MISI
.co
christian
online
Misi

Kesaksian Misi

Dari Misi

Langsung ke: navigasi, cari

Ladang misi tidak hanya menyajikan kehidupan yang tenang-tenang saja, adakalanya malah justru jauh dari ketenangan. Tapi kasih karunia Allah selalu menyertai anak-anak-Nya dan Ia berjanji akan selalu menyertai kita sampai akhir zaman. Kiranya kesaksian-kesaksian di bawah ini dapat menguatkan.

  • Hadiah Terus Menjadi Berkat
    Julie dan Jennifer masing-masing berusia enam dan delapan tahun. Saat malam Natal mereka memberikan hadiah istimewa bagi orang tuanya, dan hadiah itu menjadi kebiasaan sepanjang tahun.
  • "Ayah, Tolong Doakan Aku"
    Asya Maria M. adalah seorang gadis asal Irak yang bekerja di toko ayahnya dekat Dohuk, Irak. Hari itu, 9 Juli, ia sedang berada di toko saat pamannya yang beragama lain datang bersama sepupunya. Tiba-tiba pamannya memukuli Maria dan ibunya, pisau tajam sempat merobek wajah ibu Maria sebelum akhirnya ia dapat melarikan diri. Tidak cukup puas dengan ibu Maria, pamannya juga mengejar Maria dan adiknya, Chuli; mereka dipukuli dan ditendang.
  • Dikuatkan Oleh Para Malaikat
    Ivan "Vanya" Moiseyev adalah seorang yang setia terhadap Kristus. Meskipun mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari rekan-rekannya sesama prajurit, namun hal ini tidak menyebabkan ia menyangkal imannya kepada Kristus.
  • Kami Akan Memotong Kakimu
    Milon menerima Yesus pada tahun 1992. Waktu itu ia adalah seorang anak remaja. Keputusannya untuk menerima Yesus, menyebabkan ia sering mendapatkan ancaman-ancaman dari pihak-pihak tertentu. Namun, ancaman-ancaman semacam ini belum memadamkan gairahnya untuk membawa kebenaran firman Allah kepada saudara setanah airnya.
  • R Dan Keluarganya Dibebaskan Dari Dakwaan Penghujatan
    R yang berumur 16 tahun telah dibebaskan dari dakwaan bersama dengan ayahnya, S, dan 3 orang anggota keluarga lainnya. R dan keluarganya telah dituduh melakukan penghujatan pada bulan April 2007.
  • Sekalipun di Bawah Kolong
    Suatu ketika, Dewimengunjungi rumah salah seorang Kristen. Ketika ia mendengar orang-orang Kristen menyanyikan lagu puji-pujian, di hatinya muncul rasa ingin tahu tentang ajaran Kristen di hatinya. Secara sembunyi-sembunyi, Dewi membaca Alkitab dan mendapati tentang kasih dan hal-hal yang bertolak belakang dengan apa yang telah diajarkan kepadanya selama ini. Imannya makin teguh, Dewi memutuskan untuk dibaptis sebagai langkah iman penyerahan hidupnya kepada Tuhan.
  • Selamat dari Perbudakan
    Orang-orang Kristen Pakistan diperlakukan lebih buruk daripada warga negara kelas dua. Mereka disebut "chora," yang artinya "tukang sapu kasta terendah." Mereka adalah orang-orang yang menjalani pekerjaan yang tidak dikehendaki. Pengadilan, polisi, dan pihak yang berwenang seringkali berprasangka buruk terhadap orang-orang Kristen, yang berjumlah hanya 2 persen dari populasi Pakistan.
  • Mengabarkan Kebenaran Di Korea Utara
    Dunia sepertinya terpikat dengan wajah baru Republik Rakyat Demokratis Korea (Korea Utara). Bagi dunia, negara tersebut sekarang dipandang sebagai suatu bangsa yang mendukung kemerdekaan berseni, dengan menerima para penggemar seni New York. Tetapi bagi ribuan orang Kristen Korea Utara seperti CY, wajah negara ini tetap jahat. Adalah sulit sekali memahami suatu tempat yang begitu buruk. Orang-orang Kristen harus melarikan diri ke negara Komunis Cina demi suatu kebebasan beribadah yang lebih baik.
  • Kesaksian dari Luar Tembok Penjara
    Dr. Rebekka Zakaria, Eti Pangesti, dan Ratna Bangun akhirnya dibebaskan dari penjara Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 8 Juni 2007 pukul enam pagi, tiga jam lebih cepat dari jadwal awal untuk menghindari demonstrasi dari kelompok-kelompok radikal. Kelompok-kelompok ini berencana untuk menunggu di luar penjara dan mengantar ketiga ibu ini keluar dari kota Indramayu dan memastikan mereka tidak kembali lagi dan tidak lagi melayani di Indramayu.
  • Ayah Kalian yang Harus Disalahkan
    Di Bangladesh, pemimpin-pemimpin kelompok garis keras menjadi marah ketika orang-orang Kristen membagikan iman mereka. Para pengabar Injil aktif menjadi target kekerasan, dan pelayanan mereka membawa anak mereka dalam bahaya. Meskipun demikian, mereka tidak bisa berhenti begitu saja memberitakan Kabar Baik.
  • Aku Bebas!!
    Kevin Mills kehilangan ujung jempol tangan kirinya. Jempolnya terpukul palu dengan keras ketika dia mencoba membuka kotak brankas, saat itu dia baru berusia 15 tahun. Namun Kevin sudah menjadi anggota sebuah geng dan mereka telah melakukan berbagai perampokan besar. Kevin juga pecandu narkoba dan uang hasil curiannya itu dia gunakan untuk membeli obat-obatan terlarang.