MISI
.co
christian
online
Misi

Chili

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari
Navigasi negara:

Operation World | << Chili >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan


Daftar isi


Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Chili

1 Perubahan dari pemerintahan diktator menjadi pemerintahan demokrasi, serta kestabilan sosial ekonomi menempatkan Chili sebagai negara terpandang di Amerika Latin. Kekuatan rakyat menggantikan kekuatan militer pada tahun 1988 dan belakangan juga menjadi katalisator untuk sejumlah reformasi sosial, terutama dalam hal pendidikan dan pengentasan kemiskinan.

2 Pertumbuhan kelompok injili dalam 40 tahun terakhir ini membawa jumlah mereka mencapai 18% dari total populasi. Pertumbuhan ini tergolong unik. Kebangunan rohani Pentakosta yang terjadi pada tahun 1909 di dalam Gereja Methodis melahirkan suatu gerakan Pentakosta dari penduduk asli yang dinamis dengan semangat injili. Sampai saat ini pertumbuhan yang ditandai dengan kehadiran kaum injili masih terjadi di hampir seluruh denominasi. Banyak denominasi Pentakosta kini memberi penekanan untuk melayani kaum miskin dan bergerak dalam jalinan kerja sama dengan bagian lain dalam tubuh Kristusdua hal yang menandai sebuah gerakan yang beranjak dewasa.

Tantangan untuk Didoakan -- Chili

1 Chili harus bergerak maju dari luka batin dan goresan pahit masa lalu akibat rezim Pinochetyang mencakup peristiwa kudeta berdarah, penindasan yang berat, tragedi tewasnya lebih dari 3.000 orang Chile dan masih banyak lagi yang diperlakukan dengan kejam. Struktur demokrasi telah berkembang makin kuat, tetapi masih banyak perbaikan yang dibutuhkan supaya Chili dapat menjadi negara yang adil dan makmur. Pengampunan dan kasih karunia mutlak diperlukan untuk mewujudkannya.

2 Perubahan sosial di Chili menggambarkan perubahan dalam pola hidup dan kepercayaan di negara yang konservatif ini. Liberalisasi menimbulkan dampak positif dan negatif. Perceraian belum lama ini dilegalkan. Sebelumnya, jumlah pernikahan sudah menurun 45% dan sebanyak 60% anak lahir di luar ikatan pernikahan. Satu dari tujuh perempuan Chili sudah menjadi seorang ibu pada usia 14 tahun. Tindak kejahatan, penyalahgunaan narkotika, dan materialisme, semuanya meningkat. Banyak orang menarik diri dari struktur keagamaan yang ada; sejumlah besar meninggalkan Katolik dan Pentakosta. Berdoalah supaya aspek-aspek positif dari struktur sosial yang lama dapat diteguhkan dan diperkuat kembali.

3 Gereja Katolik Roma belakangan mengalami penurunan dalam berbagai hal

a. Masih diidentifikasi dengan rezim dan masa lalu. Di masa lalu, pemerintahan diktator dan kalangan yang lebih berkuasa mendukung Katolik, dan Gereja tidak cukup membantu kaum miskin atau menentang ketidakadilan.
b. Sudah kehilangan pengaruh sosial dan politik. Kini semua agama memiliki kesetaraan di hadapan hukum. Liberalisasi kekuatan sosial membuat isu-isu seperti perceraian, hidup kumpul kebo, dan upaya pengendalian kelahiran makin dianggap sebagai hal yang lumrah.
c. Dianggap tidak lagi relevan. Kelompok injili yang lebih dinamis dan bergerak cepat telah mengambil inisiatif memulai program pelayanan bagi dan untuk kepentingan rakyat miskin. Selain gereja Katolik, banyak masyarakat kalangan atas yang juga sama tidak relevannya karena termakan mentalitas kemakmuran dari sejumlah kelompok Pentakosta.
d. Kehilangan banyak anggota jemaat. Ledakan pertumbuhan gerakan Pentakosta serta pertumbuhan kelompok tidak beragama (atau Kristen tanpa afiliasi) yang sama pesatnya menyebabkan komunitas Katolik merosot dalam waktu hanya 20 tahun. Umat Katolik yang dulunya mencapai 82% dari total populasi Chili kini tinggal 62%. Mayoritas dari mereka yang masih bertahan di Gereja pun menganggap Katolik sebagai identitas tradisional semata, bukan sebagai pilihan hidup yang diambil berlandaskan keyakinan pribadi. Hanya ada 12-13% umat Katolik yang rajin datang mengikuti misa. Berdoalah supaya kelompok Katolik dapat beradaptasi dengan zaman yang baru. Berdoalah supaya kebiasaan membaca Alkitab dan reformasi besar-besaran boleh terjadi dan mengakar kuat, agar banyak orang dapat dibarui imannya dan mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus yang hidup.

4 Kaum injili menjumpai kesempatan sekaligus tantangan yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka siap untuk melakukan peran yang sangat penting di tengah masyarakat Chili. Namun, kegagalan dalam aspek-aspek tertentu serta kesempatan yang tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi bahaya yang mengikis niat baik dan reputasi yang sudah ada. Berdoalah untuk isu-isu penting berikut ini

a. Perpecahan dan kesatuan. Chili menyandang gelar “kehormatan” sebagai negara dengan gerakan Pentakosta yang paling tidak harmonis di dunia. Banyak gereja dan denominasi yang terus mengalami perpecahan secara mengkhawatirkan, hingga kini mencapai lebih dari 1.200 kelompok. Budaya perpecahan ini harus segera diatasi dengan komitmen yang teguh untuk bersatu dan hal ini hanya dapat dicapai melalui kerendahan hati, kelemahlembutan, dan pertobatan. Pertemuan-pertemuan besar untuk membangun kesatuan di antara kelompok-kelompok besar Pentakosta sejak tahun 2008 dapat menjadi titik tolak untuk memperbaiki masalah ini di masa mendatang.
b. Nominalisme dan tradisionalisme. Pertumbuhan dan konsolidasi yang sudah berlangsung lama telah melahirkan suatu praktik Pentakosta yang lebih formal, kerap tanpa memperlihatkan karunia-karunia rohani dan kebangunan rohani yang sejati. Nominalisme Pentakosta telah meluas—jumlah jemaat yang datang untuk beribadah ke gereja setiap minggu kurang dari setengahnya, dan sepertiga dari mereka bahkan sama sekali tidak datang secara teratur. Model kepemimpinan dan pola pelayanan yang kuno membuat masalah bertambah buruk. Berdoalah agar terjadi pencurahan Roh Kudus kembali (peristiwa Pentakosta kembali terjadi) dan terjadi kebangunan rohani di tengah ribuan gereja ini.
c. Berkembangnya kepemimpinan yang buruk terlihat jelas dari pelatihan yang tidak memadai, teologi yang malas (mengakomodasi semua pandangan, tidak gigih mencari kebenaran), legalisme, dan penggantian eksegesis Alkitab dengan opini dan visi pribadi. Berdoalah untuk program TEE (SEAN, FLET) serta institusi-institusi teologi yang sedang berupaya mengatasi masalah yang telah menyebar luas ini, seperti National Bible Institute of Chile dengan 1.000 pelajar di ibukota dan di seluruh wilayah di Chili. Bersyukur bahwa minat para pendeta dan kaum awam untuk diperlengkapi terus meningkat.
d. Keterasingan antar komunitas Kristen. Dari 18,4% populasi yang merupakan kaum injili, hampir 90% adalah kelompok pribumi yang telah banyak melakukan upaya penjangkauan, namun mereka bekerja sendiri-sendiri dan juga tidak terhubung dengan tubuh Gereja secara global. Akibatnya, banyak celah bagi terjadinya kesalahan teologis dan penyalahgunaannya, yang menghalangi potensi pelayanan dan misi.

5 Kalangan masyarakat kelas atas telah lama menghindari ajaran yang Injili, tetapi sekarang mulai ada perubahan. Kini mereka mulai mengidentifikasi diri dengan kekristenan non-Katolik. Ini terutama terjadi dalam denominasi-denominasi yang berasal dari luar Chili. Kelompok Baptis, CMA, kelompok Anglikan (CMS), AoG, CoN, SIM, dan lembaga lainnya telah mengalami kemajuan dalam perintisan jemaat di tengah mereka. Berdoalah supaya kelompok ini dapat mengalami hidup yang diubahkan oleh Injil secara dramatis dan supaya pengaruh yang mereka miliki dapat dipakai untuk membawa negara ini menggenapi tujuan-tujuan Tuhan.

6 Kaum miskin sejak dulu menjadi fokus penjangkauan kelompok Pentakosta di Chili, sesuai pola yang juga diterapkan di seluruh dunia. Selama ini, pelayanan terhadap mereka hampir seluruhnya hanya meliputi aspek rohani, namun belakangan pelayanan holistik mulai berkembang, dengan fokus yang lebih besar dalam bidang pendidikan, pelatihan, dan bantuan material. Berdoalah supaya kesenjangan yang tajam antara si kaya dan si miskin di Chili dapat segera diatasi—oleh pemerintah, gereja, dan lembaga-lembaga misi.

7 Gereja Chili kurang memiliki visi untuk bermisi. Kepedulian dan peran serta Gereja Chili dalam penginjilan dunia masih tergolong sangat kecil. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh aspek geografis, keterpisahan antar komunitas Kristen, serta pergolakan politik negara ini. Dengan mengadakan program-program pelatihan misi, COMIBAM dan sejumlah lembaga misi yang memiliki basis lokal (OM, YWAM, CMA, CENCAMI, SIM, WBT, dan lainnya), telah memengaruhi gerakan misi Amerika Latin dan menyulut minat orang terhadap misi.

8 Lembaga misi asing di Chili. Lembaga-lembaga asing besar antara lain: YWAM, ABWE, CC/CC, CB/CMMI, AoG, CC (AS), MTW. Tugas utama yang dapat dikerjakan oleh para misionaris untuk melayani Gereja Chili adalah mengajar, mengembangkan kecakapan kepemimpinan, menyusun program pelayanan holistik, dan mendorong visi untuk bermisi. Perintisan jemaat baru dapat dilakukan pada beberapa suku yang disebutkan dalam poin 9, serta di antara kaum terkaya dan kaum termiskin masyarakat Chili. Berdoalah supaya para pekerja misi ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi Chili.

9 Suku-suku terabaikan. Kelompok etnis minoritas, baik yang merupakan penduduk asli maupun pendatang, mengalami kehidupan yang sulit dan penuh diskriminasi di Chili.

a. Suku Mapuche (penutur bahasa Mapudungun) adalah suku pribumi Chili yang terbesar dan paling mandiri. Sebuah gerakan nasionalis yang kuat berhasil memulihkan hak atas tanah mereka dan pengakuan atas budaya mereka. Sekitar 70% masyarakat suku ini menyandang status sebagai umat Katolik, tetapi animisme kuno dan shamanisme tradisional masih menjadi kekuatan spiritual yang paling berpengaruh. Gereja Anglikan memiliki pelayanan yang solid di tengah suku Mapuche. Jumlah umat Kristen di dalam suku ini sekitar 4.000 orang. CMA, AoG, MTW, dan lembaga lainnya juga telah memulai pelayanan di tengah suku ini. SIM sedang mengembangkan program-program TEE dalam bahasa Mapudungun. Kelompok Pentakosta telah memenangkan banyak kaum migran Mapuche di berbagai kota. Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Mapudungun telah diselesaikan pada tahun 1997.
b. Rapa Nui (suku penghuni Pulau Easter) sebagian besar adalah orang Polinesia. Kebanyakan dari mereka kini tinggal di tanah daratan, bahkan pada saat etnis Chili menjadi kelompok mayoritas di pulau mereka. Suku ini mulai terdesak oleh para pendatang, kehilangan kebudayaan dan bahasa asli mereka, serta mengalami dampak buruk dari berbagai pengaruh luar (pariwisata, industri film, AIDS, dan alkohol). Sebagian besar suku Rapa Nui adalah umat Katolik nominal, tetapi kini terdapat empat jemaat injili lokal dan beberapa misionaris yang melayani di tengah mereka. Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Rapa Nui baru saja diselesaikan.
c. Suku Amerika Latin lainnya. Stabilitas Chili telah menarik perhatian ratusan ribu orang Peru, Ekuador, dan Bolivia. Mereka datang sebagai migran ilegal dan semuanya menghadapi diskriminasi dan ketidakadilan.
d. Orang Yahudi Santiago dapat dikategorikan sebagai kelompok masyarakat yang belum mendapatkan pemberitaan Injil.
e. Suku Rom (Gipsi) diabaikan oleh umat Kristen dan masyarakat umum. Pelayanan SdA memiliki tiga gereja dengan sekitar 400 anggota jemaat di antara kelompok ini. Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Romani Chili telah diselesaikan pada tahun 2005.
f. Imigran Palestina belum terlalu lama tiba di Chili dalam jumlah yang besar. Di Santiago dapat dijumpai lebih dari 70.000 umat Kristen Palestina (sebagian besar dari kelompok Ortodoks dan Katolik), komunitas Kristen Palestina terbesar di dunia yang ada di luar negara mereka.

10 Penjangkauan siswa/mahasiswa di 54 universitas dan perguruan tinggi, serta di antara 500.000 siswa/mahasiswa, butuh banyak dikuatkan. Kini terdapat 25 kelompok GBU (IFES) yang pada tahun 2000 hanya berjumlah 14 kelompok. CCCI (mempunyai 16 pekerja penuh waktu) telah memberikan dampak positif di banyak sekolah menengah dan beberapa universitas. Meski sudah ada pelayanan lembaga-lembaga ini, kelompok injili Chili perlu lebih banyak memperhatikan penjangkauan dan pemuridan kaum muda. Sistem pendidikan yang tidak merata dan kurangnya investasi dalam dunia pendidikan memicu demonstrasi mahasiswa besar-besaran pada tahun 2006 sehingga memaksa pemerintah melakukan perubahan. Berdoalah supaya para siswa menemukan identitas mereka di dalam Kristus, bukan di dalam berbagai hal lainnya.

11 Media Kristen:

a. Literatur merupakan sarana penginjilan dan pengajaran yang bermanfaat namun masih belum dapat dimanfaatkan dengan optimal di tengah budaya yang tidak terbiasa membaca. CLC adalah satu-satunya distributor besar untuk buku-buku di negara ini. Berdoalah untuk 35 pekerja, tujuh toko buku, dan jaringan distribusi grosir yang besar yang dikelola oleh CLC.
b. Program radio dan televisi Kristen tersedia secara luas dengan lebih dari 60 stasiun radio Kristen. Radio sangat berperan dalam penyebaran Injil di Chili. Saluran TV injili nasional pertama di negara ini mengudara pada tahun 2008. Berdoalah agar televisi dan internet dapat digunakan untuk menumbuhkan dan membangun Gereja dan untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya.

Operation World | << Chili >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan

Chili - Wikipedia bahasa Indonesia

© OperationWorld (Indonesia) 2015

Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria

TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU

Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:

Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org

Diperoleh dari "https://misi.co/Chili"