wilayah Tanduk Afrika dan Asia Selatan.

5 Kurangnya pelatihan kepemimpinan diidentifikasi sebagai penyebab utama tidak berjalannya potensi-potensi yang dimiliki oleh gereja. Mayoritas pemimpin gereja hanya memperoleh pelatihan selama satu tahun atau kurang. Kepemimpinan di gereja tidak mencukupi (baik dari jumlah maupun kualitas) tuntutan kebutuhan akibat pesatnya pertumbuhan gereja. Berdoalah untuk hal-bal berikut ini

a. Pendidikan tingkat pascasarjana di Ethiopian Graduate School of Theology (EGST) di Addis Ababa. Berdoalah untuk ketersediaan para teolog dan guru-guru yang saleh dan yang memiliki pengetahuan Alkitab yang mendalam. Berdoalah untuk ketersediaan dana bagi para siswa yang rindu meneruskan studi.
b. Pendidikan tingkat sarjanaEvangelical Theological College (KHC dan SIM), Mekane Yesu Theological Seminary, Meserete Kristos College, Pentecostal Bible College, Berhane Wongel Theological College, Trinity College dan St. Paul's (dua yang terakhir ini di bawah gereja Ortodoks).
c. Sejumlah besar sekolah Alkitab di penjuru negeri dikelola oleh banyak denominasi seperti halnya 127 sekolah Alkitab Amharic (KHC) dan Mekane Yesu serta masih banyak lainnya.
d. Jaringan sekolah Alkitab malam hari dan jangka pendek serta program-program TEE di seluruh negeri. Di sanalah ribuan pemimpin dan penginjil lokal dilatih. Berhan Media Ministry menyelenggarakan BCCs secara meluas. Bible Training Centre for Pastors (BTCP) melatih hampir 1.500 siswa sebagai bagian dari program TEE. Kemiskinan dan jarak yang jauh membuat program ini makin esensial.

6 Mereka yang terabaikan oleh Injil. ECFE dan DAWN bekerja sama dalam studi-studi yang menegaskan dibutuhkannya penelitian misi lebih lanjut dan yang mengidentifikasi adanya 30 suku yang terabaikan oleh Injil dengan jumlah sekitar 25 juta jiwa, sebagian besar tinggal jauh dari pusat pemukiman. Terdapat orang-orang Etiopia bekerja di tengah wilayah dan kaum di bawah ini

a. Daerah yang dihuni oleh sebagian besar kaum Muslim Somali, suku Harari, dan suku Afar di bagian timur. Ribuan penduduk suku Somali menyeberang ke Etiopia dengan maksud melarikan diri dari tindak kekerasan di negeri mereka. Suku Somali di Etiopia berjumlah 4,5 juta jiwa dan merupakan salah satu suku yang paling terabaikan di Afrika. Jumlah umat Kristen bertumbuh. Akan tetapi, memberitakan Injil kepada suku ini berisiko tinggi dan ada harga yang harus dibayar secara pribadi.
b. Banyak bagian di wilayah Oromia, terutama di sebelah timur dan selatan, dihuni oleh kaum Muslim dan makin kokoh dalam struktur federalnya. Sejumlah lembaga pelayanan, asing maupun nasional, menjangkau mereka di tengah kondisi permusuhan terhadap kekristenan. Perang antarsuku di dalam suku Oromi telah mengganggu banyak pelayanan, tetapi memberikan kesempatan bagi pekerja Kristen untuk menunjukkan belas kasihan.
c. Banyak suku di wilayah barat daya, yang berbatasan dengan Sudan, terisolasi dari dunia luar. Jumlah mereka sedikit. Sebagian hidup nomad. Hampir semuanya kini melibatkan diri sebagai penginjil dan misionaris. Berdoalah supaya gereja-gereja yang sehat dapat dirintis melalui pelayanan perintisan di antara suku Aari, Bench, Bodi (5.000), Bumi (40.000), Hamer-Banna, Daasenach, Dime (15.000), Ebore (5.000), Karo (5.000), Me'en, Mali (39.000), Mursi (5.000), Tarra (15.000), Tsamai (20.000), dan wata (5.000).

7 Islam menjadi tantangan yang kian besar. Etiopia, yang masih menjadi benteng kekristenan, bertahan di tengah laju pergerakan Islam selama berabad-abad. Kini kaum Muslim hendak mengislamkan negara ini—bujuk rayu ditawarkan dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan finansial. Program pembangunan masjid yang besar sedang berlangsung dan ribuan sumur digali. Reaksi-reaksi keras—bahkan kejam—terhadap penjangkauan penginjilan menciptakan suasana yang menakutkan dan ketegangan keagamaan. Namun, tindak kekerasan ini juga membuat banyak kaum Muslim lainnya mempertimbangkan untuk percaya kepada Yesus. Orang-orang Kristen yang berkomitmen untuk menjangkau kaum Muslim bagi Kristus telah membuktikan bahwa, meskipun harus dibayar dengan pengorbanan yang besar, penjangkauan itu dapat dilakukan. Dimulai dari hanya beberapa ratus umat Kristen pada 10 tahun yang lalu, kini terdapat puluhan ribu umat Kristen berlatar belakang Islam di sana.

8 Kaum muda menjadi mayoritas populasi di Etiopia—70% populasi berusia di bawah 30 tahun. Namun, masih sangat sedikit pelayanan yang berfokus untuk menjangkau dan memuridkan mereka. Di antara siswa yang ada, lembaga pelayanan EVASUE (IFES) dan CCCI bertumbuh dan berbuah luar biasa meski kerap mendapatkan perlawanan. Berdoalah supaya ada banyak anak dapat menempuh pendidikan di sekolah dan mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Berdoalah pula agar gereja dan pelayanan parachurch mau menjadikan pemuridan bagi gerenasi selanjutnya sebagai prioritas utama.

9 AIDS menjadi wabah utama di negara ini. Etiopia memiliki jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi kelima di dunia. Sekitar satu juta orang telah meninggal dunia karena penyakit ini, dan dua juta lainnya sedang mengidap HIV. Lebih dari satu juta orang telah menjadi yatim karena kematian yang berhubungan dengan AIDS. Banyak badan pelayanan memenuhi panggilan pelayanan ini karena kasih dan belas kasihan. Mulai dari gereja-gereja lokal (seperti KHC dan Lutheran) sampai lembaga-lembaga pelayanan asing (SIM, Food for the Hungry) hingga badan pelayanan lainnya (The Bible Society). Umat Kristen sedang melakukan pelayanan di bidang pendidikan, konseling, pelayanan kesehatan di rumah (home care), dan pelayanan terhadap anak yatim piatu.

10 Para pekerja misi asing tidak akan memiliki personel dan pengaruh sebesar di masa revolusi pra-Marxis, tetapi peran mereka kini berbeda. Misi-misi Lutheran dan Pentakosta dari empat negara Nordik telah memiliki sejarah panjang kesetiaan dalam pelayanan, seperti yang dilakukan oleh lembaga pelayanan SIM. Gereja yang bertumbuh dan makin matang membutuhkan rekan kerja dan mitra dalam banyak hal seperti dalam pelatihan, penerjemahan Alkitab, penjangkauan terhadap suku-suku yang terabaikan oleh Injil, dan terutama pelayanan holistik—kesehatan, pertanian, pendidikan, dan pembangunan komunitas. Lembaga-lembaga pelayanan terbesar yang melayani di sini adalah SIM, Norwegian Lutheran Mission, Swedish Pentecostal Mission, Word for the World.

11 Penerjemahan Alkitab tetap menjadi tantangan utama. Lebih dari 88% jemaat menggunakan bahasa lokal di dalam pertemuan-pertemuan ibadah mereka. Dengan demikian, penerjemahan Alkitab merupakan suatu keharusan. Saat ini terdapat 35 proyek penerjemahan yang sedang berlangsung; ini mewakili hampir setengah dari bahasa-bahasa yang masih hidup. Ada 17 bahasa lainnya yang butuh diterjemahkan namun belum dikerjakan. Banyak kelompok yang terlibat dalam proyek-proyek yang ada: WBT, Mekane Yesu Church, KHC, SIM, The Bible Society, dan Word for the World. Berdoalah supaya mereka mendapatkan hikmat untuk mengetahui proyek yang mana yang perlu diprioritaskan. Berdoalah pula supaya ada makin banyak lembaga nasional yang terlibat dalam proyek-proyek ini. Program distribusi Alkitab yang sangat ambisius yang disusun oleh The Bible Society membutuhkan dana dan doa.

12 Pelayanan Pendukung Kristen.

a. Literatur. Meningkatnya tingkat melek huruf dan membengkaknya populasi menciptakan jutaan pembaca baru. Bahan-bahan bacaan mengalami peningkatan dalam beragam bahasa, dan kesempatan untuk “penginjilan melalui bangkitnya kemampuan baca-tulis” mengalami pertumbuhan. Berdoalah khususnya untuk ketersediaan sumber-sumber yang positif dalam bahasa-bahasa minoritas, untuk literatur-literatur yang berorientasi pada kaum muda, dan untuk distribusi literatur secara meluas di negara yang dengan tingkat kemiskinan dan infrastrukturnya yang buruk ini menghadirkan banyak masalah.
b. Alkitab audio. Bentuk lain untuk menyampaikan bahan penginjilan ini sangat vital dan sangat dibutuhkan di tengah masyarakat Etiopia yang terbiasa dengan budaya lisan. GRN memiliki bahan audio dalam 73 bahasa, Faith Comes By Hearing memiliki sebuah program audio yang berhasil, dan ratusan “Kelompok Pendengar Alkitab” bermunculan, bahkan di antara denominasi Ortodoks.
c. Radio. Siaran agama di negeri ini dilarang. Namun, terdapat siaran-siaran gelombang pendek sebanyak sekitar 77 jam per minggu—dalam bahasa Amharic, Tigrina, Oromo, Somali, Afar—oleh TWR, FEBA, dan Adventist World Radio. Berdoalah supaya makin banyak siaran radio asing mengudara bagi rakyat Etiopia. Berdoalah pula supaya kelak Etiopia membukakan pintu bagi radio Kristen lokal.

Operation World | << Etiopia >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Etiopia - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Etiopia"