1 Warisan perbudakan harus dilenyapkan. Pada tahun 1998, umat Kristen berinisiatif mengadakan sebuah kebaktian bersama, membicarakan dan mendoakan hal ini, dan dampaknya ternyata luar biasa. Pada tahun 1999 terjadi pertobatan nasional selama berlangsungnya perayaan hari kemerdekaan Barbados. Pulau ini, dengan sekolah tinggi teologi Anglikan tertua di belahan bumi bagian Barat, adalah saksi sejarah bahwa komunitas-komunitas Anglikan pernah mendukung perbudakan dan bahkan menjadi makmur karena praktik tersebut. Negara ini juga menjadi saksi atas pertobatan yang kemudian terjadi di tengah masyarakatnya. Berdoalah agar melalui tindakan pertobatan dan pengampunan yang dilakukan secara terbuka ini, goresan luka batin yang masih tersisa dapat dipulihkan untuk selamanya.

2 Sejak diduduki para pendatang dari Britania Raya pada tahun 1627, Barbados menjadi pulau Kristen. Kendati jumlah rohaniwan melimpah dan ada sejumlah besar kaum injili di Barbados, ketundukan sejati pada Yesus sebagai Tuhan tak banyak ditemukan. Menjadi pengikut Yesus lebih merupakan sebuah formalitas. Gejala-gejala kemerosotan rohani tampak jelas: materialisme berkembang, liberalisme teologi meluas, jumlah kehadiran jemaat di gereja menurun, tindak kekerasan dan kejahatan meningkat. Berdoalah supaya terjadi pembaruan oleh Roh Kodus dan ada kebangunan rohani di Gereja di Barbados.

3 Gereja membutuhkan intervensi ajaib Tuhan untuk bersatu. Sekalipun kesatuan sedang bertumbuh, masih ada sejumlah ketidakpercayaan di antara para pemimpin denominasi, terutama antara denominasi yang sudah mapan dan banyak gereja independen yang bertumbuh pesat. Berdoalah supaya para pelayan Kristen memiliki komitmen yang tulus untuk bersekutu dan saling mendoakan. Berdoalah pula untuk Barbados Evangelical Association dan Barbados Christian Council yang berusaha menyediakan ruang untuk terwujudnya kesatuan ini.

4 Tantangan eksternal terhadap Injil sangat nyata. Aktivitas dan penerimaan terhadap okultisme meningkat. Demikian pula berbagai upaya intensif kelompok Muslim dan kelompok Mormon untuk memenangkan mereka yang kecewa dengan kekristenan tradisional. Berdoalah agar upaya-upaya tersebut tidak berhasil dan agar orang-orang Kristen sejati dapat menyaksikan kasih dan kebenaran Tuhan dengan penuh kuasa.

5 Generasi muda sangat membutuhkan bimbingan rohani. Budaya amoral merajalela di tengah kaum muda, termasuk mereka yang kerap datang ke gereja. Kelahiran anak luar nikah dan gaya hidup kumpul kebo menjamur di mana-mana. Berdoalah supaya gereja-gereja menyediakan berbagai program yang efektif bagi anak-anak dan kaum muda, sambil tetap hidup dalam kekudusan. Berdoalah pula bagi lembaga-lembaga pelayanan seperti CEF, IS/ISUF (IFES), YFC, YWAM, dan lain-lain, yang memiliki potensi besar untuk membawa pengaruh dalam kehidupan anak-anak dan kaum muda.