1 Masalah ekonomi dan ekologi harus dihadapi dengan bijaksana. Sumber daya yang terbatas dikelola dengan buruk pada masa lampau sehingga memperparah kemiskinan di Tanjung Verde. Berdoalah supaya para pemimpin dalam pemerintahan dapat mengambil keputusan-keputusan yang tepat dan memajukan perekonomian untuk kebaikan seluruh negeri ini.

2 Sebagian besar orang Tanjung Verde tercatat sebagai pemeluk agama Katolik, tetapi dalam praktiknya mereka lebih banyak dipengaruhi oleh takhayul dan fetisisme Afrika. Literatur Kristen dalam bahasa Kreol kurang tersedia, dan sebagian besar masyarakat hanya memiliki pemahaman bahasa Portugis yang masih sangat dasar.

3 Kelompok-kelompok beragama yang baru berkembang dengan pesat. Tidak hanya kelompok injili yang bertambah banyak, tetapi juga sekte-sekte marginal. Gereja Nazarene mewakili kelompok Protestan tertua di negara ini. Kelompok yang muncul lebih belakangan adalah kelompok Pentakosta dari Brasil dan AS. Berdoalah supaya ada makin banyak pemimpin dan pendeta pribumi yang dapat dilatih guna memenuhi kebutuhan rohani kelompok-kelompok yang sedang bertumbuh ini. Berdoalah pula agar umat Kristen dapat menjadi dewasa dan bertumbuh meski berada di tengah lokasi geografis yang terisolasi dan dibelenggu oleh kemiskinan.

4 Ada sekitar 490.000 orang Tanjung Verde yang tinggal dalam komunitas-komunitas kaum migran. Kelompok migran terbesar berada di New England, AS (266.000 orang), Portugal (80.000 orang), Angola (46.000 orang), Senegal, dan Prancis. Uang yang mereka kirimkan dari luar negeri sangat penting bagi mereka yang tinggal di Tanjung Verde. Berdoalah supaya banyak orang di dalam komunitas-komunitas ini dapat menjadi murid Yesus yang sejati dan dapat menjadi berkat, baik secara rohani maupun ekonomi bagi tanah kelahirannya.