Dari Misi
Operation World | << Chad >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan
|
Geografi & Populasi -- Chad
Luas wilayah 1.284.000 km2. Gurun pasir terletak di sebelah utara, padang rumput kering di bagian tengah, dan belantara lebat di sebelah selatan. Jarak dengan laut sejauh 1.000 km.
Populasi | Laju/th | Kepadatan | |
---|---|---|---|
|
|
|
|
Ibukota N'Djamena 828.717 jiwa.
Penduduk perkotaan 27,6%.
Populasi < 15 tahun 46%.
Usia harapan hidup 48,6 tahun.
Suku bangsa & Bahasa -- Chad
Percampuran kompleks dari 150 suku atau lebih.
Sara-Bagirmi 23,8%. 17 suku: Sara Ngambai 10,1%; Sara Majingai-Ngama 3,0%; Goulai 2,6%; Sara Mbai 1,4%; Mango 1,1%; Bediondo Mbai 1,0%; Gor 1,0%; Kabba-Laka 1,0%; Bagirmi 0,7%.
Chadic 17,9%. 51 suku di bagian barat daya. Banana/Musey/Massa 2,8%; Marba 2,0%; Masana 1,7%.
Kanuri-Sahara 14,1%. 8 suku di bagian utara: Kanembu 6,3%; Tubu/Daza 3,6%; Kanuri 1,5%; Zaghawa 1,2%.
Ouaddai-Fur 12,7%. 21 suku di bagian timur: Maba 3,4%; Masalit 1,9%; Tama 1,0%; Daju 1,0%.
Afrika Sub-Sahara lainnya 2,4%. Hausa 1,6%.
Arab 14,5%. 6 suku, sebagian besar suku nomad Arab Shuwa (Baggara).
Lainnya 0,1%. Orang Barat.
Tingkat melek huruf 53,7%. Salah satu negara dengan tingkat melek huruf terendah di dunia.
Bahasa resmi Prancis (hanya digunakan oleh kaum terpelajar), Arab (sekitar 30% penutur bahasa Arab yang fasih).
Jumlah bahasa 133.
Bahasa asli 131.
Bahasa yang sudah memiliki terjemahan Alkitab 10 PL-PB, 22 PB, 25 sebagian PL/PB.
Ekonomi -- Chad
Chad merupakan negara dengan perekonomian agraris. Sebanyak 80% masyarakatnya menjalankan pertanian subsisten dan pembiakan ternak. Kurangnya curah hujan, kekeringan yang parah, letaknya yang jauh dari laut, perang sipil pasca-kemerdekaan, dan lemahnya infrastruktur, menghambat kemajuan perekonomian. Infrastruktur fisik, terutama struktur jalan, sudah mulai diperbaiki dalam beberapa tahun terakhir. Selain pertanian dan peternakan, negara ini memiliki kekayaan mineral dan cadangan minyak yang signifikan. Kedua sektor ini secara khusus telah meningkatkan perekonomian negara. Sayangnya, korupsi juga merajalela, dan pengeluaran yang tidak bijak membuat sejumlah keuntungan tidak dapat dinikmati masyarakat. Sebagian besar pendapatan negara dihabiskan untuk persenjataan militer. Sebanyak 80% penduduk masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Peringkat IPM 175/182.
Utang negara 54,5% dari PDB.
Pendapatan per kapita $863 (2% dari AS).
Politik -- Chad
Chad merdeka dari Prancis pada tahun 1960. Sejak saat itu, tindak kekerasan, pemberontakan, dan kudeta mewarnai situasi politik negara ini, terlebih dengan adanya campur tangan Libya, Prancis, dan negara-negara lainnya. Pemerintahan hanya didominasi oleh satu suku saja, yaitu suku Zaghawa. Mereka tidak sungguh-sungguh menjalankan demokrasi, dan bahkan memanipulasi demokrasi sebagai alat untuk mengubah konstitusi dan mempertahankan kekuasaan. Ada banyak kelompok pemberontak Chad yang sering menimbulkan masalah bagi pemerintah. Negara ini juga mengalami imbas dari konflik yang terjadi di kawasan Darfur yang tak jauh letaknya—seperti masuknya 400.000 pengungsi ketika konflik memuncak. Situasi ini menyebabkan pembengkakan jumlah penduduk, sekaligus mendatangkan banyak dana bantuan dari luar negeri yang hendak disalurkan di dalam dan di sekitar kamp pengungsian.
Religi -- Chad
Chad adalah negara sekuler yang memberi penduduknya kebebasan beragama. Kaum Muslim dominan di dalam pemerintahan, perdagangan, dan angkatan bersenjata, sekalipun jumlah mereka tidak mendominasi satu wilayah tertentu di negeri ini.
|
Kekristenan | Denominasi | % Populasi | Terafiliasi | Laju/th |
---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
Gereja | Mega-Blok | Jemaat | Anggota | Terafiliasi |
---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
|
Jawaban Doa untuk Disyukuri -- Chad
1 Puji Tuhan atas kebebasan beragama yang boleh terus berlangsung dan atas keterbukaan negara ini terhadap para misionaris. Chad adalah salah satu dari sedikit negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang terbuka dan memberi akses terhadap para pekerja Kristen, serta benar-benar memisahkan urusan pemerintahan dari agama.
2 Jumlah umat Muslim yang ingin tahu lebih banyak tentang Kristus terus bertambah. Kelompok umat Kristen dengan latar belakang Islam perlahan-lahan mulai berlipat ganda. Pengembangan bahan-bahan penolong yang kontekstual dengan budaya setempat seperti cerita Alkitab kronologis dan program radio Kristen dalam bahasa Arab Chad, membawa pengaruh yang sangat besar.
3 Banyak suku terabaikan yang untuk pertama kalinya mulai dijangkau bagi Injil. Pekerja misi baik dari kaum pribumi maupun dari luar negeri telah mengidentifikasi sekitar 97 suku terabaikan di Chad. Secara khusus mereka bersama-sama menaikkan doa dan berupaya menjangkau suku-suku tersebut.
4 Pergolakan tragis di Darfur telah membawa banyak orang bertemu dengan Injil; pengalaman yang tampaknya mustahil jika pergolakan ini tidak pernah terjadi. Penganiayaan yang dilakukan oleh umat Muslim lainnya (seperti milisi janjawid) telah membuat banyak orang kecewa terhadap Islam dan sebagian menjadi terbuka terhadap pelayanan dan kesaksian yang penuh kasih dari umat Kristen.
Tantangan untuk Didoakan -- Chad
1 Kebutuhan untuk pemerintahan yang stabil dan adil sangatlah mendesak. Rezim penguasa saat ini dikenal dengan kekerasan, korupsi (Chad kerap digelari sebagai negara terkorup di dunia), dan keberpihakan besar terhadap suku Zaghawa. Keragaman suku bangsa yang kompleks, juga perbedaan etnis dan agama antara wilayah utara dan selatan, membuat stabilitas negara sangat sulit dicapai. Ancaman terus-menerus dari kelompok penjahat dan pemberontak, baik dari dalam Chad sendiri maupun dari Darfur, membuat situasi makin tidak menentu, serta menghambat kemajuan sosial ekonomi dan pelayanan Kristen. Berdoalah supaya dapat dibentuk pemerintahan yang dapat mewakili baik wilayah utara maupun selatan, yang jujur, dan berkomitmen untuk memperbaiki kondisi seluruh warga negaranya.
2 Kebebasan beragama merupakan realitas yang sangat berharga. Meski dalam hal-hal lain rezim yang ada memiliki banyak kelemahan, setidaknya mereka berupaya memelihara kebebasan beragama. Akan tetapi, rezim tersebut menghadapi ancaman pemberontakan yang sering kali datang dari kaum Islamis yang kuat dan didukung oleh kelompok maupun negara Islam asing garis keras. Penduduk wilayah selatan, yang sebelumnya menjadi korban marginalisasi, kini makin banyak didekati untuk mengimbangi ancaman ini. Berdoalah supaya umat Kristen dapat menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya selagi kebebasan beragama masih ada.
3 Pengaruh Islam terus meningkat dalam tiga puluh tahun terakhir ini. Kekuatan secara jumlah, kondisi finansial dan sosial dimanfaatkan untuk memperkukuh posisi kelompok ini di tengah masyarakat. Suku-suku penganut animisme perlahan namun pasti terus diislamkan. Kaum Muslim dari wilayah utara makin banyak dijumpai di wilayah selatan. Mereka mendirikan masjid dan sekolah-sekolah Muslim untuk melayani kebutuhan mereka di daerah-daerah yang sebelumnya didominasi kelompok Kristen. Berdoalah untuk
- a. Penanggulangan banyak hambatan emosional, budaya, dan sejarah dalam kesaksian
- umat Kristen di wilayah selatan kepada kaum Muslim. Sebagian besar kurang diperlengkapi dan kurang siap memberitakan Injil kepada umat Muslim karena terbiasa melayani suku-suku animis dalam bahasa suku. Banyak orang tidak suka dan takut terhadap pengaruh serta dampak ekonomi akibat kedatangan para pedagang Muslim dari utara ke wilayah mereka. Banyak yang juga khawatir dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh para gembala Muslim dari utara dan kawanan ternak mereka.
- b. Lembaga pelayanan dan denominasi-denominasi gereja yang memiliki visi untuk menjangkau umat Muslim. Masalah-masalah lain, yang biasanya bersifat lebih mendesak, cenderung lebih banyak memenuhi agenda gereja-gereja di negara ini. Namun, memperlengkapi Gereja untuk menahan laju islamisasi dan menjangkau umat Muslim jelas merupakan hal yang sangat penting dan strategis untuk jangka panjang. Mobilisasi dan pelatihan untuk menjangkau umat Muslim secara efektif dan penuh kepekaan sangat dibutuhkan. Berdoalah supaya umat Kristen di Chad memiliki kerinduan untuk memperhatikan keselamatan rohani rekan sebangsa mereka, kaum Muslim.
4 Gereja perlu dibangkitkan untuk berdoa, terutama menyangkut masalah-masalah berikut ini
- a. Kepercayaan-kepercayaan tradisional Afrika yang muncul kembali di negeri ini, sebagai salah satu upaya untuk kembali pada akar-akar budaya Afrika. Ritus inisiasi [upacara adat yang menandai seseorang diterima sebagai bagian dari kelompok tertentu] menjadi isu yang membuat umat Kristen terpecah-belah. Berdoalah pula supaya Roh Kudus membebaskan setiap jemaat Tuhan dari segala ikatan kuasa gelap.
- b. Penyesatan oleh sekte-sekte maupun serikat terselubung. Kelompok-kelompok seperti Rosicrucian (ordo Salib Mawar), tarekat Mason (Freemasonry), dan berbagai kelompok Afrika yang kuasi-Kristen (kelihatannya Kristen tetapi sebenarnya bukan) berusaha menyesatkan orang-orang Chad. Berdoalah supaya ada pengajaran Alkitab yang solid sehingga umat Kristen Chad dimampukan untuk membedakan antara kebenaran dan kebohongan.
- c. Nominalisme menjadi tantangan tersendiri di Chad. Pemuridan dan pengajaran yang baik merupakan obat yang manjur untuk mengatasi masalah kristen KTP ini.
- d. Sikap kesukuan dan legalisme yang picik melumpuhkan banyak jemaat. Persaingan dan kebencian antarsuku (terutama antara suku-suku di utara dan di selatan) menghambat kesaksian umat Kristen.
- e. Kesatuan. Meski sebagian besar kelompok Protestan dan Independen adalah kaum injili, kesatuan di dalam masing-masing kelompok dan antar denominasi yang ada masih perlu banyak diperjuangkan. Berdoalah untuk EEMET (Aliansi Injili) dan Aliansi Pentakosta yang berupaya untuk menyatukan umat Kristen di negara ini.
- f. Visi untuk penjangkauan. Keinginan kuat untuk menjangkau seluruh negeri telah memudar dan beberapa inisiatif yang dulu terbukti mendatangkan dampak besar kini nyaris lenyap sama sekali. Gereja perlu membangkitkan kembali gairah pelayanan yang meliputi tindakan berdoa, memberi, dan juga memberitakan Injil. Berdoalah supaya Tuhan membangkitkan katalisator-katalisator yang akan mendorong umat Kristen Chad makin kuat dalam iman dan makin berkomitmen dalam melayani mereka yang belum mendengar Injil.
5 Pelatihan untuk para pemimpin masih menjadi tantangan besar. Kemiskinan, ketidakstabilan negara, tindak kekerasan, lemahnya komunikasi, dan keterbatasan dukungan finansial dan sarana manajemen menghambat dilakukannya pelatihan untuk para pendeta dan penginjil. Berdoalah untuk Shalom Evangelical School of Theology di N'Djamena (ESTES), Sekolah Alkitab Apostolik ESDRAS, Institut Alkitab CoG, dan beberapa sekolah milik Christian Assemblies (ACT). Pusat Pelatihan Alkitab (CFBP/RE) berfokus untuk mengembangkan para pemimpin dari kaum awam dan mereka yang memiliki keterbatasan pendidikan maupun waktu untuk menempuh pelatihan teologi formal. Studi Alkitab penuh waktu menuntut komitmen yang tinggi, terutama tatkala keuangan sangat terbatas dan dorongan semangat dari gereja-gereja lokal begitu sedikit.
6 Suku-suku terabaikan. Jumlah suku-suku terabaikan di Chad lebih banyak daripada di negara-negara Afrika lainnya. Sejumlah lembaga pelayanan yang bekerja sama secara luar biasa, mulai berhasil menjangkau suku-suku yang dulunya terabaikan. Beberapa rumpun suku besar yang menjadi tantangan adalah
- a. Rumpun suku Sahara (semuanya termasuk Muslim Sunni) yang dominan dalam kancah politik. Sebagian besar dari mereka tinggal di kawasan gurun sebelah utara, Pegunungan Tibesti, pantai utara Danau Chad, dan kota-kota besar. Upaya penjangkauan yang dilakukan oleh TEAM bersama satu atau dua lembaga lainnya masih berada pada tahap awal. Hanya ada sedikit umat Kristen di tengah kelompok yang merupakan salah satu kaum paling terabaikan di Afrika.
- b. Rumpun suku Guera-Naba tinggal di antara kota N'Djamena dan Pegunungan Guera dan hampir semuanya adalah Muslim. Rumpun suku ini meliputi suku Bilala, Kuka, dan Medogo—gabungan suku-suku ini dikenal juga sebagai orang Lisi. Ada beberapa lembaga yang memulai pelayanan di tengah rumpun suku ini.
- c. Dua puluh satu suku kecil dari rumpun Chadic. Tempat tinggal mereka terpusat di Pegunungan Guera. Islamisasi yang berkembang pesat sedang terjadi di sana meskipun mereka juga masih banyak mempertahankan paham animis. Evangelical Assemblies (AET) adalah gereja utama di daerah ini. Beberapa suku yang masih berhubungan dengan 21 suku ini adalah umat Kristen yang kuat, dan mempunyai lebih dari 40 penginjil yang melayani di desa-desa dan misionaris lokal. WBT terlibat dalam beberapa proyek penerjemahan di tengah suku-suku ini.
- d. Rumpun suku Ouaddai-Fur memeluk agama Islam dan tinggal di provinsi sebelah timur yang berbatasan langsung dengan Sudan. Penjangkauan terhadap suku ini merupakan sebuah tantangan besar mengingat adanya keragaman bahasa, kondisi kehidupan yang keras, keterbatasan jalan, maraknya tindak kekerasan, dan pergolakan di kawasan Darfur. Daerah mereka merupakan salah satu daerah di Afrika yang paling terabaikan oleh Injil. French-Swiss AMI dan WEC telah merintis pelayanan di daerah ini, tetapi hasilnya baru terlihat di tengah suku Maba dan Masalit yang sudah memiliki beberapa kelompok kecil umat Kristen dari latar belakang Muslim. Tidak ada satu pun dari ke-19 suku dalam rumpun suku ini yang telah benar-benar dijangkau dengan Injil secara memadai.
- e. Rumpun suku Sara-Bagirmi. Pelayanan di antara orang Barma (secara linguistik erat hubungannya dengan orang Bilala) sudah dirintis oleh WEC, Lutheran Brethren, dan AIM. Namun, hingga kini hanya ada sedikit umat Kristen di tengah suku tersebut. Di sebelah timur mereka, di sepanjang Sungai Chari, terdapat percampuran beberapa kelompok suku yang lebih kecil. Sebagian di antaranya pernah mendengar Injil yang dibawa melalui pelayanan EET-AIM, tetapi masih banyak yang belum mendengarnya.
- f. Rumpun suku Arab Shuwa. Sebagian tinggal di kota, sebagian di desa, dan sebagian lagi hidup nomad atau seminomad. Kelompok ini cukup berpengaruh di Chad. Bahasa mereka digunakan sebagai bahasa utama dalam berkomunikasi di negara ini. Sedikit sekali pelayanan yang ditujukan khusus bagi kelompok ini. WEC sedang berusaha untuk memulai beberapa pelayanan bagi mereka.
- g. Rumpun suku Adamawa Fulbe dan suku nomad Mbororo Fulbe yang ada di wilayah bagian selatan mulai berespons terhadap Injil. Namun, kebutuhan pelayanan di antara suku-suku ini masih sangat besar.
- h. N'Djamena adalah satu-satunya kota dan pusat dari berbagai aktivitas di negara ini. Terdapat sekitar satu juta penduduk tinggal di kota ini dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Sebagian besar kelompok etnis Chad tinggal dan mendengar Injil di kota ini. Di N'Djamena terdapat sejumlah gereja lokal yang kebanyakan berfokus pada kelompok etnis mereka sendiri. Ada juga beberapa gereja multietnis berbahasa Prancis. Lembaga AMI melayani anak-anak jalanan, sementara IMB dan beberapa lembaga lainnya mempunyai pusat penelitian dan kebudayaan yang dikenal baik oleh masyarakat dan berfungsi sebagai wadah untuk beragam pelayanan. Berdoalah bagi para misionaris yang melayani di N'Djamena dan berdoalah agar Tuhan mengutus lebih banyak pekerja untuk melayani di sana. Berdoalah pula untuk ribuan umat Kristen di N'Djamena, agar mereka dapat memberikan kesaksian yang efektif tentang Kristus dan terpanggil untuk melakukan penjangkauan lintas budaya.
- i. Para pengungsi dari Darfur berjumlah hingga 250.000 jiwa. Sebagian besar berasal dari rumpun suku Ouaddai-Fur. Banyak di antara mereka yang mengalami kekecewaan dengan Islam. Mereka kemungkinan akan tetap tinggal sebagai pengungsi dalam beberapa tahun ke depan dan situasi ini membuka kesempatan bagi banyak orang dari rumpun suku tersebut untuk mengenal Kristus.
7 Pelayanan bagi kaum muda. Hanya gereja-gereja besar di perkotaan yang mempunyai banyak pelayanan khusus bagi kaum muda. Banyak pelajar Kristen tergabung dalam Union des Jeunes Chrétiens (UJC/IFES), yang memiliki beberapa kelompok kecil di 2 universitas dan 60 sekolah menengah. UJC telah menjadi pelopor gerakan siswa/mahasiswa di banyak negara Afrika berbahasa Prancis lainnya. CCCI juga sangat aktif melayani di Chad, demikian juga SU, Navigators, dan para penginjil independen yang melayani baik kaum muda maupun pelajar. Literatur yang sesuai, pembimbing untuk pemuridan, dan pelatih untuk para pemimpin sangat dibutuhkan.
8 Pelayanan misi terus berlanjut meskipun ada sejumlah pergolakan dalam tiga dekade terakhir. Sangat diperlukan upaya-upaya perintisan jemaat, penginjilan, penerjemahan Alkitab, pengajaran Alkitab, pengembangan kepemimpinan, dan pelayanan holistik yang terus berkembang untuk dapat menguatkan dan memampukan Gereja setempat melayani kaumnya sendiri. Berdoalah supaya Tuhan mengutus para misionaris yang gigih dalam merintis pekerjaan misi, tekun dalam mempelajari bahasa dan budaya setempat, dan sabar untuk melayani di tempat-tempat yang sulit.
- a. Kegiatan misi asing. Kelompok-kelompok misi utama bekerja sama di dalam sebuah organisasi yang disebut COCOAM di bawah naungan Gereja EET. Anggotanya meliputi: TEAM, WEC, AMI, Vision Africa, AIM, MEDAF. Lembaga misi lainnya adalah WBT, Frontiers, MAF (dengan dua pesawat misi), EMET, dan IMB. Jumlah pekerja mengalami penurunan di hampir setiap lembaga pelayanan tersebut. Berdoalah supaya kekurangan ini dapat diisi dengan para pekerja dari penduduk asli Chad. Ada begitu banyak kebutuhan dan kesempatan yang tersedia, di antaranya: penerjemahan Alkitab, pelayanan radio, penyuluhan mengenai HIV/AIDS, pelatihan kepemimpinan, pengajaran, administrasi, penginjilan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pelayanan kaum perempuan, dan sekolah Alkitab dalam bahasa sehari-hari.
- b. Kegiatan misi penduduk asli. Sejumlah kecil misionaris Chad (tapi jumlahnya kini terus bertambah) terlibat dalam perintisan jemaat dan penerjemahan Alkitab. Centre de Formation Missionnaire (CFM) terbentuk untuk mempersiapkan orang-orang Kristen Chad dalam melakukan misi lintas budaya. Berdoalah supaya pusat-pusat pelatihan seperti ini akan bertambah banyak. Berdoalah untuk kebutuhan hidup dan pelatihan bagi mereka yang dididik di sana. SMEET adalah lembaga misi nasional yang merupakan bagian dari EET. YWAM mempunyai sebuah pusat pelatihan bagi orang Chad yang ingin menjadi misionaris. Visi gereja-gereja Chad untuk mengutus para pekerja ke ladang misi sungguh menggembirakan. Namun, tantangan terbesarnya adalah bagaimana supaya para misionaris ini dapat tetap berfokus pada pelayanan misi lintas budaya, bukan sekadar berkarir sebagai pendeta bagi kelompok-kelompok Kristen di wilayah selatan Chad.
9 Pelayanan-pelayanan khusus:
- a. Program penerjemahan Alkitab dan pelatihan baca-tulis. Berdoalah agar ada kemajuan pesat di dalam prosesnya, dan agar orang-orang Kristen Chad juga dapat ambil bagian dalam pelayanan-pelayanan ini. Organisasi pelayanan Chad, ATALTRAB (WBT), mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam menyelesaikan proyek penerjemahan yang masih dibutuhkan, sekaligus memberikan pelatihan baca-tulis bagi umat Kristen yang mempunyai Alkitab namun tidak dapat menggunakannya (banyak umat Kristen buta huruf). Terdapat 22 proyek penerjemahan Alkitab yang saat ini sedang dikerjakan. Alkitab lengkap tersedia dalam 12 bahasa dari 120 bahasa lebih yang ada di Chad. Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Arab Chad (bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Chad) sudah hampir selesai dikerjakan. Perjanjian Lama masih dalam proses pengerjaan. Berdoalah untuk pelayanan yang dilakukan oleh tim WBT yang besar, The Bible Society (terutama dalam hal distribusi), dan untuk bagian-bagian pelayanan penting yang dikerjakan oleh WEC, AIM, TEAM, dan yang lainnya.
- b. Film YESUS digunakan secara luas dalam bahasa Arab dan juga tersedia dalam 11 bahasa lainnya. Film yang sudah dibuat dalam versi bahasa Arab Chad disambut dengan baik di negara ini.
- c. GRN telah mempersiapkan bahan-bahan audio Kristen dalam 104 bahasa dan dialek, yang diproduksi di sebuah basis GRN di wilayah Kamerun Utara. Masih ada banyak lagi bahan rekaman dan versi bahasa yang direncanakan untuk dibuat. Audio Scripture Ministries, Faith Comes by Hearing, dan Megavoice juga berperan dalam pekerjaan yang sangat penting ini, menjadikan segala pemberitaan menjadi lebih mudah diterima di tengah masyarakat dengan budaya lisan dan tingkat melek huruf yang rendah. Berdoalah supaya bahan-bahan rekaman ini dapat digunakan secara luas dan efektif.
- d. Budaya bercerita. Penyampaian kebenaran Alkitab dengan cara mengembangkan cerita berseri (dan kadang kala menggunakan lagu atau puisi) sangat sesuai dengan budaya setempat dan disambut dengan sangat antusias oleh beberapa kelompok suku dan bahasa.
- e. Radio merupakan salah satu media pilihan di Chad. Radio Kristen lokal, yang dikelola sepenuhnya oleh orang-orang asli Chad, direspons dengan sangat baik di ibukota negara. Berdoalah untuk rencana ekspansi ke daerah-daerah lain. Berdoalah supaya ada lebih banyak bahan dan kontributor, terutama untuk program-program radio dalam bahasa yang digunakan oleh suku-suku terabaikan. Berdoalah pula untuk pendanaan ke depan; pada tahap awal ini, kegiatan masih dapat berjalan dengan dana yang sangat minim. Televisi yang disiarkan dari luar negeri ke negara ini dapat menjadi media utama di masa mendatang. Namun, untuk saat ini radio masih menjadi media yang utama.
- f. Pelayanan medis sangat penting di Chad—sebuah kesempatan sekaligus tantangan yang besar. Mulai dari pelayanan kesehatan dasar bagi kaum miskin dan pengungsi, peningkatan kesadaran dan penanganan HIV/AIDS, hingga pendirian rumah sakit Kristen; meski tidak mudah, semua kesempatan untuk menjadi berkat dan kesaksian bagi masyarakat Chad ini harus diambil oleh umat Kristen, baik para ekspatriat maupun penduduk asli Chad.
Operation World | << Chad >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan
Chad - Wikipedia bahasa Indonesia
© OperationWorld (Indonesia) 2015
Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria
TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU
Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:
Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org