Dari Misi
Operation World | << Angola >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan
|
Geografi & Populasi -- (Republik Angola)
Luas wilayah 1.246.700 km2. Negara berpantai yang luas di pesisir Samudra Atlantik Selatan. Cabinda adalah sebuah daerah kantong yang kaya akan minyak di Angola yang berbatasan dengan utara Sungai Kongo.
Populasi | Laju/th | Kepadatan | |
---|---|---|---|
|
|
|
|
Seluruh angka populasi di atas masih berupa perkiraan. Karena adanya konflik yang terus-menerus berlangsung, sensus penduduk belum pernah dilakukan lagi sejak tahun 1973.
Ibukota Luanda 4.772.334 jiwa. Kota besar lainnya Huambo 1,0 juta jiwa.
Penduduk perkotaan 58,5%.
Populasi <15 tahun 45%.
Usia harapan hidup 46,5 tahun.
Suku bangsa & Bahasa -- (Republik Angola)
Bantu 97,6%. 41 suku bangsa. Yang terbesar: Ovimbundu 25,5%; Mbundu 22,9%; Kongo (3) 12,9%; Chokwe 5,0%; Luvale 8,1%; Nyaneka 3,7%; Kwanyama 3,3%; Luchazi 2,2%; Lunda (2) 2,0%; Nyemba 1,6%; Mbwela 1,3%; Nkhumbi 1,2%.
Khoisan 0,6%. 9 suku bangsa.
Lainnya 1,8%. Ras campuran 1,2%. Orang barat 0,6%.
Tingkat melek huruf 66,8%.
Bahasa resmi Portugis.
Jumlah bahasa 41.
Bahasa yang sudah memiliki terjemahan Alkitab 12 PL-PB, 5 PB, 3 d. p. p.
Ekonomi -- (Republik Angola)
Kemiskinan meluas di mana-mana meskipun negara ini memiliki beberapa sumber daya alam terkaya di dunia. Ada banyak potensi luar biasa yang belum dimanfaatkan, yakni cadangan minyak yang besar, berlian, mineral, dan lahan pertanian yang subur. Kendati memiliki kekayaan minyak dan berlian yang melimpah (Angola merupakan negara pengekspor minyak terbesar di sub-Sahara Afrika), keuntungan dari semua itu sangat sedikit dirasakan oleh jutaan rakyat miskin Angola. Infrastruktur negara ini sempat hancur karena perang, tetapi kini dibangun kembali dengan cepat.
Peringkat IPM 143/182.
Utang negara 15,5% dari PDB.
Pendapatan per kapita $5.054 (11% dari AS).
Politik -- (Republik Angola)
Angola menjadi daerah jajahan Portugis selama 450 tahun. MPLA (Movimento Popular de Libertação de Angola —Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola) yang berorientasi pada paham Marxisme mengambil alih kekuasaan dari pemerintah pada tahun 1975 melalui kudeta militer yang terjadi di Lisbon sehingga pemerintahan kolonial Portugis berakhir. Kemudian, pasukan Kuba datang untuk membantu MPLA. Gerakan nasionalis UNITA (União Nacional para a Independência Total de Angola —Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola), yang awalnya didukung oleh negara-negara barat dan Afrika Selatan, memicu perang saudara terhadap MPLA. Konflik selama bertahun-tahun ini mengakibatkan jutaan orang mengungsi, 900.000 orang meninggal, dan negara porak-poranda. Setelah persetujuan damai disepakati pada tahun 1990, meskipun secara teori berada di bawah perlindungan PBB, jumlah korban jiwa justru meningkat. Perang meletus kembali pada tahun 1998. Sang pemimpin pemberontak (UNITA) tewas ditembak pada tahun 2002. Kini UNITA lebih aktif sebagai sebuah partai politik oposisi daripada sebagai kelompok pemberontak. Pemilihan parlemen, yang juga akan menentukan presiden, diadakan pada tahun 2008. Sampai sekarang aksi gerakan gerilya kelompok separatis tetap terjadi di daerah kantong Cabinda.
Religi -- (Republik Angola)
Presiden pertama, seorang penganut Marxisme, bersumpah untuk memusnahkan kekristenan dalam waktu 20 tahun (dan ia jelas gagal!). Banyak orang Kristen yang menderita pada kurun waktu tersebut. Setelah konflik berakhir, kebebasan beragama merambah semua lapisan masyarakat, tetapi kini pemerintah sedang berupaya mengontrol pertumbuhan kelompok agama baru yang kerap bersifat sinkretis dari kalangan pribumi.
Jawaban Doa untuk Disyukuri -- (Republik Angola)
1 Konsolidasi perdamaian tampaknya sedang terjadi karena konflik telah berakhir dan sebagian besar masyarakat yang mengungsi telah kembali ke kampung halaman. Gerakan rekonsiliasi mendapat makin banyak dukungan (Gereja berada di garis depan gerakan ini), dan pembangunan kembali negeri ini sangat dapat dilakukan dengan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya. Setelah perang berakhir, hanya ada 5 universitas di Angola, tetapi saat ini sudah terdapat 20 universitas. Jalan-jalan yang ada pun telah diperbaiki sehingga perjalanan yang sebelumnya memakan waktu dua sampai tiga hari, kini hanya memakan waktu beberapa jam.
2 Iman Kristen yang sesuai Alkitab tumbuh secara luar biasa di tengah peperangan dan kemiskinan. Dari tahun 1990 hingga 2010, kelompok injili bertambah empat kali lipat sekalipun mengalami kondisi yang luar biasa sulit.
Tantangan untuk Didoakan -- (Republik Angola)
1 Perang selama hampir empat puluh tahun (1962-2002) telah menghancurkan Angola. Yang paling menderita adalah rakyat yang tidak bersalah—90% korban adalah penduduk sipil. Jutaan orang terpaksa mengungsi, rumah dan Gereja mereka dihancurkan. Kelaparan warga dijadikan strategi masing-masing pihak untuk mendapatkan sebanyak mungkin bantuan asing. Satu dari 350 rakyat Angola menjadi korban ranjau darat. Sebanyak 70-90% rakyat hidup dalam kemiskinan. Jalan-jalan yang hancur atau rusak panjangnya hampir mencapai dua kali keliling bumi. Yang lebih parah daripada kerusakan fisik adalah luka secara psikologis, sosial, dan spiritual, yang membutuhkan pemulihan bertahun-tahun. Berdoalah untuk:
- a. Mereka yang berusaha meringankan penderitaan fisik dengan cara membersihkan ranjau-ranjau darat dan membangun kembali infrastruktur, perumahan, rumah sakit, sekolah, dan gereja. Enam juta ranjau sedang dibersihkan—tetapi lebih dari 80.000 orang telah dibuat cacat oleh benda itu. Tanda-tanda awal kemajuan cukup menjanjikan. Banyak lembaga terlibat, termasuk WVI, Tearfund, juga beberapa konsorsium gereja dan LSM seperti Church Action di Angola.
- b. Penyembuhan luka-luka batin. Rekonsiliasi adalah sebuah proses yang panjang dan tidak mudah. Begitu banyaknya orang yang mengalami luka batin menunjukkan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak konseling dan pelatihan untuk jangka panjang di negara ini.
2 Luanda dan kota-kota besar lainnya menarik perhatian warga Angola yang telah dievakuasi akibat perang. Namun, kota-kota itu tidak cukup untuk menampung mereka dengan layak sehingga perkampungan liar dan kumuh menjamur dengan cepat. Sejumlah besar masyarakat pedesaan berpindah ke daerah perkotaan karena kekurangan bahan pangan dan kurangnya keamanan. Pemerintah dituding telah gagal mengurus para pengungsi tersebut. Banyak anak kini menjadi yatim piatu dan telantar; sebagian besar dituduh terlibat dengan ilmu tenung/sihir oleh kerabat mereka sebagai alasan untuk menyingkirkan mereka. Sebagian anak lainnya dipaksa atau dijual untuk prostitusi demi mencari makan. Berdoalah bagi mereka yang sedang melayani masyarakat perkotaan yang miskin dan anak-anak berisiko ini.
3 Gereja, meski bertumbuh pesat, tetap mengalami luka yang harus dipulihkan akibat konflik yang berlangsung selama puluhan tahun. Dibutuhkan banyak dukungan doa, terutama untuk:
- a. Tindakan pengampunan dan kasih. Gereja harus berada di garis depan dalam berbagai aktivitas yang bertujuan untuk menjembatani hubungan antar kelompok suku dan politik. Pengampunan yang diberikan juga harus meliputi pengampunan bagi mereka yang telah melakukan kejahatan terhadap orang-orang Kristen dan kepada orang-orang Kristen yang berkompromi saat berada di bawah tekanan.
- b. Hubungan yang benar antara Gereja dan negara. Kebebasan beragama merupakan berkat, tetapi kebebasan itu juga membuat Angola memiliki reputasi sebagai negara yang mempunyai kultus-kultus sinkretis yang berbahaya yang mencampuradukkan unsur-unsur kekristenan dengan berbagai kepercayaan animisme suku. Pemerintah berupaya mendukung kegiatan denominasi-denominasi gereja yang memiliki reputasi baik dan teruji sembari membatasi pengaruh dari kultus-kultus itu.
- c. Kehidupan para pengikut Kristus yang kudus dan makin serupa dengan-Nya, yang memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya dan yang dengan penuh kerinduan menjangkau sesama yang berada dalam kekecewaan dan sikap apatis—orang-orang Kristen KTP yang jumlahnya jutaan orang.
- d. Kesatuan dalam Injil. Ada banyak pertumbuhan yang terjadi di kalangan gereja-gereja Independen dan kelompok-kelompok yang tidak terafiliasi pada denominasi yang lebih besar. Namun, sangat banyak pula pelayanan yang dilakukan sendiri-sendiri, tanpa menjalin kemitraan dengan kelompok lainnya. Angola Evangelical Alliance [Aliansi Injili Angola] menghubungkan 11 denominasi dan dua kelompok pelayanan untuk melakukan kegiatan yang terkoordinasi. The Council of Christian Churches in Angola [Dewan Gereja-Gereja Kristen Angola] (WCC) juga menarik banyak kelompok Kristen untuk bersatu.
4 Tantangan terhadap iman yang alkitabiah sangat besar. Ledakan pertumbuhan kekristenan akan menjadi sia-sia jika Gereja disusupi oleh kepercayaan yang salah dan sikap yang acuh tak acuh terhadap Alkitab. Praktik ilmu tenung dan animisme tak henti-hentinya menerobos masuk dan mencemari banyak gereja dan jemaat. Sikap mantap, pesan sederhana, dan dukungan finansial dari kelompok Islam menjadikan praktik-praktik ini berkembang. Mereka yang mengaku diri sebagai pengikut Kristus harus diajarkan untuk memahami apa arti sesungguhnya dari pengakuan tersebut.
5 Kepemimpinan Kristen masih menjadi tantangan yang paling penting bagi Gereja. Hanya ada sebagian kecil gereja yang memiliki pemimpin yang telah diperlengkapi dengan baik. Akibatnya, muncul perpecahan, legalisme yang picik, kompromi dengan dosa, termasuk unsur-unsur ilmu tenung. Bertambahnya jumlah sekolah Alkitab (pendidikan sarjana) dan seminari (pendidikan pascasarjana) masih belum dapat mengimbangi kebutuhan yang ada. Kini ada sekitar 25 sekolah Alkitab dan dua seminari (didirikan oleh lembaga misi interdenominasi [SIM, AME, AIM], Gereja Sidang Jemaat Allah, Gereja Baptis, Gereja Methodis, Gereja Lutheran, Gereja Katolik). Di antara kelompok-kelompok Injili, Superior Institute for Evangelical Theology of Lubango (ISTEL) merupakan institusi yang terbesar dan sangat disegani. Yang tak kalah pentingnya adalah progam-program pemuridan/pelatihan praktis, seperti yang dilakukan oleh YWAM dan banyak lembaga pelayanan asal Brazil. TEE dan berbagai program pendidikan keliling, seperti Africa’s Hope (AoG), SEAN (BR), dan BTCP, menjadi makin penting mengingat ruang lingkup kebutuhan dan kemiskinan yang ada. Berdoalah untuk ketersediaan dana, gedung, perpustakaan, dan yang terpenting guru yang takut akan Tuhan. Berdoalah pula untuk pertumbuhan rohani dan pelayanan dari orang-orang yang telah diperlengkapi.
6 Generasi muda dan anak-anak. Jumlah kelompok usia ini mendominasi jumlah populasi di Angola, meskipun ada banyak kondisi yang tidak menguntungkan bagi mereka. Pada tahun 2006 tingkat kematian anak-anak berusia di bawah lima tahun tercatat sebesar 26%, dan 45% dari kelompok usia yang sama menderita kekurangan gizi kronis. Paham Marxisme dan perang mewariskan satu generasi yang penuh dengan luka batin, kehilangan kesempatan untuk menempuh pendidikan, dan tidak memiliki jaminan hidup. Sebagian besar pemeluk agama Kristen di Angola berusia di bawah 25 tahun. Harus ada pelayanan yang secara khusus memperhatikan mereka demi masa depan Gereja di Angola. Berdoalah untuk:
- a. Sekolah-sekolah dasar dan menengah, supaya dibangun kembali, dilengkapi para staf yang berkualitas dan terisi penuh siswa. Generasi ini akan menjadi generasi pertama yang mengenal perdamaian di negara ini setelah perang sekian lama. Berdoalah agar pendidikan yang solid dapat membawa harapan baru di masa mendatang.
- b. Pelayanan bagi para pelajar. Berdoalah supaya pelayanan Scripture Union, CEF, IFES, dan berbagai lembaga pelayanan semacam itu membawa dampak positif di sekolah-sekolah yang dahulu memusuhi kekristenan.
- c. Gereja-gereja agar mereka memiliki visi penginjilan dan pemuridan yang makin kuat bagi anak-anak dan generasi muda. Lembaga misi OM, YWAM, AIM dan The Brethen hanyalah beberapa contoh organisasi yang melayani dalam kapasitas ini.
7 Kehadiran misionaris asing telah menjadi suatu kesaksian yang positif dalam tahun-tahun penderitaan negera ini. Sifat pelayanan mereka yang tadinya berupa pemberian bantuan sosial kini tampaknya sudah akan bergerak ke arah pembangunan masyarakat. Yang tadinya lebih bersifat penginjilan kini lebih banyak menekankan tindak lanjut berupa pemuridan dan pelatihan. Infrastuktur negara lumpuh dan Gereja masih begitu muda, sehingga kemitraan yang dilandasi kemurahan hati dan kasih di antara lembaga-lembaga misi asing dan badan-badan pelayanan di Angola akan sangat dibutuhkan untuk memulai berbagai hal. Lembaga-lembaga misi yang ada meliputi YWAM, REMAR, Brazilian Baptis, OM, MAF, BCB, Christ Community Church. Berdoalah untuk berbagai aspek-aspek pelayanan berikut ini:
- a. Organisasi pelayanan kemanusiaan, seperti WVI, Samaritan's Purse [Dompet Samaria], dan sebagian besar lembaga pengutus misi tradisional, berfokus pada program pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan kejuruan, dan upaya pencegahan penyakit. Mereka juga berkonsentrasi untuk menyediakan berbagai perlengkapan pendukung yang dibutuhkan untuk melanjutkan program-program semacam itu.
- b. Organisasi pendukung seperti MAF [Mission Aviation Fellowship, yang menyediakan alat transportasi untuk daerah-daerah terisolasi] memiliki peran yang sangat strategis, mengingat kondisi infrastruktur transportasi di negara ini yang rusak parah.
- c. Lembaga misi “tradisional” didesak oleh banyak kebutuhan dan memerlukan hikmat dan sumber-sumber daya untuk memenuhinya. Kebanyakan lembaga misi bekerja secara holistik, melayani baik kebutuhan fisik maupun spiritual masyarakat Angola. Ada banyak dan beragam cara untuk melayani Kerajaan Allah di negara ini. Berdoalah agar Tuhan mendatangkan lebih banyak lagi pekerja.
8 Media dan lembaga pelayanan pendukung:
- a. The Bible Society memproduksi Alkitab dalam sembilan bahasa dan terjemahan baru dalam bahasa suku Chokwe, Kikongo, Kimbundu, Luchazi, dan Umbundu. Alkitab masih dibutuhkan dalam 12 bahasa. Permintaan yang besar akan Alkitab tidak pernah surut, namun banyaknya warga miskin membuat penjualan Alkitab menjadi terbatas. Organisasi The Gideons secara aktif membagikan Alkitab secara cuma-cuma.
- b. Literatur Kristen langka, ketersediaannya sangat sedikit dalam bahasa Portugis dan lebih sedikit lagi dalam bahasa asli suku-suku bangsa yang ada. Rendahnya tingkat melek huruf menghambat manfaat media cetak. Berdoalah agar tercipta program-program yang akan memampukan masyarakat Angola membaca Firman Kehidupan. Masyarakat Angola sangat haus akan literatur Kristen yang bermutu, tetapi biasanya harga literatur tersebut terlalu mahal bagi kebanyakan rakyat Angola. Kini terdapat 20 perpustakaan injili yang secara perlahan-lahan menambah jumlah koleksi bukunya; pertama-tama berdiri di Luanda, lalu disusul beberapa provinsi lainnya.
- c. GRN telah merekam literatur Kristen dalam 30 bahasa dan dialek. Bahan-bahan bacaan audio ini krusial di negara dengan tingkat melek huruf yang rendah seperti di Angola.
- d. Siaran radio melalui TWR, menjangkau seluruh negeri dalam 10 bahasa asli dan Portugis. Berdoalah supaya acara-acara dalam bahasa-bahasa tersebut makin banyak dan para pendengarnya pun makin luas.
- e. Film YESUS tersedia setidaknya dalam bahasa Portugis, Kongo, Kwangali, dan Kwanyama, tetapi masih dibutuhkan penerjemahan ke dalam 40 bahasa lainnya. Berdoalah supaya kebutuhan penerjemahan tersebut dapat dipenuhi dan diselesaikan. Berdoalah pula agar film ini dapat dipakai dengan efektif.
Gereja | Mega-Blok | Jemaat | Anggota | Terafiliasi |
---|---|---|---|---|
|
Religi | % Populasi | Populasi | Laju/th |
---|---|---|---|
|
|
|
|
Kekristenan | Denominasi | %Populasi | Terafiliasi | Laju/th |
---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lintas-Blok | %Populasi | Populasi | Laju/th |
---|---|---|---|
|
|
|
|
Operation World | << Angola >> | Penjelasan Statistik dan Singkatan
Angola - Wikipedia bahasa Indonesia
© OperationWorld (Indonesia) 2015
Dari Operation World: Panduan untuk Mendoakan Semua Bangsa di Dunia, Jason Mandryk,
Edisi Bahasa Indonesia Jilid II dan III, © 2013 Yayasan Gloria
TIDAK TERSEDIA DI TOKO-TOKO BUKU
Jika Anda merasa bahan ini berguna bagi pelayanan Anda, Anda dapat memesannya langsung melalui:
Komunitas Katalis melalui sistem keanggotaan tetap
Pendaftaran: +62-274-264-1003, katalis@glorianet.org
atau kontak http://glorianet.org